Pengertian Latar Belakang, Jenis, Struktur, Cara Menulis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Latar Belakang, Jenis, Struktur, Cara Menulis, dan Contohnya

Latar belakang penelitian dibuat dalam upaya memberikan konteks pada informasi yang dibahas diseluruh jenis makalah penelitian. Prihal inilah segenap informasi latar belakang dapat mencakup studi yang penting dan relevan dengan topik penelitian. Alasannya, karena latar belakang penelitian ini akan membahas pernyataan masalah, alasan, dan pertanyaan penelitian.

Bahkan tahapan dalam penyusunannya mampu menghubungkan pendahuluan dengan topik penelitian serta memastikan alur ide yang logis. Dengan demikian, setidaknya bisa membantu pembaca memahami alasan tertentu melakukan arti penelitian tersebut.

Latar Belakang

Memberikan informasi latar belakang dalam pendahuluan makalah penelitian berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pembaca dengan topik studi kasus yang ingin dikemukakan. Tepatnya berapa panjang dan mendalam bagian ini ini sangat tergantung pada seberapa banyak informasi yang bisa dipikirkan oleh pembaca sehingga perlu diketahui untuk memahami sepenuhnya topik yang sedang dibahas dan untuk memahami mengapa masalah yang selidiki penting.

Pengertian Latar Belakang

Latar belakang adalah salah satu aspek bagian awal dalam BAB 1 yang perlu dituliskan dengan benar ketika menyusun makalah penelitian dengan tujuan untuk memperkenalkan pembaca terkait pada topik penelitian yang setidaknya berbeda dari pendahuluan.

Pengertian Latar Belakang Menurut Para Ahli

Adapun definisi latar belakng menurut para ahli, antara lain;

  1. Husein Umar (2001), Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan/atau peluang yang bisa dipermasalahkan untuk ditindaklanjuti melalui penelitian, termasuk hal-hal yang melatarbelakanginya.
  2. Dermawan Wibisono (2000), Bagian latar belakang masalah ialah penjelasan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan.
  3. Andrik Purwasito (2004)

Ciri Latar Belakang dalam Penelitian

Pembuatan latar belakang mempunyai beberapa karakteristik. Yaitu;

  1. Pendahuluan berisi data awal tentang topik Anda yang kemungkinan besar akan dibaca oleh pembaca.
  2. Latar belakang studi Anda membahas secara mendalam tentang topik tersebut, sedangkan pendahuluan hanya memberikan gambaran umum.
  3. Pendahuluan Anda harus diakhiri dengan pertanyaan, maksud, dan tujuan penelitian Anda, sedangkan latar belakang Anda tidak boleh (kecuali dalam beberapa kasus di mana latar belakang Anda terintegrasi ke dalam pengantar Anda).

Jenis Latar Belakang

Latar belakang yang memadai membantu pembaca setidaknya menentukan apakah riset memiliki pemahaman dasar tentang masalah penelitian yang sedang diselidiki dan meningkatkan kepercayaan terhadap keseluruhan kualitas analisis dan temuan.

Oleh karena itulah teori landasan teori dan latar belakang praktikum memberi pembaca konteks penting yang diperlukan untuk memahami masalah penelitian. Bergantung pada topik yang sedang dipelajari, bentuk kontekstualisasi dapat mencakup:

  1. Budaya, Biasanya masalah yang berkaitan dengan perilaku yang dipelajari dari kelompok orang tertentu.
  2. Ekonomi, Masalah yang terkait dengan sistem produksi dan pengelolaan kekayaan materi dan / atau kegiatan bisnis.
  3. Histori, Masalah yang berkaitan dengan waktu di mana sesuatu terjadi atau diciptakan dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda menafsirkannya.
  4. Filsafat, Masalah yang berkaitan dengan klarifikasi tentang hakikat keberadaan atau fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian.
  5. Fisik/Spasial, Mencerminkan keadaan ruang di lingkungan sekitar dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda melihatnya.
  6. Politik, Masalah yang menyangkut lingkungan di mana sesuatu diproduksi yang menunjukkan tujuan atau agendanya.
  7. Sosial, Masalah yang berkaitan dengan lingkungan orang yang mengelilingi penciptaan sesuatu, mencerminkan bagaimana orang-orang di sekitar sesuatu tersebut menggunakan dan menafsirkannya.
  8. Temporal, Penyusnannya mencerminkan masalah atau peristiwa, yang berkaitan dengan, atau dibatasi oleh waktu.

