Pengertian Kerangka Konsep Penelitian, Bagian, Jenis, Tujuan, dan Cara Membuatnya

Diposting pada

Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konseptual adalah suatu bagian daripada kerangka yang mencakup satu atau lebih landasan teori formal (sebagian atau keseluruhan) serta konsep lain dan temuan empiris dari literatur. Kerangka konseptual ini sendiri dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut dan bagaimana itu berhubungan dengan studi penelitian.

Oleh karena alasan itulah, maka kerangka konseptual secara sistematis menjelaskan tindakan yang diperlukan dalam perjalanan arti penelitian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari penelitian lain yang sedang berlangsung dan sudut pandang peneliti lain tentang materi pelajaran. Disisi lainnya, kerangka konseptual umumnya terlihat dalam penelitian kualitatif. Contohnya saja pada ilmu-ilmu sosial dan perilaku, karena seringkali satu teori tidak dapat sepenuhnya membahas fenomena yang dipelajari.

Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konseptual (conceptual framework) senantisa menggambarkan apa yang kita harapkan untuk ditemukan melalui penelitian kita.

Kerangka konseptual berperan penting dalam mendefinisikan variabel yang relevan untuk penelitian kita dan memetakan bagaimana variabel-variabel penelitian tersebut berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, kita harus membuat kerangka konseptual terlebih dahulu sebelum mulai mengumpulkan data.

Pengertian Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konseptual adalah representasi tertulis atas visual dari hubungan yang diharapkan antara variabel yang diteliti, sehingga kerangka konseptual tersebut umumnya dikembangkan berdasarkan tinjauan pustaka dari studi dan teori yang ada tentang topik penelitian.

Pengertian Kerangka Konsep Menurut Para Ahli

Adapun definisi kerangka konsep menurut para ahli, antara lain:

  1. Miles dan Huberman (1994), Kerangka konseptual adalah suatu kerangka yang dapat  berbentuk grafis atau naratif yang menunjukkan variabel kunci atau konstruksi untuk dipelajari dan hubungan yang diduga antara mereka.
  2. Camp (2001), Kerangka konseptual adalah struktur yang menurut peneliti dapat menjelaskan perkembangan alami dari fenomena yang akan dipelajari.
  3. Notoatmodjo (2012), Kerangka konsep ialah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
  4. Imenda (2014), Kerangka kerja konseptual adalah sintesis dari komponen dan variabel yang saling terkait yang membantu dalam memecahkan masalah dunia nyata. Penjelasan ini adalah lensa terakhir yang digunakan untuk melihat resolusi deduktif dari masalah yang di identifikasi

Struktur Bagian Kerangka Konsep Penelitian

Beberapa hal yang harus ada di dalam kerangka konsep penelitian, diantaranya yaitu variabel, konsep, teori, dan/atau bagian dari kerangka kerja lain yang ada. Berikut penjelasannya:

  1. Variabel penelitian

Variabel adalah hal-hal yang akan kita ukur, manipulasi, dan kendalikan dalam statistik dan statistika penelitian. Semua penelitian menganalisis variabel, yang dapat menggambarkan seseorang, tempat, benda atau ide. Nilai variabel dapat berubah antar kelompok atau seiring waktu.

  1. Konsep penelitian

Secara singkat, konsep dapatlah diartikan sebagai ide atau gagasan. Misalnya, jika kita akan mendekorasi ulang kamar tidur kita, kita mungkin ingin memulainya dengan sebuah konsep, seperti “taman bunga” atau “luar angkasa”.

  1. Teori penelitian

Teori penelitian ialah pengetahuan umum yang dirumuskan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan, prediksi, dan pemahaman tentang suatu fenomena dan, dalam banyak kasus, untuk menantang serta memperluas pengetahuan yang ada dalam batas-batas asumsi kritis.

Jenis Kerangka Konsep Penelitian

Terdapat beberapa jenis kerangka konseptual, diantaranya yaitu:

  1. Taksonomi

Taksonomi adalah jenis kerangka konseptual berupa deskripsi verbal yang mengkategorikan fenomena ke dalam kelas. Hubungan terbukti karena item-item dalam kelas adalah sama; tapi hubungan antar kelas lemah atau tidak ada sama sekali. Jenis kerangka konseptual ini tidak menunjukkan hubungan antar kelas

Cakupan fenomena yang digambarkan mungkin sempit, tapi seringkali luas. Bukti atas fenomena tersebut mungkin merupakan hasil dari pengalaman langsung, atau dikembangkan dari penalaran logis atau dikembangkan secara empiris.

  1. Representasi Visual

Representasi visual adalah jenis kerangka konseptual yang memberikan gambaran tentang fenomena, menunjukkan bahwa hubungan antar kelas ada atau tanpa menunjukkan sejauh mana hubungan tersebut. Hubungan ditunjukkan antar kelas, sedangkan dalam taksonomi, hubungan seperti itu biasanya tidak dibuat.

Dengan menerapkan kerangka konseptual jenis ini, bukti harus setidaknya logis dan mungkin memiliki dukungan empiris, yang bisa berasal dari pendapat otoritas atau penelitian.

  1. Deskripsi Matematika

Deskripsi matematika adalah jenis kerangka konseptual di mana fenomena dapat diekspresikan dalam beberapa jenis persamaan matematika, meskipun deskripsi verbal dan representasi bergambar juga dimungkinkan.

Hubungan antara fenomena dikuantifikasi dengan bobot spesifik yang diberikan untuk masing-masing; yang secara jelas membedakan jenis kerangka konseptual ini dari representasi visual yang hanya menunjukkan bahwa ada hubungan, tetapi bukan derajatnya; dan taksonomi yang mungkin tidak menunjukkan hubungan apa pun antara kelas yang disajikan.

Pada tipe ini diperlukan bukti empiris dari penelitian; tetapi penjelasan logis mungkin tidak diperlukan karena kerangka kerja semacam itu mungkin hanya mewakili apa adanya, bukan mengapa. Deskripsi matematis cenderung sempit cakupannya karena hanya bukti yang dapat dikumpulkan secara empiris yang disertakan.

Namun sebagai catatannya, bahwa tidak ada demarkasi khusus di antara ketiga jenis kerangka konseptual yang telah disebutkan di atas. Deskripsi matematis dapat direpresentasikan secara visual atau dijelaskan secara verbal. Demikian juga, representasi visual dapat dijelaskan secara verbal; dan gambaran taksonomi dapat digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan, meskipun hubungan antara berbagai kelas tersebut tidak akan terlihat jelas.

Taksonomi atau representasi visual pada akhirnya bisa menjadi deskripsi matematis jika bukti empiris yang sesuai dikumpulkan dan dianalisis, sehingga seharusnya tidak diasumsikan bahwa satu jenis kerangka konseptual secara inheren lebih unggul dari yang lain.

Tujuan Kerangka Konsep Penelitian

Penyusunan kerangka konsep penelitian dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya:

  1. Membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan membangun pandangan dunianya tentang fenomena yang akan diselidiki.
  2. Menyajikan solusi yang tegas untuk masalah yang telah didefinisikan oleh peneliti.
  3. Menjelaskan atau memprediksi cara konsep/variabel kunci akan bersatu untuk menginformasikan masalah/fenomena
  4. Memberikan arah/parameter penelitian
  5. Membantu peneliti mengatur ide dan mengklarifikasi konsep
  6. Memperkenalkan penelitian kita dan bagaimana penelitian itu akan memajukan bidang praktik kita.
  7. Sebagian besar digunakan oleh peneliti ketika teori yang ada tidak berlaku atau cukup dalam menciptakan struktur perusahaan untuk penelitian.

Cara Membuat Kerangka Konsep Penelitian

Berikut ini langkah-langkah sederhana untuk membuat kerangka konseptual dalam suatu penelitian:

  1. Pilih Topik untuk Penelitian 

Pertama, pilih topik penelitian. Topik penelitian dapat berada dalam bidang spesialisasi kita atau jika kita ingin mempelajari variabel tertentu, kita juga dapat membuat kerangka kerja konseptual untuk itu.

  1. Cari Tinjauan Literatur

Kerangka konseptual dalam penelitian didasarkan pada tinjauan pustaka tentang hal-hal yang menjadi topik. Lakukan tinjauan pustaka untuk lebih memahami penelitian apa yang sudah ada pada subjek dan hanya berpegang pada sumber yang dapat diandalkan seperti jurnal kotak ilmiah dan artikel ilmiah.

  1. Analisis Penelitian yang Sudah Ada

Saat meneliti data yang sudah tersedia, cari variabel spesifik yang dijelaskan dalam literatur dan analisis hubungan di antara mereka.

  1. Membuat Argumen

Dasar dari kerangka konseptual adalah untuk memunculkan teori kita sendiri tentang masalah yang kita pelajari, jadi pastikan bahwa tesis kita memberikan kontribusi sesuatu yang baru untuk penelitian yang sudah ada. Perbaiki argumen kita pada bagian hipotesis penelitian Anda.

  1. Mengembangkan Kerangka Konseptual

Sekarang saatnya untuk menata kerangka kerja konseptual kita dalam bentuk visual. Tampilkan proses penelitian dan variabel penelitian kita. Visualisasikan hubungan sebab dan akibat untuk merancang komponen dasar seperti kotak adalah baris dan garis dalam kerangka kerja penelitian.

Saat kita mengembangkan kerangka kerja penelitian, kita juga akan dapat mengidentifikasi variabel lain yang mungkin memengaruhi hubungan antara variabel dependen dan independen kita. Pastikan variabel-variabel tersebut disebutkan dengan jelas.

  1. Tambahkan Narasi

Setelah secara visual kita memabuat kerangka konseptual penelitian, pastikan kita telah menambahkan narasi rinci yang menjelaskan metodologi penelitian kita secara mendalam bersama dengan bagaimana variabel mempengaruhi penelitian kita.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa kerangka konseptual memberi tahu kita terkait apa yang diharapkan untuk ditemukan melalui penelitian kita dan mendefinisikan variabel yang berbeda untuk penelitian kita. Dengan kata sederhana, kerangka penelitian memetakan bagaimana berbagai konsep dalam penelitian kita berhubungan satu sama lain.

Oleh karena itulah. Maka kerangka konseptual juga dapat diartikan sebagai kerangka yang berfokus pada bagaimana masalah yang diteliti harus dieksplorasi dalam arah tertentu yang dilakukan oleh peneliti. Jadi, dalam kerangka konseptual, kita mengembangkan kesimpulan atau hipotesis berdasarkan teori kita sendiri daripada menggunakan karya orang lain.

Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan adanya pengertian kerangka konseptual menurut para ahli, struktur bagian, macam, tujuan, dan cara membuatnya dalam penelitian. Semoga saja memberi wawasan bagi kalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *