3 Contoh Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) yang Baik

Diposting pada

3 Contoh Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau yang dikenal dengan RPP tematik merupakan salah satu desain proses ajar mengajar yang kerapkali dipergunakan untuk mendefisinikan secara sistematis tentang prosedur dan pengorganisasian dalam upaya untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan. Oleh karena itulah keberadaan RPP ini menjadi penting bagi semua tingkatan pendidikan. Baik SD, SMP, SMP, bahkan perguruan tinggi sekalipun.

Mengingat urgensi keberadannya ada dalam semua jenjang pendidikan. Maka tak salah banyak sekali ditemukan RPP untuk berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Seperti IPA, IPS sampai dengan Agama.

Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah kumpulan berbagai proses aturan dalam ajar mengajar yang dibuat dengan penuh pemikiran sehingga untuk segmentasinya menyangkut tentang penentuan aktivitas belajar di sekolah, baik jangka menengah, pendek, ataupun jangka panjang yang diperlukan untuk menggapai tujuan pendidikan.

Contoh Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)

Sebagai gambaran lebih mendalam. Berikut ini merupakan bagian daripada contoh pembuatan RPP. Antara lain;

  1. IPA

Materi IPA memanglah membuntuhkan RPP dalam proses pembelajarannya. Untuk pembuatan dan penulisannya;

Rencana Pelaksana Pembelajaran IPA

Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SMP N 1 Sekampung, Lampung Timur

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Semester /Angkatan : I/2020-2021

Program  : Umum

Alokasi  waktu  : 1 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami  konsep listrik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan  muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi:

Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik dengan dilakukan cara tertentu

  1. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan  mencari informasi tentang muatan listrik, peserta didik dapat:

  1. Menggambarkan bagian-bagian atom
  2. Mendeskripsikan muatan listrik negatif dan muatan listrik positif

Melalui percobaan sederhana sisir yang digosok dengan rambut didekatkan dengan kertas, peserta didik dapat:

  1. mendeskripsikan cara benda mendapatkan muatan listrik
  2. menjelaskan interaksi antar dua benda bermuatan listrik
  1. Materi Pembelajaran

Listrik Statis

Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik yang  bergerak atau mengalir, maka disebut elektrodinamika.

Benda tersusun oleh partikel-partikel zat yang ukurannya sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi atau biasa disebut dengan atom. Tiap atom tersusun atas inti atom dan elektron. Inti atom terdiri atas neutron dan proton. Adapun, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasannya dan mendapat gaya gaya tarik inti atom. Muatan yang bersifat positif disebut proton dan negatif adalah elektron. Massa proton dan elektron leboh besar dibandingkan masssa neutron.

Jenis muatan listrik:

  1. Muatan listrik jenis positif
  2. Muatan listrik jenis negatif
  3. Muatan listrik netral

Sifat muatan listrik:

Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan jika muatan listriknya berbeda akan tarik-menarik.

Atom dikatakan bermuatan negatif jika kelebihan elektron, sedangkan dikatakan bermuatan positif jika kekurangan elektron, jika netral berarti jumlah elektron sama dengan jumlah proton. Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata, namun efeknya dapat dirasakan dan diamati gejalanya.

Benda-benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik. Dari kegiatan di atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa:

  1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik negatif
  2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif

Induksi listrik dapat digunakan untuk membuat benda netral menjadi bermuatan listrik. Benda bermuatan negatif jika didekatkan bendaa bermuatan netral, maka bendaa netral akaan menarik semua muatan positif benda netral kesalah satu ujung, akibatnya ujung lain akan bermuatan negatif. Jika muatan negatif dihubungkan dengan bumi, kemudian diputus, benda netral tadi akan berubah menjadi benda bermuatan positif.

  1. Strategi Pembelajaran
  1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
  2. Metode : Penemuan
  3. Model Pembelajaran : Inquiri bebas
  1. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

  1. Kegiatan Pendahuluan (5 mnit)

Prasarat Pengetahuan

  1. Dalam kehidupan sehari-hari siswa akan selalu berhubungan dengan listrik.
  2. Pada kesempatan ini kita akan mendeskripsikan tentang listrik dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. (guru menjelaskan KD)
  3. Guru mejelaskan ringkasan materi dan tujuan pembelajaran. (dalam pembelajaran ini bahwa listrik terdiri atas beberapa hal,, contohnya atom, terdiri atas muatan positif dan negatif)
  4. Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan mampu tahu apa iti muatan positip dan negatif,, serta tau benda2 apa yg bermuatan listrik.

Motivasi

  1. Memotivasi siswa dengan mendemonstrasikan sisir yang digosok dengan rambut di dekatkan serpihan kertas.
  2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
  1. Kegiatan Inti (30 mnit)

Terdiri atas;

  1. Menginformasikan listrik yang digunakan merupakan listrik statis.
  2. Guru membagi kelompok berdasarkan rentang intelektual, menjadi 6 kelompok inquiri yg masing-masing beranggotakan 5 siswa.
  3. Menyiapkan dan membagikan LKS pada masing2 kelompok,
  4. Guru menjelaskan langkah2 pembelajaran inquiri bebas seperti pada rancangan pada LKS yg akan dikerjakan siswa.
  5. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran inquiri bebas pada masing2 kelompok.
  6. Guru membimbing mengarahkan dan mengkordinasi kegiatan belajar siswa.
  7. Membimbing siswa untuk melakukan percobaa
  8. Guru mengarahkan siswa pada masing2 kelompok untuk membuat suatu hasil
  1. Kegiatan Penutup (5 mnit)

Terdiri atas;

  1. Guru memberikan suatu kesimpulan dari hasil LKS yang telah diberikan.
  2. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok berupa reward.
  3. Menutup kegiatan hasil pembelajaran.

Sumber Belajar

    1. Wariyono, Sukis, dkk.2008.Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
    2. Buku IPA Terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta. Erlangga. p. 75-80
    3. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

Penilaian Hasil Belajar

LKS inquiri bebas

  1. Fisika

Sedangkan untuk contoh RPP mata pelajaran Fisika, misalnya saja

Rencana Pelaksana Pembelajaran Fisika

Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SMPN 9 Surakarata

Mata pelajaran : Fisika

Semester /Angkatan :  I / 2012-2013

Program : umum

Alokasi  waktu : 1 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya

Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuain dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi :

Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah  melaksanakan proses pembelajaran peserta didik dapat :

  1. Menyelidiki muai panjang dan volume pada zat padat.
  1. Materi ajar/Pembelajaran

Pemuaian  Zat

  1. Metode Pembelajaran

Model:

  1. Direct Instruction (DI)
  2. Cooperative Learning

Metode:

  • Diskusi Kelompok
  1. Kegiatan pembelajaran/ skenario pembelajaran

Pendahuluan

  1. Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi sifat religius
  2. Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai implementasi disiplin
  3. Apresepsi, motivasi dan pra konsep

Apresepsi dan motivasi:

  1. Apakah gas juga memuai jika dipanaskan?
  2. Mengapa sambungan rel kereta api selalu dibuat bercelah pada saat dipasang?

Prasyarat pengetahuan

  1. Faktor apakah yang menyebabkan gas dapat memuai dan menyusut?
  2. Bagaimana aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari?

Pra eksperimen

  1. Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

Kegiatan Inti

  1. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
  2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah labu berpipa kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah bejana berisi air dingin.
  3. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pemuaian gas.
  4. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
  5. Guru memeriksa eksperimen pemuaian gas yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
  6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari data percobaan.
  7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
  8. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
  9. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi konsep pemuaian dalam kehidu-pan sehari-hari.

Kegiatan Penutup

  1. Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang dapat menjawab soal dengan benar.
  2. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
  3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajar

  1. Buku IPA Terpadu Jl.1A halaman 131-144
  2. Buku kerja
  3. Alat-alat praktikum

Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian:

  1. Tes unjuk kerja
  2. Tes tertulis
  3. Observasi

Bentuk instrumen penelitian:

  1. Uji petik kerja produk
  2. PG dan Uraian

Contoh Instrumen:

Contoh tes PG

Jika sebuah benda dipanaskan, maka..

  1. Volumenya bertambah
  2. Massanya bertambah
  3. Massa jenisnya bertambah
  4. Gerak partikelnya menjadi lambat

Contoh tes Uraian:

Mengapa pemasangan rel kereta api, tidak boleh dirapatkan?

  1. PAI

Sedangkan untuk contoh RPP dalam Pendidikan Agama Islam. Misalnya saja;

Rencana Pelaksana Pembelajaran PAI

RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Alqur’an Hadits

Satuan Pendidikan : MIN  Talang Padang

Pokok bahasan : Hukum Bacaan Mad

Kelas/semester : III/GANJIL

Waktu : 1 X 15 Menit

  1. Kompetensi Inti

Siswa memahami hukum bacaan mad

  1. Standar Kompetensi

Siswa memahami masalah hukum bacaan mad

  1. Indikator

Antara lain;

  1. Siswa dapat menjelaskan hukum bacaan mad.
  2. Siswa dapat menjelas macam-macam hukum bacaan mad.
  3. Siswa dapat membacakan contoh hukum bacaan mad.
  1. Materi standar

Yakni

  1. Pengertian hukum bacaan mad.
  2. Macam-macam hukum bacaan mad.
  3. Contoh bacaan mad.
  1. Uraian Materi

Pengertian Mad

Menurut bahasa mad berarti memanjakan dan menambah sedangkan menurut istilah mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad, huruf-huruf mad ada tiga yaitu, alf, wau, dan ya.

Macam-macam mad

Secara umum mad dibagi menjadi dua, yaitu mad asli dan mad far’i, mad asli hanya ada satu yaitu mad tabi’i, adapun mad far’i ada tiga belas, akan tetapi yang akan kita pelajri hanya dua, mad wajid muttasil dan mad ja’iz munfasil.

  1. Mad tabi’i
  2. Mad wajib muttasil
  3. Mad ja’iz munfasil
  1. Metode Pembelajaran

Yakni;

  1. Ceramah
  1. Kegiatan Pembelajaran

Yaitu;

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Strategi
1 Kegiatan Awal

  1. Menciptakan Lingkungan: salam pembuka, Do’a.
  2. Pretes : Siswa diminta untuk menjelaskan hukum bacaan mad yang mereka ketahui.
  3. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai.
2 Menit
2 Kegiatan Inti

  1. Guru menjelaskan hukum bacaan mad.
  2. Guru membacakan contoh-contoh hukum bacaan mad.
  3. Guru menjelaskan macam-macam mad.
10 Menit Lecturing

 

3 Kegiatan Ahir

  1. Untuk membentuk dan menetapakan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang diajarkan pada akhir biasa dilakukan perenungan .
  2. Post tes bisa dilakukan secara lisan maupun tertulis .
  3. Memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang sudah kita persiapkan dan meminta siswa untuk mempelajari bab selanjutnya tentang hadits tentang persaudaraan.
  4. Penutup : Ucapan hamdalah dan Salam
3 Menit Resitasi
  1. Sumber Belajar

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :

  1. Buku Paket Alqur’an Hadits kelas III
  1. Media Pembelajaran

Yakni;

  1. Bahan ajar melalui power point
  2. Laptop
  3. LCD
  1. Penilaian

Antara lain;

  1. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
  2. Tes lisan dilakukan melalui Tanya Jawab tentang kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran.
  3. Portofolio mencakup seluruh hasil kegiatan peseta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan penilaian akhir.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan contoh penyusunan dan pembuatan rencana pelaksana pembelajaran (RPP) yang baik dan benar. Semoga saja bisa berguna untuk kalian semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *