Pengertian Penelitian Verifikasi, Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Penelitian Verifikasi, Ciri, Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Secara umum dapat diartikan bahwa evaluasi ialah ulasan terkait suatu produk, layanan, atau sistem memenuhi persyaratan peraturan, spesifikasi, atau yang diberlakukan sesuai dengan rencana yang dijalankan. Sehingga riset ini seringkali dilakukan melalui proses internal.

Disisi lainnya tahapan dalam peneleitian verifikasi berbeda dengan validasi. Dimana tujuan verifikasi dan validasi ialah jaminan bahwa suatu produk, layanan, atau sistem memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan yang diidentifikasi lainnya. Namun yang pasti, penelitian verifikasi menjadi pembagian jenis metode penelitian berdasarkan tujuannya.

Penelitian Verifikasi

Riset verifikasi senantisa mempergunaan data empirisobservasi, tes, atau eksperimen untuk mengkonfirmasi kebenaran daripada justifikasi rasional suatu hipotesis. Keyakinan ilmiah harus dievaluasi dan didukung oleh data empiris. Adapun yang dibutuhkan setidaknya ada dua konsep yang mendasar dalam membahas metode ilmiah yaitu berupa kebenaran dan pembenaran.

Sebuah hipotesis penelitian benar jika sesuai dengan cara pandang dunia. Pembenaran berkaitan dengan alasan yang kita miliki untuk meyakini pernyataan yang diberikan itu benar. Sebuah hipotesis dijamin secara rasional jika suatu bukti dan kesimpulan telah disediakan untuk mendukungnya. Idealnya, fakta bahwa suatu pernyataan dijamin secara rasional harus memungkinkan pernyataan itu benar.

Pengertian Penelitian Verifikasi

Penelitian verifikasi adalah jenis metode penelitian yang memiliki tujuan untuk menguji suatu landasan teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga didapatkan hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya.

Pengertian Penelitian Verifikasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi verifikasi menurut para ahli, antara lain;

  1. Morse (2002), Penelitian verifikasi adalah proses memeriksa, mengonfirmasi, memastikan, dan memastikan.
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Riset verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang dan lain sebagainya.
  3. Collins English Dictionary, Metode penelitian verifikasi adalah  proses penetapan kebenaran suatu teori, fakta, dan lain-lain; (2) Bukti yang memberikan bukti pernyataan, teori, dan lain-lain.
  4. Your Dictionary, Kata Verifikasi, berasal dari bahasa Prancis Pertengahan “verificacion” dari kata Bahasa Latin Abad Pertengahan “verification”. Verifikasi (memverifikasi atau diverifikasi )adalah penetapan atau konfirmasi kebenaran atau keakuratan fakta, teori, dan lain-lain.
  5. Wikipedia, Penelitian verifikasionisme yang juga dikenal sebagai prinsip verifikasi atau kriteria verifikasi makna, adalah doktrin filosofis bahwa hanya pernyataan yang dapat diverifikasi secara empiris (mis. Diverifikasi melalui indera) yang bermakna secara kognitif, atau kalau tidak, itu adalah kebenaran logika (tautologi).

Ciri Penelitian Verifikasi

Penelitian verifikasi memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut;

  1. Melakukan pengujian

Dalam hal ini yang setidaknya dipahami bahwa verifikasi menolak pernyataan yang secara kognitif “tidak berarti” yang spesifik untuk seluruh bidang seperti metafisika, teologi, etika dan estetika. Pernyataan seperti itu mungkin bermakna dalam memengaruhi emosi atau perilaku, tetapi tidak dalam hal menyampaikan nilai kebenaran, informasi, atau konten faktual.

  1. Studi perbandingan

Verifikasi adalah tesis sentral positivisme logis, sebuah gerakan dalam filsafat analitik yang muncul pada tahun 1920-an oleh upaya sekelompok filsuf yang berusaha menyatukan filsafat dan sains di bawah teori pengetahuan naturalistik yang umum.

Macam Penelitian Verifikasi

Verifikasi merupakan penilaian terhadap sumber-sumber yang dapat dilakukan meliputi dua aspek yaitu ekstern dan intern. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber tersebut adalah sumber sejati yang dibutuhkan, sedangkan aspek intern mempersoalkan apakah sumber tersebut bisa memberikan informasi yang dibutuhkan. Dalam melakukan penilaian terhadap  suatu sumber, kedua aspek tersebut dilakukan bersama-sama.

Kritik ekstern harus bisa menjawab tiga pertanyaan, yaitu:

  1. Apakah sumber tersebut adalah sumber yang dikehendaki (soal autentisitas)
  2. Apakah sumber tersebut asli atau turunan (soal orisinalitas)
  3. Apakah sumber tersebut masih utuh atau sudah diubah-ubah (soal integritas)

Setelah memperoleh kepastian bahwa sumber tersebut adalah sumber yang henar-benar dibutuhkan dalam bentuk asli dan masih utuh barulah dilakukan kritik intern.

Kritik intern bertujuan untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung di dalam sumber tersebut memang bisa dipercaya. Untuk membuktikannya dilakukan dengan penilaian intrinsik terhadap sumber dan dengan membandingkan kesaksian-kesaksian berbagai sumber. 

Cara Menuliskan Penelitian Verifikasi

Proses verifikasi data dimulai dengan observasi di lapangan untuk mendapatkan data, yaitu informasi yang kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Data yang dimaksud, bisa berupa data kuantitatif (ukuran jumlah dalam bentuk angka-angka) atau data kualitatif (baik, sedang, kurang).

Tanpa data yang benar dan akurat, bisa menyebabkan pengujian hipotesis mengalami kekeliruan, sehingga kesimpulan yang didapatkan pun dapat mengalami salah. Untuk itu alat pengumpul data yang digunakan (instrumen) dan sumber untuk mendapatkan data (sampel) haruslah tepat guna mendapatkan kebenaran dari data tersebut.

Selain bergantung pada kebenaran dan ketepatan data, kecermatan data dalam menganalisis juga bagian yang tidak dapat terpisahkan. Oleh sebab itu, ada tiga hal dalam verifikasi data, yaitu:

  1. Metode dan teknik pengumpulan data (metode dan instrumen)

Metode dan instrumen dalam penelitian berkaitan dengan bagaimana memdapatkan data yang dibutuhkan. Metode menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih jenis, karakteristik serta dimensi ruang dan waktu dari data yang dibutuhkan. Sedangkan, instrumen menekankan pada alat atau cara untuk menjaring data yang dibutuhkan.

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mendapatkan data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang dibutukan. Instrumen sebagai alat pengumpul data pada dasarnya merupakan pengukur variabel penelitian. Instrumen yang biasanya digunakan dalam penelitian antara lain kuesioner, observasi atau pengamatan dan tes.

  1. Sampel atau sumber data

Populasi dan sampel dalam penelitian berfungsi sebagai sumber data, yaitu sifat-sifat atau karakteristik dari sekelompok subjek, gejala atau objek. Sifat dan karakteristik tersebut dipilih melalui instrumen yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

Populasi tidak terbatas luasnya, bahkan ada yang tidak bisa dihitung jumlah dan besarannya sehingga tidak mungkin diteliti semuanya. Oleh sebab itu, hanya sebagian populasi saja yang dipilih asal mempunyai sifat-sifat yang sama dengan populasinya. Proses menarik sebagian subjek, gejala atau objek yang ada pada populasi dinamakan sampel.

  1. Teknik analisis data

Data yang telah kita kumpulkan melalui instrumen, selanjutnya kita analisis dengan menggunakan teknik yang sesuai. Data dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Prosedur ini bukan berarti bahwa data sengaja diupayakan agar sesuai untuk mendukung dan membenarkan hipotesis, sekalipun dalam kenyataanya data tersebut berlawanan atau tidak mendukung hipotesis. Data yang diperoleh harus tetap sebagaimana adanya.

Proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data agar bisa digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut dengan pengolahan data dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan maksud untuk mengubah data kasar menjadi data yang lebih halus, lebih bermakna, sedangkan analisis data dilakukan dengan maksud untuk mengkaji data dalam hubungannya dengan keperluan pengujian hipotesis penelitian.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data yatu sebagai berikut:

  1. Mebersihkan data, yaitu memeriksa kembali jawaban responden, apakah setiap pertanyaan dijawabnya; kalau dijawab, apakah cara menjawabnya betul, dan lain-lain.
  2. Mebuat koding, yaitu memberi tanda atau kode agar mudah memeriksa jawaban. Untuk keperluan koding ini sangat diperlukan.
  3. Melakukan skoring atau pemberian angka, khususnya kepada data yang dikuantifikasikan dan menghitungnya untuk setiap jawaban responden.
  4. Menggolongkan kategori jawaban dalam tabel-tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel skor atau nilai, sesuai dengan keperluan.
  5. Mengolah atau menghitung data dengan statistik deskriptif seperti proporsi, ranking, nilai rata-rata hitung, modus, median, simpangan baku, dan variansi, sesuai dengan kepetingan penelitian.
  6. Mendeskripsikan hasil-hasil perhitungan tersebut dalam bentuk tabel, grafik dan lain-lain.
  7. Membuat interpretasi hasil pengolahan tersebut dalam bentuk pernyataan-pernyataan verbal sesuai dengan permasalahan penelitian.

Contoh Penelitian Verifikasi

Untuk contoh hasil penelitian yang mempergunakan metode verifikasi. Misalnya saja;

  1. Menguji teori konflik milik Ralp Dahrendorf

Penelitian verifikasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Metode verifikasi yang diterapkan dalam penelitian verifikasi kini lebih mutakhir berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).

Pada proses verifikasi data, biasanya data yang telah dikumpulkan diolah dan kemudian dianalisis agar bisa diuji secara hipotesis. Hipotesis tersebut kemudian diuji menggunakan fakta empirik agar memperoleh jawaban yang benar secara ilmiah.

  1. Pendidikan

Dalam riset edukasi untuk contoh penelitian verifikasi misalnya suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap pembelajaran matematika. Dimana untuk penerapannya dalam penelitian bertujuan untuk mengecek atau menguji kebenaran hasil penelitian lain.

Kesimpulan

dari penjlasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa penelitian verifikasi ialah salah satu pembagian jenis penelitian berdasarkan tujuannya. Alasannya karena para filsuf telah memperkenalkan beberapa konsep dan teori untuk menganalisis hubungan logis dan inferensial antara data empiris dan hipotesis ilmiah, termasuk pengamatan (observasi), kepalsuan (falsability), konfirmasi, dan metode eksperimental.

Salah satu konsekuensi paling penting dari perdebatan yang luas dan kompleks ini adalah kesimpulan bahwa teori tidak dapat “diverifikasi”, tetapi mereka dapat “dikonfirmasi”, “dijamin,” atau “dipalsukan”

Nah, itulah tadi materi yang bisa kami selesaikan kepada segenap pembaca terkait dengan bahasan pengertian penelitian verifikasi menurut para ahli, ciri, macam, cara menulis, dan contohnya. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan serta pengetahuan mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *