7 Perbedaan Objektif dan Subjektif dalam Penelitian

Diposting pada

Perbedaan Objektif dan Subjektif dalam Penelitian

Penelitian objektif dan subjektif menjadi saling terkait antara satu dengan lainnya. Prihal ini tentusaja memaknai subjektif dengan objektif berbeda. Dimana istilah objektif dalam penelitian sejarah merupakan terjadi di luar pengetahuan atau dugaan manusia. Contohnya sejarah terjadinya bencana alam. Sedangkan untuk subjektif dalam penelitian sejarah merupakan sejarah yang terjadi sepengetahuan manusia atau yang diakibatkan oleh tindakan manusia itu sendiri. Contohnya sejarah terjadinya perang.

Tetapi yang pasti, tujuan objektif dan subjektif dalam penelitian ialah mampu menghasilan khazanah ilmu pengetahuan yang kemddian berusaha untuk diterapkan dalam kehidupan.

Subjektif dan Objektif

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa istilah subjektif dan objektif terdengar sangat mirip, tapi pada kenyataannya keduanya memiliki arti yang sangat berbeda. Dimana subyektif sejatinya mengacu pada informasi yang didasarkan pada pendapat pribadi. Sedangkan untuk objektif senantisamengacu pada informasi yang didasarkan pada bukti faktual.

Kedua istilah tersebut pada dasarnya adalah deskriptor untuk informasi atau tulisan yang membantu kita memutuskan apakah informasi atau tulisan tersebut dapat dikatakan sebagai sumber yang berharga.

  1. Objektif Penelitian

Penelitian bersifat objektif artinya kebenaran riset dapat ditemukan jikalau si peneliti dapat benar-benar mampu untuk menyingkirkan campur tangan manusia terlebih ketika melangsungkan arti penelitian, sehingga dalam hal ini objek penelitian bersifat sistematis dan empiris terutama mengenai hubungan yang diasumsikan di antara fenomena alam.

  1. Subjektif Penelitian

Subjektif penelitian berarti ide atau pernyataan yang didominasi oleh perasaan, pendapat, preferensi pribadi pembicara. Ide atau pernyataan tersebut merupakan hasil interpretasi terhadap kebenaran atau realita dari sudut pandang pembicara, yang menginformasikan dan mempengaruhi penilaian orang dan selalu bias. Ide atau pernyataan yang subyektif bisa berupa keyakinan, opini, rumor, asumsi, kecurigaan, yang dipengaruhi oleh sudut pandang pembicara.

Sudut pandang subjektif dalam penelitian kualitatif dicirikan oleh pengalaman, pengetahuan, persepsi, pemahaman, dan keinginan masa lalu dari orang tertentu. Pernyataan ini secara eksklusif didasarkan pada ide atau pendapat orang yang membuatnya, karena tidak ada kebenaran universal.

Oleh karena itulah subjektivitas adalah konsep filosofis sentral, terkait dengan kesadaran, agensi, kepribadian, realitas, dan kebenaran, yang telah dirumuskan secara beragam oleh berbagai sumber. Terlebih lagi berbagai definisi subjektivitas tersebut kadang-kadang digabungkan dalam filsafat. Dimana, khususnya untuk istilah subjektivitas paling sering digunakan sebagai penjelasan untuk apa yang mempengaruhi, menginformasikan, dan bias penilaian orang tentang kebenaran atau kenyataan yang terkumpulan melalui persepsi, pengalaman, harapan, dan pemahaman pribadi atau budaya dari, dan keyakinan tentang, fenomena eksternal, yang spesifik untuk suatu subjek.

Perbedaan Objektif dan Subjektif dalam Penelitian

Agar lebih memahamkan, maka berikut ini merupakan daftar tabel yang menunjukan perbedaan pendekatan objektif dan subjektif. Antara lain;

No Objektif Subjektif
1 Pernyataan netral yang sepenuhnya benar dan nyata, tidak memihak dan seimbang sesuatu yang tidak menunjukkan gambaran yang jelas atau hanya pandangan atau ungkapan pendapat seseorang
2 Pernyataan obyektif didasarkan pada fakta dan pengamatan Pernyataan subjektif bertumpu pada asumsi, keyakinan, pendapat dan dipengaruhi oleh emosi dan perasaan pribadi.
3 Obyektif dapat dibuktikan, diukur dan diamati Subjektif memiliki sifat relatif terhadap subjek, yaitu orang yang membuatnya
4 Obyektif dapat diperiksa dan diverifikasi Rangkaian opini yang tidak dapat diperiksa dan diverifikasi.
5 Ojektif merupakan informasi itu tetap sama, terlepas dari siapapun orang yang melaporkannya. Pernyataan subjektif berbeda dari individu ke individu
6 Pernyataan obyektif sesuai untuk pengambilan keputusan Pernyataan subjektif tidak sesuai untuk pengambilan keputusan
7 Objektif dapat ditemukan dalam hard science, buku teks, dan ensiklopedia Pernyataan subjektif digunakan dalam blog, biografi, dan komentar di media sosial.

Contoh Penelitian Objektif dan Subjektif

Adapun untuk contoh penelitian yang bisa mempergunakan persefektif objektif dan subjektif. Misalnya saja;

No Contoh Penelitian Objektif Contoh Penelitian Subjektif
1 Pengaruh Lama Menonton Sinetron Ikatan Cinta di RCTI terhadap tingkat Kecerdasar Ibu Rumah Tangga di Kota Surakarata, Jawa Tengah Strategi Komunikasi Visual pada Kanal Youtube dalam Memperoleh Iklan dari Perusahan di Indonesia
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa penelitian objektif dan subjektif adalah serangkaian pemikiran populer mengajukan pertanyaan. Bisanya pertanyaan ini dilakukan dalam hipotesis penelitian, misalnya saja sebagai jika sebatang pohon tumbang di hutan dan tidak ada yang mendengarnya, apakah pohon tersebut mengeluarkan suara? Realitas obyektif dalam skenario ini adalah bahwa pohon itu tumbang di hutan dan mengeluarkan suara. Pandangan objektif tidak bergantung pada keberadaan pengamat untuk fenomena tersebut.

Meski demikian, ada aliran pemikiran dalam filsafat yang percaya bahwa persepsi kita tentang realitas diatur oleh indra kita. Oleh karena itu, tidak ada realitas obyektif yang dapat kita lihat, dan semua realitas bersifat subjektif. Realitas adalah konstruksi sosial, denominator umum dari pengalaman subjektif dan persepsi masyarakat membentuk realitas dalam kehidupan.

Nah, demikinalah saja artikel yang bisa untuk diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian penelitian objektif dan penelitian subjektif, perbedaan, dan contohnya. Semoga saja bisa memberikan pemahaman bagi semuanya kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *