Pengertian Valid, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Valid

Valid dalam arti penelitian bisa dijuampai sebagai bagian yang menunjukkan apakah suatu definisi tes yang diberikan kepada informan penelitian mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Disinilah terlihat bahawa hasil penelitian tersebut nantinya dapat dipertangung jawabkan keberadaannya.

Meskipun, diakui bahwa penggunaan kata validitas ini merujuk pada teknik sampling dalam metode penelitian kuantitatif yang berhubungan dengan angka dan jenis data penelitian.

Valid

Akar kata valid pada hakekatnya berasal dari bahasa Latin validus yang memiliki arti kuat. Atasu bisa dikatakan sebagai uatu hal yang menunjukkan sifat valid disebut dengan validitas. Sehingga istilah validitas itu sendiri mengacu pada sejauh mana konsep, kesimpulan, atau pengukuran memiliki dasar yang kuat dan sesuai dengan dunia nyata secara akurat.

Pengertian Valid

Valid adalah konteks yang menunjukan keakuratan suatu bentuk metode penelitian yang difungsikan sebagai bahan ukur objek penelitian sehingga nantinya hasil yang didapatkan sangat sesuai dengan nilai keilmiahan yang berkaitan dengan topik penelitian.

Pengertian Valid

Adapun definisi valid menurut para ahli, antara lain;

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), valid adalah teknik sistematis yang semestinya berlaku secara sahih dalam kateratura keilmiahan.
  2. Azwar (1986), Validitas adalah ukuran terkait dengan ketepatan dan kecermatan suatu bentuk alat ukur penelitian dalam menguji ukuran data yang sudah ada.

Jenis Validitas

Setidaknya. Ada empat jenis utama validitas yang perlu diketahui dalam statistik dan statistika, antara lain:

  1. Validitas konstruk

Mengevaluasi apakah suatu alat ukur benar-benar mewakili hal yang ingin kita ukur. Untuk mencapai validitas konstruk, kita harus memastikan bahwa indikator dan pengukuran kita dikembangkan dengan hati-hati berdasarkan pengetahuan relevan yang ada.

  1. Validitas isi

Mengevaluasi apakah tes sepenuhnya mewakili apa yang ingin diukur? Untuk menghasilkan hasil yang valid, isi suatu tes, survei atau metode pengukuran harus mencakup semua bagian yang relevan dari subjek yang ingin diukurnya.

Jika beberapa aspek hilang dari pengukuran (atau jika aspek yang tidak relevan dimasukkan), validitasnya akan terancam.

  1. Validitas Tampang

Isi validitas ini bisanya terkait dengan hubungan dalam mengevaluasi apakah isi tes tampaknya sesuai dengan tujuannya? Validitas muka mirip dengan validitas isi, tapi validitas muka merupakan penilaian yang lebih informal dan bersifat subjektif.

  1. Validitas Kriteria

Mengevaluasi seberapa dekat hasil tes yang kita dapatkan dengan hasil tes lain yang berbeda. Untuk mengevaluasi validitas kriteria, kita harus menghitung korelasi antara hasil pengukuran kita dan hasil pengukuran kriteria. Jika ada korelasi yang tinggi, ini memberikan indikasi yang baik bahwa tes kita mengukur apa yang ingin diukur.

Contoh Valid

Adapun untuk contoh proses valid yang bisa ditemukan dalam riset. Misalnya saja;

  1. Instrumen penelitian

Validitas suatu instrumen penelitian menunjukkan bahwa instrumen itu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas berkaitan dengan hubungan antara tujuan penelitian dan data mana yang dipilih peneliti untuk mengukur tujuan tersebut.

Misalnya, seorang peneliti ingin mengukur kecerdasan siswa di suatu sekolah. Beberapa ukuran, seperti kekuatan fisik, tidak memiliki hubungan alami dengan kecerdasan. Jadi, ketika siswa diuji dengan tes kekuatan fisik, seperti berapa banyak push-up yang bisa dilakukan, akan menyebabkan tes kecerdasan tersebut tidak valid karena tidak sesuai dengan apa yang akan diukur.

  1. Penelitian

Adanya keinginan seorang peneliti dalam mengukur tingkat depresi sekelompok orang. Perlu kita ketahui bahwa “depresi” merupakan suatu hal yang tidak dapat kita ukur melalui observasi atau pengamatan secara langsung.

Namun dengan mengacu pada penelitian dan landasan teori psikologi yang sudah ada, penelitia bisa mengukur depresi dengan berdasarkan pada kumpulan gejala dan indikator yang muncul, seperti rasa percaya diri yang rendah. Hal ini juga merupakan salah satu contoh penerapan validitas konstruk.

Itulah tadi penjelasan yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian valid menurut para ahli, jenis, dan contohnya dalam penelitian. Semoga saja mampu memberi wawasan beserta referensi bagi kalian yang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *