3 Contoh Panduan Wawancara (Guide Interview) Penelitian

Diposting pada

Contoh Panduan Wawancara (Guide Interview)

Wawancara sejatinya adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan berpasangan dengan suatu tujuan memperoleh hasil penelitian atau yang lainnya. Sehingga dalam kondisi ini penting bagi si peneliti untuk sebelumnya merancang sebuah panduan wawancara atau dikenal dengan guide interview.

Dalam membuat guide interview haruslah memperhatikan topik penelitian dan metode penelitian yang dipergunakan. Bahkan khusus untuk penelitian kualitatif membuat panduan wawancara hukumnya wajib mengingat wawancara sendiri menjadi bagian instrumen penelitian. Oleh karena itulah pada artikel ini memberikan contoh guide interview dalam penelitian.

Panduan Wawancara (Guide Interview)

Guide interview juga lazim dikenal dengan pedoman wawancara yang dibuat untuk menangkap pola penelitian yang mempunyai sifat khusus dari interkasi verbal antara peneliti dan responden yang hal ini dimulai untuk suatu tujuan dari penelitian.

Oleh karena itulah dengan adanya guide interview akan bermanfaat dan membuat kegiatan wawancara berfokus kepada proses pengambilan materi penelitian secara berkelanjutan.

Wawancara Menurut Para Ahli

Beberapa ahli juga menyebutkan berbagai definisi dari wawancara yaitu sebagai berikut.

  1. Denzig, Wawancara merupakan kegiatan yang dipandu dan disertai rekaman pembicaraan yang dilakukan secara tatap muka sehingga seseorang mendapat informasi dari orang lain.
  2. Arikunto, Arikunto memaparkan wawancara merupakan dialog antara pewawancara dengan narasumber sebagai cara untuk memperoleh informasi
  3. Koentjaraningrat, Wawancara adalah suatu metode yang digunakan dalam tugas tertentu untuk memperoleh informasi dan secara lisan pembentukan responden.
  4. Lexy J. Moleong, Wawancara merupakan percakapan yang digunakan untuk meraih tujuan tertentu. Percakapan tersebut dapat dilakukn oleh dua pihak yaitu pihak pewaancara, atau orang yang memberikan pertanyaan dan pihak narasumber atau orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara.
  5. Ankur Garg, Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat dilakukan sebagai alat ukur yag digunakan oleh orang-orang untuk memperkejakan calon pegawai. Selian itu wawancara juga dapat disebut sebagai alat untuk mencari informasi mengenai kepribadian seseorang.

Contoh Panduan Wawancara

Dalam upaya memperjelas terkait dengan guide interview dalam jenis metode penelitian berikut ini kami lampirkan struktur yang bisa dipergunakan oleh pembaca, sehingga dapat lebih mudah memperoleh bentuk data penelitian yang diinginkan.

  1. Panelitian Kualitatif

Membuat pedoman wawancara menjadi sangat penting bagi berbagai jenis penelitian kualitatif, baik itu penelitian studi kasus, atau deskriptif kualitatif. Contoh struktur dalam panduan wawancara ini misalnya saja mengangkat tema penelitian agama, khususnya Peranan Organisasi WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) . Maka panduan wawancara yang bisa dibuat sebagai berikut;

Panduan Wawancara Penelitian Kualitatif

Pertanyaan umum untuk informan (ketua WHDI, pengurus WHDI, anggota WHDI)

  1. Identitas (nama, umur, pekerjaan, jenis kelamin, dan pendidikan)?
Pertanyaan spesifik (khusus) untuk ketua organisasi WHDI
  1. Apa yang anda ketahui tentang organisasi WHDI?
  2. Dari mana anda memperoleh informasi mengenai keberadaan organisasi WHDI?
  3. Bagaimana pendapat anda tentang adanya organisasi WHDI?
  4. Ada berapa jenis program kegiatan organisasi WHDI yang anda ketahui?
  5. Menurut anda, bidang program apa yang paling aktif dilaksanakan pada setiap bulan?
  6. Apakah peran anda dalam program kegiatan organisasi WHDI?
  7. Bagaimana proses pelaksaan program kegiatan organisasi WHDI?
  8. Adakah bimbingan/penyuluhan secara khusus terkait pelaksanaan program kegiatan organisasi WHDI?
  9. Bagaimana hasil dari terlaksananya program kegiatan organisasi WHDI?
  10. Menurut anda, bagaimana intensitas keaktifan pengurus dan anggota dalam pelaksanaan program kegiatan organisasi WHDI?
  11. Adakah peningkatan partisipasi wanita Hindu dalam mengikuti program kegiatan organisasi WHDI dalam 1 tahun terakhir?
  12. Apa saja hambatan yang anda hadapi selama menjadi ketua organisasi WHDI?
  13. Bagaimana anda mengatasi hambatan tersebut?
Pertanyaan spesifik (khusus) untuk pengurus organisasi WHDI
  1. Apa yang anda ketahui tentang organisasi WHDI?
  2. Siapa yang memberikan informasi kepada anda terkait organisasi WHDI?
  3. Bagaimana pendapat anda tentang organisasi WHDI?
  4. Mengapa anda tertarik untuk mengikutsertakan diri dalam organisasi WHDI?
  5. Menurut anda, bidang program kegiatan apa yang sering dilaksanakan oleh organisasi WHDI?
  6. Menurut anda, bagaimana seharusnya proses pelaksanaan program kegiatan organisasi WHDI?
  7. Apa dampak yang anda rasakan setelah mengikuti program kegiatan organisasi WHDI dalam kehidupan sehari-hari?
  8. Berapa kali program kegiatan organisasi WHDI berlangsung dalam 1 tahun terakhir?
  9. Menurut anda, hambatan seperti apa yang sering terjadi ketika akan melaksanakan program kegiatan organisasi WHDI?
  10. Menurut anda, apakah hambatan yang mempengaruhi partisipasi wanita Hindu dalam mengikuti program kegiatan organisasi WHDI?
Pertanyaan spesifik (khusus) untuk anggota organisasi WHDI
  1. Apa yang anda ketahui tentang organisai WHDI?
  2. Siapa yang memberikan informasi kepada anda terkait organisasi WHDI?
  3. Bagaimana pendapat anda tentang organisasi WHDI?
  4. Mengapa anda tertarik untuk mengikutsertakan diri dalam organisasi WHDI?
  5. Program kegiatan apa saja yang sudah pernah anda ikuti dalam organisasi WHDI?
  6. Menurut anda, apakah dampak yang anda rasakan setelah mengikuti program kegiatan organisasi WHDI dalam kehidupan sehari-hari?
  7. Adakah peran pengurus dalam pelaksanaan program kegiatan organisasi WHDI?
  8. Bagaimana pendapat anda tentang tingkat partisipasi wanita Hindu dalam mengikuti program kegiatan organisasi WDHI?
  9. Menurut anda, apakah hambatan yang mempengaruhi wanita Hindu dalam mengikutsertakan diri untuk melaksanakan program kegiatan organisasi WHDI?
  1. Penelitian Skripsi/Thesis/Desertasi

Sebagai pelengkap dalam setiap jenis karya ilmiah yang dibuat oleh seseorang dalam melakukan penelitian seperti skripsi, thesis, desertasi, atau yang lainnya sangat diperlukan pedoman wawancara. Adapun panduan ini bisa menjadi langkah pra observasi yang dipergunakan dalam melakukan riset lebih mendalam.

Dalam kondisi ini misalnya saja ingin melakukan penelitian terkait dengan Pernikahan Usia Muda. Maka susunan guide interview yang bisa dibuat, antara lain;

Guide Interview Penelitian
Identitas
Nama
Nama Suami/Istri
Umur Menikah
Pekerjaan
Agama
Suku
Pendidikan Terahir
Pertanyaan untuk Seseorang yang Melakukan Pernikahan Usia Muda
  1. Mengapa anda melakukan pernikahan pada usia muda?
  2. Apakah anda tidak takut menikah pada usia muda?
  3. Apabila takut, kenapa anda tetap menikah pada usia muda?
  4. Ketakutan apa yang paling tinggi yang anda rasakan saat melakukan pernikahan di usia muda?
  5. Siapa yang paling menginginkan anda untuk menikah pada pada usia muda?
  6. Apakah pekerjaan anda sebelum menikah?
  7. Berapa pendapatan rata-rata anda perbulan, sebelum menikahan?
  8. Apakah pendapatan yang anda peroleh pada saat itu, sesuai dengan kebutuhan sehari-hari?
  9. Apabila pada saat itu pendapatan anda tidak mencukupi kebutuhan, bagaimana cara anda mengatasinya?
  10. Apakah anda memahami tentang kesehatan reproduksi?
  11. Jika ia, apakah anda mengetahui, jika melakukan pernikahan di usia muda tidak baik untuk kesehatan reproduksi anda?
  12. Apakah anda mengetahui isi UU No. 1 Tahun 1974 tetang aturan perkawinan?
  13. Bagaimana perasaan anda setelah melangsungkan pernikahan?
  14. Dalam kehidupan rumah tangga, apakah pernah terjadi perselisihan dengan pasangan anda?
  15. Jika terjadi perselisihan dengan pasangan anda, apa yang biasanya menjadi pemicu?
  16. Bagaimanakah anda mengatasi perselisihan dalam rumah tangga?
  17. Apakah orang tua ikut terlibat dalam penyelesaian perselisihan dalam rumah tangga?
  18. Saat terjadi perselisihan, apakah diantara pasangan ada yang melakukan kekerasan dengan fisik?
  19. Pada saat sebelum melakukan pernikahan, apakah anda masih menempuh pendidikan?
  20. Seterusnya setelah melangsungkan pernikahan tersebut, apakah anda masih menempuh pendidikan hingga pada saat ini?
  21. Dari pernikahan ini, anda mempunyai anak berapa?
  22. Pada saat mengandung, apakah anda pernah mengalami ganguan janin seperti keguguran?
  23. Hal apakah yang terasa paling sulit saat melahirkan seorang anak pertamakali di pernikahan anda yang tergolong di usia muda?
  24. Adakah anak yang meninggal dunia dari pernikahan anda tersebut?
  25. Dari pernikahan anda, adakan anak yang BBLKR?
  26. Bagaimana cara anda mengasuh anak?
  27. Apakah dalam mengasuh anak, anda masih seringkali meminta tolong kepada orang tua?
  28. Menurut anda, apa yang paling sulit dirasakan dalam mengasuh anak?
  29. Setelah menikah apakah anda masih tinggal satu rumah dengan orang tua? Jika iya apa alasannya?
Pertanyaan untuk Tokoh Masyarakat Tentang Sikap Terhadap Pernikahan Usia Muda
  1. Sebagai tokoh masyarakat, bagimana sikap atau tanggapan saudara apabila salah satu tentangga, anggota keluarga, atau bahkan saudaranya melakukan pernikahan usia muda?
  2. Menurut saudara, bagimana penilaian masyarakat sekitar terhadap seseorang yang melakukan pernikahan usia muda?
  3. Apakah ada perubahan sikap masyarakat terhadap seseorang yang mengizinkan anggota keluarganya melakukan pernikahan usia muda?
Pengetahuan Terhadap Pernikahan Usia Muda
  1. Sepengetahuan anda, apa yang dimaksud pernikahan usia muda?
  2. Menurut anda berapa batasan usia seseorang bisa dikatakan melakukan pernikahan usia muda?
  3. Apa kiteria seseorang bisa dikatakan melakukan pernikahan usia muda?
Determinan Pernikahan Usia Muda
  1. Apa yang menyebabkan seseorang terdorong melakukan pernikahan usia muda di desa Karang Asem,?
  2. Seberapa besar penyebab tersebut mempengaruhi seseorang melakukan pernikahan usia muda?
  3. Apakah ada kebiasaan atau adat istiadat masyarakat di Desa Karang Asem ini, yang bisa mendorong seseorang untuk melakukan pernikahan di usia muda?
  4. Menurut anda apakah ada pengaruh kondisi ekonomi keluarga, sehingga seseorang terdorong melakukan pernikahan di usia muda?
  5. Menurut anda, apakah orang yang melakukan pernikahan di usia muda di Desa Karang Asem ini sudah paham dengan istilah “Kesehatan Reproduksi”
  6. Menurut anda apakah ada pengaruh rendahnya tingkat pendidikan seseorang sehingga melakukan pernikahan di usia muda?

Dalam berbagai contoh yang telah dikemukakan dapat dikatakan bahwa kegiatan tanya jawab sepihak (wawancara) tersebut mengandung arti bahwa peneliti harus aktif bertanya sementara responden memberikan tanggapan, hal ini menjadi tips penting agar kita mampu memperoleh data penelitian yang relevan.

Itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan contoh guide interview yang ada dalam penelitian. Semoga bisa membantu bagi kalian yang pada saat ini sedang membutuhkannya, ya. Trimakasih telah berkenan membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *