20 Kelebihan dan Kekuarangan Non Probability Sampling

Diposting pada

20 Kelebihan dan Kekuarangan Non Probability Sampling

Teknik sampling yang bisa dikatakan sebagai proses pengambilan sampel merupakan hal yang sangat membantu dalam menuntaskan laporan penelitian. Alasannya karena teknik sampling menentukan keakuratan hasil penelitian/survei yang telah dijalankan. Disisi lain, terdapat banyak teknik yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan sampel tergantung pada kebutuhan dan situasi penelitian. Adapun secara garis besar teknik sampling tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu probability sampling yang merupakan pengambilan sampel acak dan non probability sampling yang merupakan tidak bergantung pada pengacakan.

Adapun penggunaan berbagai macam non probability sampling dapat dibagi lagi menjadi beberapa teknik yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi yang pasti, urgensi jika ada yang salah dengan sampel penelitian kita, maka itu akan langsung tercermin dalam hasil akhir.

Non Probability Sampling

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana si peneliti memilih arti sampel berdasarkan penilaian subjektif peneliti daripada pemilihan acak, oleh karena itulah ppengambilan sampel ini kurang ketat dan sangat bergantung pada keahlian peneliti.

Kelebihan dan Kelemahan Non Probability Sampling

Pengambilan sampel non probabilitas paling berguna untuk studi eksplorasi seperti penelitian survai percontohan (menyebarkan survei ke sampel yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran sampel yang telah ditentukan sebelumnya).

Si peneliti dalam hal ini menggunakan metode dalam studi di mana tidak mungkin untuk menarik sampling probabilitas acak karena pertimbangan waktu atau biaya. Sehingga dalam penerapannya memiliki sejumlah kelemahan dan kuntungan. Penjelasannya;

Keunggulan

Kelebihan yang menjadi keuntungan menggunakan non probability sampling yaitu;

  1. Lebih kondusif dan praktis dalam menyebarkan survei

Teknik pengambilan sampel non probabilitas adalah metode yang lebih kondusif dan praktis bagi peneliti dalam menyebarkan survei di dunia nyata. Meskipun para ahli statistik lebih menyukai pengambilan sampel probabilitas karena menghasilkan data dalam bentuk angka, namun jika dilakukan dengan benar, dapat menghasilkan kualitas hasil yang serupa jika tidak sama.

  1. Lebih cepat dan lebih hemat biaya

Mendapatkan tanggapan menggunakan non probability sampling lebih cepat dan lebih hemat biaya daripada probability sampling karena sampelnya diketahui oleh peneliti.

Responden penelitian merespon dengan cepat dibandingkan dengan orang yang dipilih secara acak karena mereka memiliki tingkat motivasi yang tinggi untuk berpartisipasi. Atau dengan kata lain, teknik ini sesuai untuk digunakan ketika peneliti memiliki waktu terbatas untuk melakukan penelitian atau memiliki keterbatasan anggaran.

  1. Mampu dalam menargetkan kelompok tertentu

Keuntungan paling jelas dalam penggunaan pengambilan sampel non probabilitas adalah memiliki kemampuannya  untuk menargetkan kelompok jenis populasi dan sampel tertentu. Hal ini tentusaja berbeda jikalau mempergunakan jenis probability sampling.

  1. Mengurangi kerepotan administrasi

Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa non probability sampling bisa sangat hemat waktu dan biaya dibandingkan dengan probability sampling, pada saat yang sama dengan mengurangi kerepotan administrasi dan perjalanan, dan lain-lain.

  1. Sesuai untuk penelitian kualitatif

Teknik non probability sampling banyak digunakan oleh peneliti ketika mereka bertujuan untuk melakukan penelitian kualitatif, studi percontohan, atau penelitian eksplorasi. Disisi tentusaja sangatlah jelas bahwa beberapa judul riset kualitatif memang jumlah sampel kadangkala sulit untuk ditentukan.

  1. Dapat menarik kesimpulan sebanyak mungkin

Dapat dikatakan bahwa sebanyak mungkin kesimpulan yang valid dapat ditarik dari studi yang dibangun dengan baik menggunakan metode non probabilitas, dibandingkan dengan survei probabilitas yang hanya ditanggapi 10% dari sampel.

  1. Sesusai untuk penelitian yang membutuhkan analisis mendalam

Ketika peneliti perlu mengamati apakah suatu masalah tertentu membutuhkan analisis mendalam, ia menerapkan teknik non-probability sampling. Selain itu, teknik yang satu ini juga dapat digunakan ketika peneliti tidak bermaksud untuk mendapatkan hasil yang akan digeneralisasikan pada seluruh populasi.

  1. Kemudahan dalam pengambilan sampel

Salah satu teknik non probability sampling adalah quota sampling atau pengambilan sampel kuota yang menggabungkan fitur purposive sampling dan stratified sampling. Pengambilan sampel kuota memastikan kemudahan dalam melaksanakan studi pengambilan sampel.

  1. Menjadi metode yang praktis

Selain mudah dalam hal pengambilan sampel, quota sampling juga sangatlah sesuai untuk diterapkan sebagai satu-satunya metode yang praktis, apalagi ketika populasi yang dipergunakan dalam penelitian tidak memiliki kerangka yang sesuai.

  1. Ada kemungkinan untuk memasukkan aspek positif dari stratifikasi dalam sampel

Metode judgement sampling yang menjadi bagian daripada non purposive sampling sebagai salah satu teknik pengambilan sampel non-probabilitas memungkinkan peneliti untuk memasukkan aspek-aspek positif dari stratifikasi dalam sampel.

Kekurangan

Kekurangan yang menjadi kelemahan penggunaan non probability sampling yaitu;

  1. Tidak mengetahui seberapa baik keterwakilan suatu populasi

Salah satu kelemahan utama dari pengambilan sampel non-probabilitas adalah tidak mungkin mengetahui seberapa baik keterwakilan suatu populasi. Sehingga dalam hal ini sumber sampel, ukuran sampel, dan bagaimana sampel dipilih semuanya berpengaruh pada reliabilitas dan validitas hasil penelitian, yaitu seberapa besar mereka yang membaca hasil dapat mempercayai bahwa sampel akan terus menghasilkan hasil yang sama dari waktu ke waktu, dan bahwa sampel tersebut mewakili populasi yang lebih luas yang sedang dipelajari.

  1. Tidak dapat menghitung interval kepercayaan

Selain tidak bisa mengetahui keterwakilan populasi, penggunaan sampel non-probabilitas juga tidak dapat menghitung data interval kepercayaan dan margin kesalahan (margins of error). Inilah alasan utama mengapa, jika memungkinkan, kita harus mempertimbangkan metode pengambilan sampel probabilitas terlebih dahulu.

  1. Kurangnya representasi dari seluruh populasi

Proporsi yang tidak diketahui dari pengambilan sampel non-probabilitas menjadi kelamahan lainnya. Alasannya karena seluruh populasi dalam riset tertentu tidak termasuk dalam kelompok sampel yaitu kurangnya representasi dari seluruh populasi.

  1. Rendahnya tingkat generalisasi

Tingkat generalisasi pada temuan hasil penelitian yang menggunakan teknik non probability sampling memiliki akurasi lebih rendah dibandingkan dengan probability sampling atau sampling probabilitas. Salah satunya lantaran tingkat generalisasi dalam analisisnya sangat memungkinkan lemah.

  1. Kesulitan dalam memperkirakan variabilitas sampling

Kelemahan lain dalam menggunakan non probability sampling adalah adanya kesulitan dari si penelitian, khususnya dalam memperkirakan variabilitas sampling. Selain itu, sulit juga untuk mengidentifikasi masalah tertentu kemungkinan bias.

  1. Kemungkinan perolehan hasil penelitian yang tidak seragam

Metode quota sampling yang meruapakan salah satu teknik sampling non-probabilitas membutuhkan beberapa peneliti. Masing-masing tidak bisa sama-sama kompeten. Jadi, hasil yang diperoleh dari penelitian mungkin tidak seragam.

  1. Ketergantungan yang berlebihan pada pertimbangan (judgment)

Karena non-probability sampling tidak memiliki aturan atau prinsip khusus untuk pemilihan sampel, ketergantungan pada pertimbangan (judgment) sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan bias dan prasangka pada subjek yang diteliti.

  1. Membutuhkan banyak lembaga survei yang berorientasi pada tujuan

Karena ketergantungan yang berlebihan pada pertimbangan (judgment) dari penggunaan teknik sampling yang satu ini, ialah mengharuskan lembaga survei menjadi lembaga survei yang lebih berorientasi pada tujuan penelitian bukan pada maaf yang dibutuhkan

  1. Dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang populasi

Keberhasilan metode judgement sampling atau purposive sampling semata-mata tergantung pada pengetahuan yang mendalam tentang populasi dan penghapusan penggunaan alat statistik parametrik inferensial untuk tujuan generalisasi.

  1. Ketergantungan pada intuisi dan firasat

Ketergantungan penuh pada intuisi dan firasat yang dapat berisiko dalam penggunaan judgement sampling yang menjadi bagian daripada jenis sampling non-probabilitas. Alasannya karena hal ini kerapkali penalaahn yang penuh dengan indikasi kepentingan.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa non probability sampling dilakukan dengan observasi dan peneliti menggunakannya secara luas untuk berbagai jenis penelitian kualitatif.

Dimana dengan menggunakan teknik yang satu ini, memiliki sejumlah keunggulan dan kelamahan dengan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dan hal ini juga tidak seperti sampling probabilitas yang memungkinkan setiap anggota populasi untuk terpilih.

Nah, demikinalah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan macam keunggulan dan kelemahan penggunaan non probability sampling beserta dengan penjelasan lengkapnya. Semoga saja bisa berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *