Pengertian Desain Penelitian, Jenis, Tujuan, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Diposting pada

Pengertian Desain Penelitian

Desain penelitian pada hakikatnya seperti halnya kerangka konsep penelitian yang memiliki metode dan tujuannya. Tujuan dari desain penelitian ini sendiri ialah untuk memberikan rencana penelitian yang jelas, berdasarkan variabel independen dan dependen, serta untuk mempertimbangkan sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh variabel-variabel tersebut.

Atau dengan kata lain, desain penelitian dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja yang telah dibuat untuk menemukan jawaban atas daftar pertanyaan penelitian. Namun yang pasti, adanya keputusan yang sangat penting dalam proses desain penelitian adalah pilihan yang harus dibuat terkait pendekatan penelitian yang digunakan karena menentukan bagaimana informasi yang relevan untuk suatu penelitian akan diperoleh. Namun perlu kita ketahui bahwa proses desain penelitian melibatkan banyak keputusan yang saling terkait.

Desain Penelitian

Kata “desain penelitian” sejatinya menggambarkan cara seorang peneliti menempatkan studi penelitian guna untuk memecahkan pertanyaan penelitian. Desain penelitian ini tentusaja berfungsi sebagai rencana terorganisir yang merinci penelitian, cara peneliti mengumpulkan, informasi tentang bagaimana penelitian akan sampai pada kesimpulannya dan keterbatasan penelitian.

Disisi lainnya, desain dalam arti penelitian tidak terbatas pada jenis metode penelitian tertentu dan dapat mencakup analisis kuantitatif dan kualitatif, atau bahkan campuran dari keduanya. Dimana metodologi dan metode yang tercantum dalam desain penelitian akan bergantung pada sudut pandang peneliti atas keyakinan mereka pada sifat pengetahuan (epistemologi) dan realitas (ontologi), yang seringkali dibentuk oleh bidang disiplin ilmu yang ditekuni peneliti.

Pengertian Desain Penelitian

Desain penelitian adalah strategi keseluruhan yang kita pilih untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara yang koheren dan logis, sehingga memastikan bahwa riset yang dipergunakan dapat mengatasi masalah penelitian secara efektif.

Pengertian Desain Penelitian Menurut Para Ahli

Adapun definisi desain penelitian menurut para ahli, antara lain:

  1. Saunders (2012)

Desain penelitian adalah rencana umum untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sebagai pendekatan sistematis untuk melakukan penyelidikan ilmiah, desain penelitian menyatukan beberapa komponen, strategi, dan metode untuk mengumpulkan dan menentukan teknik analisis data.

  1. McCombes (2019)

Desain penelitian, atau disebut juga strategi penelitian adalah rencana untuk menjawab serangkaian pertanyaan penelitian. Bagian ini adalah kerangka kerja yang mencakup metode dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data.

  1. Green and Tull

Desain penelitian adalah spesifikasi teknik dan proses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Ini adalah keseluruhan pola definisi operasional atau kerangka kerja proyek yang menyatakan data apa yang akan dikumpulkan dari sumber mana dan dengan proses seperti apa.

Jenis Desain Penelitian

Seperti halnya jenis penelitian itu sendiri, desain penelitian juga dapat secara luas diklasifikasikan menjadi kuantitatif dan kualitatif, serta metode campuran.

  1. Kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif adalah desain penelitian yang mengacu pada proses pengumpulan serta analisis data numerik.

Desain penelitian kuantitatif umumnya digunakan untuk menemukan pola, rata-rata, prediksi, serta hubungan sebab-akibat antara variabel yang sedang dipelajari. Selain itu, bisa juga digunakan untuk menggeneralisasi hasil studi tertentu untuk populasi yang lebih luas.

  1. Kualitatif

Desain penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang mengacu pada proses pengumpulan serta analisis data yang berbentuk teks, gambar, atau berbagai jenis data lain yang tidak berbentuk angka. Adanya contoh desain penelitian yang satu ini bertujuan untuk menetapkan tidak hanya “apa” yang dipikirkan orang tetapi “bagaimana” mereka sampai pada pendapat tersebut serta “mengapa” mereka berpikir demikian.

  1. Metode Campuran

Istilah “metode campuran” mengacu pada metodologi penelitian yang muncul sebagai integrasi sistematis atau “pencampuran” antara data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian. Premis dasar dari metodologi campuran ialah bahwa integrasi antara data kuantitatif dan kualitatif tersebut memberikan kemungkinan untuk memanfaatkan data yang lebih lengkap dan sinergis dibandingkan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif yang terpisah.

Secara lebih terperinci, desain penelitian dapat dipersempit menjadi lima sub-tipe, yaitu sebagai berikut:

  1. Desain Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mengacu pada metode yang menggambarkan karakteristik variabel yang diteliti. Metodologi ini berfokus untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan “apa” daripada “mengapa” dari suatu subjek penelitian.

Penelitian deskriptif disebut sebagai metode penelitian observasional karena tidak ada variabel dalam penelitian yang dipengaruhi selama proses penelitian. Jika masalahnya tidak cukup jelas untuk melakukan analisis deskriptif, peneliti dapat menggunakan metode penelitian eksploratif terlebih dahulu.

  1. Desain Penelitian Eksperimental

Eksperimental atau disebut juga penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk mengetahui pengaruh dari varibel bebas atau variabek independen terhadap variabel terikat atau variabel dependen. Perlu kita ketahui bahwa sebagian besar penelitian kuantitatif bersifat eksperimental, meskipun tidak selalu demikian.

Penelitian eksperimental membantu kita mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang hipotesis yang kita usulkan. Desain penelitian eksperimental adalah jenis metode penelitian yang paling praktis dan akurat yang dapat membantu menetapkan sebab-akibat dari suatu fenomena.

  1. Desain Penelitian Korelasional

Korelasi mengacu pada asosiasi atau hubungan antara dua entitas. Penelitian korelasional mempelajari bagaimana satu entitas berdampak pada yang lain dan perubahan apa yang diamati ketika salah satu dari mereka berubah.

Metode penelitian ini dilakukan untuk memahami hubungan yang terjadi secara alami antar variabel. Variabel dalam penelitian ini tidak berada dalam kendali peneliti, karena peneliti hanya mencoba untuk menetapkan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel.

Karena studi korelasional hanya memberi kita pemahaman tentang apakah ada hubungan antara dua kelompok, studi ini tidak menetapkan sebab-akibat. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk membuat kesimpulan hanya berdasarkan studi korelasional; hanya karena dua variabel sinkron, tidak berarti mereka saling terkait, atau bahwa satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel lainnya.

  1. Desain Penelitian Diagnostik

Dalam desain penelitian diagnostik, si peneliti mencoba mengevaluasi penyebab masalah atau fenomena tertentu. Desain penelitian ini digunakan untuk memahami lebih detail tentang faktor-faktor yang menimbulkan suatu permasalahan.

Desain penelitian diagnostik mencakup tiga langkah, yaitu:

  1. Awal masalah-Kapan masalah muncul? Dalam situasi seperti apakah masalah tersebut muncul?
  2. Diagnosis masalah-Apa yang menjadi penyebab masalah? Apa yang mempengaruhi masalah menjadi lebih buruk?
  3. Solusi untuk masalah-Apa yang berhasil dilakukan untuk menyelesaikan masalah? Dalam situasi seperti apakah masalah tersebut berkurang?
  1. Desain Penelitian Eksplanatori

Desain penelitian eksplanatori senantisa mempergunakan ide dan pemikiran seorang peneliti pada satu subjek untuk menjadi titik panduan pada studi di masa mendatang, juga digunakan dalam menjelaskan suatu landasan teori secara lebih lanjut.

Penelitian ini berfokus pada penjelasan terkait pola-pola fenomena yang belum dijelajahi dan menguraikan rincian yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian seperti; apa, mengapa, dan bagaimana.

Tujuan Desain Penelitian

Tujuan utama dari desain penelitian, antara lain;

  1. Bagi seorang peneliti untuk memastikan bahwa kesimpulan yang mereka buat dapat dibenarkan. Langkah ini berarti bahwa penelitian harus mengkonfirmasi atau menyangkal hipotesis.
  2. Memperluas pemahaman peneliti tentang topik, dan untuk membuat mereka lebih sadar tentang berbagai tempat, kelompok, dan pengaturan.

Fungsi Desain Penelitian

Pada dasarnya, setiap desain penelitian memiliki dua fungsi utama, yaitu:

  1. Mengembangkan rencana operasional dalam melakukan berbagai langkah penelitian

Rencana operasional penelitian merupakan jawaban yang menyeluruh dan terperinci atas langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian guna mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Rencana ini membantu peneliti dan pembaca untuk mengetahui tentang proses pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi.

  1. Memastikan validitas, reliabilitas, dan keaslian dalam setiap langkah penelitian

Fungsi penting lainnya dari desain penelitian adalah untuk memastikan validitas, reliabilitas, akurasi dan keaslian penelitian dengan menggunakan alat penelitian yang efektif. Peneliti menyusun bagian desain rencana penelitian yang menurutnya bisa diterapkan, sehingga peneliti harus mendiskusikannya secara menyeluruh dengan pembimbing penelitiannya atau ahli di bidangnya.

Cara Membuat Desain Penelitian

Cara atau langkah-langkah dalam membuat desain penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Menetapkan prioritas untuk desain penelitian

Sebelum melakukan suatu penelitian, kita harus menjawab pertanyaan penting: “bagaimana membuat desain penelitian?”.

Penentuan desain penelitian sangat bergantung pada prioritas dan pilihan kita sebab masing-masing penelitian mempunyai prioritas yang berbeda pula. Untuk studi penelitian kompleks yang melibatkan banyak metode, kita dapat memilih untuk memiliki lebih dari satu desain penelitian.

  1. Menentukan jenis data yang kita butuhkan untuk penelitian

Tentukan jenis data yang kita butuhkan untuk penelitian kita. Jenis data yang perlu kita kumpulkan bergantung pada pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian yang telah kita susun. Dua jenis data penelitian dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

  1. Data Primer: Peneliti mengumpulkan data primer dari sumber tangan pertama dengan bantuan metode pengumpulan data yang berbeda seperti wawancara, eksperimen, survei, dll. Data primer dianggap jauh lebih otentik dan relevan, tapi melibatkan biaya dan waktu yang lama.
  2. Data Sekunder: Peneliti memperoleh data dari referensi akademik yang menggabungkan data primer. Untuk memperoleh data sekunder tidak perlu melakukan survei atau wawancara dengan seseorang secara langsung, sehingga itu efektif dari segi waktu. Akan tetapi, peneliti harus fokus pada validitas dan reliabilitas sumber.
  1. Menentukan teknik pengumpulan data

Setelah kita memilih jenis penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian kita, serta data apa saja yang kita butuhkan, kita perlu memutuskan di mana dan bagaimana cara mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dapat kita pilih, antara lain survei, observasi, wawancara, eksperimen, Focus Group Discussion (FGD), dan lain-lain.

  1. Menentukan prosedur analisis data

Setelah data penelitian yang kita butuhkan terkumpul, langlah selanjutnya adalah menentukan teknik analisis untuk mengolah data tersebut. Memilih teknik yang tepat dapat berpengaruh pada validitas penelitian kita. Oleh karena itu, kita perlu yakin tentang tipe data yang paling baik untuk mengatasi masalah penelitian.

Ketika penelitian kita bersifat kuantitatif yang melibatkan proses analisis data numerik, kita dapat menerapkan teknik analisis data dengan menggunakan bantuan aplikasi yang berbeda seperti; SPSS, STATA, Excel, MiInitab, dan lain-lain. Sedangkan, ketika penelitian kita bersifat kualitatif yang melibatkan proses analisis data berupa kata-kata, kita dapat menerapkan teknik analisis naratif, analisis isi atau semiotik, dan lain-lain.

Kita harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan penelitian kita sebelum mulai menganalisis data. Misalnya, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita perlu menjelaskan pengalaman dan wawasan responden atau apakah kita juga perlu mengevaluasi tanggapan mereka dengan mengacu pada kerangka sosial tertentu.

  1. Menulis proposal penelitian

Desain penelitian merupakan komponen penting dari proposal penelitian karena mengacu pada pelaksanaan proyek penelitian kita. Kita dapat membaginya dengan supervisor atau pembimbing yang akan mengevaluasi kelayakan dan kapasitas hasil dan kesimpulan.

Bentuk Element Desain Penelitian

Beberapa elemen penting dari desain penelitian yang perlu kita ketahui, diantaranya:

  1. Desain penelitian tidak dapat diputuskan tanpa tujuan yang akurat atau pernyataan masalah yang jelas.
  2. Desain penelitian juga mencakup berbagai metode pengambilan sampel dan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
  3. Desain penelitian memandu metode yang digunakan untuk analisis data.
  4. Desain penelitian mencakup beberapa jenis metodologi penelitian.
  5. Desain penelitian membantu mempersempit kemungkinan tujuan penelitian.
  6. Desain penelitian yang berbeda memerlukan pengaturan yang berbeda untuk melakukan penelitian.
  7. Desain penelitian juga menguraikan garis waktu umum yang diperlukan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda.
  8. Desain penelitian membantu peneliti untuk mempersempit pengukuran analisis tertentu.
  9. Menggunakan desain penelitian yang akurat akan membantu studi kita berhasil. Studi penelitian yang berhasil dan mencakup paling sedikit kesalahan memberikan wawasan penting yang bebas dari bias.
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa desain penelitian adalah bagian cetak biru (blue print) dari proses pengumpulan, pengukuran, dan analisis data. Sehingga dalam proses pembuatnan desain penelitian memungkinkan peneliti untuk mencapai pemahaman yang akurat tentang topik penelitian yang sedang di kerjakan, dan mampu menjelaskan topik tersebut kepada orang lain.

Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian desain penelitian menurut para ahli, jenis, tujuan, fungsi, cara membuat, dan contohnya. Semoga saja bisa memberikan wawasan bagi kalian yang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *