Pengertian Penyelidikan IPA, Tujuan, Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Penyelidikan IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bisa dikatakan sebagai penyelidikan terkait dengan pembangunan pengetahuan tentang dunia. Alasannya lantaran disiplin IPA sendiri senantisa melibatkan penciptaan ide-ide baru yang mencerahkan lingkungan. dimana ide-ide tersebut seringkali tidak pasti, tetapi ilmu pengetahuan membawanya melalui siklus berulang untuk diuji dengan cara yang beragam. Hingga akhirnya, pengujian itulah yang mengacu pada proses penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam.

Oleh karena itulah secara singkat bisa dikatakan dengan penyelidikan IPA melibatkan tiga tahapan utama, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan hasil penelitian berdasarkan penyelidikan.

Penyelidikan IPA

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA berkaitan dengan pemahaman, prediksi, dan arti penelitian hal-hal yang terjadi secara alami di bumi dan di alam semesta. Sehingga kebanyaka ilmuwan alam menggunakan data dari eksperimen dan pengamatan untuk menarik kesimpulan yang dapat dibuktikan. Tujuannya adalah untuk memberi tatanan alam pada dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan penyelidikan untuk mengetahui dan mengungkap segala kebenaran tentang segala hal yang ada di alam semesta. Penyelidikan tersebut bukan hanya dilakukan oleh ilmuwan, tapi siswa sekolah pun mulai dikenalkan dengan penyelidikan-penyelidikan yang terkait dengan IPA.

Pengertian Penyelidikan IPA

Penyelidikan IPA adalah serangkaian penyelidikan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam yang berkaitan dengan cara melakukan pengamatan dan mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan. Melalui penyelidikan tersebut, IPA dapat memberikan gambaran tentang adanya pendekatan-pendekatan dalam menyusun pengetahuan tentang alam semesta.

Hasil temuan dari penyelidikan IPA dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori maupun model yang dapat dimasukkan ke dalam kumpulan pengetahuan sesuai dengan bidang kajiannya, misalnya fisika, biologi, kimia, dan sebagainya.

Tujuan Penyelidikan IPA

Beragamnya metode ilmu alam dapat diterapkan untuk melakukan penyelidikan IPA. Tujuannya penyelidikan tersebut menjadi hal yang penting untuk diperkenalkan kepada siswa karena dengan melakukan penyelidikan IPA, siswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan:

  1. Metode ilmiah, Melalui penyelidikan siswa diberikan hipotesis, sehingga mereka harus mampu merancang eksperimen dan menginterpretasikan data menurut metode ilmiah.
  2. Pergeseran paradigma, Siswa harus dapat menggambarkan pergeseran evolusioner dan revolusioner dalam sains (yang berkaitan dengan topik penelitian yang dibahas).
  3. Keterbatasan ilmu, Siswa harus dapat menentukan pertanyaan mana yang dapat atau tidak dapat dijawab secara sah oleh proses ilmiah.
  4. Penilaian klaim ilmiah, Siswa harus dapat mengevaluasi validitas klaim ilmiah.
  5. Literasi Informasi Sains, Siswa harus dapat membedakan literatur primer dan harus dapat menunjukkan kemampuan untuk menemukan, membaca, dan menjelaskan literatur ilmiah primer tentang topik tertentu.

Manfaat Penyelidikan IPA

Melakukan penyelidikan IPA dapat memberikan bermacam-macam manfaat dalam kehidupan, diantaranya yaitu:

  1. Mengajarkan kepada siswa tentang berbagai hal yang ada di sekitar mereka, misalnya mengapa matahari dapat bersinar, mengapa gerhana matahari dan gerhana bulan dapat terjadi, mengapa terjadi pergantian siang dan malam, dan lain-lain;
  2. Mengajarkan siswa untuk berpikir logis dan sistematis, misalnya jika mereka menemukan suatu data, apa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data tersebut;
  3. Mengajarkan siswa cara menyelesaikan masalah, misalnya bagaimana mendapatkan air bersih dari air keruh;
  4. Meningkatkan kualitas hidup, misalnya apakah bunga yang ditanam akan tumbuh.

Proses Tahapan Penyelidikan IPA

Penyelidikan IPA melibatkan tiga proses keterampilan atau tahapan yang harus dikuasai, yaitu:

  1. Pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan tahapan pertama dalam proses penyelidikan IPA. Pengamatan dilakukan dengan melibatkan pancaindra atau bisa juga dengan menggunakan bantuan alat ukur untuk mengumpulkan data dan informasi.

Berikut penjelasannya:

  1. Pengamatan dengan pancaindra 

Pengamatan atau observasi yang dilakukan hanya dengan menggunakan alat indra saja, dinamakan pengamatan kualitatif. Bentuk-bentuk pengamatan dengan alat indra meliputi melihat, mendengar, mencium, meraba, dan merasa. Misalnya, saat kita melihat bunga, maka kita bisa mengetahui warna bunga dengan penglihatan kita, mencium bau harum bunga dengan hidung kita, dan lain sebagainya.

  1. Pengamatan dengan alat ukur

Objek pengamatan IPA atau observasi yang dilakukan menggunakan alat ukur dengan satuan baku dinamakan pengamatan dalam penelitian kuantitatif. Alat ukur tersebut dapat berupan mistar, rol meter, neraca, dan lain sebagainya. Misalnya, saat kita mengukur panjang meja dengan menggunakan penggaris; menimbang massa suatu benda dengan neraca, dan lain-lain.

  1. Membuat Inferensi

Tahap kedua dalam proses penyelidikan IPA yaitu membuat inferensi. Inferensi dapat diartikan sebagai kegiatan merumuskan penjelasan berdasarkan hasil pengamatan atau observasi.
Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan pola atau hubungan antaraspek yang diobservasi, serta membuat prediksi.

Inferensi dilakukan sebagai upaya untuk memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan terjadi. Misalnya, saat kita melihat sepetak rumput mati, maka inferensi yang dapat diajukan yaitu bahwa kekeringan yang menyebabkan rumput itu mati.

  1. Mengomunikasikan

Tahap ketiga dalam proses penyelidikan IPA ialah mengomunikasikan hasil pengamatan atau observasi. Saat seseorang mengomunikasikan hasil kajian maupun penelitian IPA, ia harus menyampaikan hasil tersebut dengan jelas, tepat, tanpa menimbulkan ambigu atau penafsitan ganda.

Hasil pengamatan bisa dikomunikasikan secara lisan misalnya dalam presentasi, diskusi, atau seminar ilmiah, atau bisa juga dikomunikasikan secara tertulis berupa:

  1. Pembuatan tulisan/karangan karya tulis ilmiah
  2. Pemberian label
  3. Menggambar
  4. Melengkapi peta konsep
  5. Mengembangkan/melengkapi petunjuk kerja
  6. Membuat grafik

Jenis Penyelidikan IPA   

Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat dibedakan menjadi empat macam pengetahuan berdasarkan pada obyek yang dipelajari, yaitu:

  1. Fisika

Fisika adalah ilmu yang berfokus pada sifat-sifat materi dan energi. Fisikawan memeriksa panas, cahaya, magnet, listrik, dan cara kerja atom. Pemegang gelar fisika dapat memperoleh pekerjaan sebagai ilmuwan riset, pengembang peralatan kesehatan, dan insinyur dengan industri transportasi, pertahanan, dan luar angkasa.

  1. Kimia

Kimia adalah ilmu yang berhubungan dengan unsur-unsur dan bagaimana unsur-unsur tersebut berinteraksi satu sama lain. Ahli kimia menyelidiki sifat-sifat berbagai unsur untuk membantu kita memahami bagaimana dan mengapa unsur bergabung atau terpisah.

  1. Biologi

Biologi adalah ilmu yang mengkaji tentang sistem kehidupan mulai dari ukuran renik hingga lingkungan yang sangat luas. Atau dengan kata lain, biologi adalah ilmu alam yang berfokus pada studi tentang kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, perkembangan, interaksi, evolusi, distribusi, dan taksonominya.

  1. Ilmu Bumi dan Antariksa

Ilmu Bumi dan Antariksa adalah ilmu yang mengkaji tentang asal mula terbentuknya bumi, perkembangan dan keadaan bumi saat ini, bintang-bintang, planet-planet, dan berbagai benda langit lainnya.

Contoh Penyelidikan IPA

Contoh eksperimen atau penyelidikan dalam IPA misalnya:

  1. Gaya dan Massa

Dalam hal ini, guru dapat memberikan siswa definisi dasar tentang gaya dan massa terlebih dahulu, kemudian mendiskusikan bagaimana kedua faktor tersebut bekerja sama untuk menciptakan percepatan.

Guru harus membantu mereka memahami percepatan suatu benda tergantung pada seberapa besar gaya yang diberikan, serta massa benda. Oleh sebab itu, guru harus menjelaskan bahwa kita harus mengerahkan lebih banyak gaya pada benda yang massanya lebih besar daripada gaya yang kita berikan pada benda yang massanya lebih kecil.

Biarkan siswa bereksperimen dengan ini dengan menyediakan objek yang dapat mereka bandingkan saat mereka mengerahkan kekuatan. Objek-objek ini dapat mencakup: Balon dan bola basket. Guru dapat meminta siswa menguji mana yang lebih mudah untuk digerakkan dengan kekuatan paling kecil (guru dapat mencoba untuk membantu mereka mengerahkan kekuatan yang sama sedekat mungkin pada masing-masingnya).

  1. Struktur Daun

Jika memungkinkan, guru dapat mengajak siswa berjalan-jalan di sekitar halaman sekolah dan minta mereka mengamati dedaunan yang mereka lihat pada berbagai jenis tanaman dan pohon. (Jika meninggalkan kelas tidak memungkinkan, guru dapat membawa beberapa daun untuk mereka amati.)

Selanjutnya siswa diminta untuk membuat sketsa dari berbagai bentuk daun dan mencatat pengamatan atau pertanyaan apa pun, dan mendiskusikan bagaimana daun menghasilkan energi untuk tanaman atau pohon dengan mengumpulkan energi dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi makanan melalui proses fotosintesis.

Kemudian siswa diminta untuk berhipotesis tentang mengapa daun dari spesies tanaman yang berbeda tidak persis sama meskipun mereka melakukan fungsi yang sama. Pikiran mereka mungkin termasuk:

  1. Apakah tanaman/pohon lebih baik di bawah sinar matahari atau teduh
  2. Apakah tanaman/pohon membuka daunnya hanya pada waktu-waktu tertentu dalam sehari
  3. Habitat dan iklim alami tanaman/pohon

Setelah menjelajahi ide tersebut, siswa diarahkan untuk berdiskusi tentang bagaimana fotosintesis mendukung kehidupan manusia. Selama fotosintesis, energi cahaya digunakan oleh dedaunan untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi oksigen dan senyawa yang kita butuhkan untuk bertahan hidup.

Berapa banyak penghijauan planet kita yang terancam oleh industri dan pemanasan global? Bagaimana ini akan berdampak pada kehidupan di Bumi di tahun-tahun mendatang kecuali kita melakukan sesuatu?

Kesimpulan

Dari penjelasan yang diberikan. Dapatlah dikatakan bahwa ilmu alam adalah ilmu yang mencakup deskripsi, pemahaman, dan prediksi kejadian alam. IPA memanfaatkan bukti empiris yang dikumpulkan dari pengamatan dan eksperimen untuk membuat deduksi. Dengan demikian, pengamatan adalah bagian penting dari ilmuwan alam. Mereka mengamati alam, bereksperimen dan membuat kesimpulan.

Sehingga Ilmu Pengetahuan Alam bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang alam. Metode ilmiah adalah fitur kunci dari apa yang membuat ilmu-ilmu alam begitu ilmiah. Metodologi dasar yang mengikat semua disiplin ilmu dalam ilmu alam menjadi sangat penting sehingga kita bahkan dapat menggunakannya untuk membedakan sains “nyata” atau “baik” dari sains “buruk” dan bahkan sains semu.

Oleh karena itulah metode ini, bukti dan pembenaran memainkan peran yang sangat penting. Setiap disiplin ilmu alam bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan tentang berbagai aspek yang ada di alam semesta. Dalam pengertian ini, setiap disiplin ilmu alam akan menggunakan metodologi yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkupnya. Namun demikian, semua disiplin ilmu dalam ilmu alam secara luas akan memiliki ruang lingkup, metodologi, dan tujuan yang sama.

Nah, itulah saja artikel yang bisa kami uraikan pada semua pembaca berkaitan dengan materi pengertian adanya penyelidikan IPA menurut para ahli, tujuan, manfaat, langkah tahapan melakukan, macam, dan contohnya. Semoga bisa berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *