8 Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Diposting pada

8 Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Wawancara bisa dikatakan sebagai suatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam berbagai hal. Mislanya seorang reporter yang sedang mencari berita biasanya melakukan wawancara kepada narasumber. Selian itu, seseorang yang melamar pekerjaan juga melakukan wawancara sebagai salah satu tahapannya. Terdapat pula arti penelitian yang memaknai wawancara sebagai salah satu teknik pengumpulan data kualitatif ataupun penelitian kuantitatif.

Pada tahapan riset, khususnya metode penelitian yang dipergunakan lazim mengenal dengan sebutan wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Keduanya sangat mudah ditemukan

Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Wawancara dapat diartikan sebagai kegiatan tanya jawab yang dilakukan secara dua arah. Dalam artian terdapat pihak yang memberikan pertanyaann sebagai bentuk pencarian informasi terdapat pula pihak yang menjawab pertanyaan sebagai sarana memberikan informasi, dalam hal ini dikenal dengan informan.

Kegiatan wawancara dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak tersetruktur, atau secara langsung dengan tatap muka atau dapat pula dilakukan dengan jarak jauh dengan pertanyaan tertutup.

Oleh karena itulah, arti wawancara terstruktur dalam hal ini ialah jenis wawancara yang sudah dipersiapkan format berupa pedoman wawancara sehingga daftar pertanyaan yang diberikan kepada informan tidak akan melenceng dari topik penelitian yang diangkat.

Sedangkan untuk definisi wawancara tidak terstruktur ialah teknik pengumpulan data berupa instrumen penelitian dengan wawancara dengan tidak memperhatikan panduan meski telah dibuat sehingga dalam peranan yang diberikan dalam pertanyaan untuk koteks ini lebih terasa santai.

Perbedaan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Berdasarkan pengertian dari wawancara terstruktur dan wawancara tidka terstruktur di atas terdapat kata kunci yang dapat membedakan keduannya. Antara lain sebagai berikut;

Perbedaan Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur
Perbedan pertanyaan Wawancara terstruktur pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya sehingga meskipun narasumbernya berbeda akan diberi pertanyaan yang sama dengan pola wawancara yang sama pula. Dapat dikatakan dengan pola dan pertanyaan yang homogen wawancara terstrukur dapat dikatakan sebagai wawancara yang formal dengan patokan-patokan tertentu. Wawancara tidak terstruktur pertanyaan dalam wawancara jarang bahkan tidak disipakan sebelumnya. Pewawancara cenderung mengikuti situasi dan kondisi dari orang yang diwawancarai. Sehingga percakapan yang terjalin lebih interaktif dan bersahabat.
Data berupa kuantitatif dan kualitatif Wawancara terstruktur dilaksanakan dengan pertanyaan yang sama dengan narasumber yang berbeda-beda. Sehingga pertanyaan yang diajukan sudah terencana kepada seluruh kandidat. Sehingga jika wawancara tersebut dilakukan sebagai cara pengumpulan data dalam penelitian dapat dikatakan data yang terkumpul merupakan jenis penelitian kuantitatif. Wawancara tidak terstruktur pertanyaan berbeda diajukan dengan narasumber yang berbeda. Pertanyaan diajukan tanpa rencana sebelumnya namun tetap memiliki patokan dan tema yang sama. Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara bergantung dari situasi kondisi serta aspek informasi apa yang sedang dibutuhkan. Sehingga jika wawancara tidak terstruktur dilaksankan dalam sebuah waancara dapat dikatakan data yang diperoleh berupa data penelitian kualitatif dengan penjabaran-penjabaran tertentu.
Perbedaan penggunaannya dalam penelitian Wawancara terstruktur biasanya digunakan dalam penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan atau menyajikan gambaran lengkap suatu fenomena sosial yang aktual. Karena menggunakna pertanyaan dan pola yang sama sehingga teknik wawancara terstruktur dapat digunakan dengan lebih ekonomis dalam pengumpulan informasi. Selian itu jenis kesimpulan yang didapat dari wawancara terstruktur juga lebih mudah dirumuskan karena menggunakan pertanyaan yang sama Wawancara tidak terstruktur digunakan dalam penelitian eksplorasi yang digunakan sebagai alat dasar untuk mengumpulkan informasi. Ciri penelitian eksploarasi adalah penelitian yang tujuannya memberikan sedikit gambaran mengenai suatu fenomena. Penlitian ini biasanya digunakan hanya untuk mengeksplorasi pertanyaan penelitain dan tidak bermaksud untuk memberikan solusi akhir
Pertanyaan Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terstruktur biasanya berupa pertanyaan tertutup dimana narasumber harus memilih berdasarkan pilihan-pilihan jawaban yang sudah ditawarkan oleh pewawancara. Sehingga pertanyaan yang diajukan dalam wawancara terstruktur menuntut informasi tertntu dari narasumber. Wawancara tidak terstruktur pertanyaan yang digunakan merupakan pertanyaan terbuka yang dapat dijawab oleh narasumber dengan berbagai cara. Narasumber bebas memberikan jawaban atas pertanyaan yang sudah diajukan tanpa dipengaruhi oleh pewawancara.
Penggunaan Wawancara terstruktur biasanya digunakan oleh positivis. Positivis merupakan cara pandang yang menyakini adanya sedikit perbedaan antara ilmu pengetahuan alam dna ilmu pengetahuan sosial. Sehingga memaknai suatu fenomena tau peristiwa benar-benar terjadi karena suatu realitas. Wawancara tidak terstruktur digunakna oleh interpretivist cara pandnang untuk memahami dan menjelaskan suatu fenomena sosial dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Sehingga cocok dengan wawancara tidak terstruktur dengan pertanyaan yang tidak terencana sebelumnya karena tergantung situasi dan kondisi narasumber.
Jumlah narasumber Wawancara terstruktur biasanya digunakan jika kandidat narasumber cukup besar. Dalam artian jika narasumber atau responden yang akan diberi pertanyaan merupakan oarag-orang dengan jumlah yang lumayan banyak. Hal tersebut akan mudah dilakukan karena pewawancara menggunakan pertanyaan yang homogen atau pertanyaan yang sama sehingga dalam prosesnya cukup efisien Wawancara tidak terstruktur cenderung lebih cocok digunakan dengan responden yang jumlahnya kecil. Dikarenakan pertanyaan yang belum disiapkan sebelumnya dan dengan pola komunikasi yang bersahabat dengan mengedepankan informasi yang sifatnya lebih rinci dan bersifat pribadi. Sehingga lebih cocok digunakan oleh narasumber yang lebih sedikit jumlahnya
Karakteristik wawancara Wawancara terstruktur bersifat lebih sistematis karena pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya sehingga pola komunikasi yang terjalin lebih sistematis dan homogen. Pertayaan yang sama diajukan kepada narasumber atau orang yang berbeda-beda sehingga selain lebih sistematis juga lebih efisien dalam eksekusinya. Wawancara tidak terstruktur memiliki pola yang menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Menyesuaikan situasi dan kondisi narasumber serta bergantung kepada kebutuhan informasi yang ingin digali oleh pewawancara
Hasil wawancara Wawancara terstruktur memiliki sistem panduan yang suadh dikembangkan sebelumnya untuk memeriksa hasil wawancara. Karena menggunakan pertanyaan yang sama sehingga hasil wawancara dapat dianalisis dengan teknik tertentu dna dapat dengan meudah mengambil arti kesimpulan. Wawancara tidak terstruktur yang tidak ada sistem atau panduan sebelumnya untuk memeriksa hasil wawancara. Karena menggunakan pertanyaan yang berbeda-beda sehingga hasil wawancara juga harus dianalisis detail dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Untuk lebih memberikan pemahaman yang jelas, berikut sejumlah contoh yang bisa diberikan dalam penggunaan untuk wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dalam penelitian.

Contoh Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur

Contoh penggunaan wawancara dalam hal ini misalnya saja;

  1. Wawancara Terstruktur

Untuk wawancara terstruktur misalnya saja terkait dengan topik penelitian bidang kesehatan, khususnya pelayanan BPJS yang diberikan pemerintah dengan membagi dalam 3 kelas. Untuk riset yang dituju ingin mengetahui peranan instansi pemerintah tersebut, maka draf pertanyaan yang dipergunakan.

Daftar Diri Infroman
  • Nama Observer
  • Tanggal Wawancara
  • Nama Responden Yang Mempergunakan BPJS
  • Pekerjaan Responden
  • Kelas BPJS yang dipergunakan Responden
Pertanyaan Wawancara Terstruktur
  1. Apa alasan bagi Bapak/Ibu yang mempergunakan Jaminan Kesehatan Nasional BPJS ini?
  2. Kapan Bapal/Ibu terakhir mempergunakan BPJS?
  3. Permasalahan apa saja yang ada ketika mengurus BPJS di Puskasmas/Rumah Sakit?
  4. Menurut Bapak/Ibu, permasalahan apa yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu?
  5. Lantas, bagaimana cara untuk menyelesaikan permasalahan terkait BPJS tersebut? Siapa sajakah pihak terkait?
Dalam pertanyaan tersebut tentusaja mencerimkan susuah daftar pertanyaan yang sudah terstruktur sehingga dalam hal ini responden (orang yang diberikan pertanyaan akan menjawab sesuai dengan keinginan kita).
  1. Wawancara Tidak Terstruktur

Sedangkan untuk pertanyaan dalam wawancara tidak terstruktur dalam hal ini misalnya saja adanya tanggapan masyarakat tentang kenaikan BPJS yang dilakukan oleh Pemerintahan setelah di batalkan oleh MA (Mahkamah Agung).

Maka susunan pertanyaan yang diberikan, antara lain sebagai berikut;

Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur
  1. Menurut bapak apakah masyarakat bener-bener memerlukan jaminan kesehatan seperti BPJS?
  2. Bagimana tanggapan bapak terkait keinainan harga BPJS oleh pemerintah setelah dibatalkan oleh MA?
  3. Apakah tindakan bapak ketika tidak mempergunakan BPJS?
  4. Setuju tidak BPJS di Bubarkan?
Dari pertanyaan yang telah disebutkan diatas, jelas bahwa sistematika wawancara tidak terstruktur meminta serangkaian pendapat dari responden terkait permasalahan tertentu. Sehingga dalam hal ini responden tidak terikat dan bisa memberikan jawaban yang lebih leluasa.

Itulah tadi rangkaian penjelasan yang bisa diberikan terkait dengan perbedaan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur serta contohnya yang bisa dipergunakan dalam penelitian. Semoga bisa memberi referensi bagi kalian yang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *