Penelitian Evaluasi (Evaluation Research), Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Diposting pada

Penelitian Evaluasi (Evaluation Research), Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Penelitian evaluasi yang terkadang disebut evaluasi program lebih mengacu pada tujuan penelitian daripada metode spesifk. Dimana untuk tujuannya adalah untuk mengevaluasi dampak intervensi sosial. Contohnya saja seperti metode perawatan baru, inovasi dalam layanan, dan sejumlah lainnya.

Prihal inilah dalam pengertian yang paling sederhana, dapat dikatakan bahwa penelitian evaluasi adalah proses menentukan apakah intervensi sosial telah menghasilkan hasil yang diinginkan maupun sesuai dengan tupoksi yang telah dijalankan. Sehingga karakteritik metode penelitian ini memiliki sejumlah rekomendasi prihal kebijakan yang telah dilakukannya oleh objek penelitian.

Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)

Penelitian evaluasi bisa dikatakan sebagai serangkaian penilaian sistematis tentang nilai atau nilai waktu, uang, upaya, dan sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itulah penelitian evaluasi berkaitan erat dengan tetapi sedikit berbeda dari penelitian sosial yang lebih konvensional.

Dimana khusus riset menggunakan banyak metode yang sama yang digunakan dalam penelitian sosial tradisional, tetapi jikalau terjadi dalam konteks organisasi riset evaluasi membutuhkan keterampilan tim, keterampilan interpersonal, keterampilan manajemen, kecerdasan politik, dan keterampilan lain yang tidak perlu banyak penelitian sosial. Penelitian evaluasi juga mengharuskan seseorang untuk mengingat kepentingan para pemangku kepentingan.

Pengertian Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)

Penelitian evaluasi adalah suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek terkait efektifitas suatu program apakah telah sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara logis dan objektif.

Pengertian Evaluasi (Evaluation Research) Menurut para Ahli

Adapun definisi evaluasi menurut para ahli, antara lain;

  1. Raka Joni (1975), Pengertian evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan suatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang kemudian disebut Value Judgment.
  2. Nurkancana (1983)Pengertian penelitian evaluasi ialah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu topik penelitian.
  3. John M. Echols dan Hasan Shadily (1983), Kata evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris evaluation yang artinya penilaian atau penaksiran.
  4. Azwar (1996), Evaluasi ialah proses yang dilakukan secara teratur dan sistematis pada komparasi antara standar atau kriteria yang telah ditentukan dengan hasil yang diperoleh. Melalui hasil perbandingan tersebut kemudian disusun suatu kesimpulan dan saran pada setiap aktivitas pada program.
  5. Zainul dan Nasution (2001), Evaluasi ialah suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
  6. Purwanto (2002), Evaluasi ialah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain itu, evaluasi dapat pula dipandang sebagai proses merencanakan, mendapatkan, dan menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
  7. Arikunto (2003), Evaluasi ialah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.
  8. Curtis, Dan B; Floyd, James J. Winsor, Jerryl L, Evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses penilaian. Penilaian ini dapat menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Ketika sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya.

Ciri Penelitian Evaluasi

Adapun karakteristik yang melekat dalam penelitian evaluatif adalah sebagai berikut:

  1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
  2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir secara sistemis, yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi, bagi pengawas ialah keberhasilan  program pembinaan.
  3. Agar bisa mengetahui secara detail kondisi dari objek yang dievaluasi, maka diperlukan adanya identifikasi terhadap komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi  keberhasilan program.
  4. Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi real dari data yang didapatkan dan untuk mengambil kesimpulan.
  5. Kesimpulan atau hasil penelitian dipergunakan untuk masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang sudah ditentukan, atau dengan kata lain, dalam melakukan evaluasi program, peneliti harus berkiblat pada tujuan penelitian evaluasi terkait program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolok ukur.
  6. Agar informasi yang didapatkan bisa menggambarkan kondisi real secara detail untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka diperlukan adanya identifikasi terhadap komponen, yang selanjutnya melakukan identifikasi terhadap sub komponen, dan identifikasi pada indikator dari program yang dievaluasi.
  7. Standar, kriteria atau tolok ukur, diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.
  8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

Macam Penelitian Evaluasi

Ada banyak jenis evaluasi tergantung pada objek yang dievaluasi dan tujuan evaluasi. Mungkin perbedaan mendasar yang paling penting dalam jenis evaluasi adalah antara evaluasi formatif dan sumatif. Penjelasannya;

  1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif memperkuat atau meningkatkan objek yang dievaluasi, sehingga dalam hal ini riset dilakukan guna membantu membentuknya dengan memeriksa pelaksanaan program atau pemakaian teknologi, kualitas implementasinya, dan penilaian konteks organisasi, personel, prosedur, input, dan sebagainya.

  1. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif, sebaliknya, memeriksa efek atau hasil dari beberapa objek – mereka meringkasnya dengan menggambarkan apa yang terjadi setelah pelaksanaan program atau pemakaian teknologi; menilai apakah objek dapat dikatakan telah menyebabkan hasil; menentukan dampak keseluruhan dari faktor penyebab di luar hanya hasil target langsung; dan, memperkirakan biaya relatif yang terkait dengan objek.

Evaluasi formatif mencakup beberapa jenis evaluasi:

  1. Penilaian kebutuhan (needs assessment), menentukan siapa yang membutuhkan program, seberapa besar kebutuhan itu, dan apa yang mungkin berhasil untuk memenuhi kebutuhan itu.
  2. Penilaian evaluabilitas (evaluability assessment), menentukan apakah suatu evaluasi layak dan bagaimana pemangku kepentingan dapat membantu membentuk kegunaannya.
  3. Konseptualisasi terstruktur (structured conceptualization), membantu para pemangku kepentingan mendefinisikan program atau teknologi, populasi target, dan hasil yang mungkin.
  4. Evaluasi implementasi (implementation evaluation), memonitor ketepatan program atau teknologi
  5. Evaluasi proses (process evaluation), menyelidiki proses penyampaian program atau teknologi, termasuk prosedur penyampaian alternatif.

Evaluasi sumatif juga dapat dibagi menjadi:

  1. Evaluasi hasil (outcome evaluations), menyelidiki apakah program atau teknologi menyebabkan efek yang dapat dibuktikan pada hasil target yang ditentukan secara spesifik.
  2. Evaluasi dampak (impact evaluation), lebih luas dan menilai dampak keseluruhan- baik yang disengaja atau tidak – dari program atau teknologi secara keseluruha.
  3. Keefektifan biaya dan analisis biaya-manfaat (cost-effectiveness and cost-benefit analysis), menjawab pertanyaan efisiensi dengan menstandarkan hasil dalam hal biaya dan nilai dolarnya.
  4. Analisis sekunder (secondary analysis), menguji kembali data yang ada untuk menjawab pertanyaan baru atau menggunakan metode yang sebelumnya tidak digunakan.
  5. Meta-analisis (meta-analysis), mengintegrasikan estimasi hasil dari beberapa studi kasus untuk sampai pada penilaian keseluruhan atau ringkasan pada pertanyaan evaluasi.

Cara Menuliskan Penelitian Evaluasi

Prosedur pelaksanaan penelitian evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2007) yaitu sebagai berikut:

  1. Peneliti mengkaji buku-buku, kondisi lapangan dan menggali informasi dari para pakar/ahli untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang akan diteliti.
  2. Peneliti merumuskan permasalahan penelitian dalm bentuk pertanyaan penelitian setelah terlebih dahulu mengkaji lagi sumber-sumber yang relevan untuk mendapatkan ketajaman permasalahan.
  3. Peneliti melakukan penyusunan proposal penelitian dengan mencantumkan latar belakang masalah, alasan melakukan penelitian, problematika, tujuan, hipotesis (disertai dengan dukungan teori dan penemuan-penemuan penelitian), metodologi penelitian yang memuat subjek penelitian (populasi dan sampel dengan rincian besarnya sampel, teknik sampling dan siapa sampel penelitiannya), instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.
  4. Peneliti melakukan pengaturan terhadap rencana penelitian, melakukan penyusunan instrumen, mempersiapkan kancah penelitian dan melakukan uji coba instrumen.
  5. Pelaksanan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model penelitian yang telah dipilih. Dalam penelitian evaluasi peneliti mungkin memilih model eksperimen murni (apabila syarat-syaratnya terpenuhi) atau model eksperimen semu.

Dalam hal ini peneliti berfikir bahwa dalam melakukan evaluasi program pasti ada sesuatu yang dilaksanakan. Peneliti mengukur tingkat keberhasilan perlakuan yang dilaksanakan dalam progran yang dievaluasi. Sehingga nantinya rencangan peneliti telah mengkaji rencana pengelola program melalui sasaran yang dikehendaki sesudah perlakuan diberikan, atau dengan kata lain sebelumnya pelaksana penelitian evaluasi telah menyiapkan tolok ukur.

  1. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah disusun berdasrkan rincian komponen-komponen yang akan dievaluasi.
  2. Menganalisis data yang terkumpul dengan mengeterapkan tolok ukur yang telah dirumuskan oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengelola program.
  3. Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan atas gambaran sejauh mana data sesuai dengan tolok ukur.
  4. Informasi yang berkaitan dengan hasil penelitian evaluasi disampaikan kepada pengelola program atau pihak yang meminta bantuan kepada peneliti evaluasi. Evaluasi tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk tindak lanjut program yang dievaluasi.

Tindak lanjut dapat diwujudkan melalui tiga alternatif yatu:

  1. Program disebarluaskan sebab dipandang baik
  2. Program direvisi sebab terdapat hal-hal yang belum sesuai dengan tolol ukur yang dikehendaki
  3. Program dihentikan sebab terdapat bukti bahwa kurang atau tidak baik.

Contoh Penelitian Evaluasi

Untuk contoh topik yang berkenaan dengan riset evaluasi. Misalnya saja;

  1. Kampus Merdeka

Program pendidikan Kampus Merdeka bisa menjadi topik riset evaluasi yang menarik bagi para ahli dalam menggambarkan proses berjalannya serta dampaknya bagi para mahasiswa yang menempuh studi akhir. Dimana prihal inilah Kampus Merdeka merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan tujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.

Tentusaja dalam penjelanannya sendiri proses penelitian evaluasi terkait program ini terdiri dari teknik analisis data, yakni proses sistematis dan ketat yang melibatkan pengumpulan data tentang mahasiswa yang melakukan magang, sehingga nantinya meningkatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan, dan mengarah pada aplikasi praktis.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa penelitian evaluasi adalah bentuk penelitian terapan yang dimaksudkan untuk memiliki efek bagi dunia nyata. Sehingga dalam hal ini banyak metode, seperti survei dan eksperimen dapat digunakan dalam penelitian evaluasi.

Adapaun disisi lainnya dalam beberapa tahun terakhir, bidang penelitian evaluasi telah menjadi spesialisasi penelitian yang semakin populer dan aktif, sebagaimana tercermin dalam buku pelajaran, kursus, dan proyek. Namun yang pasti, hal tersebut dijalankan setelah merumuskan dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program sehingga dalam penggunaan metode evaluasi ini mempunyai sejumlah kelebihan dan keklemahannya.

Nah, demikian serangkain artikel yang sudah kami tuliskan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian penelitian evaluasi menurut para ahli, macam, ciri, cara menulis, dan contohnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *