Pengertian Penelitian Sejarah, Langkah, Tujuan, Manfaat dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Penelitian Sejarah, Langkah, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Penelitian sejarah bisa dikatakan sebagai metodologi penelitian yang dilakukan melalui teknik pengumpulan data dan evaluasi data dengan sistematis untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memahami tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Dalam arti penelitian sejarah, tentusaja tidak ada manipulasi atau kontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimental. Alasannya karena penelitian sejarah mencoba untuk merekonstruksi apa yang terjadi selama periode waktu tertentu selengkap dan seakurat mungkin. Sehingga tujuan akhir alam penelitian sejarah yaitu untuk membuat orang sadar akan apa yang telah terjadi di masa lalu agar bisa belajar dari kegagalan dan kesuksesan masa lalu, membuat prediksi, menguji hipotesis penelitian tentang hubungan atau tren, dan berbagai tujuan lainnya.

Penelitian Sejarah

Riset sejarah adalah salah satu jenis penelitian kualitatif yang mempelajari makna peristiwa masa lalu dalam upaya menafsirkan fakta dan menjelaskan penyebab peristiwa, dan pengaruhnya dalam peristiwa masa kini. Oleh karena itulah dalam melakukan hal itu, para peneliti sangat bergantung pada sumber data primer (catatan langsung peristiwa, berupa data arsip, seperti dokumentasi resmi, catatan pribadi, dan catatan saksi mata) dan lebih jarang pada sumber data sekunder (informasi dari orang yang tidak menyaksikan peristiwa tersebut, misalnya buku pelajaran, surat kabar, ensiklopedia).

Data penelitian sejarah tunduk pada kritik eksternal (verifikasi keaslian atau validitas sumber) dan kritik internal (mengeksplorasi makna sumber). Penelitian sejarah memiliki dimensi waktu dan tempat. Kronologi sederhana tidak dianggap sebagai penelitian sejarah karena tidak menafsirkan makna peristiwa.

Ditinjau dari segi sejarahnya ada keraguan terhadap penyelidikan historis dalam sosiologi pasca-perang. Sejarah dan sosiologi menjadi lebih terkait pada tahun 1950-an, dan sosiologi historis diterima pada tahun 1970-an. Beberapa sosiolog sejarah terkemuka dari tahun 1960-an hingga 1980-an adalah Barrington Moore, Jr., Charles Tilly dan Theda Skocpol.

Mereka mendasarkan pekerjaan mereka pada Karl Marx, Max Weber dan Durkheim. Weber mengembangkan penelitian sejarah awal dengan perbandingan sistem keagamaan dan ekonomi di seluruh dunia, mis. ia mempelajari perbedaan budaya antara Cina dan Eropa Barat, membandingkan agama-agama seperti Hindu dan Yahudi Kuno.

Pengertian Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah adalah riset yang berupaya untuk mempelajari, memahami, dan menafsirkan peristiwa masa lalu, dengan tujuan untuk mencapai wawasan atau kesimpulan tentang orang atau kejadian masa lalu. Penelitian sejarah mencakup lebih dari sekadar mengumpulkan dan menyajikan informasi faktual.

Biasanya, sejarah berfokus pada individu tertentu, masalah sosial, dan hubungan antara yang lama dan yang baru. Beberapa penelitian sejarah bertujuan menafsirkan kembali karya-karya sejarah sebelumnya dengan merevisi pemahaman yang ada dan menggantinya dengan yang baru, yang seringkali bermuatan politis.

Penekanan utama dalam penelitian sejarah adalah pada penafsiran dokumen, buku harian dan sejenisnya. Data historis dikategorikan ke dalam sumber primer atau sekunder. Sumber primer mungkin lebih sulit ditemukan tetapi umumnya lebih akurat dan disukai oleh para peneliti sejarah.

Masalah utama dengan banyak penelitian sejarah adalah ketergantungan yang berlebihan pada sumber-sumber sekunder. Penelitian tidak dapat menerima data historis pada nilai nominal, karena banyak buku harian memoar, repost dan kesaksian ditulis untuk meningkatkan posisi, status, atau kepentingan penulis.

Karena kemungkinan tersebut, data historis harus diperiksa keaslian dan kebenarannya. Pemeriksaan semacam itu dilakukan melalui kritik; dengan bertanya dan meneliti untuk membantu menentukan kebenaran, bias, kelalaian dan konsistensi dalam data.

Pengertian Penelitian Sejarah Menurut Para Ahli

Adapun definisi penelitian sejarah menurut para ahli, antara lain:

  1. H. Carr

Penelitian sejarah adalah sebagai proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari data agar dapat menjawab pertanyaan tentang fenomena yang terjadi dari masa lalu agar diperoleh pemahaman yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan, dan isu-isu dalam pendidikan.

  1. Jack. R. Fraenkel dan Norman E. Wallen

Definisi penelitian sejarah adalah sebagai penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian sejarah mencoba untuk merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

Dalam mencari data untuk penelitian sejarah dilakukan secara sistematis agar bisa memberikan gambaran, penjelasan, dan pemahaman tentang suatu kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Langkah-Langkah Penelitian Sejarah

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian sejarah, yaitu:

  1. Mencari Topik

Seperti halnya penelitian ilmiah lainnya, penelitian sejarah juga diawali dengan pemilihan topik penelitian. Dalam lingkup sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya yaitu:

  1. Pokok permasalahan pada topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu
  2. Usahakan memilih topik yang menarik (interesting topic), dalam arti menarik sebagai obyek penelitian, termasuk adanya keunikan (uniqueness topic)
  3. Permasalahan yang terdapat dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic). Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh, karena meskipun topik sangat menarik dan dan mempunyai arti penting, tapi jika sumbernya tidak tersedia, terutama sumber primernya, masalah pada topik tidak akan bisa diteliti. 
  1. Heuristik

Heuristik adalah tahap untuk mencari, menemukan, serta mengumpulkan sumber-sumber atau berbagai data yang relevan dangan topik penelitian. Tujuan dari langkah kedua ini adalah untuk mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah pada masa lalu.

Agar bisa menemukan sumber sejarah tersebut, seorang peneliti harus bisa mencarinya pada dokumen-dokumen, misalnya:

  1. Peneliti dapat mengunjungi situs sejarah dari topik tersebut.
  2. Peneliti dapat menggunakan metode kepustakaan atau arsip nasional.
  3. Penelitia dapat melakukan berbagai wawancara untuk melengkapi data, sehingga dapat menunjang terwujudnya sejarah yang mendekati kebenaran atau fakta.

Pada dasarnya, sejarah yang terjadi memiliki begitu banyak masa dan bagian (seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya), sehingga perlu untuk memiliki sumber data yang bermacam-macam. Meskipun demikian penting adanya klasifikasi data dari banyaknya  sumber tersebut.

  1. Veritifikasi/Kritik

Veritifikasi adalah langkah dalam penelitian sejarah yang dilakukan untuk menilai sumber-sumber sejarah. Atau dengan kata lain, verifikasi memiliki arti pemeriksaan atau pengujian terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah.

Veritifikasi terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut dua aspek yaitu aspke interen dan ekstern. Berikut penjelasannya:

  1. Aspek Intern, yaitu aspek yang membahas tentang isi yang terdapat pada sumber sejarah, sehingga bisa memberikan informasiyang diperlukan, misalnya berupa proses analisis terhadap suatu dokumen.
  2. Aspek ekstern, yaitu aspek yang membahas tentang keaslian pada sumber, sehingga peneliti harus bisa menguji tentang kebenaran dokumen sejarah tersebut.
Pada aspek ini harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
  1. Apakah sumber itu asli atau turunan (orisinalitas)?
  2. Apakah sumber itu merupakan sumber yang dikehendaki (autentitas)?
  3. Apakah sumber itu masih utuh atau sudah diubah (integritas)?
  1. Interpretasi

Interpretasi data adalah langkah dalam penelitian sejarah yang berupa kegiatan menafsirkan fakta-fakat sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Atau dengan kata lain, langkah interpretasi dalam penelitian diartikan sebagai penafsiran peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa.

Penafsiran tersebut harus bersifat logis terhadap keseluruhan konteks peristiwa, sehingga fakta-fakta yang lepas satu sama lainnya bisa disusun dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal. Dalam hal ini, interpretasi harus bersifat deskriptif sehingga para akademisi dituntut untuk mencari landasan terhadap interpretasi yang mereka gunakan.

  1. Historiografi

Historiografi berasal dari kata historia, yang artinya sejarah dan kata graphia artinya penulisan. Jadi historiografi bisa diartikan sebagai tahap atau langkah paling akhir dalam kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah.

Menuliskan peristiwa sejarah bukan sekedar menyusun dan merangkai fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian, tapi dalam menuliskan peristiwa tersebut juga harus menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian.

Oleh sebab itu, dalam menulis sejarah dibutuhkan kepandaian dan keahlian agar dapat menghasilkan historiografi yang baik, yang mampu memunculkan latar belakang, kronologi peristiwa, analisis sebab akibat, dan uraian mendalam mengenai hasil penelitian, dampak, serta kesimpulan.

Tahap historiografi dalam penelitian sejarah dapat dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Historiografi naratif, ialah bentuk penulisan sejarah yang berisi rekaman peristiwa atau tindakan pelaku secara pribadi yang berlangsung dalam waktu tertentu.
  2. Historiografi strukturalis, ialah bentuk penulisan sejarah yang berisi perubahan yang terjadi di masyarakat. Historiopgrafi ini sering juga disebut sejarah sosial.

Ditinjau dari segi bentuknya, historiografi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Bentuk Narasi, isinya lebih banyak bercerita sesuai dengan apa yang di informasikan oleh sumber sejarah.
  2. Bentuk Deskriptif, isinya lebih detail dan kompleks dibandingkan dengan narasi.
  3. Bentuk Analistis, isinya lebih banyak berorientasi pada penelaahan masalah.

Tujuan Penelitian Sejarah

Secara umum penelitian sejarah dilakukan dengan tujuan untuk membuat orang sadar akan apa yang telah terjadi di masa lalu agar dapat:

  1. Belajar dari kegagalan dan kesuksesan masa lalu
  2. Diterapkan untuk menyelesaikan masalah saat ini
  3. Membuat prediksi
  4. Menguji hipotesis tentang hubungan atau tren
  5. Memahami praktik dan kebijakan pendidikan saat ini secara lebih lengkap

Manfaat Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah digunakan untuk membandingkan catatan peristiwa sejarah dan kegiatan di sekitarnya. Jenis penelitian ini juga membantu untuk mengatur peristiwa bersejarah secara berurutan, dan untuk melestarikan data historis sehingga tidak hilang. Oleh karena itulah setidaknya terdapat kelebihan dan kelemahan dalam melakukan riset menggunakan metode sejarah ini.

Beberapa kelebihan yang diperleh dengan melalukan penelitian sejarah diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini tidak terlibat dalam situasi yang dipelajari
  2. Para peneliti tidak berinteraksi dengan subjek penelitian
  3. Analisis data historis dapat membantu menjelaskan peristiwa saat ini dan masa depan

Akan tetapi, penelitian sejarah juga memiliki beberapa kekruangan, diantaranya yaitu:

  1. Data historis tidak lengkap dan rentan terhadap waktu (dokumen dapat dihancurkan oleh perang atau dari waktu ke waktu)
  2. Itu juga dapat menjadi bias dan korup (misalnya buku harian, surat, dan lain-lain pastinya dipengaruhi oleh orang yang menulisnya)
  3. Penelitian sejarah adalah kategori yang kompleks dan luas karena topik penelitian (misalnya studi masyarakat) dipengaruhi oleh banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan dianalisis.

Contoh Penelitian Sejarah

Adapun untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam untuk salah satu contoh penelitian sejarah adalah sebagai berikut;

Dokumentasikan Penjelajah Spanyol

Ekspedisi yang didokumentasikan dari penjelajah Spanyol Hernando De Soto yang menemukan sungai Mississippi. Penelitian sejarah mengungkap cerita ini berdasarkan data historis primer, yang dalam hal ini yaitu dari catatan dari anggota ekspedisi, serta dokumen dan surat dari arsip Spanyol.

Yang lain telah mempelajari perkembangan historis masyarakat, misalnya Karl Marx mengamati perkembangan historis sistem ekonomi dari primitif ke feodal, dan kemudian ke kapitalisme. Contoh lain akan mencakup studi tentang peristiwa sejarah seperti perang, revolusi, dan lain-lain.

Itulah artikel lengkap yang bisa kami uraikan pada kalian tentang adanya pengertian penelitian sejarah menurut para ahli, langkah membuat, tujuan, manfaat, dan contoh kajian yang bisa dilakukannya. Semoga bisa memberikan edukasi bagi semua kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *