Penulisan dan pembuatan arti kesimpulan dalam laporan praktikum ialah sebuah bentuk rangkuman terkait dengan pendahuluan serta menyatakan kembali hasil dan pembahasan. Sehingga proses pembuatan kesimpulan praktikum tidak ada ide atau informasi baru yang dimasukkan pada BAB 5 ini.
Meski demikian, untuk pembuatan kesimpulan diperlukan penutup kata yang membahas permasalahan pada objek penelitian kemudian penyajiannya teratur dan konsisten yang jumlahnya tidak boleh lebih dari BAB 1, BAB 2, ataupun BAB 3 dalam laporan praktikum.
Kesimpulan Praktikum
Kesimpulan laporan praktikum adalah bagian daripada kata penutup yang memberikan gambaran secara menyeluruh pada proses dan jalannya penelitian. Cara membuat kesimpulan praktikum ilmiah ini hampir sama dengan abstrak dalam karya tulis ilmiah, hanya saja perbedaannya pada posisi peletakannya.
Contoh Kesimpulan Praktikum
Adapun sebagai pembahasan lebih lanjut. Berikut ini ialah contoh penulisan dan pembuatan kesimpulan untuk berbagai jenis praktikum berdasarkan mata pelajarannya.
-
Kimia
Untuk contoh penulisan dalam kesimpulan praktikum kimia. Misalnya saja;
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini sebagai berikut:
- Chromolaena odorata teruji mampu menghambat pertumbuhan patogen tanaman (Colletotrichum capsici) berdasarkan diameter Colletotrichum capsici pada perlakuan lebih kecil daripada diameter kontrol, yaitu 1,6 cm dan 6,4 cm
- Kandungan kimia pada gulma siam (Chromolaena odorata) yang mampu menghambat perkembangan patogen tumbuhan yaitu alkohol, flavonones, khalkones, asam aromatik dan minyak essensial
- Faktor kontaminan antara lain alat praktikum yang kurang steril, perekatan plastik wrap yang kurang rapat, dan proses praktikum keluar dari area LAF
-
Biologi
Sedangkan dalam format kepenulisan kesimpulan dalam praktikum biologi. Misalnya saja;
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini sebagai berikut:
- Perlakuan Delsene MX-80WP mampu menghambat perkembangan patogen tanaman karena memiliki rerata diameter koloni jamur patogen (Colletotrichum capsici) lebih kecil dibandingkan dengan jamur patogen tanpa perlakuan (kontrol), yaitu 2 cm (1000 ppm), 0.9 cm (500 ppm), 4.35 cm (kontrol)
- Konsentrasi maksimum Delsene MX-80WP dalam mengendalikan Colletotrichum capsici yaitu 1000 ppm
- Bahan aktif yang dapat mengendalikan jamur patogen tanaman (Colletotrichum capsici) yaitu mankozeb dan karbendazim
-
Pertanian
Bidang ilmu pertanian yang berhubungan dengan tanaman. Format pembuatan kesimpulan yang bisa dilakukan, sebagai berikut;
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini sebagai berikut:
- Jenis penyakit tanaman penting di Lampung yaitu busuk buah kakao, busuk pangkal batang lada, busuk pangkal batang kelapa sawit, karat daun kopi, jamur akar putih, layu fusarium dan bakteri pisang, busuk lunak nanas, patah leher padi, bulai jagung, akar gada, dan antraknosa cabai.
- Gejala yang umum terjadi yaitu daun tanaman yang terserang penyakit menguning (rontok). Pengendalian yang umum dilakukan yaitu membuang tanaman yang telah terserang penyakit dari tanaman-tanaman sehat (tanaman muda).
- Penampakan makroskopis penyakit terlihat dari perubahan pada daun yang tidak normal, dan secara mikroskopis terlihat melalui penampakan pada mikroskop.
Itulah tadi artikel yang bisa diuraikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh kepenulisan dan pembuatan kesimpulan dalam laporan praktikum kimia, biologi, dan pertanian.
