Pengertian Tes, Ciri, Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Tes

Tes adalah bagian daripada tindakan ataupun teknik percobaan yang disengaja untuk mengetahui seberapa baik sesuatu bekerja. Suka atau tidak suka. Sehingga dalam hal ini tes merupakan cara untuk memeriksa pengetahuan atau pemahaman seseorang.

Disisi lainnya, tes menjadi instrumen penelitian utama yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran oleh sebagian besar lembaga pendidikan. Bahkan menurut studi kasus penelitian, tes memiliki manfaat lain, seperti tes membuat seseorang belajar dan mengingat lebih banyak daripada yang mungkin ia miliki. Walaupun mungkin tampak bahwa semua tes adalah sama, banyak jenis tes yang berbeda dan masing-masing memiliki tujuan dan gaya yang berbeda.

Tes

Kata “Tes” pada hakikatnya berasal dari bahasa Latin “Testum” yang artinya alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno kata tes memiliki arti “ukuran yang digunakan untuk membedakan antara emas dengan perak serta logam lainnya”. Dalam kaitannya dengan tes terdapat beberapa istilah yaitu “Testing” yang artinya saat pengambilan tes, “Testee” yang artinya responden yang sedang mengerjakan tes, sedangkan “Tester” yang artinya subjek evaluasi.

Pengertian Tes

Tes adalah penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, kebugaran fisik, atau klasifikasi peserta tes dalam banyak topik lain. Misalnya pengukuran tingkat kepercayaan. Sehingga atas dasar inilah tes dapat dilakukan secara verbal, di atas kertas, di komputer, atau di area yang telah ditentukan yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan atau melakukan serangkaian keterampilan.

Pengertian Tes Menurut Para Ahli

Adapun definisi tes menurut para ahli, antara lain;

  1. James S Cangelosi (1995)

Tes adalah bagian daripada pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi para siswanya untuk memperlihatkan prestasi mereka dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditentukan.

  1. F.L. Goodeneough dalam Sudijono (2008)

Tes dapat didefinisikan sebagai suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan tujuan untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.

  1. Norman dalam Djaali dan Muljono (2008)

Tes ialah salah satu prosedur dalam penelitian evaluasi yang komprehensif, sistematik, dan objektif yang hasilnya bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.

  1. Arikunto (2010)

Tes dapat didefinisikan sebagai alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, berdasarkan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

  1. Sudijono (2011)

Tes ialah cara (yang bisa dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee.

Sehingga (atas dasar data yang didapatkan dari hasil pengukuran tersebut) bisa dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee yang nilai mana bisa dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

  1. Anne Anastasi

Tes ialah alat pengukur yang memiliki standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta bisa betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.

Jenis Tes

Terdapat beragam jenis tes, antara lain;

  1. Tes Diagnostik

Tes-tes ini digunakan untuk mendiagnosis seberapa banyak siswa tahu dan apa yang mereka ketahui. Tes diagnostik dapat membantu guru mengetahui apa yang perlu ditinjau atau diperkuat di kelas. Mereka juga memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi kelemahannya.

  1. Tes Penempatan

Tes ini digunakan untuk menempatkan siswa di kelas atau tingkat yang sesuai. Misalnya, di sekolah bahasa, tes penempatan digunakan untuk memeriksa tingkat bahasa siswa melalui tata bahasa, kosa kata, pemahaman membaca, menulis, dan berbicara. Setelah menetapkan level siswa, siswa ditempatkan di kelas yang sesuai dengan kebutuhannya.

  1. Tes Kemajuan atau Prestasi

Tes kemajuan atau prestasi mengukur peningkatan siswa dalam kaitannya dengan silabus yang telah ditetapkan oleh guru. Tes-tes ini hanya berisi soal-soal yang diajarkan siswa di kelas. Ada dua jenis tes kemajuan:

  1. Tes kemajuan jangka pendek memeriksa seberapa baik siswa memahami atau mempelajari materi yang tercakup dalam unit atau bab tertentu. Tes ini memungkinkan guru untuk memutuskan apakah perbaikan atau konsolidasi diperlukan.
  2. Tes kemajuan jangka panjang juga disebut Tes Pelatihan (Course Tests) karena memeriksa kemajuan siswa selama pelatihan. Tes ini memungkinkan siswa untuk menilai seberapa baik kemajuan mereka. Secara administratif, tes ini sering menjadi satu-satunya dasar keputusan untuk mempromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Tes kemajuan juga dapat disusun sebagai kuis, bukan sebagai tes. Ini dapat dijawab oleh kelompok siswa, bukan individu.

Tes ini juga dapat dirumuskan sebagai presentasi, poster, tugas, atau proyek dalam penelitian kualitatif serta riset kuantitatif. Penataan tes kemajuan dengan cara ini memperhitungkan berbagai kecerdasan dan gaya belajar yang berbeda dari para siswa. Namun banyak siswa masih mengharapkan “ujian reguler” sebagai bagian dari “pembelajaran normal”.

  1. Tes Kecakapan

Tes-tes ini memeriksa tingkatan kecakapan sehubungan dengan standar umum. Tes ini memberikan gambaran luas tentang pengetahuan dan kemampuan. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, contohnya adalah ujian TOEFL dan IELTS, yang wajib bagi penutur bahasa asing yang ingin masuk ke universitas berbahasa Inggris.

Selain itu, TOEIC (Test of English for International Communication) memeriksa pengetahuan siswa tentang Bahasa Inggris Bisnis, sebagai prasyarat untuk pekerjaan.

  1. Tes Internal

Tes internal adalah yang diberikan oleh institusi tempat psiswa atau pelajar mengambil kursus. Tes ini sering diberikan pada akhir kursus dalam bentuk ujian akhir.

  1. Tes Eksternal

Tes eksternal adalah tes yang diberikan oleh lembaga di luar tempat belajar siswa. Contohnya adalah TOEFL, TOEIC, IELTS, SAT, ACT, LSAT, GRE dan GMAT. Ujian itu sendiri adalah dasar untuk masuk ke universitas, rekrutmen pekerjaan, atau promosi.

  1. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang memiliki jawaban benar atau salah. Sehingga dalam pembuatan tes pilihan ganda termasuk dalam kelompok ini. Siswa harus memilih jawaban yang benar yang telah ditentukan sebelumnya dari tiga atau lima kemungkinan.

  1. Tes Subyektif

Tes subyektif mengharuskan pemeriksa untuk membuat penilaian subyektif yang layak. Contohnya adalah pertanyaan esai dan wawancara lisan. Untuk tes seperti itu, sangat penting bahwa baik penguji dan siswa menyadari kriteria penilaian untuk meningkatkan validitasnya.

  1. Tes Kombinasi

Banyak tes merupakan kombinasi dari gaya objektif dan subyektif. Misalnya, pada TOEFL iBT, Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, bagian membaca dan mendengarkan bersifat objektif, dan bagian menulis dan berbicara bersifat subjektif.

Fungsi Tes

Secara umum, tes memiliki dua macam fungsi, yaitu:

  1. Sebagai alat pengukur terhadap siswa. Dalam kaitannya dengan ini tes memiliki fungsi untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa setelah mereka menempuh proses belajar-mengajar dalam jangka waktu tertentu.
  2. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.

Cara Membuat Tes

Berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes, antara lain:

  1. Melakukan persiapan dan  menentukan tujuan mengadakan tes.
  2. Memilih materi dan  membatasai bahan yang akan diteskan.
  3. Menentukan bentuk dan jenis tes.
  4. Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan.
  5. Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki, agar tidak terlewati.
  6. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut. Uraian secara terinci tentang tabel spesifikasi, akan disajikan pada bab berikutnya.
  7. Menentukan jumlah butir tes dan menuliskan butir-butir soal berdasarkan TIK-TIK yang telah dituliskan pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicakup.
  8. Menentukan skor.
  9. Membuat kisi-kisi.
  10. Menyusun tes berdasarkan kisi-kisi.

Contoh Tes

Adapun untuk contoh tes yang mudah kita lihat dalam keseharian. Misalnya saja;

  1. Ketelitian dan persyaratan

Tes variasi dalam gaya ketelitian dan persyaratan. Misalnya, dalam tes yang close book siswa biasanya diminta untuk mengandalkan memori untuk merespons item tertentu sedangkan dalam open book, siswa dapat menggunakan satu atau lebih alat bantu tambahan seperti buku referensi atau kalkulator ketika merespons.

  1. Formal dan informal

Tes dapat dilakukan secara formal atau informal. Contoh tes informal adalah tes membaca yang diberikan oleh orang tua kepada anak. Tes formal dapat berupa ujian akhir yang dilakukan oleh seorang guru di ruang kelas atau tes IQ yang diberikan oleh seorang psikolog di sebuah klinik.

Tes formal sering menghasilkan nilai atau skor tes. Skor tes dapat ditafsirkan sehubungan dengan norma atau kriteria, atau kadang-kadang keduanya. Norma dapat ditetapkan secara independen, atau dengan analisis statistik dan statistika dari sejumlah besar peserta.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh pebelajar, sehingga menghasilkan suatu nilai yang berkaitan dengan tingkah laku atau prestasi pebelajar tersebut, yang bisa dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh pebelajar lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.

Itulah tadi penjelasan serta pembahasan secara lengkap atas materi pengertian tes menurut para ahli, ciri, jenis, cara membuat, dan contohnya dalam penelitian. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *