Pengertian Penelitian Inferensial, Ciri, Kelebihan, Kelemahan, dan 3 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Penelitian Inferensial, Ciri, Kelebihan, Kelemahan

Penelitian inferensial merupakan penelitian yang menggunakan teknik analisis data dengan statistik inferensial. Untuk statistik inferensial, sejatinya perlu mendefinisikan populasi dan kemudian menyusun rencana pengambilan sampel yang menghasilkan sampel yang representatif. Hasil statistik menggabungkan ketidakpastian yang melekat dalam menggunakan sampel untuk memahami seluruh populasi. Statistik inferensial sering digunakan untuk membandingkan perbedaan antara kelompok perlakuan.

Salah satu karakteristik statistik inferensial menggunakan pengukuran dari sampel subjek dalam eksperimen untuk membandingkan kelompok perlakuan dan membuat generalisasi tentang populasi subjek yang lebih besar. Meskipun demikian, statistic inferensial memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Adapun contoh alat analisis yang digunakan dalam analisis inferensial, diantaranya yaitu analisis regresi, uji hipotesis, dan lain-lain.

Penelitian Inferensial

Dalam melakukan arti penelitian inferensial, dilakukan prediksi dengan menggunakan statistik inferensial membutuhkan pemenuhan asumsi-asumsi. Asumsi paling awal yang harus dipenuhi ialah pengambilan sampel secara acak dari populasi. Hal itu dibutuhkan sebab pada statistika inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi.

Asumsi-asumsi lain yang harus dipenuhi disesuaikan dengan alat analisis yang digunakan. Apabila yang digunakan adalah analisis regresi, maka asumsi-asumsi data harus memenuhi asumsi analisis regresi.

Statistik Inferensial

Statistik inferensial itu sendiri bisa diartikan sebagai cara pengambilan data dari sampel dan membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih besar dari mana sampel diambil. Karena tujuan statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan dari sampel dan menggeneralisasikannya ke suatu populasi, kita perlu memiliki keyakinan bahwa sampel kita mencerminkan populasi secara akurat.

Persyaratan ini memengaruhi proses kita. Pada tingkat yang luas, kita harus melakukan hal berikut:

  1. Tentukan populasi yang kita pelajari.
  2. Gambar sampel representatif dari populasi itu.
  3. Gunakan analisis yang menggabungkan kesalahan pengambilan sampel.

Statistik inferensial berharga ketika pemeriksaan setiap anggota dari seluruh populasi tidak mungkin dilakukan, sehingga pengambilan sampel secara acak memungkinkan kita untuk memiliki keyakinan bahwa sampel mewakili populasi. Proses ini adalah metode utama untuk mendapatkan sampel yang mencerminkan populasi rata-rata.

Pengambilan sampel acak menghasilkan statistik, seperti rata-rata, yang cenderung tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan menggunakan sampel acak, kami dapat menggeneralisasi dari sampel ke populasi yang lebih luas. Sayangnya, mengumpulkan sampel yang benar-benar acak bisa menjadi proses yang rumit.

Ada dua bidang utama statistik inferensial:

  1. Memperkirakan parameter. Ini berarti mengambil statistik dari data sampel kita (misalnya mean atau rata-rata sampel) dan menggunakannya untuk mengatakan sesuatu tentang parameter populasi (yaitu mean atau rata-rata populasi).
  2. Tes hipotesis. Di sinilah kita dapat menggunakan data sampel untuk menjawab pertanyaan penelitian. Misalnya, kita mungkin tertarik mengetahui apakah obat kanker baru efektif. Atau jika sarapan membantu anak-anak tampil lebih baik di sekolah.

Pengertian Penelitian Inferensial

Penelitian inferensial adalah sebagai proses pengambilan kesimpulan penelitian yang didasarkan pada data sampel dengan jumlah yang lebih sedikit agar kesimpulan yang dihasilkan bersifat lebih umum untuk sebuah populasi. Penelitian inferensial dibutuhkan apabila peneliti mempunyai keterbatasan dana sehingga agar lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel yang lebih sedikit dari populasi yang ada.

Pengertian Statistik Inferensial Menurut Para Ahli

Adapun definisi statistik inferensial menurut para ahli, antara lain:

  1. Dictionary of Toxicology (Edisi Ketiga), 2015, Pengertian statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis dan mencakup statistik parametrik dan nonparametrik seperti uji ANOVA dan Mann-Whitney U.
  2. Minitap ExpressTM Support, Statistik inferensial adalah salah satu dari dua cabang utama statistik. Statistik inferensial menggunakan sampel data acak yang diambil dari suatu populasi untuk menggambarkan dan membuat kesimpulan tentang populasi.

Ciri Penelitian Inferensial

Salah satu karakteristik dari penelitian inferensial ialah analisis hubungan antar variabel penelitian dilakukan melalui pengujian hipotesis, sehingga kesimpulan penelitian jauh melebihi sajian data penelitian kuantitatif saja, dan kesimpulannya adakalanya bersifat umum.

Ada pula beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait statistik inferensial, antara lain:

  1. Statistik inferensial juga disebut dengan statistik induktif.
  2. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis inferensial ialah pendugaan, pengujian dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan hipotesis.
  3. Tujuan statistik inferensial ialah melakukan generalisasi. Dalam hal ini, data sampel dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulannya itu diberlakukan pada populasi, sebab pada statistik inferensial mengeneralisasi dari sampel ke populasi, sehingga kebenaran hasil dari statistik inferensial bersifat peluang.

Statistik inferensial terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Statistik parametrik. Dala hal ini, asumsi data dilakukan dengan mengikuti suatu distribusi tertentu.
  2. Statistik non parametrik. Dalam hal ini, asumsi data dilakukan dengan tidak mengikuti distribusi tertentu.
Penting !!!

Dalam penulisan laporan penelitian, statistik inferensial sering digunakan bersama-sama dengan statistik deskriptif. Pada umumnya, statistik deskriptif digunakan terlebih dahulu untuk menggambarkan objek penelitian secara umum, kemudian diteruskan dengan statistik inferensial untuk melakukan pendugaan dan pengujian.

Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Inferensial

Kelebihan dalam menggunakan statistik inferensial yaitu kita mendapatkan manfaat luar biasa dengan pemilihan sampel secara acak yang diambil dari suatu populasi. Dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin untuk mengukur seluruh populasi untuk memahami propertinya. Alternatifnya adalah mengumpulkan sampel acak dan kemudian menggunakan metodologi statistik inferensial untuk menganalisis data sampel.

Sementara kekurangannya yaitu meskipun sampel jauh lebih praktis dan lebih murah untuk dikerjakan, tapi tetap ada pengorbanan.

Biasanya, kita belajar tentang populasi dengan mengambil sampel yang relatif kecil. Kita tidak mengukur semua orang atau benda dalam populasi itu. Akibatnya, ketika kita memperkirakan properti populasi dari sampel, statistik sampel tidak akan sama persis dengan nilai populasi aktual.

Contoh Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Inferensial

Misalnya, mean sampel kita tidak mungkin sama dengan mean populasi. Perbedaan antara statistik sampel dan nilai populasi adalah kesalahan pengambilan sampel. Statistik inferensial menggabungkan perkiraan kesalahan ini ke dalam hasil statistik.

Contoh Penelitian Inferensial

Terdapat beragam contoh penerapan statistik inferensial, tapi secara umum, statistik inferensial yang sering digunakan antara lain:

  1. Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan alat analisis yang digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan menggunakan alat analisis yang satu ini, kita dapat menentukan variabel mana saja yang memiliki pengaruh siginifikan dalam sebuah penelitian.

Contoh Analisis Regresi

Contohnya yaitu: Peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Peneliti menggunakan variabel seperti panjang jalan, pertumbuhan ekonomi, rasio elektrifikasi, jumlah guru, jumlah tenaga medis, dan lain-lain.

Setelah dianalisis, peneliti akan menemukan variabel apa saja yang mempunyai pengaruh dalam penurunan angka kemiskinan tersebut.

  1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian statistik dilakukan ketika kita ingin mengetahui kebenaran dari sebuah asumsi atau pendapat yang biasa terjadi di masyarakt. Uji hipotesis biasanya digunakan untuk mengetahui tentang kebenaran sebuah klaim yang beredar di masyarakat.

Uji hipotesis juga dapat membantu kita untuk membuktikan apakah pendapat atau hal yang kita percayai benar atau salah.

Contoh Uji Hipotesis

Contohnya yaitu: Mungkin kita sering mendengar asumsi bahwa siswa perempuan cenderung mempunyai nilai matematika yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki. Apakah hal itu benar?

Untuk membuktikan hal tersebut, kita dapat mengambil sebagian sampel yang representatif dan menganalisis nilai matematika dari sampel yang diambil tersebut. Dengan menggunakan uji hipotesis, kita dapat mengambil kesimpulan bagaimana kondisi yang sebenarnya.

Kita boleh menggunakan keseluruhan data nilai matematika siswa dan menganalisis data tersebut. Namun, hal itu tentunya membututhkan waktu yang lebih lama dalam hal pengambilan kesimpulan sebab proses pengumpulan data juga membutuhkan waktu yang lama pula.

  1. Confidence Interval

Confidence interval (tingkat kepercayaan atau rentang kepercayaan) ialah pengujian statistik yang dilakukan untuk mengestimasi populasi dengan menggunakan sampel. Dengan menggunakan pengujian yang satu ini kita dapat memperkirakan dengan kemungkinan yang lebih besar berapa nilai populasi yang sebenarnya.

Ketika menggunakan tingkat kepercayaan, kita akan menemukan batas atas dan batas bawah dari sebuah uji statistik yang kita yakini di dalamnya ada nilai populasi yang kita estimasi. Saat kita menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, itu berarti bahwa kita percaya bahwa statistik uji yang kita gunakan berada dalam rentang nilai yang sudah kita peroleh dengan berdasarkan fomula.

Contoh Confidence Interval

Contohnya yaitu: Peneliti ingin melakukan estimasi berapa rata-rata pengeluaran setiap orang di kota X. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian dengan mengambil sejumlah sampel. Hasil dari penelitian tersebut tentunya bervariasi.

Karena itu, peneliti harus menentukan rentang perkiraan berapa nilai pengeluaran setiap orang yang sebenarnya, dengan harapan nilai rata-rata yang sebenarnya akan jatuh pada rentang nilai yang sudah kita hitung sebelumnya.

Demikinalah artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian penelitian inferensial menurut para ahli, ciri, kelebihan, kelemahan, dan contohnya dalam penghitungan statistik. Semoga bisa memberikan edukasi bagi semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *