Teknik sampling yang juga dikenal dengan teknik pengambilan sampel bisa dikatakan sebagai serangkaian proses yang kerapkali dipergunakan dalam analisis statistik dan statistika, di mana proses ini sendiri dijalankan dengan sejumlah pengamatan yang telah ditentukan diambil dari populasi yang lebih besar.
Adapun untuk berbagai contohnya terdapat berbagai metodologi yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang lebih besar ataupun lebih kecil. Semua itu tentusaja bergantung pada jenis analisis yang dilakukan, akan tetapi secara garis besarnya ada teknik pengambilan sampel acak sederhana atau pengambilan sampel sistematis.
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang dikenal dengan teknik sampling adalah metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, dimana proses ini dijalankan sedemikian rupa sehingga sampel tersebut akan memudahkan penentuan beberapa hipotesis penelitian tentang populasi tersebut.
Oleh karena itulah teknik sampling dapat dimaknai sebagai serangkaian teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam sebuah penelitian.
Contoh Teknik Sampling
Adapun untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam. Berikut ini adalah contoh mengenai teknik pengambilan sampling dalam penelitian. Antara lain;
-
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang banyak mengandung soal rumus hitungan didalamnya, dengan langkah dan prosesnya bisa dilakukan melalui data numerial yang menunjukan perbedandingan ataupun menunjukan hasil secara spesifik terkait dengan perkembangan.
Adapun untuk teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif ini mempergunakan teknik probability sampling. Dimana untuk proses pengambilan sampelnya sendiri dilakukan jika subjek penelitian kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, akan tetapi jikalau subjek penelitian lebih lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2010).
Dalam hal ini MTs Al-Iman Unit 2 Tulang Bawang Provinsi Lampung memiliki jumlah siswa 1014 siswa. Muatan lokal keterampilan di MTs Al-Iman berjumlah 3 jenis yaitu keterampilan teknik bangunan untuk kelas VII, keterampilan pengolahan logam untuk kelas VIII, dan keterampilan teknik listrik kelas IX. Penelitian evaluasi di MTs Al-Iman ini mengambil kelas VII yaitu muatan lokal keterampilan teknik bangunan.
Adapun untuk Jumlah siswa kelas VII di MTs Al-Iman adalah 336 siswa. Siswa kelas VII di MTs Al-Iman terbagi atas 10 kelas. Dari populasi tersebut diambil 20 % dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 20% x 336 siswa = 68 siswa. Sedangkan sampel guru keterampilan teknik bangunan yang akan diambil berjumlah 5 orang. Alasan peneliti menggunakan 20% pada penentuan ukuran jumlah sampel karena:
- Jumlah siswa 336 tidak mungkin diambil semua menjadi sampel.
- Agar semua kelas terwakili menjadi sampel
-
Kualitatif
Jenis metode penelitian kualitatif yang bisanya mudah ditemukan untuk berbagai bentuk karya tulis ilmiah kadangkala diperlukan teknik pengambilan sampel. Adapun untuk struktur dalam kepenulisan yang bisa dilakukan tentusaja tergantung pada metodologi dan jenis penelitiannya.
Penelitian kualitatif yang dilakukan dalam mengkaji topik penelitian atas masalah sosial di Indonesia ini mengunakan teknik purposive sampling. Alasannya karena peneliti merasakan bahwa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah-masalah sosial di Indonesia.
Adapun untuk proses penggunaan purposive sampling dalam penelitian memiliki maksud untuk mengetahui dampak masalah sosial yang ada di Indonesia bagi masyarakat diberbagai provinsi.
-
Statistik
Meskipun pada dasarnya proses dalam pengambilan sampel dapat dilakukan melalui teknik sampling probability, sampling purposive, sampling non probability, sampling jenuh (sampling snowball), dan sampling random. Tetapi disebagian besar diperlukan penghitungan statistik.
Misalnya saja populasi yang terdiri dari 40 siswa di SMA 02 Bandar Lampung, dari semua anggota populasi itu diberi nomor urut 1 sampai 40 yang dihitung menjadi kelipatan tiga. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor urut 3,6,9,12,15 dan seterusnya sampai 40 populasi.
Rumus untuk menentukan Interval
N (Jumlah anggota populasi)
I ——————————-
n (jumlah anggota sampel)
Maka jadinya;
40 tanaman
…………………. = 3 interval
13 sampel
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa sampling adalah metode yang memungkinkan seorang peneliti menyimpulkan informasi tentang suatu populasi berdasarkan hasil dari sebagian populasi, tanpa harus menyelidiki setiap individu. Hal ini karena mengurangi jumlah individu dalam penelitian mengurangi biaya dan beban kerja, dan dapat mempermudah memperoleh informasi berkualitas tinggi.
Akan tetapi, proses penentuan sampling ini harus diimbangi dengan memiliki ukuran sampel yang cukup besar dengan daya yang cukup untuk mendeteksi hubungan yang sebenarnya. Jika sampel akan digunakan, dengan metode apa pun yang dipilih, penting bahwa individu yang dipilih mewakili seluruh populasi.
Hal tersebut mungkin melibatkan secara khusus penargetan kelompok yang sulit dijangkau. Misalnya, jika daftar pemilih untuk kota digunakan untuk mengidentifikasi peserta, beberapa orang, seperti tunawisma, tidak akan terdaftar dan karena itu secara default dikeluarkan dari studi.
Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan pada semua semua kalangan berkenaan dengan berbagai contoh dalam teknik sampling yang ada pada penelitian kualitatif, kuantitatif, dan statistik. Semoga memberikan wawasan bagi semua pembaca sekalian.