Struktur Latar Belakang

Struktur dan gaya penulisan informasi latar belakang dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas penelitian dan/atau sifat penugasan. Mengingat hal ini, berikut adalah beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat menulis bagian pengantar:

  1. Adakah konsep, istilah, landasan teori, atau gagasan yang mungkin asing bagi pembaca dan, karenanya, membutuhkan penjelasan tambahan?
  2. Apakah ada elemen historis yang perlu dieksplorasi untuk menjelaskan konteks yang diperlukan, untuk menyoroti orang-orang, masalah, atau peristiwa tertentu, atau untuk meletakkan dasar untuk memahami munculnya masalah atau peristiwa saat ini?
  3. Adakah teori, konsep, atau ide yang dipinjam dari disiplin atau tradisi akademis lain yang mungkin asing bagi pembaca Anda dan karenanya memerlukan penjelasan lebih lanjut?
  4. Apakah studi penelitian tidak biasa dengan cara yang membutuhkan penjelasan tambahan, seperti, (1) studi Anda menggunakan metode analisis yang belum pernah diterapkan sebelumnya; (2) studi Anda menyelidiki masalah penelitian yang sangat esoterik atau kompleks; atau, (3) studi Anda bergantung pada analisis teks atau dokumen unik, seperti, bahan arsip atau dokumen primer seperti buku harian atau surat pribadi yang tidak mewakili badan literatur sumber tentang topik tersebut.

Cara Menuliskan Latar Belakang

Berikut ini tahapan yang dapat bisa dilakukan lakukan ketika menyusun latar belakang:

  1. Pada tahap awal merumuskan penelitian Anda, banyak masalah masih sangat tidak jelas, dan Anda perlu memperkuat pemikiran Anda dengan melakukan penelitian pendahuluan. Anda melakukan penelitian pendahuluan ini pada topik tertentu, dan akan membantu Anda untuk mengajukan pertanyaan penelitian yang akhirnya akan mengarah pada penelitian yang lebih relevan dan spesifik.

Anda dapat mengunjungi perpustakaan, browsing dari Internet dan database elektronik lainnya untuk menemukan sumber awal seperti jurnal ilmiah dan buku-buku tentang latar belakang studi

  1. Baca dan kumpulkan informasi yang Anda butuhkan untuk mengembangkan pernyataan penelitian yang akan memandu penelitian Anda. Anda harus mencatat dan juga melacak sumber informasi yang telah Anda gunakan sampai saat ini. Banyak orang menggunakan kartu catatan, tetapi lebih mudah dan lebih baik untuk menggunakan pencatatan secara elektronik di zaman digital ini.

Pastikan untuk menggunakan formulir atau rekaman yang nyaman dan mudah bagi Anda. Juga, pastikan Anda mengutip sumber dari setiap informasi yang Anda gunakan pada setiap catatan sehingga Anda tidak akan lupa dari mana Anda mendapatkan informasi itu, untuk berjaga-jaga jika Anda ingin menggunakannya dalam penelitian Anda.

  1. Kembangkan dan tuliskan pertanyaan penelitian Anda. Pikirkan tentang hal-hal yang telah Anda baca dan Anda cari permasalahannya atau solusi yang telah ditemukan oleh orang lain dan kemudian rumuskan pendapat Anda tentang masalah tersebut.

Tuliskan pendapat Anda sebagai pernyataan otoritatif. Anda dapat memutuskan untuk melakukan penelitian yang lebih rinci pada titik ini dan mencari lebih banyak sumber yang lebih relevan dengan pertanyaan penelitian Anda.

  1. Lengkapi penelitian Anda menggunakan pertanyaan dan pernyataan penelitian sebagai panduan Anda. Anda harus dapat menemukan sumber yang relevan dengan penelitian spesifik Anda dan memberikan lebih banyak wawasan tentang pertanyaan penelitian Anda. Sangat penting bahwa sumber Anda memberikan informasi tentang penelitian sebelumnya yang terkait dengan pertanyaan penelitian Anda.
  2. Ketika Anda menyusun latar belakang penelitian Anda, buat bagian yang relevan. Ketika Anda mulai menulis, buat lima bagian berbeda yang memiliki masalah utama, temuan utama, dan kontroversi yang mengelilingi pertanyaan penelitian Anda dan juga bagian yang memberikan evaluasi dan kesimpulan.
  3. Identifikasi penelitian lebih lanjut yang perlu dilakukan di bagian kesimpulan. Dan juga menyebutkan kemungkinan solusi untuk masalah yang belum dipertimbangkan sebelumnya.
  4. Lakukan revisi dan pengeditan latar belakang studi Anda. Anda dapat menulis beberapa konsep penelitian Anda, merevisi, mengedit, dan menambahkan lebih banyak informasi saat Anda melakukannya sebelum membuat yang terakhir. Pastikan setiap draft lebih baik dari sebelumnya. Anda juga dapat meminta orang lain untuk membantu Anda mengoreksinya.

Isi Latar Belakang

Latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

  1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian untuk dijadikan suatu latar belakang. Ini dinamakan dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah yang relevan).
  2. Informasi kasus, baik secara langsung, melalui observasi di masyarakat maupun lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini dinamakan latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan antara kasus yang satu dengan yang lain. Bagaimana kasus-kasus kontemporer memiliki hubungan dengan kasus-kasus terdahulu, dan bagaimana teori-teori dapat menjelaskan fenomena perubahan tersebut dari waktu ke waktu.
  3. Tonggak problematik yang berisi beragam persoalan yang akan dijawab dalam bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir, sehingga memudahkan peneliti untuk mensistematisir permasalahan yang ingin dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.

Contoh Penulisan Latar Belakang

Untuk pelengkap maka berikut inilah sistematika dalam penyusunan latar belakang. Misalnya saja;

  1. Penelitian

Pembuatan latar belakang yang baik dari penelitian tentusaja menjadi pekerjaan yang dilakukan untuk menentukan bahwa pertanyaan penelitian atau topik penelitian adalah masalah dan bahwa metode yang digunakan adalah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan. Sehingga dalam hal ini penyusunan yang sistematis sebagai berikut;

Contoh Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN

Latar belakang 

Dalam berbagai aspek kajian pertanan memiliki perenan yang penting. Prihal ini untuk pertanian menempati posisi sebagai bidang yang mensuplai berbagai kebutuhan hidup bagi manusia maupun aktivitasnya baik yang bersifat barang jadi atau barang siap pakai begitupula barang setengah jadi yang akan masuk ke dalam industri pengolahan yang kemudian akan diubah dan dimanfaatkan sebagai barang jadi.

Selain menjadi penyedia berbagai kebutuhan manusia pertanian juga berkontribusi penting terhadap perekonomian. Pertanian menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi negara melalui berbagai komoditasnya yang memiliki nilai tinggi seperti kelapa sawit, karet, kopi, kakao, lada dan lain sebagainya serta pertanian juga merupakan salah satu sektor penyedia lapangan pekerjaan terbesar di Indonesia melalui berbagai badan usahanya seperti perusahaan pertanian yang dimiliki negara (PT Perkebunan Nusantara, PT Pertani, dan lain lain), perusahaan swasta besar, perusahaan penyedia sarana produksi pertanian serta para petani rakyat.

Pertanian saat ini meletakan fungsinya ditempat yang sangat vital sehingga keberadaan serta perkembangannya sangatlah berpengaruh terhadap kondisi negara dan berbagai sektor lain di dalamnya. Salah satu bentuk pertanian yang memiliki kontribusi terpenting dalam perkembangan pertanian ialah pertanian rakyat. Pertanian rakyat atau bias didefinisikan sebagai pertanian yang dilakukan secara perseorangan dimana skala luasan usaha yang digunakan tidak terlalu luas dan umumnya di lakukan di desa-desa (Nanda, 2020). Dimana perkembangan pertanian rakyat sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan desa yang dijadikan lokasi peranian tersebut. Oleh karena itu memahami proses pengembangan pertanian di desa tersebut sangatlah diperlukan pengembangan pertanian di suatu wilayah didasari  dengan melakukan perencanaan pertanian di wilayah pertanian tersebut.

Perencanaan  pertanian dimulai dengan pengenalan lingkungan lalu memetakan peluang , potensi, keunggulan , masalah dan ancaman yang ada di desa tersebut. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini ialah berupa sebua program pemanfaatan potensi desa dengan segala keunggulan dan pelunagnya serta berbagai solusi dari masalah-masalah yang menjadi penghambat di desa tersebut.

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa pembuata latar belakang penelitian adalah kompilasi informasi yang memadai yang didasarkan pada analisis masalah atau argumen yang diajukan, langkah-langkah dan metode yang diperlukan untuk sampai pada desain dan implementasi hasil yang dicapai dan solusi yang layak.

Sehingga latar belakang penelitian akan memberikan pembaca konteks untuk informasi yang dibicarakan di seluruh makalah penelitian. Ha ini tentusaja dapat mencakup studi yang relevan dan penting. Latar belakang penelitian ini digunakan untuk membuktikan bahwa pertanyaan penelitian relevan dan juga untuk mengembangkan penelitian.

Sehingga penyusunan latar belakang penelitian harus mencakup diskusi singkat tentang model utama dan terkait dengan masalah penelitian. Saat menulis latar belakang penelitian juga perlu menunjukkan bagaimana penelitian berhubungan dengan apa yang telah dilakukan sejauh ini di bidang penelitian ini.

Namun yang pasti, setiap pembaca juga harus dapat memahami topik dan kepentingannya. Panjang dan detail latar belakang juga tergantung pada sejauh mana perlu menunjukkan pemahaman tentang topik tersebut.

Demikianlah serangkaian artikel yang telah kami selesaikan terkait dengan pengertian latar belakang menurut para ahli, jenis, struktur, cara menulis, dan contohnya. Semoga melalui materi ini memberikan wawasan dan pengetahuan mendalam bagi pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *