Teknik sampling pada hakekatnya adalah serangkaian prosedur statistik dan statistika yang berkaitan dengan pemilihan observasi seorang peneliti dalam membuat berapa jumlah sampel yang akan dilakukan. Untuk teknik ini sendiri terdiri dari berbagai jenis. Salah satunya jikalau ditinjau dari penggunaannya ada bentuk non probability sampling yang didalamnya adalah snowball sampling dan purposive sampling.
Khususnya pada purposive sampling setidaknya mengacu pada serangkaian metode sampling yang subjek penelitiannya sudah jelas. Contohnya saja mengkaji hubungan antara kebiasaan belajar dan prestasi akademik yang tinggi, sehingga sampelnya adalah siswa yang dianggap berprestasi tinggi.
Purposive Sampling
Purposive sampling yang juga dikenal dengan judgmental or expert sampling adalah jenis sampel non probabilitas yang tujuan utama dari sampel purposif adalah untuk menghasilkan sampel yang secara logis dapat dianggap mewakili populasi.
Jenis Purposive Sampling
Berikut ini contoh purposive sampling berdasarkan jenisnya. Antara lain;
-
Variasi Maksimum/Heterogen
Variasi maksimum atau purposive sampling heterogen adalah teknik purposive sampling yang dipilih untuk memberikan bermacam-macam kasus yang relevan dengan fenomena atau peristiwa tertentu. Tujuan dari desain sampling semacam ini adalah untuk memberikan wawasan sebanyak mungkin tentang peristiwa atau fenomena yang diteliti.
Misalnya, ketika melakukan jajak pendapat tentang permasalahan tertentu, seorang peneliti ingin memastikan bahwa ia berbicara dengan sebanyak mungkin jenis orang agar dapat membangun pandangan yang kuat terkait permasalahan yang dikaji dari perspektif publik.
-
Purposive Sampling homogen
Purposive sampling homogen pada d sampai sarnya adalah penentuan sampel yang dipilih karena memiliki karakteristik atau kumpulan karakteristik yang sama (homogen).
Misalnya, partisipan yang berusia 20-24 tahun, lulusan perguruan tinggi, laki-laki.
-
Purposive Sampling Kasus Khusus/Tipikal
Pengambilan sampel kasus khusus/tipikal adalah jenis pengambilan sampel dengan tujuan tertentu yang berguna ketika seorang peneliti ingin mempelajari fenomena atau tren yang berkaitan dengan apa yang dianggap anggota “biasa” atau “rata-rata” dari populasi yang terpengaruh.
Misalnya, ketika adanya seorang peneliti ingin mengkaji tentang bagaimana jenis kurikulum pendidikan berpengarih teradap rata-rata siswa, maka dalam kasus penelitian ini ia bisa memilih untuk berfokus pada anggota rata-rata populasi siswa.
-
Purposive Sampling Ekstrim
Pengambilan sampel kasus ekstrim atau menyimpang merupakan teknik purposive sampling yang dilakukan saat peneliti ingin mengkaji outlier yang menyimpang dari suatu norma terkait fenomena, isu, atau trend tertentu. Dengan mengkaji tentang kasus-kasus yang menyimpang, para peneliti seringkali bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pola-pola perilaku yang lebih teratur.
Misalnya saja jika seorang peneliti ingin memahami hubungan antara kebiasaan belajar dan prestasi akademik yang tinggi, maka sebagai seorang peneliti harus secara sengaja mengambil sampel siswa yang dianggap berprestasi tinggi.
-
Purposive Sampling Kritis
Pengambilan sampel kasus kritis merupakan teknik purposive sampling yang dilakukan dengan cara yaitu hanya memilih satu kasus untuk diteliti sebab peneliti berharap dengan mempelajari kasus tersebut, maka akan mengungkap wawasan yang bisa diterapkan pada kasus lain yang serupa.
Sebagai contoh yaitu saat sosiolog CJ Pascoe ingin mengkaji tentang seksualitas dan identitas gender yang berkembang di kalangan siswa sekolah menengah, ia memilih apa yang dianggap sebagai sekolah menengah rata-rata dalam hal populasi dan pendapatan keluarga, sehingga temuannya dari kasus tersebut bisa diaplikasikan secara lebih umum.
-
Purposive Sampling Total
Pengambilan sampel dengan populasi total merupakan pengambilan sampel dengan tujuan tertentu di mana peneliti senantisa memilih untuk memeriksa seluruh populasi (yaitu, total populasi) yang memiliki sekumpulan karakteristik tertentu.
Misalnya, pengalaman, pengetahuan, keterampilan, keterpaparan khusus terhadap suatu peristiwa, dan lain-lain.
-
Purposive Sampling Expert
Expert sampling atau pengambilan sampel ahli merupakan teknik purposive sampling yang dilakukan saat penelitian membutuhkan seseorang untuk dapat menangkap pengetahuan yang berakar pada keahlian tertentu yang jarang orang lain memilikinya.
Misalnya, ketika peneliti menghadapi permasalahan terkait kurangnya bukti empiris di suatu wilayah dan tingkat ketidakpastian yang tinggi, serta situasi di mana mungkin memerlukan waktu lama sebelum temuan dari penelitian dapat ditemukan, maka pengambilan sampel ahli merupakan landasan dari desain penelitian yang disebut elisitasi ahli.
Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan berbagai jenis purposive sampling dan contoh kasus penelitiannya. Semoga memberikan wawasan bagi kalian.