3 Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian

Diposting pada

Contoh Purposive Sampling dalam Penelitian

Purposive sampling pada hakekatnya menjadi bagian daripada jenis non probability sampling. Dimana metode pengambilan sampel dalam arti penelitian ini senantisa melibatkan kumpulan umpan balik berdasarkan kemampuan pemilihan sampel peneliti atau ahli statistik dan statistika.

Sehingga dalam berbagai contohnya teknik pengambilan populasi, khususunya pada sampel untuk purposive sampling bukan pada proses pemilihan tetapnya saja melaikan pemfokusan pada subjek penelitian juga.

Purposive Sampling

Purposive sampling yang dikenal pula dengan judgemental, selektif, atau subjektif sampling adalah sebagai teknik pengumpulan data terhadap pengambilan sampel non probabilitas yang mengharuskan peneliti untuk mengandalkan penilaian ketika memilih sampel yang akan diikutsertakan dalam rancangan penelitian.

Contoh Purposive Sampling

Adapun untuk memberikan penjelasan lengkap. Berikut ini ialah penggunaan dalam berbagai contoh penelitian dengan mempergunakan bentuk teknik purposive sampling. Misalnya saja;

  1. Kualitatif

Pada dasarnya teknik penggambilan sampel dengan purposive sampling memanglah lebih dekat dengan metode penelitian kualitatif. Alasannya karena sampel dalam penelitian semakin banyakmaka hasil penelitian yang diperoleh semakin baik.

Lebih lengkapnya, pahami proses penentuan sampel dalam metode penelitian kualitatif sebagai berikut;

Contoh Penelitian Kualitatif dengan Purposive Sampling

Adanya kasus money game digital yang merebak di kalangan masyarakat mengharuskan seseorang teratik untuk melangsungkan penelitian. Alasannya karena money game di era digital mengalmi proses yang cukup menarik untuk dilakukan kajiannya terhadap perusahaan tersebut.

Sehingga realitas sosial ini mengharuskan seseorang peneliti ingin mengetahui ketertarikan seseorang mengikuti money game digital. Sehingga untuk penentuan sampel yang perlu dilakukan. Misalnya saja;

  1. Mengetahui jumlah money game yang ada di Indonesia
  2. Mengetahui jumlah pengikutnya di berbagai daerah

Untuk proses penentuan sampel. Bisa dilakukan dengan mengambil salah satu contoh informan penelitian yang ikut serta dalam money game. Yakni;

  1. Peserta yang ikut dalam v-tube
  2. Peserta yang mengikuti tiktok cash

Pengambilan sampel karena berada di Indonesia, maka sudah pasti. Setiap daerah haruslah mengikutsertakan sampelnya, proses ini memang memakan waktu lama. Tetapi sebagai solusinya bisa diatasi dengan menyempitkan objek penelitian. Misalnya saja studi kasus di Jawa Barat, jadi masyarakat yang di wawancarai hanya berada di Jawa Barat saja.

  1. Kuantitatif

Meskipun lebih dekat dengan penggunaaan untuk metode kualitatif, sebagian peneliti kadangkala pula mempergunakan purposive sampling untuk penelitian kuantitatif. Alasannya karena berhubungan erat dengan jumlah sampel yang numerik.

Contoh Penelitian Kuantitatif dengan Purposive Sampling

Teknik Pengambilan Sampel

Dalam proses menentukan bentuk sampel yang dipergunakan penelitian ini yaitu melalui metode purposive sampling yang didalamnya lebih menekankan pada probabilitas dengan terlebih dahulu ditentukan kriteria sampel. Dimana untuk keriterinya sebagai berikut;

  1. Bank Umum yang telah go public dan telah terdaftar di bursa efek Indonesia dalam waktu pelaksanaan penelitian dari Tahun 2015 sampai dengan 2020
  2. Tersedianya laporan keungan dalam beberapa tahun dilakukan penelitian dari tahun 2015 sampai dengan 2020

Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel dalam penelitian dengan menggunakan maka untk jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini hanya sebanyak 29 Bank. Lantaran yang memenuhi proses kriteria hanya bank-bank tersebut.

  1. Kasus Purposive Sampling

Selain pada berbagai contoh kepenulisan dalam purposive sampling. Untuk berbagai latar belakang penelitian skripsitesis, atau desertasi yang bisa memeprgunakan metode engambilan sampel ini. Misalnya saja sebagai berikut;

  1. Melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pola penggunaan media sosial oleh perusahaan konsultan IT global yang berbasis di AS. Daripada menerapkan sampling acak dan memilih subjek yang mungkin tidak tersedia, kita dapat menggunakan purposive sampling untuk memilih perusahaan TI yang ketersediaan dan sikapnya sesuai dengan penelitian.
  2. Banyak suku di dunia yang memiliki kepercayaan agama masing-masing, misalnya masyarakat Bali menganut sinkretisme yang dianggap sebagai campuran Hindu dan Budha. Bagi peneliti yang berencana untuk mengkaji budaya negara-negara yang terletak di Asia Tenggara, mereka disarankan agar memilih strata menggunakan judgemental sampling sebab keyakinan agama dianggap sangat sensitif di belahan dunia ini. Karena sensitifitas topik, jika sampel berasal dari mereka yang memiliki pengetahuan yang sesuai dibuat dan penelitian dilakukan dengan sampel tersebut, hasilnya akan sangat akurat.
  3. Dalam sebuah penelitian dimana seorang peneliti ingin mengetahui apa yang diperlukan untuk lulus dengan summa cum laude di perguruan tinggi, orang yang dapat memberikan saran langsung kepada peneliti adalah individu yang lulus dengan predikat summa cum laude. Dengan kumpulan individu yang sangat spesifik dan sangat terbatas yang dapat dianggap sebagai subjek, peneliti harus menggunakan pengambilan sampel yang menghakimi.

Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan berbagai contoh penelitian yang mempergunakan teknik purposive sampling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *