3 Contoh Inferensi Deduktif, Induktif, dan Abduktif

Diposting pada

Contoh Inferensi Deduktif, Induktif, dan Abduktif

Inferensi adalah langkah-langkah penalaran dalam objek pengamatan IPA. Atas dasar itulah hampir semua segmen ilmu pengetahuan memberikan bahwasan terkait dengan inferensi, termasuk juga dalam ruang lingkup arti penelitian.

Oleh karena demikianlah inferensi terbagi menjadi berbagai bentuk. Antara lain seperti deduktif, induktif, abduktif, langsung, dan mediasi.

Inferensi

Secara etimologis inferensi tersusun dari kata infer berarti “meneruskan”.  Oleh karena itulah berbagai bidang mempelajari bagaimana inferensi dilakukan dalam praktik keidupan. Termasuk juga dipelajari dalam bidang logika, studi argumentasi, dan psikologi kognitif. Dimana segenap peneliti kecerdasan buatan mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia.

Inferensi dalam Penelitian

Inferensi dalam penelitian, khususnya penghitungan statistik yang dipergunakan materi matematika dilakukan guna untuk menarik kesimpulan.

Hal ini tentusaja menggeneralisasi penalaran deterministik, dengan tidak adanya ketidakpastian sebagai kasus khusus. Inferensi statistik menggunakan data penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif (kategorikal) yang mungkin memiliki variasi acak.

Contoh Inferensi Deduktif, Induktif, dan Abduktif

Dalam teknik analisis data penelitian. Setidaknya ada 3 jenis inferensi. Antara lain;

  1. Deduktif

Inferensi deduktif adalah serangkaian bentuk kesimpulan yang didasarkan pada kepastian logis. Biasanya dimulai dari prinsip umum dan kemudian menyimpulkan sesuatu tentang studi kasus tertentu.

Contoh Inferensi Deduktif

Misalnya pernyataan “Anggur beracun bagi semua anjing“.

Hal ini tentusaja memungkinkan kita menyimpulkan bahwa anggur juga beracun bagi anjing peliharaan kita. Jika premisnya benar maka kesimpulannya harus benar. Tidak ada kemungkinan lain.

Namun, perhatikan bahwa ini tidak benar-benar memberi tahu kita sesuatu yang baru: begitu kita mengatakan “anggur beracun bagi semua anjing“, kita sudah tahu bahwa anggur beracun untuk anjing tertentu. Deduksi memiliki keunggulan kepastian, tetapi tidak menghasilkan pengetahuan baru.

  1. Induktif

Inferensi induktif adalah inferensi berdasarkan probabilitas. Hal itu biasanya dimulai dari informasi yang spesifik untuk menyimpulkan prinsip yang lebih umum. Atau bisa juga dikatakan bahwa induksi adalah suatu kesimpulan yang mengarah pada suatu aturan atau prinsip atau kesimpulan umum, berdasarkan observasi sampel atau observasi kasus.

Contoh Inferensi Induktif

Misalnya, “Ketika kita memasukkan bahan kimia Y ke dalam asam, campuran tersebut berubah warna menjadi merah. Jadi kita menyimpulkan bahwa bahan kimia X mengubah asam menjadi merah.”

Contoh lain misalnya “Selama dua tahun terakhir, Susi bangun jam 7 pagi setiap hari”. Hal ini tentusaja memungkinkan kita menyimpulkan bahwa Susi mungkin akan bangun pada jam 7 pagi besok juga. Kita mungkin benar, dan itu kesimpulan yang masuk akal, tetapi tidak pasti.

Besok bisa jadi hari Susi memutuskan untuk tidur lebih awal. Meskipun ada ketidakpastian dalam hal ini, tapi bagaimanapun, induksi menawarkan kemungkinan-kemungkinan untuk memprediksi kejadian di masa mendatang dan menghasilkan pengetahuan baru.

  1. Abduktif

Dalam literatur filosofis, istilah abduksi digunakan dalam dua pengertian yang terkait tetapi berbeda. Dalam kedua pengertian tersebut, istilah ini mengacu pada beberapa bentuk penalaran penjelas.

Namun, dalam arti pertama secara historis, ini mengacu pada penalaran penjelas dalam menghasilkan hipotesis, sedangkan dalam arti yang paling sering digunakan dalam literatur modern itu mengacu pada penalaran penjelas dalam membenarkan hipotesis. Dalam arti terakhir, abduksi juga sering disebut “Inferensi untuk Penjelasan Terbaik”.

Contoh Inferensi Abduktif

Misalnya, “Mobil Agus tidak mau menyala; starternya hanya mengeluarkan suara rintihan dan tidak cepat berputar ketika Agus memutar kunci ke posisi start. Jika baterai mobil Agus mati, ini akan menjelaskan masalahnya. Jadi Agus dapat menyimpulkan bahwa baterai mobilnya sudah mati. “

Itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian inferensi deduktif, induktif, abduktif, dan contohnya. Semoga memberikan wawasan serta edukasi mendalam bagi kalian yang sedang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *