Terdapat beragam jenis penelitian yang dibedakan berdasarkan beragam kriteria pula. Misalnya jenis penelitian yang dapat dilihat berdasarkan tempat pengambilan datanya. Salah satu jenis penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan (library research). Ini disebut juga Penelitian Literatur.
Penelitian ini disebut sebagai penelitian kepustakaan dikarenakan data-data atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian tersebut diperoleh dari perpustakaan baik dari sumber yang berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya.
Penelitian Kepustakaan (Libarary Research)
Penelitian kepustakaan merupakan metode dalam pencarian, mengumpulkan dan menganalisis sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan Penelitian Kepustakaan.
Adapun metode yang dapat digunakan dalam penelitian kepustakaan, antara lain:
- Pencarian kata kunci
Cari kata kunci yang relevan dalam katalog, indeks, mesin pencari, dan sumber teks lengkap. Ini berguna baik untuk mempersempit pencarian ke judul subjek tertentu dan untuk menemukan sumber yang tidak ditangkap di bawah judul subjek yang relevan.
Untuk mencari basis data secara efektif, mulailah dengan pencarian Kata Kunci, temukan catatan yang relevan, dan kemudian temukan Judul Subjek yang relevan. Di mesin pencari, sertakan banyak kata kunci untuk mempersempit pencarian dan hati-hati mengevaluasi apa yang Anda temukan.
- Pencarian subjek
Judul Subjek (kadang-kadang disebut Penjelas) adalah istilah atau frasa khusus yang digunakan secara konsisten oleh indeks online atau cetak untuk menggambarkan tentang buku atau artikel jurnal. Ini berlaku untuk Katalog perpustakaan serta banyak basis data perpustakaan lainnya.
- Cari buku dan artikel ilmiah terkini
Dalam katalog dan basis data, urutkan berdasarkan tanggal terbaru dan cari buku-buku dari majalah ilmiah dan artikel dari jurnal ilmiah. Semakin baru sumbernya, semakin banyak referensi dan kutipan terbaru.
- Pencarian kutipan dalam sumber-sumber ilmiah
Lacak referensi, catatan kaki, catatan akhir, kutipan, dll dalam bacaan yang relevan. Cari buku atau jurnal tertentu di Katalog perpustakaan. Teknik ini membantu Anda menjadi bagian dari percakapan ilmiah tentang topik tertentu.
- Pencarian melalui bibliografi yang diterbitkan (termasuk set catatan kaki dalam dokumen subjek yang relevan)
Daftar pustaka yang diterbitkan tentang subjek-subjek tertentu sering kali mencantumkan sumber yang terlewatkan melalui jenis pencarian lainnya. Bibliografi adalah judul subjek dalam Katalog, jadi pencarian yang dipandu dengan Bibliografi sebagai subjek dan topik Anda sebagai kata kunci akan membantu Anda menemukannya.
- Mencari melalui sumber orang (baik melalui kontak verbal, email, dan lain-lain)
Orang sering kali lebih bersedia membantu daripada yang Anda kira. Orang-orang tersebut misalnya profesor atau pustakawan dengan pengetahuan yang relevan.
- Penjelajahan sistematis, terutama sumber teks lengkap yang diatur dalam pengelompokan subjek yang dapat diprediksi
Perpustakaan mengatur buku berdasarkan subyek, dengan buku-buku serupa disimpan bersama. Menjelajahi tumpukan adalah cara yang baik untuk menemukan buku yang serupa; namun, di perpustakaan besar, beberapa buku tidak berada di tumpukan utama (misalnya saja, mereka mungkin diperiksa atau di ReCAP), jadi gunakan katalog juga.
Pengertian Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya. Penelitian kepustakaan juga dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya-karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah maupun yang belum dipublikasikan.
Pengertian Penelitian Kepustakaan Menurut Para Ahli
Adapun definisi penelitian kepustakaan menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Noeng Muhadjir (1996:169)
Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang lebih memerlukan olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris dilapangan. Karena sifatnya yang teoritis dan filosofis , penelitian kepustakaan lebih sering menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) dibandingkan pendekatan yang lain. Metode penelitian kepustakaan mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data.
Mardalis
Penelitian kepustakaan dapat didefinisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, misalnya: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya.
Pada hakekatnya data yang diperoleh melalui penelitian perpustakaan bisa dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan. Mardalis juga mengemukakan bahwa penelitian ini sebagai penelitian yang membahas data-data sekunder.
Namun I Made Wirartha
Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dapat dilakukan di perpustakaan atau di tempat lain selama ada sumber bacaan yang relevan.
Mustika Zed
Mustika Zed mengemukakan tiga alasan dalam menggunakan penelitian pustaka, yaitu:
- Persoalan penelitian tersebut hanya dapat dijawab melalui penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari penelitian lapangan. Penelitian dalam bidang sejarah umumnya menggunakan metode library research, selain itu penelitian studi agama dan sastra juga menggunakan metode ini.
- Studi kasus dalam pustaka dibutuhkan sebagai salah satu tahap tersendiri, yaitu studi pendahuluan (prelinmary research) untuk memahami gejala baru secara lebih mendalam yang tengah berkembang di lapangan atau dalam masyarakat. Misalnya Ahli kedokteran atau biologi melakukan riset pustaka untuk mengetahui sifat dan jenis-jenis virus atau bakteri penyakit yang belum dikenal.
- Data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya. Bukankah perpustakaan adalah tambang emas yang sangat kaya untuk riset ilmiyah. Informasi atau data empiris yang sudah dikumpulkan orang lain, misalnya berupa laporan hasil penelitian atau laporan-laporan resmi, buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan tetap bisa digunakan oleh peneliti kepustakaan.
Macam Penelitian Kepustakaan
Macam-macam penelitian kepustakaan, antara lain:
Kajian Pemikiran Tokoh
Penelitian pemikiran tokoh merupakan penelitian yang berupaya untuk menggali atau memahami pemikiran tokoh tertentu melalui karya-karya yang ditinggalkannya. Karya tersebut dapat berbentuk buku, surat, pesan atau dokumen-dokumen lain yang menjadi cermin atas pemikirannya.
Akan tetapi, apabila tokoh yang akan dikaji pemikirannya tersebut tidak meninggalkan karya, maka untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan tokoh yang ingin diteliti.
Peneliti biasanya harus mencantumkan alasan akademik yang sangat ilmiah berkaitan dengan ketertarikannya untuk mengkaji pemikiran tokoh tertentu. Salah satu pertimbangan dalam mengkaji pemikiran tokoh tertentu ialah karya-karya yang ditinggalkannya, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pertimbangan lainnya yaitu karya tokoh yang bersangkutan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti pendiri lembaga pendidikan terkemuka atau sejenisnya. Jadi hampir tidak mungkin penelitian pemikiran tokoh tanpa mengkaji karya-karya orisinil dari tokoh yang diteliti.
Contoh tokoh-tokoh yang telah lazim diangkat sebagai penelitian kepustakaan misalnya Ki Hadjar Dewantara, Muhammad Abduh, Imal Ghazali, Nurcholis Madjid dan masih banyak lagi tokoh kaliber dunia yang selalu menjadi objek penelitian mahasiswa.
Analisis Buku Teks
Buku teks yang dimaksud dalam hal ini menakup buku pelajaran (SD, MI, SMA, MA, SMK, dan buku-buku referensi di perguruan tinggi). Penelitian berbasis analisis buku teks terhadap buku-buku pelajaran disekolah biasanya bersifat evaluasi guna mengukur relevansi materi pelajaran dengan perkembangan mutakhir.
Sedangkan penelitian kepustakaan terhadap buku-buku referensi diperguruan tinggi lebih bersifat pengembangan atau implementasi teori yang telah ada, dan relevansinya dengan perkembangan zaman sekarang.
Kajian Sejarah
Hampir semua penelitian sejarah selalu menggunakan penelitian kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Akan tetapi, data data dalam penelitian sejarah tidak terbatas pada buku atau karya, melainkan juga mencakup benda-benda peninggalan sejarah.
Meskipun demikian, penelitian sejarah tidak hanya sebatas untuk mencari tahu peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau, tapi lebih menitikberatkan pada analisis sejarah yang berupaya mengungkap peristiwa-peristiwa dibalik bukti-bukti sejarang yang ada.
Ciri Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan memiliki empat ciri utama, yaitu:
- Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eyewitness) yang berupa kejadian,orang atau benda-benda lainnya.
- Data pustaka bersifat ‘siap pakai’ (ready made). Ini artinya yaitu peneliti tidak pergi kemana mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.
- Data pustaka umumnya berupa sumber sekunder, yang berarti bahwa peneliti mendapatkan bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
- Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statis, tetap.
Cara Menuliskan Penelitian Kepustakaan
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda ikuti dalam melakukan penelitian kepustakaan:
-
Identifikasi Topik Anda
Jika Anda belum memilih topik, ada saran yang perlu Anda perhatikan: Nyatakan ide topik penelitian Anda sebagai pertanyaan. Misalnya, jika Anda tertarik untuk mencari tahu tentang penggunaan minuman beralkohol oleh mahasiswa, Anda dapat mengajukan pertanyaan, “Apa efek penggunaan minuman beralkohol terhadap kesehatan mahasiswa?”
Identifikasi konsep atau kata kunci utama dalam pertanyaan Anda. Dalam hal ini konsep atau kata kunci utamanya adalah minuman beralkohol, kesehatan, dan mahasiswa.
-
Temukan Konteks dan Informasi Latar Belakang
Setelah Anda mengidentifikasi topik penelitian Anda dan beberapa kata kunci yang menggambarkannya, cari dan baca artikel dalam ensiklopedia, kamus, dan buku pegangan. Artikel-artikel ini akan membantu Anda memahami konteks (historis, budaya, disiplin) topik Anda.
Sumber latar belakang yang paling umum adalah ensiklopedia dan kamus dari koleksi cetak dan referensi online. Buku teks juga memberikan definisi istilah dan informasi latar belakang.
-
Carilah buku
Carilah buku-buku yang relevan dengan topik yang telah Anda pilih. Untuk mempermudah pencarian Anda bisa mencari melalui katalog perpustakaan tempat Anda mencari referensi.
-
Carilah artikel
Gunakan basis data daring untuk menemukan definisi artikel di jurnal, surat kabar, dan majalah (terbitan berkala). Anda dapat mencari artikel berkala berdasarkan nama penulis artikel, judul, atau kata kunci dengan menggunakan database di area subjek Anda di Database.
-
Mengevaluasi Sumber Data
Mengevaluasi otoritas, kegunaan, dan keandalan informasi yang Anda temukan adalah langkah penting dalam proses penelitian kepustakaan. Pertanyaan yang Anda ajukan tentang buku, artikel berkala, judul multimedia, atau halaman Web serupa apakah Anda melihat kutipan pada item, item fisik di tangan, atau versi elektronik di komputer.
-
Kutip Sumber Anda Menggunakan Format atau Gaya Standar
Mengutip atau mendokumentasikan sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian Anda memiliki dua tujuan, itu memberikan kredit yang layak kepada penulis refrensi yang digunakan, dan memungkinkan mereka yang membaca karya Anda untuk belajar lebih banyak dengan membaca sumber-sumber yang telah Anda cantumkan sebagai referensi.
Nah, itulah tadi serangkain artkel yang sudah kami utarakan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian penelitian kepustakaan menurut para ahli, macam, ciri, dan cara menulisnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,