10 Contoh Penelitian Etnografi dan Cara Membuatnya

Diposting pada

Contoh Penelitian Etnografi

Penelitian etnografi adalah salah satu jenis metode penelitian yang dipergunakan oleh para profesional dan akademisi untuk menentukan bagaimana orang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan budaya dan masyarakat tertentu. Hal ini tentusaja berbeda dari observasi sederhana, dimana etnografi senantiasa mensyaratkan bahwa seorang peneliti mengintegrasikan dirinya ke dalam lingkungan, bahkan bisa saja memainkan seseorang yang ingin melakukan riset ini memainkan peran untuk benar-benar menjadi benar-benar menjadi bagian dari objek penelitiannya.

Atas dasar itulah maka tak khayal dalam riset etnografi terbagi menjadi 2 jenis. Yakni etnografi kritis dan realitias yang kesemuanya contohnya berhubungan dengan penelitian sosial.

Penelitian Etnografi

Penelitian etnografi adalah sebuah riset yang dilakuakan dalam lingkungan masyarakat di mana objek atas topik penelitian tinggal, bekerja, atau berinteraksi. Atau dengan kata lain penelitian etnografi dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap pengguna di lingkungan alam mereka dan bukan di laboratorium.

Tujuan khas dari ciri adalah untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan hal-hal di lingkungan alami mereka.

Etnografi Menurut Para Ahli

Adapun definisi etnografi menurut para ahli, antara lain:

  1. Richards dkk (1985), Pengertian etnografi adalah serangkaian bentuk kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya yang berkaitan dengan adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa.
  2. Roger M. Keesing (1989), Etnogarafi yaitu pembuatan dokumentasi dan analisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan. Hal itu berarti bahwa dalam mendefinisikan suatu kebudayaan seorang etnografer (peneliti etnografi) juga menganalisis.

Contoh Penelitian Etnografi

Adapun untuk contoh yang bisa dipergunakan dalam riset etnografi ini, misalnya saja mengangkat kehidupan yang ada di dalam suku. Kehidupan suku di Indonesia ini beragam adanya, dari Sabang sampai dengan Meroke, bahkan jika lebih jauh kita dapat menganalisis prihal cara kumunikasi, stategi bertahan hidup, dan lain sebaginya.

  1. Penelitian Etnografi Budaya di Indonesia

Dalam contoh ini misalnya saja kita ingin melakukan kajian lebih mendalam, terkait dengan budaya yang ada di masyarakat Indonesia. Khususnya masyarakat Sasak yang ada di NTB (Nusa Tenggara Barat) dalam proses kepenulisannya terlebih dahulu mencari hipotesis hasil penelitian dengan mendeskripsikannya.

Penelitian Etnografi Masyarakat Sasak

Kata Sasak merupakan nama suku yang ada di pulau Lombok. Manusia Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok maupun yang hidup di Pulau Lombok. Jika dicermati beragamnya ekspresi dan pernyataan budaya dari setiap lokus yang ada, mulai dari bahasa, kesenian, sejarah, mite, stratifikasi social dan gelar kebangsawanan, organisasi sosial, arsitektur, dan lain-lain, yang mewujud dalam masyarakat Sasak ini, terkesan semacam fenomena keberagaman, baik sejarah maupun asal-usul. Dalam sejarah perkembangannya, Lombok merupakan sebuah pulau yang dijajah secara langsung oleh perdana menteri kerajaan Majapahit, patih Gajah Mada.

Kosmologis manusia Sasak, Masyarakat Sasak hanya mengenal 3 arah” yang berhubungan dengan 3 hulu-hilir”, yang menunjuk pada 3 atas/tinggi” dengan konotasi sebaliknya. Adapun paěr belěq (belěq = besar), adalah nama khusus yang diberikan kepada Gunung Rinjani beserta seluruh kawasannya.

Masyarakat Sasak tradisional agraris memercayai bahwa setiap ruang dan bentang alam-makro maupun mikro memiliki fokus orientasi yang sekaligus menjadi pusat integrasi. Kawasan Rinjani adalah sumber berbagai kebutuhan dasar kehidupan; hutannya yang lebat adalah tangki penyimpan air dan gudang kayu serta gudang logistik nabati maupun hewani, yang telah memberikan kesuburan dan kesejahteraan untuk alam sekitar dan seisinya.

Bagi manusia Sasak, kawasan Rinjani diyakini sebagai pasek gumi ‘pasak bumi’ sekaligus inen paěr ‘ibu bumi’. Pandangan kosmologis itu menjadi dasar pemikiran bahwa seakan bumi ini terbentuk dari daratan saja dan lebih mementingkan daratan. Padahal, bumi terdiri dari lautan dan daratan.

Berkembangnya dongeng tentang laut sebagai tempat yang mengerikan dan tidak menjamin, membuat orang Sasak seakan-akan lupa pada lautnya dan hanya mengingat pada daratan. Pada saat acara begawe (acara adat Sasak) manusia menggunakan hewan seperti sapi, kambing, ayam yang merupakan bagian dari daratan dan sangat malu, bahkan tidak pernah menggunakan ikan ataupun organisme laut sebagai makanan yang disajikan dalam begawe (acara adat Sasak).

Kosmologis manusia Sasak hanya menuju pada daratan saja dan tidak menyinggung sama sekali tentang laut. Hal ini semakin membuktikan bahwa manusia Sasak ‘lupa’ tentang laut sehingga menjadi enggan untuk melaut. Atas padanangan inilah maka dapat dikatakan bahwa etnografi dalam masyarakat Sasak lebih pada cara bertahan hidup di daratan.

  1. Judul Penelitian Etnografi

Sebagai pelengkap atas rekoemndasi judul penelitian yang mempergunakan metode etnografi maka berikut inilah berbagai kajian bisa kalian buat. Antara lain;

Judul Penelitian Etnografi
No Judul Penelitian Fokus Penelitian
1 Kajian Etnografi Kebudayaan Terhadap Pemetaan Risiko Bencana Kepesisiran (Studi Kasus Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta) Antropologi
2 Perkembangan Komunikasi Masyarakat Suku Baduy dalam Menerima Pendatang (Orang Baru) Komunikasi
4 Budaya Penerapan Pendidikan Anti Korupsi dengan Karakter di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pendidikan
5 Identitas Etnis Tionghoa dalam Kopetensi Jual Beli di Pasar Kliwon Kota Surakarta Ekonomi
6 Komunikasi Bahasa Pergaulan Masyarakat Betawi di Jakarta Sosiologi
7 Golongan Islam di Indonesia Agama
8 Money Politic dalam Kontestasi Politik di Pemilihan Umum Kabupaten Lubuklinggau Politik
9 Tradisi Rebo Kasan dalam Agama Islam Budaya

Cara Membuatnya Penelitian Etnografi

Berikut ini langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam penelitian etnografi, antara lain:

  1. Identifikasi Pertanyaan Penelitian

Tentukan rumusan masalah apa yang ingin kita pahami dengan lebih baik. Kembangkan pernyataan masalah yang menimbulkan pertanyaan yang ingin kita ketahui lebih banyak. Masalah atau pertanyaan mungkin mengenai hampir semua topik yang membahas orang-orang di lingkungan yang ditentukan.

Kita mungkin ingin lebih memahami hal-hal seperti budaya, hubungan, interaksi, proses, atau apa pun yang memengaruhi cara orang berpikir dan berperilaku.

  1. Tentukan Lokasi untuk Penelitian

Identifikasi tempat terbaik untuk melakukan penelitian partisipatif. Anda dapat memilih lebih dari satu lokasi jika pertanyaan/masalah penelitian menjaminnya. Pilih lokasi yang akan memberikan peluang terbaik untuk mengamati, berpartisipasi, membuat catatan lapangan, dan memahami bagaimana orang-orang di lingkungan itu bertindak, berkomunikasi, dan berpikir.

  1. Merumuskan Metode Pengamatan

Pertimbangkan cara yang paling efektif untuk mendapatkan informasi yang objektif. Apakah kita akan mengadopsi peran seseorang dalam komunitas atau organisasi yang kita amati? Apakah kita akan diam-diam atau akankah orang lain tahu kita sedang melakukan penelitian?

Ketahuilah bahwa jika orang lain tahu kita seorang peneliti, mereka mungkin bertindak dan merespons secara berbeda. Jika mereka tidak tahu, di sisi lain, pertimbangkan cara paling etis untuk mengamati dan mengumpulkan data.

  1. Memperoleh Izin dan Akses

Karena penelitian etnografi dapat sedikit mengganggu, biasanya perlu untuk mendapatkan izin untuk mengakses ke lokasi yang kita rencanakan untuk diteliti. Selalu dapatkan izin secara tertulis.

Biarkan pembuat keputusan tahu apa metode pengamatan yang akan kita gunakan, bagaimana kita berencana untuk berpartisipasi, bagaimana informasi yang kita kumpulkan akan digunakan, dan sebagainya. Menjadi etis dan perhatian sangat penting.

  1. Amati dan Berpartisipasi

Etnografi membutuhkan lebih dari sekadar observasi. Untuk penelitian yang efektif, kita harus berpartisipasi dalam organisasi yang kita teliti dalam beberapa kapasitas. Tentukan jenis hal yang kita cari sehubungan dengan pertanyaan dan masalah kita dan tentukan cara paling efektif untuk mengumpulkan catatan.

Jadilah seobjektif mungkin ketika mengamati dan berpartisipasi. Tulis deskripsi terkait hal-hal yang kita ingat, kesan dan perasaan, gagasan yang muncul di benak kita, dan sebagainya.

  1. Wawancara

Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang perilaku dan tindakan, wawancara mungkin diperlukan. Kita dapat melakukan jenis wawancara ini segera setelah menyaksikan sesuatu, pada akhir periode pengamatan yang ditentukan, pada akhir hari, atau bahkan pada akhir seluruh periode penelitian.

Tentukan siapa yang terbaik untuk diwawancarai dan pertanyaan apa yang penting untuk membantu kita memahami pertanyaan penelitian kita.

  1. Kumpulkan Data Arsip

Banyak organisasi, komunitas, dan budaya memiliki artefak dan informasi lain yang dapat kita gunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kita. Tinjau hal-hal seperti makalah, email, artefak fisik, percakapan telepon, jaminan pemasaran, situs web, dan sumber kaya informasi lainnya untuk meningkatkan pemahaman kita tentang lingkungan yang kita teliti.

  1. Kode dan Analisis Data

Kita harus mengkoding data yang sudah kita kumpulkan dengan cara yang paling masuk akal untuk selanjutnya kita analisis. Pertimbangkan metode berikut untuk menganalisis dan meringkas teknik analisis data;

  1. Kode dan label hal-hal yang kita lihat dan dengar
  2. Mengurutkan sesuai pola
  3. Mengidentifikasi outlier
  4. Membandingkan dengan landasan teori
  5. Perhatikan komentar reflektif

Itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan serta tuliskan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan ragam contoh penelitian etnografi dan cara menuliskannya. Semoga bisa memberi edukasi serta referensi bagi kalian yang sedang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *