5 Ciri Karya Ilmiah dan Penjelasannya

Diposting pada

5 Ciri Karya Ilmiah dan Penjelasannya

Sebagai seorang siswa maupun mahasiswi yang baik setidaknya hendaklah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah. Karena hampir di setiap sekolah ataupun Perguruan Tinggi (PT) memberikan tugas kepada peserta didiknya untuk membuat karya ilmiah. Apalagi di tingkat Perguruan Tinggi khususnya jenjang sarjana mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian dalam praktikum dan skripsi.

Oleh sebab itulah penting bagi postingan ini untuk menjelaskan tentang karakteristik karya ilmiah yang baik berdasarkan pada metodologi sistem kepenulisannya.

Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah serangkaian laporan tertulis dan dipublikasikan melalui pengkajian dan yang senantisa dijalankan dengan arti penelitian yang mana dilakukan oleh seorang peneliti dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuwan. Hingga akhirnya dikukuhkan dan ditaati secara legal oleh masyarakat ilmuwan.

Ciri Karya Ilmiah

Adapun untuk karakateristik yang menjadi ciri khas karya tulis ilmiah. Antara lain;

  1. Objektif

Definisi objektif dalam ciri karya ilmiah ialah berdasarkan data dan fakta yang valid serta dapat di pertanggung jawabkan. Karya ilmiah tidak boleh melenceng dari data dan fakta yang ada meskipun terdapat opini seorang penulis.

Hal ini dikarenakan karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapat dari hasil analisis penelitian bukan perasaan subjektif penulis.

Dalam hal ini contohnya saja ;

Ketika ada penelitian tentang elektabilitas partai politik di Indonesia menjelang Pemilu (Pemilihan Umum)

Maka sebagai peneliti haruslah bersifat objektif tidak bisa dibeli ataupun dipengaruhi oleh berbagai penakanan dalam struktur pemerinatah.

Hal ini menjadi sangat penting, mengingat dengan hasil riset tersebut diperguanakan untuk meningkatan strategi bagi parati politik yang elektabilitas rendah, sedangkan untuk yang berada dalam elektabilitas tinggi bisa diupayakan untuk dipertahankan.

  1. Netral

Netral dalam menulis karya ilmiah berarti penulis tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu termasuk diri penulis sendiri yang disadarkan pada opini subjektif tanpa adanya landasan teori dan data yang disajikan.

Contoh implementasi dari ciri netral dalam penulisan karya tulis ilmiah ini misalnya saja ;

Adanya gerakan 212 yang akhir-akhir ini kerapkali muncul di linimasa pemberitaan

Ketika ada riset tentang tersebut si peneliti tidak boleh memberikan pembelaaan ataupun memberikan penolakan. Artinya pribadi peneliti ada di tengah-tengah. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga kenetralan.

  1. Sistematis

Ciri dalam proses penyusunan karya ilmiah yang baik harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Baik dari susunan penulisan, pelaporan teknik analisis data, maupun tata cara penulisan. Hal ini bertujuan utnuk memudahkan pembaca dalam menikmati karya ilmiah.

Susunan ini biasanya dilakukan dalam bentuk Bab ataupun Sub Bab yang menjelaskan bagian permasalahan, hasil penelitian, serta solusi yang ditawarkan.

Adapun untuk contoh sistematis dalam karakteristik penulisan karya ilmiah misalnya saja ketika adanya Jurnal ataupun proses penyusunan skripsi. Terdapat bagian-bagian yang jelas;

  1. Latar Belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan Penelitian
  4. Manfaat Penelitian
  5. Landasan Teori/Tinjauan Pusaka
  6. Hasil Penelitian
  7. Kesimpulan
  8. Saran penelitian
  1. Logis

Logis dalam ciri karya ilmiah artinya dapat dinalar oleh akal setiap orang. Dalam logis ini memberikan pengaruh pada hasil penelitian yang dijalakan melalui penalaran induktif maupun penalaran deduktif. Penalaran induktif digunakan bila karya ilmiah bertujuan untuk mengambil kesimpulan suatu fakta dan data. Adapun penalaran deduktif digunakan bila karya ilmiah ditujukan untuk membuktikan suatu teori tertentu.

Contoh logis yang menjadi ciri penulisan karya ilmiah, misalnya saja ;

Adanya penelitian yang memberikan gambaran tentang suksesi BPJS

Maka sebagai acuannya bisa dimulai dengan landasan hukum BPJS, pentingnya asuransi kesehatan, serta dampak yang diberikan BPJS selama ini.

  1. Reproduktif

Reproduktif yang menjadi ciri dalam penulisa karya ilmiah yang benar haruslah ditulis oleh peneliti dengan diterima oleh pembaca sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus langsung dapat memahami isi dari karya ilmiah, tidak boleh menyampaikan hal-hal yang membuat ambigu (kebingunan) di kalangan pembaca.

Pada karakteristik ini, misalnya saja terlihat bagimana hasil penelitian haruslah dibentuk dalam jurnal internasional, skripsi, thesis, artikel, ataupun essay. Sedangkan dalam bentuk novel, puisi yang bukan menjadi bagian dari karya ilmiah bersifat fiksi tidak bisa dijadikan jurnal ataupun skripsi sekalipun.

Sifat Karya Tulis Ilmiah

Menurut sifatnya penulisan dalam karya tulis ilmiah ini terbagi menjadi dua jenis. Antara lain;

  1. Karangan Ilmiah

Penulisan dalam karangan ilmiah biasanya adalah metodologi penyampaian riset yang didasarkan pada teori serta aturan baku, sehingga dalam hal ini setiap orang harus mentaati bagian-bagian penting dalam kaidah kepenulisan. Seperti bahasa yang disampaikan dengan formal, sesuai teori, serta penyampaiannya dilekatkan pada fakta/realitas yang ada.

  1. Karangan Non Ilmiah

Bagian takalah penting dari manfaat penulisan karya ilmiah juga ada bersifat non ilmiah yang seringkalijuga disebut dengan karya ilmiah populer. Penulisan dalam jenis karya non ilmiah ini dilakukan dengan tidak pada aturan baku, meskipun begitu apa yang disajikan haruslah berdasarkan pada fakta tanpa menghilangkan unsur-unsur penting di dalamnya. Metodologi penulisan ini terlihat jelas pada berbagai artikel, opini, ataupun kepenulisan essay.

Contoh Penggunaan Karya Ilmiah

Dari penjelasan tentang ciri karya tulis ilmiah diatas, penting diapagami beberapa penggunaan karya tulis yang diberlakukan sama saat ini. Antara lain;

  1. Skripsi, pada umumnya adalah laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan dengan cukup mendalam.
  2. Makalaharti makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih mengarah pada simpulan dan pemikiran mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para ahli dalam bidang persoalan yang dipelajari.
  3. Laporan praktikum, lapoaran praktikum adalah serangkaian tulisan ilmiah yang ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan menysusun laporan penelitian.
  4. Thesis, karya ilmiah juga dipergunakan dalam thesis yang sampai saat ini menjadi prasyarat akan kelulusan mahasiswa S2 (Pascasarjana). Proses penyusnan thesis ini mengimplementasikan pada teori-teori yang ada di berbagai disiplin ilmu.
  5. Desertasi, penulisan karya ilmiah pada contohnya juga dilakukan untuk desertasi sebagai syarat akan kelulusan mahasiswa S3 (Program Doktoral). Desertasi menjadi penting lantaran memberikan dorongan untuk kritik teori-teori dalam disiplin ilmu yang berkembang.
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan. Dapatlah dikatakan bahwa setiap penulisan dalam karya ilmiah populer ataupun semi formal memiliki karakteristik yang harus dipahami. Semua ciri ini berlaku pada berbagai kajian disiplin ilmu. Seperti pendidikan, pertanian, politik ataupun bidaya.

Nah, demikianlah rangkaian artikel yang telah kami selesaikan kepada segenap pembaca terkait dengan ciri karya tulis ilmiah, sifat, dan contohnya secara umum yang berlaku di masyarakat. Semoga melalui matari ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *