Observasi bisa dikatakan teknik pengumpulan data yang melibatkan peneliti secara sistematis untuk memilih, mengamati, mendengarkan, membaca, menyentuh, dan merekam segala perilaku dan karakteristik makhluk hidup, objek, atau fenomena lain yang sesuai dengan topik penelitian yang diinginkan. Adapun salah satu macam observasi yang kerapkali menjadi bahasan adalah observasi terkendali dan observasi tidak terkendali.
Prihal ini misalnya saja dengan menggunakan observasi si peneliti dapat memahami perilaku masyarakat dengan mengenal orang-orang yang terlibat di dalamnya beserta dengan nilai-nilai, ritual, simbol, kepercayaan, dan emosi yang dijadikan sebagai bahan penelitian.
Pengertian Observasi Terkendali
Observasi terkendali adalah pengamatan terkontrol yang dilakukan di ruang tertutup, dimana dalam hal ini si penelitilah yang memiliki kewenangan untuk menentukan tempat dan waktu dimana dan kapan observasi akan dilakukan. Dia juga yang memutuskan siapa partisipannya dan dalam situasi apa dia akan menggunakan proses standar.
Para partisipan dipilih dalam kelompok variabel penelitian secara acak, kemudian peneliti mengamati dan mencatat data perilaku yang rinci dan deskriptif dan membaginya ke dalam kategori yang berbeda. Terkadang peneliti mengkodekan tindakan sesuai skala yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengkodean tersebut bisa mencakup angka atua huruf atau bisa juga berupa rentang untuk mengukur intensitas perilaku dan menggambarkan karakteristiknya.
Data yang telah dikumpulkan melalui proses observasi terkendali seringkali diubah menjadi bentuk statistik dan statistika. Dalam metode observasi yang satu ini, peneliti terlebih dahulu memberikan informasi kepada partisipan terkait tujuan dilakukannya penelitian. Hal tersebut membuat mereka sadar bahwa mereka sedang diamati oleh orang lain (peneliti).
Oleh karena itulah dengan melakukan observasi terkendali, peneliti menghindari kontak langsung selama metode observasi dan umumnya menggunakan cermin dua arah untuk mengamati dan mencatat hasil observasi secara detail.
Contoh Observasi Terkendali
Contoh observasi terkendali dalam penelitian, diantaranya yaitu:
-
Studi Dement dan Kleitman (1957)
Dement dan Kleitman (1957) adalah studi klasik yang mengeksplorasi tidur dan mimpi menggunakan rekaman elektronik serta metode observasi dan buku harian. Penelitian Dement dan Kleitman bertujuan untuk menemukan metode objektif untuk menunjukkan hubungan antara isi mimpi dan indikator fisiologis mimpi.
-
Studi tentang lingkungan pergaulan seorang anak
Peneliti ingin mengetahui reaksi dan sikap seorang anak terhadap lingkungan pergaulannya. Maka peneliti akan melakukan contoh observasi penelitian pada lingkungan sosial yang telah direncanakan untuk anak tersebut.
Begitu pula apabila peneliti ingin mengetahui faktor-faktor penyebab seorang anak bersikap agresif. Maka anak tersebut dapat dimasukkan ke dalam ruangan bermain yang sudah telah di-setting atau diatur sedemikian rupa (misalnya dengan dilengkapi bermacam-macam mainan), sehingga anak tersebut akan memperlihatkan suatu rekasi dan perubahan karena adanya rangsangan-rangsangan khusus dari lingkungan bermainnya.
-
Studi tentang cara burung memberi makan
Studi tentang cara burung memberi makan dapat dilakukan melalui observasi laboratorium. Observasi laboratorium itu sendiri bisa dilakukan melalui metode pengamatan langsung maupun tidak langsung.
Observasi langsung adalah melihat atau mempelajari perilaku atau kejadian yang sebenarnya, bukan hasil dari perilaku atau kejadian tersebut, sedangkan observasi tidak langsung terjadi ketika peneliti mempelajari hasil atau konsekuensi dari suatu kejadian, bukan kejadian yang sebenarnya itu sendiri.
Contoh pengamatan langsung adalah mengamati cara burung memberi makan dan mencatat jenis makanan apa yang mereka makan. Contoh pengamatan tidak langsung adalah menganalisis kotoran burung untuk melihat jenis makanan yang mereka makan.
Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian observasi terkendali dan contohnya dalam penelitian.
