10 Contoh Snowball Sampling dalam Penelitian

Diposting pada

Contoh Snowball Sampling

Diakui atupun tidak, ketika seseorang telah menentukan topik penelitian maka ia seharunsya mempelajari populasi atas risetnya tersebut. Dimana langkah dalam tahapan melihat populasi ini kemudian si peneliti haruslah menentukan sampel untuk diteliti dengan menggunakan metode sampling. Adapun untuk teknik sampling yang dapat dipergunakan salah satu diantaranya adalah snowball sampling.

Teknik penggunaan snowball sampling yang juga dikenal bola salju kerapkali ditemukan dalam berbagai metode penelitian, khususnya penelitian kualitatif. Pasalnya dianggap lebih cepat dalam memperoleh hasil penelitian yang memuasakan, meskipun tak dapat dipungkiri dalam berbagai contohnya terdapat kekurangan, yaitu sifat sampel yang menjadi informan penelitian menjadi bias.

Snowball Sampling

Snowball sampling adalah metode pengambilan sampel yang mudah untuk dilakukan, dimana metode ini diaplikasikan ketika sulit mengakses subjek penelitian dengan karakteristik sasaran, sehingga subjek yang menjadi sampel ada merekrut calon subjek di antara kenalannya sampai pada sifat sampel berlanjut hingga jenis data penelitian yang diambil tersebut jenuh.

Contoh Snowball Sampling

Adapun untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam. Terdapat berbagai contoh snowball sampling dalam arti penelitian. Misalnya saja;

  1. Mempergunakan teknik snowball sampling ketika si peneliti tidak ada daftar resmi nama anggota suatu komunitas atau organisasi, dalam hal ini tidak ada data yang tersedia terkait dengan informasi demografis mereka. Sebagai contoh yaitu data terkait daftar anggota klub elit yang data pribadinya tidak dapat diperoleh dengan mudah.
  2. Penelitian snowball sampling digunakan ketika kesulitan untuk menemukan orang. Misalnya orang yang menderita penyakit langka cukup sulit ditemukan. Apabila peneliti ingin melakukan penelitian terkait penyakit langka tersebut, menemukan sumber data primer bisa dapat menjadi tantangan tersendiri. Oleh sebab itu, setelah satu orang teridentifikasi, ia biasanya memiliki informasi tentang individu yang memiliki penyakit serupa.
  3. Teknik penentuan dalam snowball sampling digunakan ketika responden merupakan orang yang tidak mau disebutkan Namanya. Misalnya, ketika peneliti sedang melakukan penelitian yang melibatkan pengumpulan informasi/data dari pekerja seks atau korban kekerasan seksual atau individu yang tidak ingin mengungkapkan orientasi seksualnya.
  4. Metode pengambilan sampel dengan snowball sampling digunakan ketika responden merupakan orang ingin merahasiakan tentang identitas mereka. Misalnya orang-orang yang termasuk dalam sekte atau ekstremis religius atau peretas biasanya termasuk dalam kategori ini, sehingga peneliti harus menggunakan snowball sampling untuk mengidentifikasi orang-orang yang termasuk dalam kelompok tersebut dan mengekstrak informasi dari mereka.
  5. Pengambilan snowball sampling digunakan ketika topik penelitian bersifat sensitif atau pribadi, sehingga dibutuhkan kehati-hatian untuk memastikan bahwa privasi subjek potensial tidak dilanggar. Misalnya, studi tentang jaringan pengguna narkoba atau studi yang melacak pasangan seks memerlukan kehati-hatian yang ekstrem dengan informasi yang dikumpulkan dari satu subjek tentang subjek lain.
  6. Penggunaan snowball sampling dilakukan ketika seorang peneliti sedang mempelajari insinyur lingkungan tapi hanya dapat menemukan lima. Dia bertanya kepada para insinyur ini apakah mereka tahu lebih banyak. Mereka memberinya beberapa rujukan lebih lanjut, yang pada gilirannya memberikan kontak tambahan. Dengan cara ini, dia berhasil menghubungi teknisi yang memadai.
  7. Adanya keinginan seorang peneliti ingin mempelajari tingkat kepuasan pelanggan di antara anggota klub negara elit. Ia akan merasa sangat kesulitan untuk mengumpulkan sumber data primer kecuali jika anggota klub setuju untuk melakukan percakapan langsung dengan peneliti dan memberikan kontak detail anggota klub lainnya.
  8. Adanya seorang peneliti ingin meneliti tentang individu tunawisma. Mungkin sulit mendapatkan daftar tunawisma di sebuah kota. Namun, peneliti dapat menemukan beberapa individu tunawisma dan kemudian meminta mereka untuk merekrut lebih banyak individu yang mereka kenal sebagai tunawisma untuk dilibatkan dalam penelitian.
  9. Keinginan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mantan narapidana, mungkin sulit untuk menemukan sampel besar dari orang-orang yang bersedia untuk terlibat dalam penelitian tersebut. Tetapi jika peneliti dapat menemukan hanya beberapa mantan narapidana untuk berada dalam penelitian, mereka dapat meminta masing-masing dari mereka untuk merekrut orang tambahan yang mungkin mereka kenal yang juga merupakan mantan narapidana.
  10. Adanya keinginan seorang peneliti ingin mewawancarai imigran tidak berdokumen. Misalnya imigran tidak berdokumen dari Meksiko, maka ia dapat mewawancarai beberapa orang imigran tidak berdokumen yang ia kenal atau mungkin bisa ia temukan. Setelah itu, peneliti harus berusaha untuk memperoleh kepercayaan mereka, lalu mengandalkan subjek tersebut untuk membantunya dalam menemukan imigran lain yang tidak berdokumen.
Kesimpulan

Dari berbagai kasus dan contoh yang telah disebutkan tersebut, dapatlah dikatakan bahwa teknik pengambilan sampel snowball sampling ini memiliki keterkaitan dengan semua data wawancara yang dibutuhkan dalam penelitian, hingga akhirnya semua data penelitian dianggap telah tuntas.

Oleh karena itulah pengambilan sampe bola salju seringkali membutuhkan banyak waktu agar semua sampel bisa terkumpul.

Itulah tadi berbagai contoh kasus penelitian yang bisa mempergunakan snowball sampling. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *