4 Ciri Penelitian Verifikasi dan 3 Prosesnya

Diposting pada

 Ciri Penelitian Verifikasi dan 3 Prosesnya

Dalam konteks yang lebih luas, verifikasi bisa diartikan sebagai bagian daripada proses mengevaluasi produk kerja dari fase pengembangan untuk menentukan apakah seseorang dan individu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Verifikasi memastikan bahwa produk dibangun sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi desain. Dari situ juga menjawab pertanyaan, Apakah kita membangun produk dengan benar? Sedangkan dalam konteks penelitian, verifikasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu landasan teori atau penelitian sebelumnya.

Proses verifikasi data bisa dimulai dengan melakukan observasi atau pengamatan di lapangan untuk memperoleh data, yaitu informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut dapat berupa data penelitian kuantitatif (ukuran jumlah dalam bentuk angka-angka) atau data penelitian kualitatif (baik, sedang, kurang).

Penelitian Verifikasi

Verifikasi adalah produk pemeriksaan terhadap satu atau lebih aspek dari proses penelitian untuk memastikan bahwa mereka adalah representasi yang benar dari apa yang sebenarnya terjadi atau jelas berasal dari teknik analisis data yang telah dilakukan.

Verifikasi menolak pernyataan yang secara kognitif “tidak berarti” yang spesifik untuk seluruh bidang seperti metafisika, teologi, etika dan estetika. Pernyataan seperti itu mungkin bermakna dalam memengaruhi emosi atau perilaku, tetapi tidak dalam hal menyampaikan nilai kebenaran, informasi, atau konten faktual.

Verifikasi adalah tesis sentral positivisme logis, sebuah gerakan dalam filsafat analitik yang muncul pada tahun 1920-an oleh upaya sekelompok filsuf yang berusaha menyatukan filsafat dan sains di bawah teori pengetahuan naturalistik yang umum.

Ciri Penelitian Verifikasi

Penggunaan bentuk metode penelitian verifikasi memiliki ciri-ciri yaitu:

  1. Melakukan pengujian

Pengujian dalam penelitian bisa dilakukan melalui uji hipotesis. Dimana untuk proses uji hipotesis penelitian ialah metode pembuktian empiris untuk menerima atau menolak sebuah opini ataupun asumsi dengan menggunakan data sampel.

  1. Menguji apakah data yang kita gunakan cukup untuk menggambarkan populasi

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan data sampel. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa tidak semua sampel yang kita ambil berhasil menggambarkan kondisi populasi.

Pada dasarnya, besarnya jumlah sampel tetap memiliki peluang untuk menghasilkan kesimpulan yang salah. Uji hipotesis memungkinkan peneliti untuk melakukan uji eksperimen apakah sampel yang digunakan sudah cukup untuk menggambarkan keseluruhan populasi.

  1. Membuktikan hipotesis yang kita percaya

Dalam beragam pengujian, seorang peneliti tentunya ingin membuktikan asumsi atau pendapat yang ia percaya. Uji hipotesis dapat membantu peneliti dalam membuktikan berbagai hal yang terjadi apakah benar-benar fakta atau hanya sekadar teori belaka.

  1. Studi perbandingan

Studi perbandingan atau comparative study ialah studi yang dilakukan untuk membandingkan dua atau lebih suatu kondisi, kejadian, kegiatan, program dan lainnya. Studi komparatif juga berupaya untuk mengungkap gambaran mengenai variabel yang diteliti pada tiap-tiap kelompok subjek penelitian yang dibandingkan sehingga membutuhkan analisis dekriptif.

Perbedaan Verifikasi dan Validasi

Selain beberapa ciri tersebut terdapat beberapa kata kunci yang perlu kita ketahui terkait proses verifikasi yang membedakannya dengan validasi, yaitu:

  1. Verifikasi pada dasarnya berbicara pada konfirmasi dengan proses pengujian dengan secara ilmiah serta objektif mengenai persyaratan tersebut.
  2. Metode Verifikasi ini, dilakukan dengan menggunakan sifat yang baku untuk dapat membuktikan hasil yang benar valid.
  3. Proses verifikasi termasuk memeriksa dokumen, desain, kode, dan program
  4. Itu tidak melibatkan mengeksekusi kode
  5. Verifikasi menggunakan metode seperti ulasan, penelusuran, inspeksi, dan pemeriksaan tabel dan lain-lain.

Proses Penentuan dalam Penelitian Verifikasi

Terdapat beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait proses verifikasi, antara lain:

  1. Verifikasi bertujuan untuk pemeriksaan

Verifikasi dimaksudkan untuk memeriksa apakah suatu produk, layanan, atau sistem (atau bagian-bagiannya) memenuhi serangkaian spesifikasi desain. Dalam konteks penelitian, verifikasi bertujuan untuk menguji kebenaran teori atau hasil penelitian sebelumnya.

  1. Veriifkasi pada fase pengembangan melibatkan pengujian khusus

Dalam fase pengembangan, khususnya prosedur verifikasi sejarah melibatkan melakukan pengujian khusus untuk memodelkan atau mensimulasikan sebagian, atau keseluruhan, dari produk, layanan, atau sistem, kemudian melakukan tinjauan atau analisis hasil pemodelan.

  1. Verifikasi pada fase paca pengembangan melibatkan pengujian berulang

Pada fase pasca pengembangan, prosedur verifikasi melibatkan pengujian berulang yang dirancang khusus untuk memastikan bahwa produk, layanan, atau sistem terus memenuhi persyaratan desain awal, spesifikasi, dan peraturan seiring berjalannya waktu.

Langkah ini adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi apakah contoh penelitian verifikasi dalam suatu produk, layanan, atau sistem mematuhi peraturan, spesifikasi, atau ketentuan yang diberlakukan pada awal fase pengembangan

Itulah tadi uraian lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan ciri penelitian verifikasi dan penjelasannya. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi bagi segenap pembaca yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *