3 Contoh Penelitian yang Diawali dengan Proposal

Diposting pada

Contoh Penelitian yang Diawali dengan Proposal

Fungsi pembuatan proposal penelitian bisa dikatakan sebagai bentuk dokumen penguat yang senantisa berusaha untuk mengusulkan proyek penelitian. Oleh karena itulah hampir semua penelitian diawali dengan proposal, baik di bidang sains, sosial, ataupun dalam sistem akademisi tertentu.

Tentusaja tujuan proposal penelitian yang ditulis karena adanya permintaan sponsor untuk rancangan penelitian yang akan dilakukan, sehingga proposal yang telah selesai dievaluasi berdasarkan biaya dan potensi dampak dari penelitian yang diusulkan hingga akhirya menuju pada kelayakan rencana yang diusulkan untuk melaksanakannya.

Penelitian yang Diawali dengan Proposal

Proposal penelitian adalah sebagai pedoman yang bisanya berisikan berbagai kegiatan serta langkah-langkah untuk menganasis secara sistematis yang dilaukan oleh seorang peneliti dalam melakasanakan suatu arti penelitian ilmiah berdasarkan topik yang telah ditentukan.

Ada banyak contoh pembuatan penelitian yang bisa diawali dengan proposal, tetapi yang pasti untuk prosesnya ditentukan berdasarakan tempat dan waktunya.

Contoh Penelitian yang Diawali dengan Proposal

Berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis proposal penelitian yang bisanya dibuat. Antara lain;

  1. Skripsi

Skripsi adalah salah satu syarat yang harus diselesaikan oleh mahasiswa S1 untuk menyelesaikan pendidikannya. Skripsi ini lazimnya harus terlebih dahulu membuat proposal penelitian, kemudian dari proposal itulah nantinya ditemukan fokus kajian dan metode penelitian apa yang digunakan.

Tetapi yang pasti, untuk skripsi yang disusun oleh Mahasiswa harus mempunyai sifat yang unik, atau dengan karakteristik sebagai berikut:

  1. Hasil karya Original (asli), bukan hasil jiplakan atau Copy-paste, baik sebagian atau secara keseluruhan  (Mahasiswa biasanya diharuskan membuat surat pernyataan diatas kertas yang bersegel dilengkapi dan bermaterai Rp. 6.000)
  2. Mempunyai hubungan atau relevansi dengan Bidang Studi atau Program Studi Mahasiswa
  3. Mempunyai manfaat teoritis maupun praktis
  4. Sesuai dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah keilmuan
  5. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik, benar, baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
  1. Tesis

Secara spesifik, ditinjau dari segi etimologis, istilah “tesis” berasal dari bahasa Yunani tithenai, yang berarti “mengajukan atau sesuatu yang dikemukakan“, dan mengacu pada proposisi intelektual.

Tesis tentunya sudah tidak asing di telinga kita sebagai mahasiswa Pascasarjana khususnya yang menempuh pendidikan S2. Adapun dalam Bahasa Inggris, istilah skripsi biasanya disamakan dengan tesis. Tapi di Indonesia, arti tesis digunakan secara khusus untuk merujuk pada tesis master.

Disisi lain, tesis akan menjadi dugaan (supposition) yang dinyatakan bertentangan dengan pendapat umum atau menyatakan ketidaksepakatan dengan pendapat atas hasil penelitian pihak lain. Dugaan adalah pernyataan atau pendapat yang mungkin benar atau mungkin tidak benar tergantung pada bukti dan/atau bukti yang ditawarkan.

  1. Disertasi

Disertasi pada dasarnya berasal dari bahasa Latin disertatio, yang berarti “diskusi”. Adapun tujuan disertasi adalah untuk menguraikan bukti-bukti mengapa penulis tidak setuju dengan pendapat pihak lain atau pendapat umum yang sehingga mampu menghasilkan teori.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi. Tetapi yang pasti ketiga istilah tersebut biasanya disebut sebagai tugas akhir (final assignment), yang merupakan kewajiban untuk menyelesaikan suatu gelar.

Mahasiswa sarjana biasanya mulai menulis tugas akhir mereka pada tahun ketiga, keempat atau kelima, tergantung pada persyaratan disiplin ilmu dan universitas masing-masing.

Bahkan di beberapa perguruan tinggi, mahasiswa S1. S2, dan S3 diwajibkan untuk menulis proposal skripsi, tesis atau disertasi sebelum mereka bisa menulis tugas akhir. Jika proposal tersebut dianggap memenuhi kualifikasi oleh penguji akademik, maka mahasiswa dapat melanjutkan penulisan tugas akhir.

Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan jenis penelitian yang bisanya diawali dengan proposal. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *