Pengertian Logis dan 2 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Logis

Dalam setiap arti penelitian seseorang haruslah berpikir dengan berdasarkan pada logika atau yang bisa kita sebut sebagai berpikir logis. Berfikir dengan landasan logis ini sendiri menjadi hal yang penting, karena tujuan penelitian untuk menghasilkan temuan ilmiah, sehingga harus melalui proses bernalar.

Adapun disisi lainnya, segenap rangkaian bernalar ini bisa dimaknai sebagai proses berpikir yang lebih tinggi untuk dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, agar sampai pada suatu tahap penyampaian dalam bentuk kesimpulan.

Logis

Penelitian yang bersikap logis pada hakekatnya akan senantiasa didasarkan pada serangkaian analisis untuk menghasilkan informasi maupun adanya pengetahuan baru yang bermanfaat. Sehingga dalam hal ini logika adalah alat untuk mengembangkan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan kumpulan dalam jenis data penelitian tertentu.

Pengertian Logis

Logis adalah penggambaran sesuatu yang bersumber dari penalaran yang jelas. Misalnya dalam karya tulis ilmiah terkait dengan memperggunakan alat pemadam api untuk memadamkan api merupakan langkah logis. Tidak mencoba memadamkannya dengan bensin, karena justru akan membuat api semakin berkobar.

Pengertian Logis Menurut Para Ahli

Adapun definisi logis menurut para ahli, antara lain:

  1. Coliins Dictionary, Pengertian logis adalah konsep metode penelitian dimana setiap langkah harus benar jika langkah sebelumnya benar; Kesimpulan logis atau hasil dari serangkaian fakta atau peristiwa adalah satu-satunya yang berasal dari kaidah logika.
  2. The American Heritage Dictionary Of The English Language, Logis adalah konsep yang berkaitan dengan sifat logika. Sehingga sudah semestinya apa yang dikatakan logis akan berdasarkan pernyataan, peristiwa, atau kondisi sebelumnya atau yang diketahui.

Contoh Logis

Penalaran dalam penelitian yang bersifat logis bisa dilakukan secara deduktif atau induktif. Berikut penjelasan dan contohnya. Antara lain;

  1. Penalaran Deduktif

Deduktif adalah penalaran yang menggunakan informasi dari kumpulan besar dan menerapkan informasi itu ke setiap anggota kumpulan tersebut.

Contohnya yaitu:

  1. Semua profesor bahasa Inggris membosankan (bukti atau premis utama)
  2. Lauren adalah seorang profesor bahasa Inggris (bukti kecil atau premis)
  3. Karena itu, Lauren membosankan (kesimpulan)

Premis utama membuat pernyataan tentang anggota suatu profesi. Premis minor mengidentifikasi anggota profesi itu. Kesimpulannya menyatakan bahwa karena Lauren adalah anggota suatu profesi, maka dia harus memiliki karakteristik yang dikaitkan dengan profesinya secara keseluruhan.

  1. Penalaran Induktif

Induktif adalah bagian daripada adanya penalaran yaitu menggunakan data spesifik untuk membentuk kesimpulan yang lebih besar dan umum. Oleh karena itulah pendekatan iduktif ini dianggap kebalikan dari penalaran deduktif.

Contohnya yaitu:

  1. Kemarin, Mia berangkat kerja pukul 07.15 dan tiba di tempat kerja tepat waktu.
  2. Hari ini, Mia berangkat kerja pukul 7:15 pagi dan tiba di tempat kerja tepat waktu.
  3. Oleh karena itu, jika berangkat pukul 07.15, Mia akan selalu tiba di tempat kerja tepat waktu.

Dalam contoh ini, kita memiliki sekumpulan kecil data (dua hari setelah tiba tepat waktu), dan kami menyimpulkan bahwa akan selalu demikian.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa logis dalam penelitian adalah bentuk penalaran yang dilakukan secara jelas dan konsisten. Hal ini tidak terlepas daripada kata logis itu sendiri yang berasal dari kata Yunani logos, yang berarti “alasan, ide, atau kata”.

Jadi menyebut sesuatu yang logis berarti itu didasarkan pada akal dan ide yang masuk akal – dengan kata lain, dipikirkan dengan presisi matematis dengan mengesampingkan emosi. Kedengarannya tegas dan membosankan, tapi keteraturan dan konsistensi logika dapat membantu kita menulis argumen yang bagus atau mencari cara untuk memecahkan masalah.

Demikinalah tadi artikel yang bisa kai berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian logis menurut para ahli dan contohnya dalam penelitian. Semoga memberika edukasi bagi segenap pembaca yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *