Setidaknya ada dua jenis teknik pengambilan sampel dalam arti penelitian. Yaitu probability sampling dan non probability sampling. Adapun yang termasuk dalam berbagai jenis probability sampling diantaranya simple random sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan lain-lain.
Sedangkan yang kedua termasuk non probability sampling diantaranya yaitu purposive sampling, accidental sampling, snowball sampling, dan lain-lain. Contoh penggunaan sampel ini misalnya saja snowball sampling yaitu Ketika kita mengkaji tentang penderita HIV yang tidak secara terbuka orang akan mengungkapkannya.
Non Probability Sampling
Hakekatnya teknik non-probability sampling tidak bergantung pada pengacakan. Teknik ini pada dasarnya juga lebih mengandalkan kemampuan peneliti untuk memilih elemen sampel. Hasil pengambilan dari berbagai jenis populasi dan sampel mungkin bias dan mempersulit semua elemen populasi untuk menjadi bagian dari sampel secara merata.
Jenis Non Probability Sampling
Macam-macam non probability sampling, antara lain:
-
Convenience Sampling/Accidental Sampling/Opportunity sampling
Di sini sampel dipilih berdasarkan ketersediaan. Metode penelitian ini bergantung pada kemudahan akses ke subjek penelitian seperti survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di jalan yang sibuk.
Penjelasan ini juga biasanya disebut sebagai convenience sampling, karena kemudahan peneliti melaksanakannya dan berhubungan dengan subjek. Dalam situasi dimana terdapat keterbatasan sumber daya seperti pada tahap awal penelitian, maka convenience sampling dapat digunakan.
Misalnya saja startup dan LSM biasanya melakukan sampling di mal untuk mendistribusikan selebaran even atau kegiatan yang akan datang atau promosi suatu hal. Mereka melakukannya dengan cara berdiri di pintu masuk mal dan membagikan pamflet secara acak kepada pengunjung mal.
-
Purposive Sampling/Judgement Sampling
Juga dikenal sebagai sampel selektif, atau subjektif, teknik purposive sampling bergantung pada penilaian peneliti ketika memilih siapa yang akan diminta untuk berpartisipasi.
Dengan demikian, peneliti dapat secara implisit memilih sampel “perwakilan” yang sesuai dengan kebutuhan mereka, atau secara khusus mendekati individu dengan karakteristik tertentu. Pendekatan ini sering digunakan oleh media dalam mencari opini publik dan penelitian kualitatif.
Pengambilan sampel penilaian memiliki keuntungan karena waktu dan biaya yang efektif untuk dilakukan sambil menghasilkan berbagai tanggapan (sangat berguna dalam penelitian kualitatif). Namun, selain bias relawan, ini juga rentan terhadap kesalahan penilaian oleh peneliti dan temuannya, meski berpotensi luas, belum tentu representatif.
Contohnya yaitu jika kita ingin memahami proses berpikir orang-orang yang tertarik untuk mengejar gelar master maka kriteria seleksi adalah “Apakah Anda tertarik untuk Magister di ..?” Orang-orang yang memberikan jawaban “Tidak” akan dikeluarkan dari sampel yang akan kita analisis lebih lanjut.
-
Quota Sampling
Jenis pengambilan sampel ini bergantung pada beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Teknik ini memilih sampel perwakilan dari populasi. Proporsi sifat atau karakteristik dalam sampel harus sama dengan populasi.
Adapun elemen dipilih hingga proporsi yang tepat dari jenis data tertentu diperoleh atau data yang cukup dalam kategori yang berbeda dikumpulkan.
Misalnya pewawancara diminta memilih 20 pria dewasa, 20 wanita dewasa, 10 remaja putri dan 10 remaja pria sehingga mereka dapat mewawancarai mereka tentang tayangan televisi mereka. Idealnya, kuota yang dipilih akan secara proporsional mewakili karakteristik penduduk yang mendasarinya.
Meskipun ini memiliki keuntungan karena relatif mudah dan berpotensi mewakili, sampel yang dipilih mungkin tidak mewakili karakteristik lain yang tidak dipertimbangkan (konsekuensi dari sifat pengambilan sampel yang tidak acak).
-
Snowballing Sampling/Referral Sampling
Teknik snowball sampling ini dipergunakan dalam situasi di mana populasinya sama sekali tidak diketahui dan jarang.
Oleh karena itulah metode penggambilan sampel ini akan mengambil bantuan dari elemen pertama yang kami pilih untuk populasi dan memintanya untuk merekomendasikan elemen lain yang akan sesuai dengan deskripsi sampel yang dibutuhkan. Jadi teknik referal (rujukan) ini terus berlanjut, meningkatkan ukuran populasi seperti bola salju.
Misalnya ini digunakan dalam situasi topik yang sangat sensitif seperti HIV Aids di mana orang tidak akan secara terbuka mendiskusikan dan berpartisipasi dalam survei untuk berbagi informasi tentang HIV Aids.
-
Voluntary Sampling
Sampel sukarela adalah salah satu jenis utama metode pengambilan sampel non-probabilitas. Sampel sukarela terdiri dari orang-orang yang memilih sendiri ke dalam survei. Seringkali dalam riset ini seseorang peneliti ini sangat tertarik dengan topik penelitian utama yang mempergunakan metode survei.
Misalnya, sebuah acara berita meminta pemirsa untuk berpartisipasi dalam jajak pendapat online. Ini akan menjadi sampel sukarela. Sampel dipilih oleh penonton, bukan oleh administrator survei.
Nah, demikinalah artikel lengkap yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan macam-macam non probability sampling beserta dengan contohnya yang ada di penelitian ilmiah. Semoga memberikan edukasi.