14 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Naratif

Diposting pada

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Naratif

Penelitian pada dasarnya dilakukan sebagai proses menemukan pengetahuan baru. Dimana untuk pengetahuan ini dapat berupa pengembangan konsep baru atau kemajuan dari pengetahuan dan teori yang sudah ada, yang mengarah pada pemahaman baru yang sebelumnya tidak diketahui. Pada tahapannya proses penemuan baru tersebut dilakukan melalui berbagai jenis metode penelitian, salah satunya ialah menggunakan riset naratif.

Penelitan naratif secara sederhana bisa diartikan sebagai studi tentang cerita. Dalam melakukan arti penelitian yang satu ini, dapat menerapkan metode analisis naratif, yaitu metode untuk membantu memahami, menganalisis, dan mengevaluasi sebuah kisah. Berbeda halnya dengan penelitian korelasional yang menghasilkan jenis data penelitian numerik, penelitian naratif termasuk dalam kategori penelitian kualitatif karena datanya berupa narasi cerita.

Penelitian Naratif

Naratif adalah istilah yang secara luas dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam studi sastra, studi budaya, studi psikoanalitik, sejarah, seni rupa, studi sosio-hukum, kriminologi, filsafat, manajemen, studi permainan komputer dan teori film.

Sedangkan untuk penelitian naratif adalah istilah yang memasukkan sekelompok pendekatan yang pada gilirannya bergantung pada kata-kata tertulis atau lisan atau representasi visual. Namun yang pastinya, pendekatan penelitian ini biasanya berfokus pada kehidupan individu seperti yang diceritakan melalui cerita mereka sendiri.

Kelebihan Penelitian Naratif

Keunggulan yang ada dalam penelitian naratif, diantaranya;

  1. Mampu memahami identitias dan pandangan seseorang

Inti dari metode naratif yaitu kemampuannya dalam memahami identitas dan pandangan dunia seseorang yang mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan maupun tuturkan dalam aktivitasnya sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan tersebut, tentusaja tujuan penelitian naratif adalah untuk meningkatkan masyarakat dengan memajukan pengetahuan melalui pengembangan teori, konsep, dan gagasan ilmiah. Tujuan ini dapat dicapai melalui pembentukan hipotesis penelitian, teknik pengumpulan data, analisis hasil, pembentukan kesimpulan, implementasi temuan ke dalam aplikasi kehidupan nyata dan pembentukan pertanyaan penelitian baru.

  1. Mampu diaplikasikan dalam beragam ilmu pengetahuan

Naratif bisa mengacu pada tema yang terdapat pada teks atau wacana tertentu, atau teks yang biasanya digunakan dalam konteks atau bentuk penyelidikan dalam penelitian kualitatif. Naratif juga bisa dipahami sebagai teks tertulis atau lisan yang memberikan catatan tentang suatu kejadian/peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dihubungkan secara kronologis.

  1. Digunakan saat peneliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu

Penelitian naratif sangat bermanfaat saat peneliti ingin membuat laporan naratif berdasarkan cerita dari individu. Untuk melakukan hal tersebut, peneliti perlu membuat ikatan dengan partisipan agar peneliti maupun partisipan penelitian merasa nyaman.

Ketika teleh terjalin hubungan yang baik, maka partisipan akan membagikan ceritanya dengan nyaman, serta merasa senang karena ceritanya dianggap sebagai hal yang penting dan ia merasa didengarkan.

  1. Berguna saat cerita terangkai dalam kronologi tertentu

Penelitian naratif juga bermanfaat saat cerita mempunyai kronologi peristiwa. Kronologi itu sendiri bisa diartikan sebagai metode apa pun yang digunakan untuk mengurutkan waktu dan menempatkan peristiwa dalam urutan kemunculannya.

  1. Dapat menjadi kajian yang mendalam tentang suatu fenomena yang dialami individu

Penelitian naratif dapat menyajikan data yang mendalam tentang fenomena tertentu yang dialami individu karena berfokus gambaran secara mikroanalitik (cerita individu) daripada gambaran secara luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi atau grounded theory.

  1. Penyajian hasil penelitian yang beragam

Penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan naratif dapat menjelaskan dan/atau meceritakan pengalaman seseorang atau kelompok orang dalam bentuk-bentuk yang beragam, seperti teks sejarah, sastra, cerita, percakapan, gambar serta simbol.

  1. Menghasilkan cerita yang membuat kita bisa memahami dunia

Cerita atau narasi yang dihasilkan melalui pengumpulan data dalam penelitian naratif dapat bermanfaat untuk membuat kita (manusia) bisa memahami dunia, sekaligus mengembangkannya. Cerita juga membuat kita untuk memahami antara satu gejala dengan gejala lainnya, yang pada akhirnya melalui cerita-cerita tersebut memungkinkan terjadinya analisis, yang bisa berkembang menjadi sains dan teknologi.

Kekurangan Penelitian Naratif

Adapun untuk kelemahan dari penggunaan metode penelitian naratif, diantaranya yaitu:

  1. Peneliti harus memiliki pemahaman yang lebih baik

Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan penelitian naratif, alasannya karena seorang peneliti dituntut untuk mempunyai pemahaman yang lebih baik terkait objek penelitian yang akan diteliti atau diceritakan sebelum menentukan responden penelitian.

  1. Dibutuhkan pemahaman yang tajam untuk mengindentifikasi sumber materi

Dalam melakukan penelitian naratif, selain pemahaman terhadap objek, dibutuhkan juga pemahaman yang tajam untuk melakukan identifikasi masalah terhadap sumber materi yang dikumpulkan tentang cerita tertentu, karena peneliti akan menceritakan ulang terkait cerita yang telah diceritakan oleh individu yang menjadi sumber cerita.

Apabila peneliti tidak mempunyai pemahaman serta pengetahuan yang tajam, maka  kemungkinan besar peneliti membuat kesimpulan yang salah tentang cerita tersebut.

  1. Memiliki jangkauan responden yang sempit

Dalam melakukan penelitian naratif, peneliti harus berfokus pada satu individu atau lebih (dua atau tiga) yang mempunyai pengalaman sejarah yang akan dicertiakan ulang.

Atau dengan kata lain, penelitian naratif tidak boleh memilih banyak orang yang akan dijadikan objek penelitian, karena pendekatan yang satu ini merupakan pendekatan yang menceritakan secara detail pengalaman seseorang. Apabila peneliti memilih objek yang lebih banyak, maka fokus penelitian akan semakin berkurang bahkan tidak fokus.

  1. Ada kemungkinan bahwa peneliti tidak melaporkan pengalaman hidup individu secara detail

Dalam menyajikan data yang berupa narasi, ada kemungkinan bahwa peneliti tidak menceritakan tentang pengalaman hidup seorang individu secara terperinci, sehingga pembaca tidak memperoleh pemahaman yang benar dan utuh tentang pengalaman hidup individu. Apabila hal ini terjadi, maka kualitas penelitian naratif yang dihasilkan menjadi rendah.

  1. Peneliti bisa saja menyajikan cerita tanpa memperhatikan kronologinya

Pada penelitian naratif, ketika menceritakan kembali apa yang telah disampaikan oleh responden atau partisipan, peneliti juga harus memperhatikan kronologi peristiwanya, tapi penelitian naratif dengan kualitas yang rendah ditandai dengan  penyajian peristiwa secara acak yang tidak menyatu dalam suatu jalan cerita tentang kehidupan seseorang.

  1. Laporan akhir yang disusun peneliti tidak mendeskripsikan konteks cerita, ranahnya, dan beberapa orang yang terlibat

Pada penelitian naratif yang berkualitas rendah, peneliti hanya melaporkan cerita yang berisi tentang kisah individu tanpa menempatkan kehidupannya dalam konteks pekerjaan, keluarga dan sebagainya. Apabila hal itu terjadi, maka pembaca tidak akan memahami ranah yang lebih luas dimana pengalaman individu itu ada.

  1. Peneliti tidak melaporkan tema yang muncul di cerita

Dalam penelitian naratif, ada pula kemungkinan bahwa peneliti membatasi narasi pada cerita individu dan tidak melakukan teknik analisis data untuk membuat kesimpulan tema yang menyuguhkan peristiwa utama atau ide yang terkandung dalam itu.

Itulah tadi penjelasan yang bisa diberikan pada semua kalangan berkaitan dengan kelebihan penelitian naratif dan kekurangan yang ada dalam penelitian naratif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *