Penelitian Kepustakaan (Libarary Research), Macam, Cara Menulis, dan Contohnya

Diposting pada

Penelitian Kepustakaan (Libarary Research), Macam, dan Cara Menulisnya

Terdapat beragam jenis penelitian yang dibedakan berdasarkan beragam kriteria pula. Misalnya jenis penelitian yang dapat dilihat berdasarkan tempat pengambilan datanya. Salah satu jenis penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan yang dikenal dengan library research atau disebut juga penelitian literatur.

Penelitian ini disebut sebagai penelitian kepustakaan dikarenakan data-data sekunder atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan hasil penelitian tersebut diperoleh dari perpustakaan baik dari sumber yang berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya.

Penelitian Kepustakaan (Libarary Research)

Penelitian kepustakaan bisa dikatakan sebagai metode penelitian dimana dalam proses pencarian, mengumpulkan dan menganalisis sumber data untuk diolah dan disajikan dalam bentuk laporan Penelitian kepustakaan dengan beragam topik yang diperlukan, baik pendidikan, sosial kebudayaan, dan lainnya.

Namun yang pasti, penelitian ini dapat dilakukan di perpustakaan atau di tempat lain selama ada sumber bacaan yang relevan.

Pengertian Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian kualitatif yang pada umumnya dilakukan dengan cara tidak terjun ke lapangan dalam pencarian sumber datanya sehingga riset ini dilakukan hanya berdasarkan atas karya-karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang sudah maupun yang belum dipublikasikan.

Pengertian Penelitian Kepustakaan Menurut Para Ahli

Adapun definisi penelitian kepustakaan menurut para ahli, antara lain;

  1. Noeng Muhadjir (1996)

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang lebih memerlukan olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris dilapangan. Karena sifatnya yang teoritis dan filosofis , penelitian kepustakaan lebih sering menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) dibandingkan pendekatan yang lain. Metode penelitian kepustakaan mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data.

  1. Mardalis

Makna penelitian kepustakaan sialah riset yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan. Misalnya  saja buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya.

Pada hakekatnya data yang diperoleh melalui penelitian perpustakaan bisa dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan. Mardalis juga mengemukakan bahwa penelitian ini sebagai penelitian yang membahas data-data sekunder.

Ciri Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan memiliki empat ciri utama, yaitu:

  1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eyewitness) yang berupa kejadian,orang atau benda-benda lainnya.
  2. Data pustaka bersifat ‘siap pakai’ (ready made). Ini artinya yaitu peneliti tidak pergi kemana mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.
  3. Data pustaka umumnya berupa sumber sekunder, yang berarti bahwa peneliti mendapatkan bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
  4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statis, tetap.

Macam Penelitian Kepustakaan

Macam-macam penelitian kepustakaan, antara lain:

  1. Kajian Pemikiran Tokoh

Penelitian pemikiran tokoh merupakan penelitian yang berupaya untuk menggali atau memahami pemikiran tokoh tertentu melalui karya-karya yang ditinggalkannya. Karya tersebut dapat berbentuk buku, surat, pesan atau dokumen-dokumen lain yang menjadi cermin atas pemikirannya.

Akan tetapi, apabila tokoh yang akan dikaji pemikirannya tersebut tidak meninggalkan karya, maka untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan tokoh yang ingin diteliti.

Peneliti biasanya harus mencantumkan alasan akademik yang sangat ilmiah berkaitan dengan ketertarikannya untuk mengkaji pemikiran tokoh tertentu. Salah satu pertimbangan dalam mengkaji pemikiran tokoh tertentu ialah karya-karya yang ditinggalkannya, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Pertimbangan lainnya yaitu karya tokoh yang bersangkutan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti pendiri lembaga pendidikan terkemuka atau sejenisnya. Jadi hampir tidak mungkin penelitian pemikiran tokoh tanpa mengkaji karya-karya orisinil dari tokoh yang diteliti.

Contoh tokoh-tokoh yang telah lazim diangkat sebagai penelitian kepustakaan misalnya Ki Hadjar Dewantara, Muhammad Abduh, Imal Ghazali, Nurcholis Madjid dan masih banyak lagi tokoh kaliber dunia yang selalu menjadi objek penelitian mahasiswa.

  1. Analisis Buku Teks

Buku teks yang dimaksud dalam hal ini menakup buku pelajaran (SD, MI, SMA, MA, SMK, dan buku-buku referensi di perguruan tinggi). Penelitian berbasis analisis buku teks terhadap buku-buku pelajaran disekolah biasanya bersifat evaluasi guna mengukur relevansi materi pelajaran dengan perkembangan mutakhir.

Sedangkan penelitian kepustakaan terhadap buku-buku referensi diperguruan tinggi lebih bersifat pengembangan atau implementasi teori yang telah ada, dan relevansinya dengan perkembangan zaman sekarang.

  1. Kajian Sejarah

Hampir semua penelitian sejarah selalu menggunakan penelitian kepustakaan dengan teknik pengumpulan data dokumenter. Akan tetapi, data data dalam penelitian sejarah tidak terbatas pada buku atau karya, melainkan juga mencakup benda-benda peninggalan sejarah.

Meskipun demikian, penelitian sejarah tidak hanya sebatas untuk mencari tahu peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau, tapi lebih menitikberatkan pada analisis sejarah yang berupaya mengungkap peristiwa-peristiwa dibalik bukti-bukti sejarang yang ada.

Bentuk Metode Penelitian Kepustakaan

Adapun metode yang dapat digunakan dalam penelitian kepustakaan, antara lain:

  1. Pencarian kata kunci

Cari kata kunci yang relevan dalam katalog, indeks, mesin pencari, dan sumber teks lengkap. Ini berguna baik untuk mempersempit pencarian ke judul subjek tertentu dan untuk menemukan sumber yang tidak ditangkap di bawah judul subjek yang relevan.

Untuk mencari basis data secara efektif, mulailah dengan pencarian Kata Kunci, temukan catatan yang relevan, dan kemudian temukan Judul Subjek yang relevan. Di mesin pencari, sertakan banyak kata kunci untuk mempersempit pencarian dan hati-hati mengevaluasi apa yang Anda temukan.

  1. Pencarian subjek

Judul Subjek (kadang-kadang disebut Penjelas) adalah istilah atau frasa khusus yang digunakan secara konsisten oleh indeks online atau cetak untuk menggambarkan tentang buku atau artikel jurnal. Ini berlaku untuk Katalog perpustakaan serta banyak basis data perpustakaan lainnya.

  1. Cari buku dan artikel ilmiah terkini

Dalam katalog dan basis data yang sudah ada, maka setidaknya urutkan berdasarkan tanggal terbaru dan cari buku-buku dari majalah ilmiah dan artikel dari jurnal ilmiah. Semakin baru sumbernya, semakin banyak referensi dan kutipan terbaru.

  1. Pencarian kutipan dalam sumber-sumber ilmiah

Lacak referensi, catatan kaki, catatan akhir, kutipan, dan lain-lain. Dimana dalam bacaan yang relevan. Cari buku atau jurnal tertentu di Katalog perpustakaan. Teknik ini membantu Anda menjadi bagian dari percakapan ilmiah tentang topik tertentu.

  1. Pencarian melalui bibliografi yang diterbitkan (termasuk set catatan kaki dalam dokumen subjek yang relevan)

Daftar pustaka yang diterbitkan tentang subjek-subjek tertentu sering kali mencantumkan sumber yang terlewatkan melalui jenis pencarian lainnya. Bibliografi adalah judul subjek dalam Katalog, jadi pencarian yang dipandu dengan Bibliografi sebagai subjek dan topik Anda sebagai kata kunci akan membantu Anda menemukannya.

  1. Mencari melalui sumber orang (baik melalui kontak verbal, email, dan lain-lain)

Orang seringkali lebih bersedia membantu daripada yang Anda kira. Dimana prihal keterkaitan dengan orang-orang tersebut misalnya profesor atau pustakawan dengan pengetahuan yang relevan sehingga dalam hal ini bisa menjadi bagian daripada kelengkapan atas data yang dibutuhkan.

  1. Penjelajahan sistematis, terutama sumber teks lengkap yang diatur dalam pengelompokan subjek yang dapat diprediksi

Perpustakaan mengatur buku berdasarkan subyek, dengan buku-buku serupa disimpan bersama. Menjelajahi tumpukan adalah cara yang baik untuk menemukan buku yang serupa; namun, di perpustakaan besar, beberapa buku tidak berada di tumpukan utama (misalnya saja, mereka mungkin diperiksa atau di ReCAP), jadi gunakan katalog juga.

Tujuan Menggunakan Penelitian Kepustakaan

Tuujuan dalam menggunakan penelitian pustaka, yaitu:

  1. Persoalan penelitian tersebut hanya dapat dijawab melalui penelitian pustaka dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari penelitian lapangan. Penelitian dalam bidang sejarah umumnya menggunakan metode library research, selain itu penelitian studi agama dan sastra  juga menggunakan metode ini.
  2. Studi kasus dalam pustaka dibutuhkan sebagai salah satu tahap tersendiri, yaitu studi pendahuluan (prelinmary research) untuk memahami gejala baru secara lebih mendalam yang tengah berkembang di lapangan atau dalam masyarakat. Misalnya Ahli kedokteran atau biologi melakukan riset pustaka untuk mengetahui sifat dan jenis-jenis virus atau bakteri penyakit yang belum dikenal.
  3. Data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya. Bukankah perpustakaan adalah tambang emas yang sangat kaya untuk riset ilmiyah. Informasi atau data empiris yang sudah dikumpulkan orang lain, misalnya berupa laporan hasil penelitian atau laporan-laporan resmi, buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan tetap bisa digunakan oleh peneliti kepustakaan.

Cara Menuliskan Penelitian Kepustakaan

Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda ikuti dalam melakukan penelitian kepustakaan:

  1. Identifikasi Topik Anda

Jika Anda belum memilih topik, ada saran yang perlu Anda perhatikan: Nyatakan ide topik penelitian Anda sebagai pertanyaan. Misalnya, jika Anda tertarik untuk mencari tahu tentang penggunaan minuman beralkohol oleh mahasiswa, Anda dapat mengajukan pertanyaan, “Apa efek penggunaan minuman beralkohol terhadap kesehatan mahasiswa?”

Identifikasi konsep atau kata kunci utama dalam pertanyaan Anda. Dalam hal ini konsep atau kata kunci utamanya adalah minuman beralkohol, kesehatan, dan mahasiswa.

  1. Temukan Konteks dan Informasi Latar Belakang

Setelah Anda mengidentifikasi topik penelitian Anda dan beberapa kata kunci yang menggambarkannya, cari dan baca artikel dalam ensiklopedia, kamus, dan buku pegangan. Artikel-artikel ini akan membantu Anda memahami konteks (historis, budaya, disiplin) topik Anda.

Sumber latar belakang yang paling umum adalah ensiklopedia dan kamus dari koleksi cetak dan referensi online. Buku teks juga memberikan definisi istilah dan informasi latar belakang.

  1. Carilah buku

Carilah buku-buku yang relevan dengan topik yang telah Anda pilih. Untuk mempermudah pencarian Anda bisa mencari melalui katalog perpustakaan tempat Anda mencari referensi.

  1. Carilah artikel

Gunakan basis data daring untuk menemukan definisi artikel di jurnal, surat kabar, dan majalah (terbitan berkala). Anda dapat mencari artikel berkala berdasarkan nama penulis artikel, judul, atau kata kunci dengan menggunakan database di area subjek Anda di Database.

  1. Mengevaluasi Sumber Data

Mengevaluasi otoritas, kegunaan, dan keandalan informasi yang Anda temukan adalah langkah penting dalam proses penelitian kepustakaan. Pertanyaan yang Anda ajukan tentang buku, artikel berkala, judul multimedia, atau halaman Web serupa apakah Anda melihat kutipan pada item, item fisik di tangan, atau versi elektronik di komputer.

  1. Kutip Sumber Anda Menggunakan Format atau Gaya Standar

Mengutip atau mendokumentasikan sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian Anda memiliki dua tujuan, itu memberikan kredit yang layak kepada penulis refrensi yang digunakan, dan memungkinkan mereka yang membaca karya Anda untuk belajar lebih banyak dengan membaca sumber-sumber yang telah Anda cantumkan sebagai referensi.

Contoh Penelitian Kepustakaan (Libarary Research)

Adapun untuk contoh adanya riset tentang kepustakaan misalnya saja;

  1. Pendidikan

Tema dalam penelitian yang bisa diangkat dengan metode ini berjudul “Konsep Pendidikan Islam dalam Studi Perbandingan Jalaluddin Rahkmat dan Muhammad Rasyid Ridho” dengan keterkaitan pendidikan yang ada. Sehingga prihal pembuatannya ada studi komparasi maupun perbandingan yang akhirnya mengerucut pada subjek penelitian utamanya, yaitu pendidikan.

Nah, itulah tadi serangkain artkel yang sudah kami utarakan kepada segenap pembaca dengan pengertian penelitian kepustakaan menurut para ahli, macam, ciri, dan cara menulisnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *