Pengertian Validitas Kriteria dan 5 Contohnya

Diposting pada

Validitas Kriteria

Secara spesifik validitas hakekatnya mengacu pada konsep seberapa akurat metode alat ukur penelitian berupa arti tes terkait dengan topik penelitian. Disini terlihat, jika arti penelitian memiliki validitas tinggi maka riset tersebut menunjukkan hasil yang sesuai dengan sifat, karakteristik, dan variasi nyata dalam kondisi fisik ataupun sosialnya.

Oleh karena itulah terdapat berbagai jenis validitas, dinataranya seperti validitas isivaliditas tampang, dan validitas kriteria. Tetapi yang pasti validitas kriteria adalah pengukuran atas hasil tes sesuai dengan tes yang berbeda untuk hal yang sama.

Validitas Kriteria

Validitas berdasarkan kriteria yang dikenal dengan validitas konkret dalam Bahasa Inggris criterion related validity merupakan konsep utama yang dilihat pada korelasi tes dengan hasil konkret. Dalam hal ini terlihat bahwa satu masalah utama dalam validitas kriteria terlihat apabila digunakan dalam ilmu sosial, adalah bahwa variabel kriteria yang relevan sulit didapat.

Pengertain Validitas Kriteria

Validitas kriteria adalah validitas yang senantisa dipergunakan dalam mengevaluasi seberapa dekat hasil tes lain dengan kesesuaian terhadap hasil tes yang berbeda. Prihal in memberikan makna, bahwa kriteria itu sendiri bisa diartikan sebagai ukuran eksternal dari hal yang sama.

Oleh karena itulah biasanya untuk memilih  validitas kriteria maka tes yang sudah banyak digunakan sehingga dianggap valid. Oleh karena itulah dengan kata lain tes memiliki validitas kriteria jika berguna untuk memprediksi kinerja atau perilaku dalam situasi lain (masa lalu, sekarang, atau masa depan).

Pengertian Validitas Kriteria Menurut Para Ahli

Adapun definisi validitas kriteria menurut para ahli, antara lain;

  1. Cut Putri Hayati (2017), Validitas kriteria adalah konsep pemilihan instrumen tes yang ditinjau berdasarkan kriteria yang senantisa dijadikan dasar pengujian skor tes. Oleh karena itulah validasi berdasarkan kriteria menghasilkan ukuran pemusatan data dengan pemilahan validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren.

Contoh Validitas Kriteria

Sebagai penjelasan yang memahamkan. Berikut ini merupakan contoh validitas kriteria, diantaranya;

  1. Penelitian

Seorang profesor universitas membuat tes baru untuk mengukur kemampuan menulis Bahasa Inggris mahasiswa dalam melamar pekerjaan. Untuk menilai seberapa baik tes benar-benar mengukur kemampuan menulis mereka, professor tersebut menggunakan tes yang sudah ada yang dianggap sebagai pengukuran valid dari kemampuan menulis Bahasa Inggris

Kemudian membandingkan hasilnya ketika kelompok mahasiswa yang sama mengerjakan kedua tes. Jika hasilnya sangat mirip, tes baru yang dikembangkan oleh profesor memiliki validitas kriteria yang tinggi.

  1. Tes

Adanya keberadaan seorang pelamar kerja yang bisanya mengikuti tes kinerja selama proses wawancara. Jika tes ini secara akurat memprediksi seberapa baik kinerja karyawan pada pekerjaannya, tes tersebut dikatakan memiliki validitas kriteria.

  1. Mahasiswa

Adadanya seorang mahasiswa pascasarjana mengambil GRE (Graduate Record Examination). GRE telah ditunjukkan sebagai alat yang efektif (yaitu memiliki validitas kriteria) untuk memprediksi seberapa baik seorang mahasiswa akan tampil dalam studi pascasarjana.

  1. Pra Kerja

Validitas kriteria adalah cara paling ampuh untuk menetapkan validitas tes pra-kerja. Dalam kasus tes pra-kerja, dua variabel yang paling sering dibandingkan adalah nilai tes dan metrik bisnis tertentu, seperti kinerja karyawan atau tingkat retensi.

Dalam kasus pengujian pra-kerja, semakin banyak skor tes yang berkorelasi dengan kinerja pekerjaan, semakin besar kemungkinan tes tersebut untuk memprediksi kinerja pekerjaan di masa depan. Dan seperti kebanyakan korelasi, validitas kriteria hanya dapat ditetapkan dengan ukuran sampel yang besar, sehingga agak sulit untuk diukur.

  1. Kehidupan Sehari-Hari

Validitas kriteria dalam kehidupan nyata dengan The Million Dollar Question atau Pertanyaan Sejuta Dolar. Tes politik ini adalah hubungan linier yang cukup sederhana, dan validitas kriteria mudah untuk dinilai. Untuk konstruksi kompleks, dengan banyak elemen yang saling terkait, mengevaluasi validitas kriteria bisa menjadi proses yang jauh lebih sulit.

Perusahaan asuransi harus mengukur konstruksi yang disebut ‘ overall health (kesehatan secara keseluruhan)’, yang terdiri dari faktor gaya hidup, latar belakang sosial ekonomi, usia, kecenderungan genetik, dan berbagai faktor lainnya. Mempertahankan validitas kriteria yang tinggi memang sulit dengan semua faktor ini, tapi melakukan kesalahan dapat membuat bisnis bangkrut.

Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian validitas kriteria menurut para ahli dan contohnya. Semoga saja memberikan pemahaman dan wawasan bagi kalian yang sedang memerlukannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *