Pengertian Program Kerja, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Diposting pada

Pengertian Program Kerja, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Setiap lembaga atau organisasi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya memiliki program kerja yang biasanya dibuat berdasarkan visi dan misi yang dimilikinya. Program kerja bisa dikatakan sebagai agenda kegiatan dalam perencana kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi yang dibuat untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatam dari  seluruh pengurus organisasi.

Dimana, dalam tahapa proses penyusunanannya untuk program kerja, terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan diantaranya yaitu teknik analisis data kegiatan, waktu pelaksanaan, siapa saja yang melaksanakan dan seperti apakah pembagian tugas-tugasnya, serta program kerja tersebut harus lebih baik dibandingkan program kerja pada periode sebelumnya.

Program Kerja

Program kerja hakekatnya menjadi panduan ataupun pegangan yang dimiliki oleh suatu lembaga dan organisasi dalam periode waktu tertentu untuk mencapai visi, misi, dan tujuan dari lembaga atau organisasi tersebut.

Prihal inilah tentusaja dapat dikatakan jikalau merencanakan program kerja menjadi salah satu bentuk praktik manajemen yang penting untuk dilakukan sebagai penyumbang efektivitas organisasi, sebab kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi sangat mempengaruhi pencapaian tujuan.

Pengertian Program Kerja

Program kerja adalah serangkaian susunan atau daftar tabel kegiatan yang dirancang untuk dilaksanakan dalam satu periode kepengurusan dari suatu lembaga atau organisasi. Dimana dalam hal ini, program kerja menjadi tolak ukur dalam pencapaian kinerja kepengurusan.

Disisi lainnya, dalam proses pertanggung jawaban terhadap program kerja biasanya dilakukan pada masa akhir kepengurusan dalam format laporan pertanggung jawaban kepada seluruh anggota dari suatu lembaga atau organisasi.

Pengertian Program Kerja Menurut Para Ahli

Adapun definisi program kerja menurut para ahli, antara lain;

  1. Soesanto (2011), Arti program kerja adalah sistem perencana suatu kegiatan dari organisasi maupun perusahaan agar memiliki arahan sehingga semua agendanya terpadu secara sistematis dengan dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi.

Jenis Program Kerja

Terdapat beragam jenis program kerja yang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya;

Program kerja menurut rentang waktu perencanaan

Berdasarkan rentang waktu perencanaannya, program kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Program kerja untuk rentang waktu satu periode kepengurusan

Jenis program kerja yang satu ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk rentang waktu satu periode kepengurusan, sehingga pelaksaan kegiatan rapat kerja atau raker organisasi hanya sekali dalam satu periode kepengurusan dan pada tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi serta koordinasi dari program kerja yang telah ditetapkan.

  1. Program kerja untuk rentang waktu tertentu

Jenis program kerja yang satu ini disusun untuk jangka waktu tertentu, biasanya triwulan (3 bulan), caturwulan (4 bulan), semester (6 bulan), dan lain lain. Dalam program kerja seperti ini, suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) lebih dari sekali dalam satu periode kepengurusan.

Program kerja menurut sifat program kerja

Berdasarkan sifatnya, program kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Program kerja yang bersifat terus-menerus atau continue

Program kerja yang satu ini akan dilakukan secara terus menerus oleh suatu organisasi. Dengan kata lain, program kerja tersebut bukan hanya dilakukan satu kali saja. Kesulitan dalam mengimplementasikan program kerja yang sifatnya terus-menerus akan dihadapi saat pertama kali melaksanakan program kerja. Misalnya mengadakan PKKMB pada setiap penerimaan mahasiswa baru

  1. Program kerja yang bersifat insidental

Program kerja yang satu ini umumnya hanya dilakukan pada waktu tertentu oleh suatu organisasi, yang biasanya mengambil momentum momentum waktu yang penting. Misalnya mengadakan bakti sosial karena ada kejadian bencana alam di suatu daerah.

  1. Program kerja yang bersifat tentatif

Program kerja yang ini biasanya akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang akan datang. Alasan dilakukannya program kerja ini yaitu karena kurang terjaminnya faktor-faktor pendukung saat diadakannya perencanaan terkait program kerja lain. Misalnya membuat bazaar makanan keliling untuk mencari dana bagi pelaksaan Dies Natalis suatu organisasi.

Program kerja menurut targetan organisasi

Berdasarkan targetan organisasi, program kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Program kerja jangka panjang

Penyusunan program kerja jangka panjang harus disesuaikan dengan cita-cita atau tujuan pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. Jenis program kerja yang satu ini disusun karena tidak memungkinkan untuk direalisasikan dalam waktu pendek. Misalnya  membuat sarana sekretariat yang presentatif, yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti asrama mahasiswa, perpustakaan, tempat percetakan, ruang pertemuan dan tempat olahraga.

Contoh tersebut merupakan program kerja jangka panjang karena tentunya sulit untuk merealisasikan fasilitas-fasilitas tersebut dalam waktu yang singkat, sehingga harus dijadikan program kerja jangka panjang.

  1. Program kerja jangka pendek

Program kerja jangka pendek merupakan program kerja yang realisasi perencanaannya dalam periode tertentu, yaitu berkisar antara 1-3 tahun, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi pada masa tersebut.

Dalam kaitannya dengan program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek dibuat bagian-bagian program kerja yang bias direalisasikan dalam jangka waktu dekat. Misalnya yaitu membuat program kerja “Pendataan Rumah Kost-kostan” yang bertujuan untuk mendukung kebutuhan mahasiswa baru akan kost yang representatif.

Tujuan Program Kerja

Tujuan penyusunan program kerja, diantaranya yaitu:

  1. Membantu dalam pencapaian visi dan misi

Jika program kerja dilaksanakan dengan baik, maka organisasi akan menjadi efektif dalam menjalakan kegiatan, sehingga bisa membantu dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Kepengurusan dalam suatu organisasi mempunyai jangka waktu tertentu. Seringnya pergantian kepengurusan dan tujuan organisasi tidak bisa tercapai dalam waktu yang singkat, sehingga dengan adanya program kerja yang dilaksanakan dengan baik, maka akan mendekatkan organisasi pada tujuan utamanya.

  1. Membantu dalam menjawab kebutuhan organisasi

Program kerja yang terencana dan tepat dapat memberikan solusi bagi seluruh persoalan yang dihadapi oleh organisasi, baik persoalan yang berasal dari faktor internal maupun dari eksternal organisasi, sehingga organisasi bisa membuat strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan agar targetnya dapat tercapai.

  1. Membantu organisasi bekerja secara sistematis dan terstruktur

Dengan penyusunan program kerja yang baik, maka sejatinya bisa membantu setiap anggota organisasi untuk bekerja secara sistematis, objektif, dan terstruktur, sehingga dalam hal inilah serangkaian kinerja organisasi dapat meningkat.

Manfaat Program Kerja

Manfaat penyusunan program kerja, diantaranya yaitu:

  1. Memunculkan adanya rasa kebersamaan di dalam organisasi 

Program kerja dapat bermanfaat dalam memunculkan rasa kebersamaan di dalam organisasi, karena setiap anggota organisasi akan mepunyai rasa kebersamaan dalam melakukan kegiatan organisasi, sebab perencanaan program kerja tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama, sehingga tujuan organisasi menjadi tujuan bersama juga.

  1. Memunculkan rasa tanggung jawab terhadap tugas masing-masing

Dengan adanya program kerja yang telah di sepakati bersama, maka setiap anggota organisasi akan mempunyai rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya masing-masing, yang pada akhirnya dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

  1. Citra baik organisasi akan menjadi semakin baik

Dengan adanya program kerja, pihak yang berada di luar organisasi, misalnya masyarakat, akan memandang bahwa organisasi tersebut bekerja secara efektif, terstruktur, dan berperilaku baik dalam menjalankan tugasnya, sehingga bias membuat citra organisasi semakin baik.

Cara Membuat Program Kerja

Langkah penyusunan program kerja yaitu sebagai berikut:

  1. Melakukan analisis

Melakukan analisisi dan mendiskusikan hal-hal yang dianggap penting secara bersama-sama dengan anggota organisasi lainnya perlu dilakukan, karena program kerja yang akan dilakukan harus mengutamakan pencapaian tujuan organisasi.

  1. Menentukan ide dasar

Langkah kedua yang harus dilakukan dalam membuat program kerja adalah menentukan ide dasar untuk program kerja yang akan di susun. Dalam mendiskusikan dan merumuskan ide tersebut harus disesuaikan dengan apa yang ditemukan dalam diskusi dan berkaitan dengan persoalan yang ingin dipecahkan.

  1. Menetapkan tujuan

Tujuan program kerja mengacu pada tujuan yang ingin diwujudkan melalui pelaksanaan program kerja. Tujuan tersebut harus sesuai dengan ide dasar yang ditentukan dan harus realistis sesuai dengan persoalan atau permasalahan yang dihadapi dan harus di pecahkan.

  1. Menentukan subyek sasaran

Setiap program kerja harus memiliki subyek sasaran. Dalam hal ini misalnya saja memilih subyek sasaran, hal yang harus diperhatikan adalah kemampuan yang dimilikinya agar program kerja yang disusun bisa terlaksana dengan baik dan efektif.

  1. Menentukan ukuran keberhasilan

Ukuran keberhasilan merupakan indikator penilaian program kerja kita nantinya, apakah telah berhasil atau belum. Dalam membuat ukuran keberhasilan harus dicantumkan cara mendapatkan indikator tersebut, misalnya dengan cara kuesioner, pengamatan, wawancara, dan lain-lain.

  1. Menetukan model, metode, dan materi

Menentukan serangkaian bentuk model, metode, dan materi yang dimaksud dalam hal ini adalah model, metode, dan materi kegiatan-kegiatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan program kerja yang telah disusun. Sehingga apa yang direncanakan nantinya bisa sesuai dengan keinginan.

  1. Menentukan tempat dan waktu

Penyusunan program kerja pada hakekatnya harus memuat tempat dan waktu pelaksanaan program kerja tersebut., sebab dengan menetukan tempat dan waktu yang tepat bisa memberikan kelancaran dalam menjalankan program kerja.

  1. Menentukan tim pelaksana

Bagian yang tak kalah penting dalam penyusunan program kerja adalah penentuan tim pelaksana yang akan menjalankan program kerja. Saat menentukan tim pelaksana harus mempertimbangkan secara tepat tenaga tiap anggota organisasi.

Contoh Program Kerja

Adapun untuk contoh adanya program kerja. Misalnya saja;

  1. Organisasi

Prihal organisasi berbasis sosial biasanya terdapat program kerja terkait dengan pengabdian kepada masyarakat. Bisa dalam bentuk membangun organisasi yang baik, memberikan bimbingan untuk membuat laporan keuangan, dan lain sebagainya.

Sehingga dalam pembutannya tentusaja disesuaikan dengan rumusan masalah yang dialami oleh masyarakat sekitar agar apa yang diinginkan bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa perencanaan program kerja yang jelas adalah wujud dari kebijakan dan praktek manajemen suatu organisasi, sehingga program tersebut harus dirancang dan dikelola sedemikan rupa agar memberikan manfaat bagi organisasi.

Hal itu disebabkan karena perencanaan program kerja yang strategis merupakan perencanaan tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan sumber daya yang telah tersedia secara optimal dan produk-produk/jasa apa yang akan disediakan.

Namun yang pasti. Dengan menentukan tim pelaksana program kerja, maka akan terhindar dari penumpukan tugas pada anggota tertentu, dan setiap anggota bisa fokus pada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Nah, itulah saja artikel yang bisa dikemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian program kerja menurut para ahli, macam, tujuan, manfaat, cara membuat, dan contoh kegiatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *