9 Jenis Praktikum dan Contohnya

Diposting pada

Jenis Praktikum

Praktikum adalah dasar dari metode penelitian ilmiah, yang merupakan cara sistematis untuk menjelajahi dunia di sekitar kita. Meskipun beberapa kegiatan praktikum dilakukan di laboratorium, kita dapat melakukan juga di mana saja, kapan saja. Terdapat bermacam-macam jenis praktikum yang menjadi bagikan dari penelitian eksperimen, dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Misalnya seorang anak dapat melakukan eksperimen dasar untuk memahami gravitasi, sementara tim ilmuwan mungkin membutuhkan bertahun-tahun penyelidikan sistematis untuk memajukan pemahaman mereka tentang suatu fenomena. Praktikum dan jenis kegiatan langsung lainnya sangat penting untuk pembelajaran siswa di kelas sains. Ini dapat meningkatkan nilai tes dan membantu siswa menjadi lebih terlibat dan tertarik pada materi yang mereka pelajari, terutama jika digunakan seiring waktu.

Praktikum

Praktikum merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menguji suatu landasan teori yang ada untuk mendukung atau membantahnya. Eksperimen biasanya menguji hipotesis penelitian, yang merupakan harapan tentang bagaimana proses atau fenomena tertentu bekerja.

Jenis Laporan Praktikum

Terdapat bermacam-macam jenis laporan praktikum, diantaranya yaitu:

  1. Eksperimen Laboratorium

Eksperimen laboratorium adalah eksperimen yang dilakukan di bawah kondisi yang sangat terkontrol (tidak harus laboratorium), yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara akurat.

Peneliti dalam hal ini memutuskan di mana eksperimen akan berlangsung, pada jam berapa, dengan partisipan yang mana, dalam keadaan apa dan menggunakan prosedur standar. Peserta dialokasikan secara acak untuk setiap kelompok variabel independen.

Kelebihan dalam eksperimen laboratorium, yaitu:

  1. Lebih mudah untuk meniru (Misalnya saja menyalin) teks laporan percobaan laboratorium. Sehingga memiliki prosedur standar digunakan
  2. Memungkinkan untuk mengontrol variabel penelitian asing dan independen secara tepat. Ini memungkinkan hubungan sebab dan akibat dibentuk.

Sedangkan kelemahan atau keterbatasan eksperimen laboratorium, yaitu:

  1. Artifisitas pengaturan dapat menghasilkan perilaku tidak wajar yang tidak mencerminkan kehidupan nyata, mis. Validitas ekologis yang rendah. Ini berarti tidak mungkin untuk menggeneralisasi temuan ke pengaturan kehidupan nyata.
  2. Karakteristik permintaan atau efek eksperimen dapat membuat bias hasil dan menjadi variabel perancu.
  1. Eksperimen Lapangan

Eksperimen lapangan dilakukan di lingkungan sehari-hari (yaitu kehidupan nyata) para partisipan. Eksperimen masih memanipulasi variabel independen, tetapi dalam pengaturan kehidupan nyata (jadi tidak bisa benar-benar mengendalikan variabel asing).

Kelebihan dalam eksperimen lapangan, yaitu:

  1. Perilaku dalam eksperimen lapangan lebih cenderung mencerminkan kehidupan nyata karena latar alaminya, yaitu validitas ekologis yang lebih tinggi daripada eksperimen laboratorium.
  2. Ada sedikit kemungkinan karakteristik permintaan mempengaruhi hasil, karena peserta mungkin tidak tahu mereka sedang dipelajari. Ini terjadi ketika penelitian terselubung.

Sedangkan kelemahan atau keterbatasan eksperimen lapangan, yaitu: Ada sedikit kontrol atas variabel asing yang mungkin bias hasil. Ini menyulitkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian dengan cara yang persis sama.

  1. Eksperimen Alami

Eksperimen alami dilakukan dalam lingkungan sehari-hari (yaitu kehidupan nyata) para peserta, tetapi di sini pelaku eksperimen tidak memiliki kendali atas variabel independen seperti yang terjadi secara alami dalam kehidupan nyata.

Kelebihan dalam eksperimen alami, yaitu:

  1. Perilaku dalam eksperimen alami lebih cenderung mencerminkan kehidupan nyata karena latar alaminya, yaitu validitas ekologis yang sangat tinggi.
  2. Ada sedikit kemungkinan karakteristik permintaan mempengaruhi hasil, karena peserta mungkin tidak tahu mereka sedang dipelajari.
  3. Dapat digunakan dalam situasi di mana secara etis tidak dapat diterima untuk memanipulasi variabel independen, mis. meneliti stres.

Sedangkan kelemahan atau keterbatasan eksperimen alami, yaitu:

  1. Mungkin lebih mahal dan memakan waktu daripada percobaan laboratorium.
  2. Tidak ada kontrol atas variabel asing yang mungkin bias hasil. Ini menyulitkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian dengan cara yang persis sama.

Contoh Laporan Praktikum

Secara spesifik, berikut ini beberapa macam laporan kepenulisan praktikum yang dapat dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas pada beberapa bidang studi, antara lain:

  1. Percobaan Bunga Berwarna (Biologi)

Dalam percobaan ini siswa akan diajarkan tentang materi sistem penyerapan air yang terjadi pada tanaman

Laporan Praktikum Penyeraan Air

Alat dan Bahan:

  1. Secangkir air
  2. Bunga dan tangkainya Pewarna makanan
  3. Labu bersih yang kosong.

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Mencapurkan pewarna makanan ke dalam air. Harus kita pastikan bahwa tidak ada benjolan dan warna harus larus dengan baik di air.
  2. Tuangkan air yang diberi warna tadi ke dalam labu. Harus kita pastikan pula bahwa labu sudah bersih dan tidak ada kotoran di permukaannya.
  3. Kita ambil bunga yang ada tangkainya utuh tadi dan di letakkan di dalam labu, sehingga setengah dari batang atau tangkai bunga tadi terendam air.
  4. Kita letakkan labu yang terdapat sinar matahari yang cukup. Pada waktu ini siswa harus mengamati bunga dalam waktu tertentu.
  1. Percobaan Mengamati Bakteri (Biologi)

Percobaan biologi yang satu ini dapat dilakukan untuk memperkenalkan beberapa jenis bakteri kepada siswa

Laporan Praktikum Bakteri

Alat dan Bahan:

  1. Mikroskop
  2. Yogurt
  3. Cangkir kosong
  4. Air, Pipet tetes
  5. Glass objek
  6. Kaca penutup.

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Ambil sedikit yogurt sekitar setengah sendok the, lalu masukan ke dalam cangkir yang bersih tadi, selanjutnya tambahkan sebanyak 2 sendok the air.
  2. Campurkan yogurt dan air tadi sehingga menjadi suatu larutan homogen. Gunakan pupet tetes untuk mengambil yoghurt, berikan pula setetes pada glass objek, pastikan untuk tidak mengambil lebih dari setetes.
  3. Tempatkan kaca penutup pada tetesan yoghurt tadi. Sekarang gelas objek sudah siap untuk diamati dengan menggunakan mikroskop.
  1. Percobaan Membuat Api dari Es (Fisika) 

Percobaan fisika ini dilakukan untuk membuat api dari es.

Laporan Praktikum Membuat Api dari Es

Alat dan Bahan:

  1. Tempurung kelapa/mangkuk
  2. Kertas dan plastik
  3. Air
  4. Almari es
  5. Rumput kering/benda yang mudah terbakar

Langkah-langkah pembuatan:

Buatlah lensa cembung dari bahan es, dengan cara:

  1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
  2. Isi tempurung/mangkok dengan air
  3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku
  4. Pisahkan es dari tempurung
  1. Percobaan Membuat Lampu Lava Sederhana (Fisika)

Percobaan fisika ini dilakukan untuk membuat lampu lava sederhana.

Alat dan Bahan:

  1. Gelas minum bening
  2. Minyak sayur
  3. Garam
  4. Air
  5. Pewarna makanan

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya
  2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera)
  3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas
  4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak
  5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjut

Ketika siang hari (sekitar jam 11.00 sampai dengan 13.00), letakkanlah rumput kering di tanah lapang, kemudian peganglah lensa cembung yang sudah kalian buat, lalu arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.

  1. Percobaan Membuat Gunung Berapi (Kimia)

Percobaan ini dilakukan untuk membuat replika gunung api yang meletus.

Laporan Praktikum Replika Gunung Api

Alat dan Bahan:

  1. Soda kue
  2. Plastisin/Tanah liat
  3. Cuka
  4. Perwarna makanan warna merah
  5. Gelas
  6. Sendok

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Buatlah plastisin atu tanah liat berbentuk seperti gunung dan berilah lubang di bagian tengah gunung yang akan digunakan sebagai wadah cairan lahar
  2. Siapkan gelas, masukkan soda kue, pewarna dan air ke dalam gelas, kemudian aduk hingga semua bahan bercampur
  3. Masukkan campuran tersebut ke dalam lubang di bagian tengah gunung berapi.

Cara Membuat Gunung Berapi Meletus:

  1. Masukkan cuka ke dalam lubang gunung berapi yang berisi campuran soda kue, air, dan pewarna
  2. Gunung akan meletus mengeluarkan cairan yang tampak seperti lahar pada gunung berapi.
  1. Percobaan Meniup Balon dengan Botol (Kimia) 

Contoh teks laporan percobaan ini misalnya saja pada balon biasanya ditiup menggunakan mulut, tapi ternyata ada cara yang lebih mudah untuk meniup balon, yaitu dengan menggunakan botol. Udara yang terdapat di dalam botol dihasilkan dari reaksi kimia antara soda kue dan cuka. Gas inilah yang nantinya masuk ke dalam balon dan membuat balon mengembang.

Laporan Praktikum Peniupan Balon dan Botol

Alat dan Bahan:

  1. Balon
  2. Botol
  3. Soda kue
  4. Cuka.

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Siapkan botol kosong dan isi botol dengan air hingga terisi setengah bagian botol
  2. Masukkan soda kue ke dalam botol yang berisi air dan kocok hingga tercampur sempurna
  3. Siapkan balon dan masukkan beberapa tetes cuka ke dalam balon
  4. Pasang balon pada bagian mulut botol
  5. Tegakkan balon sehingga cuka dalam balon akan bercampur dengan cairan di dalam botol
  6. Balon pun akan mengembang dengan sendirinya karena terisi oleh gas hasil reaksi antara soda kue dan cuka.
  1. Percobaan Membuat Baterai dari Koin (Kimia)

 Percobaan ini dilakukan untuk memahami cara kerja baterai dalam menghasilkan tenaga listrik. Proses kimia yang merubah zat kimia menjadi energi listrik dinamakan elektrokimia.

Alat dan Bahan:

  1. Koin tembaga (uang koin yang berwarna kuning keemasan, yaitu koin Rp. 100 tahun 1991-1998 dan Rp. 500 tahun 1991-2003)
  2. Koin alumunium (uang koin yang berwarna abu-abu perak metalik, yaitu koin Rp. 100 tahun 1999, Rp. 200 tahun 2003 dan Rp. 500 tahun 2003)
  3. Cuka
  4. Garam
  5. Kawat tembaga
  6. Lampu LED
  7. Kapas
  8. Mangkuk
  9. Lakban

Langkah-langkah pembuatan:

  1. Masukkan cuka dan garam ke dalam mangkuk. Campuran cuka dan garam berfungsi sebagai larutan elektrolit
  2. Celupkan kapas ke dalam mangkuk dan diamkan beberapa saat agar kapas mampu menyerap larutan elektrolit
  3. Banyak kapas disesuaikan dengan banyaknya koin.

Cara Membuat Baterai dari Koin:

  1. Susun secara selang-seling koin alumunium dan tembaga membentuk batangan
  2. Siapkan kapas yang telah basah dengan larutan elektrolit dan masukkan kapas tersebut di setiap sela antara koin alumunium dengan tembaga
  3. Semakin banyak koin maka listrik yang dihasilkan semakin besar
  4. Pastikan susunan baterai benar, dengan meletakkan koin alumunium pada bagian atas dan koin tembaga pada bagian bawah baterai.

Cara Mengetes Listrik yang Dihasilkan:

  1. Siapkan kawat tembaga dan lampu LED, kemudian tempelkan lampu di salah satu ujung kawat dan rekatkan dengan lakban
  2. Tempelkan ujung kawat pada bagian bawah baterai dan tempelkan lampu LED pada bagian atas baterai
  3. Daya yang dihasilkan oleh baterai akan mampu menyalakan lampu.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca berkenaan dengan jenis laporan praktikum dan contohnya yang ada. Semoga bisa memberikan pengetahuan dan referensi yang mendalam bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *