10 Ciri Penelitian Sastra dan Penjelasannya

Diposting pada

Ciri Penelitian Sastra dan Penjelasannya

Ketika kita memikirkan tentang arti penelitian, apakah kita membayangkan para ilmuwan di laboratorium dengan tabung reaksi dan tikus percobaan? Itu sudah biasa. Tetapi, sebagai siswa/mahasiswa barangkali diminta untuk melakukan penelitian sastra, dan mungkin bingung tentang apa artinya dan bagaimana memulainya.

Sebab pada metode penelitian biasanya berarti menemukan sesuatu yang baru. Seperti suatu zat, formula, atau penemuan. Adapun jikalau dalam penelitian sastra berarti menemukan sesuatu yang baru dalam sebuah karya sastra. Sesederhana itu. Sama seperti seorang ilmuwan laboratorium, kita diminta untuk mengambil apa yang sudah ada di sana dan menemukan cara baru untuk menafsirkan informasi, dan kemudian membahasnya. Penelitian sastra memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan penelitian lainnya, diantaranya yaitu inaturalistic inquiry, inductive analysis, holistic perspective, dan lain-lain.

Penelitian Sastra

Penelitian sastra adalah formasi frase yang terdiri dari dua istilah ‘penelitian’ dan ‘sastra’ di mana ‘sastra’ karapkali dipergunakan sebagai ‘kualifikasi’ untuk penggunaan ‘jenis metode penelitian’. Sehingga dapat dikatakan bahwa ini ialah penelitian mapan yang sudah muncul ketika studi sastra tumbuh dalam volume.

Ciri Penelitian Sastra

Penelitian sastra mempunyai beberapa ciri yang membedakannya dengan penelitian non-sastra,diantaranya yaitu:

  1. Naturalistic inquiry

Naturalistic inquiry yang berarti bahwa dalam metode penelitian sastra mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan manipulasi, terbuka pada apapun yang timbul. Ciri khas ini mencerminkan bahwa karya yang dibuat benar-bener termasuk dalam karakteristik karya ilmiah.

  1. Inductive analysis

Inductive analysis artinya dalam penggunaan penelitian sastra melakukan pendalaman terhadap rincian dan kekhasan teknik pengumpulan data untuk menemukan kategori, dimensi, dan kesaling antar hubungan yang saling berkaitan.

  1. Holistic perspective

Holistic perspective yang berarti seluruh gejala yang dipelajari dalam penelitian sastra dipahami sebagai sistem yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagiannya. Sistem ini terkoneksi dalam landasan teori yang menjadi pengguat dalam karya tulis ilmiah yang dibuat.

  1. Qualitative Data

Artinya penelitian sastra perlu dideskripsi secara terinci, ialah prihal adanya kajian ataupun inkuiri dilakukan secara mendalam.

  1. Personal contact and insight

Artinya peneliti dalam penelitian sastra memiliki hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-orang, situasi dan gejala yang sedang dipelajari.

  1. Dynamic systems

Artinya penelitian sastra memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan dan terus berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan.

  1. Unique case orientation

Artinya penelitian sastra dengan ciri unique case orientation haruslah menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas sehingga dapat mempergunakan metodologi ini.

  1. Context Sensitivity

Karakteristik context sensitivity berati dalam penelitian sastra menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan waktu.

  1. Emphatic Netrality

Karakteristik dalam ciri emphatic netrality artinya penelitian sastra dilakukan secara netral agar obyektif tapi bersifat empati.

  1. Design flexibility

Artinya desain penelitian sastra memiliki sifat yang fleksibel, terbuka beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku).

Tujuan Penelitian Sastra

Tujuan dilakukannya penelitian sastra, diantaranya yaitu:

  1. Melakukan eksplorasi terhadap materi terpublikasi dan juga materi yang tidak dipublikasikan saat ini.
  2. Menemukan tautan tersembunyi dalam beragam materi yang tidak terpublikasi dalam konteks penelitian kuno dan masa kini.
  3. Menemukan makna yang tepat dari konsep yang belum terpecahkan dan diragukan dalam bermacam-macam materi.
  4. Menyimpan duplikasi pekerjaan, sehingga dapat menghemat uang dan waktu.
  5. Mengetahui penelitian kronologis di masa lalu yang bermanfaat untuk melakukan penelitian yang ideal di masa sekarang dan di masa depan.

Contoh Penelitian Sastra

Adapun untuk beberapa contoh kepenulisan yang mempergunakan metode penelitian sastra ini, antara lain sebaga berikut;

  1. Karya Altick The Scholar Adventurers (1950)
  2. Karya Sanders dalam An Introduction to Research in English Literary History (1951)
  3. Karya Altick The Art of Literary Research (1963)
  4. Karya Bateson The Scholar-Critic: An Introduction to Literary Research (1972)

Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca berkenaan dengan beberapa ciri-ciri yang ada dalam penelitian sastra, tujuan, dan contohnya. Semoga bisa memberikan pemahaman bagi kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *