5 Contoh Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Cara Menulisnya

Diposting pada

Contoh Penelitian Pengembangan Pendidikan

Metode penelitian pengembangan sejatinya merupakan lawan dari pengembangan pembelajaran sederhana. Sehingga dalam hal ini terjadi studi sistematis untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program dalam bentuk pengajaran.

Langah yang dilakukan dalam jenis metode penelitian ini ialah menciptakan proses dan produk yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan efektivitas secara internal. Untuk penguarain lebih lanjut berikut contoh kepenulisan dalam riset pengembangan.

Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah serangkain bentuk usaha yang dilakukan untuk mengembangkan suatu produk yang efektifm sehingga menghasilkan daya guna serta dapat di implementasikan oleh sekolah, dan bukan untuk menguji landasan teori.

Penelitian Pengembangan Menurut Para Ahli

Adapun definisi penelitian pengembangan menurut para ahli, antara lain:

  1. Borg dan Gall, Penelitian pengembangan ialah metodologi peneltian yang mampu mengembangkan suatu produk pendidikan sehingga berimplementasi pada kemajuan zaman.
  2. SoenartoPenelitian pengembangan adalah riset yang bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan prototipe, desain, materi pembelajaran, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam pembelajaran.

Contoh Penelitian Pengembangan

Untuk memberikan pemahaman yang lebih, terkait dengan bentuk penulisan dalam riset pengembangan yang bisa dibuat sebagai bahan riset. Berikut ini beberapa contoh metodologi penelitian yang bisa dipergunakan. Antara lain;

  1. Skripsi

Penulisan skripsi sebagai salah satu bentuk karya ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan tugas Strata 1 di perguruan tinggi, biasanya menuliskan penelitian pengembangan. Prosedur kepenulisan ini sendiri misalnya saja dengan membuat latar belakang berdasarkan pada topik penelitian sebagai berikut;

Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Pariwisata di Kota Parapat dengan Modal Sosial
Metode Penelitian Pengembangan Skripsi
  • Latar Belakang

Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial bagi Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar. Sehingga sangatlah pantas jikalau pariwisata di negeri ini merupakan salah satu penunjang sistem perekonomian yang memilki dampak yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah menargetkan 10 juta wisatawan asing masuk ke Indonesia pada tahun 2015.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai upaya salah satunya promosi pariwisata dengan mengusung tema “Indonesia Wonderful”. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial bagi Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar. Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penunjang perekonomian yang memiliki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia

Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya adalah pengembangan media pembelajaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini tentusaja sesuai dengan UU No. 33 Tahun 2004 Pemerintah Daerah diberikan kewenangan yang lebih luas untuk menggali, mengelola dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka menopang pembangunan di daerah salah satunya sektor pariwsata.

Kota Parapat dan Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah yang telah ditetapkan menjadi destinasi wisata di Sumatera Utara. Potensi pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir sangat besar sehingga sangat pantas untuk ditetapkan menjadi destinasi pariwisata. Pengembangan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir mempunyai peranan penting dalam pembangunan karena di samping sebagai penggerak perekonomian dan salah satu sumber pendapatan pemerintah melalui retribusi juga sebagai penyerap tenaga kerja.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat, provinsi maupun daerah untuk mempromosikan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir. Salah satunya melalui ajang Festival Danau Toba (dulu disebut Pesta Danau Toba) yang digelar setiap tahun secara bergilir. Sebagai daerah yang berada di sekitar Danau Toba, Kota Parapat dan Kabupaten Samosir dianggap menjadi titik sentral dari objek wisata Danau Toba.

Berdasarkan laporan yang dimuat dibeberapa media, dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah dan yang digelontorkan untuk mensukseskan pagelaran Festival Danau Toba yang dipusatkan di Kabupaten Samosir sebanyak 27 miliyar rupiah. Dana tersebut bersumber dari APBN melalui Kementerian Pariwisata sebanyak 3,5 miliar, APBD provinsi Sumatera Utara Rp 3 miliar, APBD Kabupaten Samosir 2 miliar dan sisanya diberikan oleh sponsor (www.antaranews.com). Jumlah tersebut tergolong cukup besar.

Akan tetapi, program-program promosi pariwisata yang telah dilakukan selama ini ternyata tidak maksimal dalam mengdongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba, Kota Parapat dan Kabupaten Samosir khususnya.

Keberhasilan pengembangan wisata di suatu kawasan memerlukan adanya keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya sehingga terjadi suatu wisata berkelanjutan Untuk mengembangkan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir dibutuhkan beberapa aspek yang saling terkait dalam rangka mendukung program Kota Parapat dan Kabupaten Samosir menjadi destinasi wisata dunia. Kesuksesan pembangunan pariwisata tidak hanya ditopang oleh aspek fisik seperti keindahan alam dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai tetapi harus didukung juga dari aspek sosial dan budaya.

Banyak daerah wisata di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang memukau tetapi memiliki pengunjung yang sedikit. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, secara sosiologis dibutuhkan modal sosial (social capital) seluruh pemangku kepentingan. Melalui pengembangan pendidikan dengan pemanfaatan modal sosial ini diharapkan akan meningkatkan rasa saling percaya (mutual trust) baik secara internal sesama pemangku kepentingan sektor wisata maupun secara eksternal terhadap turis yang datang. Bila turis memiliki rasa saling percaya dengan pemangku kepentingan pengelola wisata di kawasan ini, maka para wisatawan akan merasa nyaman dalam menghabiskan masa libur mereka.

  • Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian pengembangan ialah bagaimana membuat bahan ajar pendidikan pariwisata yang sesuai dengan Kota Parapat?

  • Pembatasan Masalah

Supaya permasalahan penelitian tidak meluas terutama dikarenakan kompleksitas teori dan data di lapangan, maka penelitian pengemabngan ini membatasi permasalahan penelitian yakni masalah difokuskan pada membuat bahan ajar dengan model pengembangan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir.

  • Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan modal sosial dalam pengembangan pariwisata di Kota Parapat dan Kabupaten Samosir dan menjadi sebuah referensi solusi permalasalahan Danau Toba selama ini yang belum bisa terselesaikan.

  1. Judul Penelitian Pengembangan

Sebagai salah satu penjelas yang bisa menjadi rujukan dalam pembuatan penelitian pengambangan. Maka berikut ini contoh judul yang bisa dipergunakan. Antara lain;

No Contoh Judul Pelajaran
1 Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi Pada Materi Kelas Sosial Untuk Siswa SMA Kelas XII di Indonesia Sosiologi
2 Pengembangan Materi Ujian Nasional Secara Online Pada Pelajaran Matematika Yang Efektif dengan Produk Digital Matematika
3 Pengembangan Media Pembelajaran Fsika Berbasis Android Pada Materi Rumus Usaha Untuk Peserta Didik SMA 01 Metro Kelas XI Fisika
4 Pengembangan Alat Kendali Taqwa Melalui Aplikasi Online dengan Mutu Pendidikan Berbasis Ajaran Agama Islam di Indonesia Agama

Cara Membuat Penelitian Pengembangan

Dari penjelasan yang telah diberikan. Sejatinya terdapat empat fase atau tahapan penulisan pengembangan dalam bidang pendidikan yang biasanya digunakan untuk mendesain atau mengembangkan program pembelajaran, antara lain:

  1. Analisis

Biasanya ada banyak ketidakpastian pada awal merancang dan mengembangkan program pembelajaran atau bahan ajar. Tugas desainer adalah mengumpulkan semua informasi yang relevan dan kemudian memahami berbagai kontradiksi, inkonsistensi, dan ambiguitas.

Selama fase ini, kadang-kadang disebut sebagai analisis front-end, desainer akan menganalisis informasi tentang kebutuhan peserta didik dalam bidang studi tertentu.  Desainer juga akan mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang konteks di mana pembelajaran akan berlangsung; karakteristik peserta didik.

Setelah mengetahui beberapa informasi tersebut, desainer pembelajaran geografi bisa menyusun item-item tes untuk memperoleh informasi selanjutnya terkait hasil belajar geografi untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kompetensi geografi yang telah diperoleh.

  1. Desain (Strategi)

Informasi yang diperoleh pada fase analisis memberikan dasar untuk fase desain. Fase ini sangat didukung oleh temuan penelitian dari bidang psikologi, komunikasi, pendidikan dan teknologi. Dengan kata lain, desainer membutuhkan pengetahuan yang kuat tentang pembelajaran dan teori pengajaran untuk menerjemahkan hasil dari fase analisis ke spesifikasi untuk desain.

  1. Pengembangan dan Implementasi

Tahap dalam ciri penelitian pengembangan melibatkan proses penulisan, peninjauan, produksi dan validasi bahan pembelajaran. Untuk beberapa proyek pekerjaan desainer berakhir setelah fase perencanaan telah selesai. Namun, sebagian besar desainer biasanya terlibat dalam semua fase. Memang benar bahwa pengembangan dan proses produksi sering memakan waktu lebih lama daripada kegiatan desain.

Bahayanya adalah, seiring berjalannya waktu, niat awal mungkin disalahartikan. Oleh karena itu tetap menjadi tanggung jawab desainer untuk memastikan bahwa spesifikasi dan tujuan yang direncanakan dipenuhi secara konsisten.

Ketika informasi baru atau lebih tersedia, sangat mungkin bahwa spesifikasi asli harus disesuaikan untuk mengakomodasi persyaratan baru karena penyesuaian ini biasanya perbaikan.

Namun, perubahan produksi serta perubahan estetika harus konsisten dengan maksud instruksional untuk memastikan bahwa kualitas akan dipertahankan sepanjang tahap desain pembelajaran. Selama tahap awal implementasi, pengguna bahan ajar dapat mengalami beberapa masalah. Oleh karena itu, desainer juga harus mengembangkan bahan panduan untuk administrator dan fasilitator dari kursus baru tersebut.

Juga, selama tahap awal penerapan bahan ajar baru, pengguna mungkin membutuhkan banyak dukungan untuk mendapatkan keterampilan dalam cara kerja versi program pembelajaran yang berubah. Namun, kebutuhan akan dukungan berkurang ketika pengguna menjadi terbiasa dengan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu.

  1. Evaluasi

Setelah produk akhir telah diproduksi dan peserta didik menggunakan bahan pembelajaran, evaluasi pada tahap ini disebut sebagai sumatif. Evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan dalam materi pembelajaran pada fase pengembangan.

Evaluasi sumatif, di sisi lain, dimaksudkan untuk membantu klien untuk menetapkan dampak materi baru dan seberapa baik masalah pengajaran diselesaikan, serta nilai solusi untuk lembaga atau organisasi.

Tujuan Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya yaitu:

  1. Menghasilkan rancangan produk berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang dilakukan melalui uji-ahli.
  2. Menguji keefektifan suatu produk sebagai fungsi validasi, dilakukan melalui uji coba terbatas, pada target di mana produk akan  digunakan untuk pembelajaran
  3. Menguji efisiensi, kemenarikan, dan kemudahan produk, di ujicoba lapangan, pada target yang lebih luas dimana produk akan digunakan untuk pembelajaran

Itulah tadi penjelasan yang bisa kami uraiakan pada segenap pembaca. Berhubungan dengan contoh kepenulisan penelitian pengembangan dan cara membuatnya. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi bagia kalian yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *