2 Contoh Teks Laporan Percobaan dan Strukturnya

Diposting pada

Contoh Teks Laporan Percobaan

Laporan percobaan menjadi bagian penting dalam penerapan konsep atas ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan implementasi berupa tulisan (teks). Bahkan hampir semua jenjang pendidikan yang ada, kerapkali memberikan tugas untuk peserta didiknya menuliskan laporan penelitian atas percobaan di laboratorium yang telah dilakukan.

Tak terkecuali dalam ciri keilmiahan, penulisan atas teks laporan percobaan ini juga dibuat dalam praktikum yang kemudian dituliskan pada bagian BAB 3 berupa metode penelitian. Sebagai penjelasan lebih lengkap pada artikel ini membagikan terkait teks penulisan laporan percobaan.

Laporan Percobaan

Laporan percobaan adalah serangkaian kajian yang memberikan fakta empiris tentang keadaan yang telah dilakukan dalam penelitian ilmiah. Penulisan teks percobaan ini memiliki sistematika tersendiri, yang setidaknya terdiri atas;

  1. Judul Percobaan
  2. Alat dan Bahan yang dipergunakan
  3. Langkah percobaan dilakukan
  4. Penarikan kesimpulan/hasil penelitian

Contoh Laporan Percobaan

Sebagai penjelasan lebih lanjut maka penting bagi artikel ini menuliskan contoh laporan percobaan pada jenis metode penelitian yang ada. Baik eksperimen ataupun praktikum, tujuannya agar semua siswa/I yang akan menyusun hasil penelitiannya bisa memahami secara mendetail

  1. Laporan Praktikum

Penulisan dalam teks laporan percobaan praktikum yang biasanya dilakukan oleh berbagai jenjang pendidikan yang eksakta.

Haruslah menurut pendoman, agar tidak menyimpang dari kajian-kajian keilmiahan. Dalam hal ini misalnya saja untuk laporan praktikum dalam percobaan dalam pembuatan “Minyak Cashew Nut Shell Liquid Dari Kulit Biji Mete

Laporan Percobaan Praktikum

Tujuan Penelitian

Mengetahui karakteristik minyak CNSL hasil isolasi dari kulit biji mete.
Menentukan pengaruh variasi pelarut terhadap isolasi minyak CNSL dari kulit biji mete.
Menentukan efektivitas minyak CNSL sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas ulat daun kubis (Plutella xylostella L) untuk membasmi hama ulat daun kubis.

Manfaat Penelitian

Penelitian dalam perobaan ini sebagai penelitian awal tentang uji aktivitas insektisida kulit biji Mete (Anacardium occidentale L) yang diolah menjadi bahan peptisida pembasmi ulat daun kubis.

Sampel Percobaan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit biji Mete yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

Penyediaan sampel dan serbuk berupa kulit biji Mete melalui proses penganginan dan blender.
Ekstraksi menggunakan metode sokhletasi terhadap serbuk kulit biji Mete dengan variasi pelarut.
Proses destilasi ekstrak minyak CNSL hasil sokhletasi serta penentuan minyak CNSL dengan volume tertinggi.
Analisis kandungan asam anakardat dalam minyak CNSL menggunakan alat spektrofotometer Infra Merah (IR).
Uji aktivitas insektisida dari minyak CNSL terhadap ulat daun kubis.

Prosedur Percobaan

Penyediaan Sampel dan Pembuatan Serbuk

Memilih limbah kulit biji Mete yang akan dijadikan sampel.
Memotong sampel yang sudah ada dengan panjang ±1 cm.
Mengeringkan sampel yang sudah dipotong-potong selama ± 5 hari dengan cara diangin-anginkan.
Menghaluskan sampel yang sudah kering menggunakan blender hingga menjadi serbuk.
Sampel yang sudah menjadi serbuk siap untuk proses ekstraksi.

Ekstraksi Kulit Biji Jambu Mete dengan Variasi Pelarut

Menimbang serbuk sampel sebanyak 50 gram.
Menyiapkan alat refluks yang digunakan untuk proses ekstraksi.
Merefluks sampel dengan menggunakan pelarut yang sudah disiapkan, proses ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan pelarut yang berbedabeda,yaitu etanol, kloroform dan petroleum benzena.
Ekstraksi dihentikan apabila sampel yang berada dalam kertas saring berubah menjadi bening, yang menandakan minyak CNSL dari sampel sudah habis. Tidak bergantung pada siklus atau lamanya waktu.

Destilasi Ekstrak Serbuk Kulit Biji Mete

Menyiapkan alat destilasi yang digunakan untuk menguapkan pelarut.
Filtrat yang dihasilkan didestilasi ± 1 jam sampai pelarut yang ada menguap dan tersisa minyak CNSL bebas pelarut.
Menyimpan hasil destilasi dengan volume tertinggi dan dijadikan minyak CNSL hasil untuk selanjutnya digunakan dalam proses uji insektisida.

Uji Analisis Kandungan Asam Anakardat Menggunakan FTIR

Hasil destilasi dengan volume tertinggi di uji kandungan asam anakardat dengan menggunakan FTIR
Hasil dari FTIR di analisis
Uji Aktivitas Insektisida Minyak CNSL terhadap Ulat Daun Kubis
Menyiapkan sampel ulat daun kubis yang akan diuji.
Menyiapkan minyak CNSL dengan berbagai konsentrasi (10%, 25%,50%,75% dan 100%) dengan campuran yang digunakan ialah air.
Tiap konsentrasi disediakan 10 ekor ulat daun kubis sebagai sampel.
Waktu yang dipakai untuk pengujian adalah 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit).
Ulat-ulat yang ada ditaruh ke dalam wadah yang sudah disiapkan dengan tetap diberi makanan.
Minyak CNSL yang sudah ada di tiap konsentrasi disemprotkan ke dalam wadah yang sudah berisi ulat-ulat.
Setelah penyemprotan dihitung nilai mortalitas dari ulat kubis yang ada sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  1. Laporan Percobaan Ilmiah

Selanjutnya dalam penulisan laporan percobaan ilmiah yang sederhana ini bisa dilakukan sebagai panduan penyusunan tugas. Pasalnya pada saat ini semacam tugas seperti ini banyak sekali diberikan baik oleh guru/dosen. Adapun danam contoh teks kepenulisan dalam laporan perocbaan ini memilih topik;

Meneliti Biji Petai Cina Sebagai Upaya Menurunkan Kadar Glukosa Darah
Teks Laporan Percobaan Illmiah

Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia yang memiliki jumlah penderita Diabetes rangking ke 4 dunia setelah Amerika Serikat, China, dan India dalam prevalensi diabetes (Septi, 2012).  Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia yang memiliki jumlah penderita Diabetes rangking ke 4 dunia setelah Amerika Serikat, China, dan India dalam prevalensi diabetes (Septi, 2012). Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan bahwa kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.

Penyakit diabetes ini sering dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya. Padahal, menurut Zahtamal (2007), diabetes melitus pada saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan menurunkan mutu sumber daya manusia. Banyak sekali obat untuk menyembuhkan atau menurunkan kadar gula dalam darah mulai dari obat kimia yang harganya mahal sampai pengobatan tradisonal yang memanfaatkan hasil alam. Salah satu hasil alam yang tidak memiliki efek samping adalah petai cina.

Petai cina yang memiliki nama ilmiah Leucaena leucocephala merupakan tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dengan ukuran sedang. Tanaman yang juga biasa disebut dengan Lamtoro ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Saat ini, petai cina sudah banyak ditemukan diberbagai negara termasuk di tanah air. Petai cina ternyata memiliki khasiat yang banyak orang mengetahui manfaat dan khasiat Petai Cina.

Mungkin di sebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan khasiat dari biji kopi biji petai cina ini.

Berdasarkan hasil survey yang telah peneliti lakukan di Jalan Karya Jaya Gang Eka Dame II, Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor, Medan Provinsi Sumatera Utara, penulis menemukan banyak sekali pohon petai cina yang dibiarkan begitu saja tanpa ada pemanfaatannya. Padahal begitu banyak manfaat biji petai cina yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Bahkan beberapa pohon sudah ditebang karena dianggap mengganggu pohon lainnya.

Berdasarkan data-data yang dijelaskan pada bagian terdahulu dan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di lapangan bahwa biji petai cina sangat jarang digunakan sebagai bahan penurun kadar gula darah. Oleh sebab itu, maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana cara pengolahan biji petai cina menjadi minuman penurun kadar gula darah. Dengan demikian maka permasalahan tentang penyakit diabetes dapat dikurangi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah dalam penulisan penelitian perobaan adalah sebagai berikut:

Bagaimana cara membuat kopi biji petai cina?
Bagaimana kandungan metabolit sekunder yang berada dalam kopi biji petai
cina?
Apakah kopi biji petai cina aman untuk dikonsumsi?
Apakah kopi biji petai cina efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Mengetahui bagaimana cara pembuatan kopi biji petai cina.
Mengetahui kandungan metabolit sekunder pada kopi biji petai cina.
Mengetahui keamanan kopi biji petai cina untuk dikonsumsi sebagai Penurun kadar gula darah.
Mengetahui keefektifan kopi biji petai cina untuk menurunkan kadar gula darah.

Hasil Teks Penulisan Laporan Percobaan

Hasil Kopi Biji Petai Cina

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa biji petai cina yang diproses menjadi bubuk kemudian diseduh menjadi kopi biji petai cina efektif dalam menurunkan kadar gula darah karena mengandung flavonoid yang
merupakan salah satu dari senyawa metabolit sekunder.

Pembahasan Kopi Biji Petai Cina Menurunkan Kadar Glukosa Darah

Hasil uji skrining kandungan metabolit sekunder kopi biji petai cina;

No Senyawa Kadar
1 Alkaloid

2 Fenolik ++++
3 Flavonoid ++++
4 Saponin ++++
5 Steroid/Terpen ++++

Berdasarkan uji skrining kandungan metabolit sekunder yang dilakukan di laboratorium kimia bahan alam Universitas Sumatera Utara, dapat diketahui  bahwa kopi biji petai cina mengandung flavonoid sebanyak ++++. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang berguna untuk menurunkan kadar gula darah (Anonimus, 2012).

Kopi biji petai cina ini juga mengandung senyawa metabolit sekunder lain seperti, saponin dan steroid dengan kadar yang sama, yaitu ++++. Yang keduanya memiliki fungsi untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Selain itu kopi biji petai cina juga mengandung senyawa fenolik sebanyak ++++ yang berfungsi sebagai pemberi aroma yang khas.

Untuk menguji keamanan dan keefektifan kopi biji petai cina dalam menurunkan kadar gula darah manusia, terlebih dahulu peneliti mengujinya pada dua ekor mencit (Mus Musculus) untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan pada manusia, seperti kadar gula darah turun dibawah normal dan lain-lain. Pengujian pertama dilakukan sebelum mencit meminum kopi biji petai cina.

Peneliti menyeduh bubuk kopi petai cina sebanyak satu sendok teh dengan air hangat bersuhu 400C, kemudian mencit diminumkan 0,2 ml kopi biji petai cina secara oral dengan pipet tetes. Peneliti memberikan rentan waktu dua jam sesudah meminum kopi biji petai cina untuk pengujian kadar gula darah ke-2. Selama rentan waktu itu mencit tidak diberikan makan dan minum.

Pengujian ini dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2016 di apotek K-24 Jl. Willem Iskandar Medan. Hasil pengujian terangkum dalam tabel

Hasil pengukuran kadar gula darah sebelum dan sesudah meminum kopi biji petai cina pada mencit

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kopi biji petai cina aman dan efektif untuk dikonsumsi sebagai penurun kadar gula darah. Hal ini terlihat bahwa penurunan kadar gula dara pada Mencit I dan Mencit II yang tidak melampaui kadar gula darah normal mencit yang berkisar 62,8 mg/dl – 176 mg/dl (Septi, 2012).

Rata-rata kadar gula darah mencit sebelum meminum kopi biji petai cina adalah 116 mg/dl yang kemudian turun menjadi 78,5 mg/dl dua jam setelah meminumnya. Penurunan sebesar 32% ini terbilang cukup efektif untuk dicoba ke manusia. Untuk lebih jelasnya, data ini disajikan dalam gambar.

Hasil pengukurn kadar gula darah sebelum dan sesudah meminum kopi biji petai cina pada mencit

Untuk meyakinkan masyarakat sekaligus menambah keakuratan penelitian, pengujian terhadap manusia dilakukan terhadap tujuh orang responden acak dengan kadar gula darah di atas 80 mg/dl. Pengujian ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2016 di apotek K-24 Jl. Willem Iskandar Medan.

Responden dicek gula darahnya, kemudian diberikan satu sendok makan kopi biji petai cina yang sudah diseduh dengan air hangat bersuhu 50-600C sebanyak 100 ml. Responden dilarang untuk makan dan minum sampai pengujian kadar gula darah yang ke-2 untuk menghindari asupan gula ke dalam tubuh. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kopi biji petai cina aman dan efektif dalam menurunkan gula darah pada manusia.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tujuh orang responden mengalami penurunan kadar gula darah setelah meminum kopi biji petai cina. Rata-rata kadar gula darah sebelum dan dua jam sesudah meminum kopi biji petai cina turun dari 140,71 mg/dl menjadi 98,57 mg/dl. Rata-rata penurunan kadar gula darah pada tujuh orang responden setelah meminum kopi biji petai cina adalah 42,14 mg/dl atau sekitar 30%. Hal ini menunjukkan bahawa kopi biji petai cina cukup efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada manusia.

Penurunan kadar gula darah setelah meminum kopi biji petai cinajuga tidak melewati batas bawah normal (70 mg/dl) untuk kadar awal diatas 80 mg/dl. Berarti, kopi biji petai cina aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki kadar gula darah diatas 80 mg/dl dengan dosis dua sendok makan. Penggunaan dosis yang berlebihan bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kadar gula darah dibawah normal. Untuk lebih jelasnya perbandingan hasil penurunan ini disajikan dalam gambar.

Hasil pengukuran kadar gula darah sebelum dan dua jam sesudah meminum kopi biji petai cina pada manusia

Itulah tadi artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada kalian berkenaan dengan contoh-contoh teks penulisan laporan percobaan dalam penelitian ilmiah. Semoga bisa memberikan edukasi serta referensi bagi semua kalangan yang membutuhkan.

Daftar Pustaka

Imam Faris, Dkk. 2017. Kopi Biji Petai Cina Penurun Kadar Glukosa Darah. MAN 02 Model Medan, Sumatra Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *