Pengertian Validitas Tampang dan 4 Contohnya

Diposting pada

Validitas Tampang

Reliabilitas dan validitas bisa dikatakan sebagai sebuah konsep yang kerapkali dipergunakan untuk mengevaluasi kualitas penelitian, khususnya dengan penelitian kuantitatif. Alasannya karena validitas dan reliabilitas senantisa menunjukkan seberapa baik metode, teknik atau tes mengukur sesuatu. Oleh karena itulah reliabilitas adalah tentang konsistensi suatu ukuran dan validitas adalah tentang keakuratan suatu ukuran.

Disisi lain, banyak sekali jenis validitas. Salah satu diantaranya ialah validitas tampang yang setidaknya menunjukan apakah konten tes tampaknya sesuai dengan tujuannya. Sehingga hal ini memberikan pengaruh besar pada desain penelitian, perencanaan memilih metode penelitian, serta menulis hasil penelitian yang sesuai.

Validitas Tampang

Validitas tampang atau yang juga dikenal dengan validitas logis yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan face validty pada dasarnya serupa dengan validitas konten, akan tetapi yang membedakan jikalau validitas tampang adalah penilaian yang lebih informal dan subjektif.

Alasannya karena subjektifitas tersebutlah maka validitas yang satu ini sering dianggap sebagai bentuk validitas terlemah, tapi bisa berguna pada tahap awal pengembangan berbagai macam metode penelitian.

Pengertian Validitas Tampang

Validitas tampang adalah bentuk validitas sederhana yang dilakukan oleh si peneliti utamanya yang menerapkan penilaian yang dangkal dan subjektif tentang topik penelitian tertentu dalam konteks tes apa yang dipergunakan dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.

Oleh karena itulah validitas tampang memiliki nama lain, yakni validitas wajah juga dapat diartikan sebagai validitas yang mengacu pada sejauh mana suatu tes tampaknya mengukur apa yang diklaim diukur berdasarkan nilai yang ada dalam data nominal.

Pengertian Validitas Tampang Menurut Para Ahli

Adapun definisi validitas tampang menurut para ahli, antara lain;

  1. Putri Hayati (2017), Validitas tampang (face validity) adalah bagian daripada validitas isi (content validity) yang memiliki signifikasi paling rendah lantaran hanya disandarkan pada proses penilaian terhadap appearance (format penampilan) atas arti tes dan kesesuaian konteks.

Contoh Validitas Tampang

Sebagai penjelasan lebih memahamkan. Untuk contoh validitas tampang, diantaranya;

  1. Penelitian Survai

Seorang peneliti membuat survei untuk mengukur keteraturan kebiasaan makan orang. Peneliti meninjau item survei yang menanyakan pertanyaan tentang kebiasaan makan harian dan makanan ringan yang dimakan untuk setiap hari dalam seminggu.

Dari permukaan, survei tersebut tampak seperti representasi yang baik dari apa yang ingin diuji oleh peneliti, jadi peneliti menganggapnya memiliki validitas wajah yang tinggi.

  1. Tes Mengukur Kecerdasan

Tes IQ dimaksudkan untuk mengukur kecerdasan. Tes akan valid jika kecerdasan diukur secara akurat. Tes IQ yang sangat awal sering kali berupa gambar barang yang hilang, seperti bola tenis yang hilang dari lapangan, atau cerobong asap yang hilang dari sebuah rumah.

Pada nilai nominal, tes dianggap valid dan adil untuk penutur bahasa selain bahasa Inggris, karena gambar adalah bahasa universal. Namun, tes tersebut sebenarnya bias terhadap orang miskin, yang mungkin belum pernah melihat lapangan tenis. Oleh karena itu juga bias terhadap orang-orang dari beberapa negara Kristen yang mengira ada salib yang hilang dari atap, bukan cerobong asap.

  1. Matematika

Tes matematika yang terdiri dari soal-soal di mana peserta tes harus menambah dan mengurangi angka dapat dianggap memiliki validitas wajah yang kuat. Item tes muncul, pada nilai nominal, untuk mengukur apa yang ingin diukur seseorang.

  1. Penelitian Kuantitatif

Seorang peneliti dapat membuat kuesioner dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur tingkat depresi pada individu. Seorang kolega kemudian dapat melihat pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menganggap kuesioner itu valid hanya pada nilai nominalnya.

Dengan kata lain di permukaannya, kuesioner tampaknya dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi alat yang baik untuk digunakan untuk mengukur tingkat depresi.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa validitas tampang digolongkan sebagai ‘bukti lemah’ yang mendukung validitas konstruk, tapi itu tidak berarti bahwa itu salah, hanya kehati-hatian yang diperlukan. Prihal ini misalnya, suatu paper hasil penelitian tentang Pemanasan Global. Orang awam dapat membacanya dan menganggapnya sebagai eksperimen yang solid, menyoroti proses di balik Pemanasan Global.

Di sisi lain, seorang profesor klimatologi terkemuka dapat membacanya dan menemukan bahwa paper tersebut, dan alasan di balik tekniknya, sangat buruk. Contoh ini menunjukkan pentingnya validitas tampang sebagai filter yang berguna untuk menghilangkan penelitian buruk dari bidang sains, melalui peer review.

Itulah saja artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian validitas tampang menurut para ahli dan contohnya dalam penelitian. Semoga saja bisa memberikan wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *