Data bisa dikatakan sebagai sarngkaian kumpulan fakta. Seperti angka, kata, pengukuran, observasi, atau sekedar deskripsi dari suatu hal. Data ini juga dianggap sebagai konsep umum mengacu pada fakta bahwa beberapa informasi atau pengetahuan yang ada direpresentasikan atau diberi kode dalam beberapa bentuk yang sesuai untuk penggunaan atau pemrosesan yang lebih baik.
Salah satu jenis data dalam arti penelitian adalah data interval, dimana penghitungan data ini dilakukan melalui data mentah (“unprocessed data“) erdasarkan kumpulan angka atau karakter sebelum “dibersihkan” dan dikoreksi oleh peneliti. Data interval perlu dikoreksi untuk menghilangkan pencilan atau kesalahan instrumen penelitian.
Data Interval
Skala interval pada dasarnya mengacu pada skala numerik yang digunakan untuk mengetahui urutan variabel-variabel serta perbedaan antara variabel-variabel tersebut. Variabel penelitian yang memiliki perbedaan familiar, konstan, dan dapat dihitung diklasifikasikan menggunakan skala interval.
Skala interval efektif karena membuka pintu untuk analisis statistik dari data yang disediakan. Mean, median, atau mode dapat digunakan untuk menghitung tendensi sentral dalam skala ini. Satu-satunya kelemahan dari skala ini adalah tidak ada titik awal yang ditentukan sebelumnya atau nilai nol sebenarnya.
Pengertian Data Interval
Data interval adalah jenis data penelitian yang diukur dalam suatu skala, dimana setiap titik dalam penghitungan ini ditempatkan pada jarak yang sama (interval) satu sama lain. Data interval adalah salah satu dari dua jenis data diskrit.
Adapun khususnya pada pemrosesan data interval biasanya dilakukan secara bertahap, dan “data yang diproses” dari satu tahap bisa dianggap sebagai “data mentah” untuk tahap selanjutnya. Data lapangan adalah data mentah yang dikumpulkan di lingkungan “in situ” yang tidak terkontrol. Data eksperimen adalah data yang dihasilkan dalam konteks penyelidikan ilmiah melalui observasi dan pencatatan.
Contoh Data Interval
Adapun untuk contoh penghitungan dalam skala interval berisi semua sifat skala ordinal, selain itu, ini menawarkan perhitungan selisih antar variabel. Karakteristik utama skala ini adalah perbedaan jarak yang sama antara objek. Misalnya saja;
- Skala suhu Celsius/Fahrenheit
Maka, susunan data intervalnya;
- 80 derajat selalu lebih tinggi dari 50 derajat dan perbedaan antara kedua suhu ini sama dengan perbedaan antara 70 derajat dan 40 derajat.
- Selain itu, nilai 0 berubah-ubah karena nilai suhu negatif memang ada – yang menjadikan skala suhu Celsius / Fahrenheit sebagai contoh klasik skala interval.
- Skala interval sering dipilih dalam kasus penelitian di mana perbedaan antar variabel adalah mandat – yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan skala nominal atau ordinal. Skala Interval mengukur perbedaan antara dua variabel sedangkan dua skala lainnya hanya mampu mengaitkan nilai kualitatif dengan variable.
- Nilai mean dan median dalam skala ordinal dapat dievaluasi, tidak seperti dua jenis data atau skala sebelumnya.
- Dalam statistik, skala interval sering digunakan karena nilai numerik tidak hanya dapat diberikan ke variabel tetapi perhitungan atas dasar nilai tersebut juga dapat dilakukan.
- Penelitian
Ada situasi dalam arti penelitian di mana skala sikap dianggap sebagai skala interval. Selain skala suhu, waktu juga merupakan contoh yang sangat umum dari skala interval karena nilainya sudah ditetapkan, konstan, dan terukur.
Tahun dan waktu kalender juga termasuk dalam kategori skala pengukuran ini. Skala Likert, Net Promoter Score, Skala Diferensial Semantik, Tabel Matriks Bipolar, merupakan beberapa contoh skala interval yang paling banyak digunakan.
Pertanyaan-pertanyaan berikut termasuk dalam kategori Skala Interval, misalnya saja;
- Berapa penghasilan keluarga Anda?
- Berapakah suhu di kota Anda?
Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian data interval, jenis, dan contohnya dalam penelitian. Semoga mampu memberikan kejelasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan referensinya.
