Pengertian Penelitian Eksplorasi, Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Penelitian Eksplorasi

Penelitian eksplorasi sejatinya dilakukan dengan bermaksud untuk mengeksplorasi serangkaian pertanyaan penelitian dan tidak bermaksud untuk menawarkan solusi akhir dan konklusif untuk rumusan masalah yang ada. Sehingga atas dasar itulah jenis metode penelitian ini biasanya dilakukan untuk mempelajari masalah yang belum didefinisikan secara jelas.

Oleh karena itulah secara singkat eksploratif yaitu desain penelitian dengan tidak memberikan rangkaian jawaban final dan konklusif untuk pertanyaan penelitian, akan tetapi hanya mengeksplorasi topik penelitian dengan berbagai tingkat kedalaman.

Penelitian Eksploratif

Penelitian eksplorasi akan senantisa dilakukan untuk masalah yang belum dipelajari dengan lebih jelas, hal ini dimaksudkan untuk menetapkan prioritas, mengembangkan definisi operasional, dan meningkatkan desain penelitian akhir.

Pengertian Penelitian Eksploratif

Penelitian eksplorasi adalah riset yang digunakan untuk menyelidiki masalah yang tidak didefinisikan dengan jelas. Hal ini dilakukan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang ada, tetapi tidak akan memberikan hasil yang konklusif.

Oleh karena itulah arti penelitian ini merujuk pada sikap seorang peneliti memulai dengan ide umum dan menggunakannya sebagai media untuk mengidentifikasi masalah sehingga dapat menjadi fokus untuk penelitian di masa mendatang. Aspek penting di sini adalah bahwa peneliti harus bersedia mengubah arahnya dengan pengungkapan data atau wawasan baru.

Pengertian Penelitian Eksplorasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi penelitian eksplorasi menurut para ahli, antara lain:

  1. Yusuf (2017), Penelitian Eksploratif adalah studi dengan melakukan penelusuran, terutama dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup yang penelitian yang lebih luas dengan jangakauan konseptual yang lebih besar. Dalam melakukan eksplorasi, konsep yang matang menjadi goal dalam penelitian dan jangakauan konseptual yang lebih luas.
  2. Morissan (2017), Arti penelitian eksploratif adalah penelitian awal yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik penelitian yang akan diteliti lebih jauh.
  3. Definitions, Makna penelitian eksplorasi adalah penelitian yang dilakukan untuk masalah yang belum didefinisikan secara jelas. Ini sering terjadi sebelum kita cukup tahu untuk membuat perbedaan konseptual atau menempatkan hubungan yang jelas.

Ciri Penelitian Eksploratif

Berikut ini ciri dari penelitian eksploratif adalah, diantaranya yaitu:

  1. Penelitian eksplorasi bukan studi terstruktur
  2. Biasanya berbiaya rendah, interaktif dan terbuka.
  3. Riset akan memungkinkan seorang peneliti menjawab pertanyaan seperti apa masalahnya? Apa tujuan dari penelitian ini? Dan topik apa yang bisa dipelajari?
  4. Tahapan melakukan penelitian eksplorasi, umumnya tidak ada penelitian sebelumnya yang dilakukan atau yang sudah ada tidak menjawab masalah dengan cukup tepat.
  5. Riset adalah penelitian yang memakan waktu dan perlu kesabaran dan memiliki risiko yang terkait dengannya.
  6. Peneliti harus memeriksa semua informasi yang tersedia untuk studi tertentu yang sedang dilakukannya.
  7. Tidak ada seperangkat aturan untuk melakukan penelitian itu sendiri, karena penelitian ini fleksibel, luas dan tersebar.
  8. Penelitian perlu memiliki nilai atau kepentingan. Jika masalah tidak penting, maka penelitian yang dilakukan tidak efektif.
  9. Penelitian juga harus memiliki beberapa landasan teori yang dapat mendukung temuannya karena akan memudahkan peneliti untuk menilai dan melanjutkan penelitiannya.
  10. Penelitian semacam itu biasanya menghasilkan jenis data penelitian kualitatif, namun dalam kasus-kasus tertentu data kuantitatif dapat digeneralisasi untuk sampel yang lebih besar melalui penggunaan survei dan eksperimen.

Macam Penelitian Ekploratif

Berikut ini jenis penelitian eksploratif, antara lain:

  1. Pencarian Literatur (Literature Search)

Literature search merupakan salah satu cara tercepat dan paling murah untuk menemukan hipotesis. Ada sejumlah besar informasi yang tersedia di perpustakaan, melalui sumber internet, dalam basis data komersial, dan sebagainya.

Pencarian literatur dapat mencakup surat kabar, majalah, literatur perdagangan, literatur akademis, atau statistik yang diterbitkan dari organisasi penelitian atau Biro Sensus Pemerintah (di Indonesia dikenal dengan BPS atau Badan Pusat Statistik).

Contohnya. Yakni, ada asumsikan masalahnya adalah “Mengapa penjualan produk lebih rendah?” Ini dapat dengan mudah dievaluasi dengan bantuan data yang dipublikasikan yang harus menunjukkan “apakah masalah tersebut merupakan” masalah industri “atau” masalah perusahaan “.

Jika kita mengakui situasi khusus bahwa penjualan dan laba perusahaan kita lebih rendah terlepas dari pasar yang menunjukkan tren naik, maka kita harus mengevaluasi variabel bauran pemasaran.

  1. Wawancara Mendalam (Depth Interviews)

Penting untuk memulai dengan pencarian literatur yang baik, tetapi pada titik tertentu perlu untuk berbicara dengan orang-orang yang berpengetahuan luas di bidang yang diselidiki. Orang-orang ini bisa terdiri atas profesional atau orang di luar organisasi.

Dalam hal tersebut, kita tidak membutuhkan kuesioner. Pendekatan yang diadopsi harus sangat tidak terstruktur, sehingga peserta dapat memberikan pandangan yang berbeda. Wawancara mendalam banyak digunakan untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman individu dengan informasi yang sangat terkait dengan situasi atau peluang yang ada.

  1. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)

Metode lain yang sering digunakan dalam penelitian eksplorasi adalah kelompok terfokus. Dalam kelompok terfokus, hanya beberapa orang yang disatukan untuk belajar dan membicarakan beberapa tema yang menarik. Diskusi diarahkan oleh seorang moderator yang berada di ruangan dengan peserta kelompok terfokus.

Kelompok biasanya terdiri dari 8 sampai 12 orang. Saat memilih individu-individu ini, harus diperhatikan untuk memastikan bahwa mereka harus memiliki latar belakang yang sama dan memiliki pengalaman yang sebanding terkait masalah yang akan dikaji.

Ini tentu diperlukan karena tidak boleh ada konflik di antara anggota kelompok mengenai masalah-masalah umum yang sedang dibicarakan.

  1. Analisis Kasus (Case Analysis)

Para peneliti dapat memahami lebih banyak tentang masalah yang dikaji dengan mempelajari contoh-contoh atau kasus-kasus yang dipilih dengan cermat. Studi kasus ini cocok untuk melakukan penelitian eksplorasi. Seorang peneliti harus memeriksa dengan hati-hati studi kasus yang diterbitkan sebelumnya berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksplorasi

Mempergunakan metode penelitian eksplorasi memiliki sejumlah kelebihan dan kelemahan. Yakni;

Keuntungan

Diantaranya yaitu:

  1. Peneliti memiliki banyak fleksibilitas dan dapat beradaptasi dengan perubahan seiring kemajuan penelitian.
  2. Biasanya biaya yang dibutuhkan lebih rendah.
  3. Ini membantu meletakkan dasar penelitian, yang dapat mengarah pada penelitian lebih lanjut.
  4. Hal ini memungkinkan peneliti memahami pada tahap awal, jika topiknya layak untuk diinvestasikan kaitannya dengan waktu dan sumber daya serta jika layak untuk dikaji lebih jauh.
  5. Hasil penelitian yang dilakukan dapat membantu peneliti lain untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah, yang dapat dipelajari lebih lanjut secara terperinci untuk mengetahuinya.

Kerugian

Diantaranya yaitu:

  1. Meskipun itu bisa mengarahkan peneliti ke arah yang benar menuju apa jawabannya, itu biasanya tidak meyakinkan.
  2. Kerugian utama dari penelitian eksplorasi adalah menyediakan data kualitatif. Interpretasi informasi tersebut dapat bersifat menghakimi dan bias.
  3. Sebagian besar waktu, penelitian eksplorasi melibatkan sampel yang lebih kecil, sehingga hasilnya tidak dapat secara akurat ditafsirkan untuk populasi umum.
  4. Sering kali, jika data dikumpulkan melalui penelitian sekunder, maka ada kemungkinan data tersebut menjadi tidak diperbarui.

Cara Menuliskan Penelitian Eksploratif

Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian eksplorasi, yaitu:

  1. Identifikasi masalah

Seorang peneliti yang mempergunakan metode ini setidaknya haruslah mampu untuk mengidentifikasi subjek penelitian dan rumusan masalah yang perlu diatasi dengan melakukan beberapa metode untuk menjawab pertanyaan.

  1. Buat hipotesis

Ketika peneliti telah menemukan bahwa tidak ada studi sebelumnya dan rumusan masalah tidak diselesaikan dengan tepat, peneliti akan membuat hipotesis berdasarkan pertanyaan yang diperoleh saat mengidentifikasi masalah.

  1. Penelitian lebih lanjut

Setelah data telah diperoleh, peneliti akan melanjutkan studinya melalui investigasi deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk mempelajari subjek lebih lanjut secara terperinci dan mencari tahu apakah informasi itu benar atau tidak.

Contoh Penelitian Eksplorasi

Sebagai penjelas. Untuk contoh penelitian eksploratif, misalnya saja;

  1. Layanan seperti Google Alerts dapat mengirim hasil pencarian mesin pencari utama melalui email ke peneliti
  2. Layanan seperti Google Trends melacak hasil pencarian komprehensif selama periode waktu yang lama
  3. Peneliti dapat membuat situs web untuk menarik umpan balik dari seluruh dunia tentang berbagai topik

Ketika melakukan penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena atau untuk memperoleh wawasan baru ke dalamnya untuk merumuskan masalah yang lebih tepat atau untuk mengembangkan hipotesis, studi eksplorasi (juga dikenal sebagai penelitian formulatif) berguna.

Jika teorinya terlalu umum atau terlalu spesifik, hipotesis tidak dapat dirumuskan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk penelitian eksplorasi dapat direalisasikan dan dilembagakan untuk mendapatkan pengalaman yang dapat membantu dalam merumuskan hipotesis yang relevan untuk investigasi yang lebih pasti.

Hasil penelitian eksplorasi biasanya tidak berguna untuk pengambilan keputusan sendiri, tetapi mereka dapat memberikan wawasan yang signifikan tentang situasi tertentu.

Oleh karena itulah mengingat sifat dasarnya, penelitian eksplorasi sering bergantung pada teknik seperti:

  1. Penelitian sekunder-seperti meninjau literatur dan / atau data yang tersedia
  2. Pendekatan kualitatif informal, seperti diskusi dengan konsumen, karyawan, manajemen atau pesaing
  3. Penelitian kualitatif formal melalui wawancara mendalam, kelompok terfokus, metode proyektif, studi kasus atau studi percontohan
  4. Internet memungkinkan metode penelitian yang lebih interaktif.

Oleh karena itulah meskipun hasil penelitian kualitatif dapat memberikan beberapa indikasi mengenai “mengapa”, “bagaimana” dan “kapan” sesuatu terjadi, mereka tidak dapat mengungkapkan “seberapa sering” atau “berapa banyak”. Penelitian eksplorasi biasanya tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi pada umumnya.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa penelitian eksplorasi merupakan penelitian awal, yang membentuk dasar penelitian yang lebih konklusif. Penelitian ini bahkan bisa membantu dalam menentukan desain penelitian, metodologi pengambilan sampel, dan metode pengumpulan data. Dimana untuk wawancara tidak terstruktur adalah metode pengumpulan data primer yang paling populer dengan studi eksplorasi.

Sehingga penelitian semacam itu biasanya dilakukan ketika masalah berada pada tahap awal. Itu sering disebut sebagai grounded theory approach atau interpretive research karena digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti apa, mengapa dan bagaimana.

Demikianlah serangkaian artikel yang memberikan penjelasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian penelitian eksplorasi menurut para ahli, macam, ciri, contoh, dan cara menuliskannya. Semoga melalu tulisan ini bisa bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *