7 Manfaat Penulisan Sitasi dalam Karya Ilmiah

Diposting pada

7 Manfaat Penulisan Sitasi dalam Karya Ilmiah

Sitasi adalah serangkaian sumber yang biasanya disebutkan dalam tulisan karya ilmiah, baik skripsi, tesis, desertasi, jurnal internasional. Dan yang pasti setiap penulisannya mengikuti format atau jenis gaya tertentu berdasarkan pedoman atau gaya selingkung tulisan ilmiah yang kita jadikan acuan.

Ada berbagai format berbeda yang dapat digunakan dalam bentuk penulisan sitasi untuk kutipan. Antara lain seperti MLA dan APA adalah dua yang paling umum digunakan, tetapi banyak gaya khusus lainnya juga.

Sitasi

Sitasi adalah referensi ke sebuah sumberyang menjadi ungkapan alfanumerik, dimana terdapat singkatan yang tertanam dalam tubuh sebuah karya intelektual dengan menunjukkan entri di bagian referensi bibliografi dari karya yang telah disusun.

Tujuan menulis sitasi ini lebih pada pengakuan atas relevansi karya orang lain dengan topik penelitian dalam hasil penelitian dan bagian-bagian yang memuat hasil kaya orang lain.

Manfaat Sitasi

Adapun untuk kegunaan yang menjadi manfaat dalam penulisan sitasi, diantaranya yaitu:

  1. Berfungsi sebagai alat pemeriksa fakta

Akurasi sangat penting dalam setiap tulisan, terutama ketika kita menulis tentang sains. Tindakan mencari referensi untuk verifikasi berfungsi sebagai pemeriksaan keakuratan. Contoh penulisan sitasi ini misalnya saja untuk memeriksa ulang kutipan langsung, untuk memastikan ketepatan bagian yang kita parafrase, atau untuk mengutip penelitian lain yang terkait dengan studi kita.

  1. Menjadi peneliti yang lebih baik

Beberapa ciri dalam arti penelitian yang baik termasuk perhatian terhadap detail dan kemampuan untuk membedakan pola dan membuat koneksi. Praktik kutipan yang baik dapat membantu keduanya.

Atribusi sumber yang tepat memerlukan banyak detail, seperti nomor halaman yang benar, ejaan nama penulis, dan tentu saja, keakuratan fakta yang kita sajikan dalam artikel kita sendiri atau karya lain. Menjadi berorientasi pada detail dalam satu aspek secara otomatis menanamkan kebiasaan baik di seluruh papan dalam penelitian kita. 

  1. Membuat penulis lebih baik

Kita tentunya ingin menghasilkan karya tulis ilmiah yang  baik, di mana prosa sama menariknya dengan konten dan kebiasaan atribusi yang baik membangun fondasi yang kuat menuju tujuan tersebut. Mengutip sumber-sumber spesifik untuk berbagai fakta yang kita sajikan menghilangkan ciri-ciri kemalasan intelektual, pemikiran yang tidak jelas, dan tulisan yang ceroboh sebagai generalisasi, klise, dan klaim palsu.

Misalnya, seperti ketika frasa, “semua orang tahu” atau “mereka mengatakan” diganti dengan sumber tertentu. Jika kita mengutip sumber dengan benar, kita tidak akan meninggalkan pertanyaan di benak pembaca tentang maksud kita.

Lebih jauh lagi, dengan melakukan sitasi dapat dengan mudah menggunakan bahasa aktif sehingga mempermuda seorang review jurnal dalam melakukan pengoreksian.

  1. Menunjukkan pengetahuan ilmiah

Bibliografi hanyalah kompilasi dari berbagai sumber yang telah kita baca dan kutip dalam naskah, disertasi, buku kita sendiri, dan lain-lain. Dengan demikian, bibliografi yang ekstensif secara alami merupakan ciri khas dari ilmuwan yang banyak membaca dan berpengetahuan luas.

  1. Membangun kredibilitas sebagai ilmuwan

Poin ini adalah konsekuensi sederhana dari poin sebelumnya. Peran yang lebih dalam dan bermakna yang dimainkan oleh bibliografi yang baik bagi peneliti adalah untuk membangun kredibilitas penulis di antara rekan-rekan di bidangnya. Semakin baik dokumentasi penelitian dan argumen kita, semakin kredibel kita bagi kolega ilmiah kita.

  1. Memungkinkan adanya verifikasi tulisan

Setiap tulisan akademis diperiksa beberapa kali sebelum akhirnya dicetak atau menjadi situs web. Baik seseorang sebagai peninjau sejawat, editor, atau asisten editorial yang tugasnya hanya melacak sumber dalam bibliografi dan memastikan bahwa kutipannya akurat, hidup akan menjadi lebih mudah jika tidak ada pekerjaan yang sibuk.

Jadi, tulisan kita kemungkinan besar akan melewati beberapa putaran penyuntingan ini dengan sedikit kritik dan umpan balik positif jika kita telah bersusah payah untuk mengaitkan informasi kita dengan benar dan mengutip semua sumber kita.

  1. Memberi pembaca yang tertarik

Kutipan juga memberi pembaca yang tertarik dengan hal-hal spesifik yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali sumber yang sama dan melakukan lebih banyak penelitian sendiri

Kutipan dalam teks menunjukkan kepada pembaca dari mana ide atau kata-kata tertentu dalam makalah kita berasal, dan versi singkat dari kutipan referensi silang ini mengacu pada kutipan lengkap di akhir makalah. Dari kutipan lengkap, pembaca memiliki semua informasi yang mereka butuhkan untuk mendapatkan kembali sebuah sumber.

Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan manfaat menulis dan membuat sitasi dalam karya tulis ilmiah. Semoga memberikan wawasan serta referensi bagi segenap pembaca yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *