4 Contoh Pendahuluan Proposal Usaha Makanan, Minuman, Jasa, dan Industri Kreatif

Diposting pada

Contoh Pendahuluan Proposal Usaha Makanan, Minuman, Jasa, dan Industri Kreatif

Penulisan dan pembuatan pendahuluan proposal usaha biasanya secara sistematis diletakan dalam BAB 1 besamaan dengan tujuan dan manfaat usaha dijalankan. Bahkan kadangkala juga terdapat bagian visi dan misi. Namun yang pastinya, sebagaimana dalam proposal kegiatan yang baik semua usaha haruslah dijalankan untuk mengatasi permasalahan.

Oleh karena itulah, tak khayal untuk menarik bahkan mendapatkan pendaaan pembuatan proposal usaha bagian pendahuluan ini berangkat dari permasalahan dan diakhiri dengan solusi yang ditawarkan.

Pendahuluan Proposal Usaha

Pendahuluan dalam proposal usaha adalah bagian awal yang didalam tulisannya berisi latar belakang maupun alasan suatu usaha dilaksanakan. Kepenulisannya dibuat dengan logis, objektif, sekaligus sistematis yang kadangkala disertakan dengan data sekunder untuk memberikan kesan positif bahwa usaha tersebut memanglah penting dilakukan.

Contoh Pendahuluan Proposal Usaha

Adapun untuk contoh bagian pendahuluan proposal usaha yang baik dan benar dalam berbagai bidang. Misalnya saja;

  1. Pendahuluan Proposal Usaha Makanan

Untuk sistematika pembuatan proposal usaha dalam bidang makanan. Biasanya dibutuhkan sisi kreatifitas dalam kepenulisannya. Prihal ini misalnya saja ingin membuat usaha kripik, adapaun kripik inilah pada akhirnya dibuat dengan kreatifitas yang tinggi. Kepenulisannya;

Pendahuluan Proposal Usaha Makanan

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Provinsi Jawa Barat adalah salah satu sentra industri pengolahan ikan patin di Pulau Jawa. Industri pengolahan ikan patin yang diolah menjadi produk fillet ikan di Jawa Barat tersebar di beberapa kota besar seperti, Karawang, Subang, Sukabumi, Bogor, dan Purwakarta. Dengan terdapat banyaknya industri fillet patin, tentu saja Jawa Barat akan terus menyumbang limbah kulit ikan patin dari sisa hasil industri yang dapat dipastikan akan terus meningkat setiap tahunya.

Di sisi lain, salah satu cemilan yang cukup populer dan sangat disukai oleh masyarakat Indonesia adalah keripik. Terdapat banyak jenis olahan keripik dengan bahan baku yang berbeda-beda seperti, keripik buah, keripik singkong, keripik tempe, keripik tahu dan lain-lain. Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati.

Oleh masyarakat Indonesia, keripik biasa menjadi cemilan sehari-hari dan juga menjadi lauk makanan karena rasanya yang gurih dan enak yang dapat menambah selera makan. Potensi akan limbah industri berupa kulit ikan patin diyakini berpotensi dapat diolah menjadi inovasi cemilan keripik dengan bahan baku kulit ikan patin.

Berdasarkan hasil penelitian (Ernawati, 2013), kulit patin mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu sebesar 67,95%. Keripik kulit ikan patin adalah keripik yang terbuat dari limbah produksi ikan patin. Di Indonesia, ikan patin telah menjadi komoditas perikanan budidaya yang menjadi andalan karena memiliki kemapanan dari segi benih, pembesaran, pakan dan pengolahanya.

Dilihat dari segi pengolahan, penyumbang limbah kulit patin yaitu berasal dari industri perusahaan fillet patin. Akibat hanya dipandang sebagai limbah industri dan tidak memiliki value, limbah kulit patin masih sering diabaikan dan jarang dimanfaatkan. Limbah kulit ikan patin tersebut tidak seharusnya dibuang begitu saja, sehingga dapat menimbulkan bahkan menyumbang sebagai bahan pencemar bagi lingkungan sekitar. Adanya inovasi keripik kulit patin ini dapat memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang bernilai dan merupakan salah satu upaya penerapan blue economy nir limbah yang saat ini sedang gencar dikembangkan.

Disamping itu, berdasarkan laporan Statista Global Consumer Survey per 2020, menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan konsumsi makanan ringan yang cukup tinggi, yakni sebesar 30,8%. Kelompok usia 35-44 tahun adalah usia dengan konsumsi makanan ringan terbanyak yaitu sebesar 28%, dan diikuti pada usia 18-24 tahun sebesar 23,6%. Statista telah memprediksi setiap orang di Indonesia mengonsumsi rata-rata sebanyak 4,9 kg per hari makanan ringan pada 2021. Karena itu, segmen yang besar tersebut diperkirakan dapat meraup pendapatan hingga US$ 6,7 juta pada tahun 2021.

Melihat peluang pasar yang menjanjikan dan ketersediaan bahan baku yang cukup banyak namun tidak terlalu dimaksimalkan dan dimanfaatkan itu, maka kami berencana untuk merancang bisnis keripik kulit patin “Doriskin Chips”. Doriskin Chips sebagai inovasi cemilan keripik direncanakan akan dibuat dengan beberapa cita rasa untuk menarik para konsumen agar tertarik membeli keripik kami. Sisi lain yang menjadi kelebihan keripik kulit patin ini adalah pada kandungan gizinya yang tinggi akan protein yang berasal dari bahan kulit patin tersebut.

Berbeda dengan keripik lainnya yang kebanyakan mengandung tinggi kalori dan beberapa lainnya mengandung gluten, keripik kulit patin yang kami buat adalah keripik gluten free dan rendah kalori, sehingga produk kami akan menjadi salah satu inovasi cemilan keripik yang baik untuk kesehatan.

Bahan baku yang kami gunakan dalam pembuatan keripik ini yaitu berasal dari limbah industri yang biasanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan terbuang dengan percuma. Selain itu, keunggulan lain dari produk kami adalah pada kandungan gizinya. Keripik yang kami buat berbeda dengan keripik lainnya yang tidak terlalu memperhatikan nilai kandungan gizi. Sehingga hal tersebut menjadi alasan kami untuk mengkombinasikan komposisi keripik kulit patin menggunakan tepung yang zero gluten dan kulit patin yang kaya akan protein.

Untuk lebih menggugah cita rasa masyarakat, keripik kulit patin yang kami buat akan dikombinasikan dengan berbagai rasa dari bahan tambahan makanan (BTM) aditif dan bumbu perasa lainya yang sudah lulus food grade. Produk yang kami tawarkan tidak hanya unik tapi juga sehat dan bergizi dan tak kalah lezat dibandingkan dengan produk yang telah banyak beredar dipasaran.

Berdasarkan manfaat gizi dan keunikan produk keripik kulit patin, maka dengan harga yang terjangkau dari keripik kulit patin ini akan menjadi daya tarik bagi para konsumen masyarakat Indonesia. Kehadiran produk keripik kulit patin ini akan menjadi sesuatu yang tidak biasa, yang paling ditunggu dan mungkin nanti akan menjadi salah satu cemilan sehat dan unik yang paling dicari di kalangan masyarakat Indonesia bahkan luar negeri.

  1. Pendahuluan Proposal Usaha Minuman

Sedangkan bagian yang mendeskripsikan proposal usaha minuman juga sama halnya dengan makanan. Namun yang pastinya, harus memiliki nilai-nilai unik. Contohnya saja dengan adanya usaha boba, maka kepenulisannya yang baik yaitu;

Pendahuluan Proposal Usaha Minuman
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan bandeng (Chanos chanos), dikenal juga dengan nama lain yaitu bolu, muloh, ikan agam atau milkfish, merupakan jenis ikan yang sudah dikenal dan banyak digemari untuk dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Ikan bandeng juga merupakan komoditas perikanan utama Provinsi Banten yang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi.

Berdasarkan BPS (2020), produksi ikan bandeng di Provinsi Banten mencapai 12.585 ton, terutama di wilayah Tangerang dan Serang yang mencapai 64% dan 28%. Namun tingkat konsumsi ikan di Provinsi Banten masih rendah di bawah angka nasional (DKP Banten 2018). Pada tahun 2018, tingkat konsumsi ikan di Provinsi Banten baru mencapai 33,53 kg. Padahal ikan bandeng memiliki banyak manfaat.

Dalam per 100 gram daging ikan bandeng memiliki energi 129 kkal, protein 20 gr, lemak 4,8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 2 mg, vitamin A150 SI dan vitamin B1 0.05 mg. Protein bandeng cukup tinggi, sehingga kondisi ini menjadikan ikan bandeng sangat mudah dicerna dan baik di konsumsi oleh semua usia untuk mencukupi kebutuhan protein tubuh, menjaga dan memelihara kesehatan serta mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi. Ikan bandeng juga mengandung asam lemak omega-3, dimana asam lemak ini bermanfaat mencegah terjadinya penggumpalan keping-keping darah sehingga menguragi terkena arteriosclerosis dan mencegah jantung koroner.

Asam lemak ini juga bersifat hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah, mampu meningkatkan daya tahan tubuh serta berperan dalam pertumbuhan otak. Rendahnya tingkat konsumsi ikan dalam masyarakat dibandingkan dari potensi sumberdayanya salah satu penyebabnya yaitu karena sedikitnya inovasi olahan daging ikan yang sesuai dengan selera masyarakat dan tren yang sedang berkembang. Oleh karena itu Babo (Bandeng Boba) hadir sebagai minuman sehat kekinian yang terbuat dari ikan bandeng lokal. Minuman yang menyehatkan menyegarkan sekaligus sebagai upaya konkrit generasi muda dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional.

Selain itu Babo juga memiliki banyak manfaat salah satunya mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang sangat bermanfaat bagi masyarakat diera new normal ini. Babo juga memiliki banyak varian rasa yang sesuai dengan selera masyarakat.

  1. Pendahuluan Proposal Usaha Jasa

Sistematika pembuatan bagian proposal usaha untuk pendahuluan dalam bidang jasa bisa disesuikan dengan tema yang diambil. Prihal ini misalnya saja adanya jasa bidang pendidikan. Maka, bagian kepenulisannya;

Pendahuluan Proposal Usaha Jasa

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tanggui merupakan topi khas dari Kalimantan Selatan, fungsi dari tanggui biasanya digunakan sebagai penutup kepala oleh beberapa kalangan masyarakat di Kalimantan Selatan, seperti untuk penutup kepala waktu mencuci baju dipinggiran sungai, untuk bertani disawah dan juga untuk penutup kepala dari teriknya sinar matahari saat berjualan dipasar terapung. Bentuk dari topi tanggui yaitu bulat dengan diameter yang cukup lebar yaitu sepanjang bahu orang dewasa, tetapi tanggui juga memiliki ukuran untuk anak kecil yang biasanya untuk kegiatan menari dan kegiatan diluar kelas tentunya dengan diameter yang lebih kecil.

Karena tanggui merupakan warisan daerah dalam bentuk topi tradisional tentu perlu yang namanya pelestarian agar tidak punah dan tergerus zaman. Salah satu upaya yang saya lakukan yaitu adalah membuka kelas mewarnai tanggui, kenapa saya memilih tanggui sebagai media pewarnaan yaitu adalah saya ingin menyampaikan bahwa tanggui itu tidak kuno dan tidak biasa-biasa saja, saya ingin generasi muda tau bahwa tanggui juga bisa bertahan dan tetap menjadi keren dengan polesan warna yang dimana warna tersebut dibuat oleh tangan generasi muda itu sendiri.

Tentunya nilai dan fungsi dari tanggui lukis tadi akan lebih beragam selain sebagai topi, tanggui yang dilukis bisa untuk dekorasi ruangan dan bahkan nilai nya pun akan lebih naik karena karya dari diri sendiri. Selain melestarikan tanggui kelas mewarna ini juga memberikan pelatihan mewarnai dan tentu banyak sekali manfaat dari kegiatan mewarnai, menurut Husnaini (2019) Mewarnai juga dapat meingkatkan konsentrasi, saat mewarnai anak akan fokus pada bidang yang sedang ia gores. Kemampuan konsentrasi ini sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang lebih rumit, seperti matematika.

Selain dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi kegiatan mewarnai juga dapat menurunkan stres dan meningkatkan kesadaran diri, menyelesaikan konflik emosional dan mampu menyelesaikan permasalahan (Aisa, 2021).

Dengan adanya kelas mewarnai tanggui ini akan bisa lebih menyejahterakan pengrajin tanggui dan juga memfasilitasi siapapun untuk lebih tau mengenai tanggui dan juga mewadahi untuk siapa pun yang mau mewarnai topi tanggui bersama teman atau keluarga tercinta.

  1. Pendahuluan Proposal Industri Kreatif

Pembuatan bagian pendauluan pada industri kreatif bisa berkaitan dengan dunia digital. Prihal ini misalnya saja ide terkait dengan pembuatan strat up. Untuk contoh bagian latar belakangnya, yaitu;

Pendahuluan Proposal Usaha Industri Kreatif

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Departemen Perdagangan RI mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang memanfaatkan kreativitas. Bukan hanya kreativitas, industri ini juga memanfaatkan keterampilan serta bakat dari seorang individu. Pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta ini nantinya diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan hingga lapangan kerja yang baru.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional dengan menyumbangkan 7,44 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Lalu ada sekitar 8,2 juta usaha kreatif di Indonesia yang berfokus pada handicraft.

Data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat sedikitnya 48.593 pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia yang sudah terdaftar di platform Bisma (Bekraf Information System in Mobile Application), hingga tahun 2019. Tentunya ini mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat tiap tahunnya.

Namun pada saat kondisi pandemi, banyak usaha ekonomi kreatif yang mengalami penurunan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menyatakan 14.991 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) terkena dampak dari pandemi covid-19. Pelaku usaha kreatif menjadi kesusahan dalam mencari klien karena kurangnya interaksi sosial. Mereka kesulitan dalam memasarkan hasil karyanya. Bagi pelaku usaha kreatif juga terkadang sulit untuk mendapatkan bahan dalam membuat kado.

Kurangnya informasi yang didapatkan mengenai ketersediaan bahan sehingga bias menghambat jalannya pembuatan karya mereka. Begitupun para customer, permasalahan pertama adalah mereka membutuhkan kado yang lebih personal untuk relasi. Banyak dari mereka menginginkan kado yang dibuat khusus hanya untuk orang tersayang. Kedua, kesulitan mencari kado yang unik dan tidak pasaran.

Masalah yang biasanya sering muncul, seseorang bingung memberi hadiah apa yang dapat memberi impresi. Mereka menginginkan sesuatu yang lain daripada yang lain tetapi tetap memberikan kesan mendalam. Ketiga, kesulitan mencari kado yang sesuai untuk hari peringatan tertentu. Seiring perkembangan sosial, manusia semakin gemar merayakan hari spesial dengan relasi.

Sebagai contoh, pasangan muda-mudi memperingati hari jadinya dengan memberi hadiah. Mereka membutuhkan suatu hadiah yang dapat mengabadikan gambaran diri mereka.

Oleh karena itu, dibuatlah suatu sistem digital yang dapat membantu menyelesaikan problema yang ada sambil melihat peluang-peluangnya. Seperti memudahkan dalam proses pemesanan produk, komunikasi untuk konsep yang diinginkan, harga yang transparan serta sistem bahan pasok bagi pelaku usaha kreatif. Sehingga solusi yang kami tawarkan ialah sebuah sistem yang mempertemukan para customer dengan pelaku usaha handicraft melalui sistem digital dengan pemesanan yang lebih mudah, cepat dan praktis.

Peluncuran bisnis ini rencananya akan digarap diawal tahun 2022 dengan menerapkan strategi bisnis jangka panjang. Melihat data usaha kreatif yang semakin meningkat, kami optimis inovasi digital ini mampu menjawab tantangan ekonomi yang dirasakan oleh para pelaku ekonomi kreatif sehingga akan menjadi salah satu penyongsong ekonomi nasional di tahun 2045.

Hadirnya platform ini pun sebagai solusi tantangan ekonomi yang dialami oleh masyarakat industri kreatif. Melalui slogan “Best Gift For Your Best Person” Cadou menjadi titik terang bagi pelaku usaha kreatif dan masyarakat yang terhambat dalam komunikasi serta memberikan layanan transaksi yang mudah dan praktis.

Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh kalimat pendahuluan dalam proposal usaha makanan, minuman, produk jasa, dan industri kreatif yang bisa kalian jadikan pedoman. Semoga saja memberikan wawasan untuk semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *