6 Ciri Rumusan Masalah Penelitian Yang Baik

Diposting pada

Ciri Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah pada dasarnya dapat menjawab pertanyaan dari permasalahan yang hendak dikaji dalam hasil penelitian namun baru setengahnya. Setengahnya lagi tentunya dapat terjawab setelah laporan penelitian selesai. Oleh karena itulah sebenarnya karakteristik pembuatan dalam rumusan masalah sangat membantu peneliti dalam memusatkan pikiran pembaca terkait apa yang menjadi isi dalam riset yang di fokuskan.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pembuatan latar belakang penelitian juga merupupakan dasar dari pembentukan kajian teori. Teori penelitian yang hendak digunakan di suatu penelitian jika tidak berdasarkan rumusan masalah akan menjadi tidak terstruktur dan tidak dapat mencakup keseluruhan kebutuhan penelitian yang akan dilakukan.

Oleh karena itulah dalam suatu rumusan masalah yang dibahas sebagaian besar adalah metodologinya. Walaupun rumusan masalah berada di BAB 1, namun identifikasi masalah menjadi jawaban apa yang akan dikerjakan di suatu penelitian pada BAB 3. Maka dari itu rumusan masalah penting dalam pembentukan suatu metodologi penelitian.

Ciri Rumusan Masalah

Proses pembuatan rumusan masalah yang baik dan benar terdapat dalam semua unsur mata pelajaran. Baik biologi, kimia, sosiologi, geografi, fisika, ataupun yang lainnya. Setidaknya berikut adalah penjelasan tersebut;

  1. Bentuk Kalimat Pertanyaan

Rumusan masalah yang baik dan benar serta mengandung kualitas yang tinggi bentuk rumusan masalahnya harus berupa pertanyaan. Apabila bentuknya pernyataan maka antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian akan tidak terasa bedanya.

  1. Singkat, padat, dan Jelas

Rumusan masalah harus berbentuk singkat, padat, dan jelas. Maksud dari singkat, padat, dan jelas adalah rumusan masalah harus berdasarkan pada permasalahan, subjek, objek, serta variabel penelitian. Namun yang perlu diingat adalah bentuk rumusan masalah harus berbentuk sebagai kalimat tanya. Karena jika tidak berbentuk kalimat tanya akan sulit dibedakan antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian.

  1. Rumusan Masalah Harus Memiliki Nilai Penelitian

Nilai penelitian yang dimaksud dalam fungsi rumusan masalah adalah suatu rumusan masalah harus mewakili masalah apa sajakah yang hendak dikaji dalam pelaksanaan penelitian. Jika penelitian yang dibuat tidak berdasarkan dengan rumusan masalah. Maka nilai penelitian tersebut akan berkurang sehingga akan mengurangi fungsi dari penelitian itu sendiri.

Disisi lainnya melalui perumusan masalah untuk fokus penelitian maka bidang kajian bisa dibatasi. Sehingga menunjukan adanya korelasi pedoman penentu arah bagi suatu penelitian.

  1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Rumusan masalah yang tidak memiliki tujuan yang jelas menyebabkan penelitian akan kacau dan arahnya tidak menentu. Hal ini dikarenakan rumusan masalah memiliki fungsi agar penelitian dapat berjalan secara terstruktur sesuai dengan lingkup penelitiannya.

  1. Sesuai Kemampuan Peneliti

Karena rumusan masalah sifatnya adalah sebagai poros pelaksanaan penelitian, abpabila penggunaan rumusan masalah tidak sesuai dengan kemampuan peneliti maka yang akan ditakutkan penelitian tidak akan berjalan secara baik dan benar dan bahkan melenceng dari prosedur penelitian.

  1. Rumusan Masalah Harus Memiliki Unsur 5 W + 1 H

Maksud dari rumusan masalah harus memiliki unsur 5 W + 1 H adalah pertanyaan yang diajukan pada rumusan masalah harus berdasar pada what (apa) , when (kapan) , where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana).

Pembentukan 5W +1 H pada rumusan masalah memiliki dasar bahwa rumusan masalah harus berupa kalimat tanya. Pada unsur penulisan yan baik dan benar adalah setiap pertanyaan harus mengandung unsur 5 W + 1 H.

Pembuatan Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan

Sebagai contoh yang menjelaskan tentang ciri-ciri diatas, berikut ini adalah bagian-bagian dalam pembuata rumusan masalah yang benar. Yaitu;

Perumusan Masalah
  1. Apakah sistem gasifikasi plasma mampu mengurangi sampah padat?
  2. Bagaimana sistem gasifikasi plasma mengubah sampah padat menjadi syngas?
  3. Apa keuntungan penggunaan sistem gasifikasi plasma untuk mengurangi sampah padat?

Kajian tentang rumusan masalah diatas, adalah gambaran umum tentang pelajaran biologi yang menjelaskan terkait dengan plasma. Keseluruhannya mengandung unsur pertanyaan yang kemudian jawaban atas rumusan masalah tersebut tersusun atas tujuan penelitian. Sebagai berikut;

Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui kapasitas sistem gasifikasi plasma optimum untuk mengurangi sampah padat.
  2. Mengetahui proses pengubahan sampah padat menjadi syngas dalam sistem gasifikasi plasma.
  3. Mengetahui keuntungan dari penggunaan sistem gasifikasi plasma untuk pengurangan sampah padat.

Secara jelas gambaran diatas telah menjwab dalam ciri-ciri rumusan masalah yang baik dan benar kepada segenap pembaca. Semoga ulasan kali ini memberikan wawasan dan literasi mendalam bagi yang membutuhkan. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *