Pengertian Penelitian Fenomenologi, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Diposting pada

Penelitian Fenomenologi

Fenomenologi pada hakekatnya merupakan salah satu jenis pendekatan penelitian kualitatif yang berfokus pada kesamaan pengalaman hidup dalam kelompok tertentu. Dimana tujuan dalam arti penelitian fenomenologi adalah penyelidikan dan penggambaran langsung suatu fenomena sosial tertentu sebagai pengalaman yang dibuat secara sadar, tanpa memiliki landasan teori tentang penjelasan kausal atau realitas objektif. Sehingga dengan kata lain, fenomenologi berusaha memahami bagaimana orang membangun makna dari hal-hal yang terjadi.

Disisi lain dalam istilah luas metode penelitian fenomenologi mengacu pada riset bagaimana si peneliti mempersepsikan makna suatu peristiwa yang umumnya bertentangan dengan bagaimana peristiwa itu ada di luar persepsi orang. Oleh karena itulah bentuk metode penelitian ini berupaya untuk memahami apa yang dirasakan sekelompok orang selama suatu fenomena. Persepsi, perspektif, dan pemahaman semuanya akan dianalisis, dan kemudian digunakan untuk menciptakan pemahaman tentang bagaimana rasanya mengalami suatu peristiwa.

Penelitian Fenomenologi

Fenomenologi merupakan studi tentang berbagai struktur kesadaran yang dialami dari sudut pandang orang pertama. Fenomenologi sebagai suatu disiplin ilmu berbeda dengan cabang-cabang filsafat lainnya, seperti ontologi, epistemologi, logika dan etika, tetapi pada saat yang sama berkaitan dengan disiplin-disiplin ilmu tersebut.

Sehingga apa yang dipelajari dalam fenomenologi dianggap sebagai metode kajian tidak menampik unsur-unsur yang pada umumnya tidak berkaitan dengan fakta atau tidak diperhitungkan sejak awal karena dianggap salah. Studi ini bersifat penelitian deduktif dan dimulai dari hubungan dengan lingkungan, dengan yang baik, yang buruk, yang benar dan yang salah.

Pengertian Penelitian Fenomenologi

Penelitian fenomenologis adalah riset yang senantisa memungkinkan si peneliti untuk mengeksplorasi pengalaman dan persepsi sensorik yang berbeda dengan persepsi abstrak dari topik penelitian tentang fenomena yang diteliti serta pembentukan pemahaman berdasarkan pengalaman dan persepsi ini.

Pengertian Penelitian Fenomenologi Menurut Para Ahli

Adapun definisi penelitian fenomenologi menurut para ahli, antara lain:

  1. Edmund Husserl (1859-1938)

Pada dasarnya istilah feomenologi diperkenalkan oleh Johann Heinrickh Lambert pada tahun 1764. Akan tetapi, Edmund Husserl-lah yang dipandang sebagai bapak fenomenologi, karena intensitas kajiannya dalam ranah filsafat. Menurut pandangan Husserl, fenomenologi adalah ilmu tentang fenomena.

Fenomenologi yang dirintis Edmund Husserl memiliki semboyan: zuruck zu den sachen selbst (kembali ke hal-hal itu sendiri), yang berarti bahwa fenomenologi merupakan metode untuk menjelaskan fenomena dalam kemurniannya. Menurut Husserl, fenomena itu sendiri bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dengan suatu cara tertentu tampil dalam kesadaran manusia.

  1. Littlejohn (1996:204)

Littlejohn mengemukakan bahwa “phenomenology makes actual lived experience the basic data of reality” sehingga arti ini menunjukkan bahwa dalam fenomenologi, pengalaman hidup yang sesungguhnya sebagai data dasar dari realita.

  1. David Woodruff Smith (2018)

Arti penelitian fenomenologi adalah riset yang digambarkan sebagai studi kasus tentang fenomena yang terwujud dalam pengalaman kita, cara kita memandang dan memahami fenomena, dan makna fenomena dalam pengalaman subjektif.

Ciri Penelitian Fenomenologi

Karakteristik utama dalam penelitian fenomenologi diantaranya;

  1. Menggambarkan makna dari pengalaman yang telah dijalani oleh seseorang atau beberapa orang sehubungan dengan konsep tertentu
  2. Fenomenologi tidak tertarik pada suatu penjelasan, melainkan berkaitan dengan aspek esensial dari pengalaman hidup
  3. Fenomenologi merupakan studi sistematis tentang subjektivitas
  4. Fenomenologi berupaya untuk menggambarkan apa yang mendasari cara orang biasanya menggambarkan pengalaman
  5. Fenomenologi mempelajari koeksistensi antara seseorang dalam suatu kelompok
  6. Fenomenologi memiliki reduksi transendental
  7. Fenomenologi secara metodis mengarah pada penemuan dan analisis hal-hal atau objek penelitian di dunia
  8. Fenomenologi berusaha untuk memahami bagaimana orang membangun makna sesuatu
  9. Kebenaran kritis tentang realitas didasarkan pada pengalaman orang-orang
  10. Peneliti dan informan penelitian seringkali dianggap sebagai partisipan sekunder

Jenis Penelitian Fenomenologi

Penelitian yang mempergunakan metode fenomenologi berupaya untuk mempelajari dan memperoleh pengetahuan maksimum tentang semua aspek fundamental dan juga hal-hal yang tidak penting untuk proses yang mengalami fenomena tertentu. Oleh karena itulah dalam penerapannya terbagi dalam 3 macam. Yakni;

  1. Fenomenologi Realis

Formulasi awal Edmund Husserl, berdasarkan edisi pertama penelitiannya tentang logika, memiliki tujuan untuk menganalisis struktur dari tindakan mental yang disengaja, karena bagi Husserl hal tersebut diarahkan pada objek nyata dan ideal. Ini adalah versi yang disukai Universitas Munich pada awal abad ke-20.

  1. Fenomenologi transendental/konstitutif

Jenis fenomenologi yang satu ini adalah rumusan Husserl selanjutnya, berdasarkan ide-idenya pada tahun 1913, di mana ia mengambil pengalaman intuitif terhadap suatu fenomena sebagai titik awal dan mencoba mengekstrak karakteristik umum yang esensial dari pengalaman dan esensi dari apa yang ia alami, dengan mengesampingkan pertanyaan tentang hubungan apa pun dengan alam di sekitar kita.

  1. Fenomenologi eksistensial

Jenis fenomenologi yang satu ini adalah formulasi Heidegger yang diperluas, seperti yang diungkapkan dalam “Being and Time” -nya tahun 1927, bahwa pengamat tidak dapat memisahkan dari dunia dan, oleh karena itu, merupakan kombinasi dari metode fenomenologis dengan kepentingan memahami manusia di dunia eksistensinya.

Kelebihan Penelitian Fenomenologi

Kelebihan mempergunakan metode penelitian fenomenologi diantaranya;

  1. Perspektif Unik, Ada beberapa nilai yang dapat ditemukan dalam memfokuskan penelitian pada bagaimana orang memandang suatu peristiwa atau fenomena, daripada hanya bagaimana fenomena itu ada dalam ruang hampa.
  2. Pemahaman , Mungkin manfaat terbesar dari penelitian fenomenologi adalah kenyataan bahwa hal itu dapat memberi kita pemahaman yang mendalam dan terperinci tentang satu fenomena.
  3. Kaya Data, Karena data diperoleh dari cukup banyak individu, maka data yang dapat diterima seseorang melalui penelitian fenomenologi lebih kaya dan mengesankan. Hal tersebut merupakan bentuk penelitian yang memungkinkan pendekatan yang benar-benar unik untuk memahami fenomena.

Kekurangan Penelitian Fenomenologi

Kekurangan mempergunakan metode penelitian fenomenologi diantaranya;

  1. Subjektivitas, Menetapkan reliabilitas dan validitas dalam penelitian fenomenologi dapat menjadi tantangan tersendiri, sehingga ada kecenderungan penelitian bersifat subjektif.
  2. Bias, Bias yang ditimbulkan peneliti dapat mempengaruhi penelitian, dan ini terutama berlaku pada penelitian fenomenologis.
  3. Presentasi hasil, Mempresentasikan temuan penelitian ini lebih sulit karena hasil penelitian dapat terbukti sangat kualitatif, yang membuatnya sulit untuk menyajikan temuan dengan cara yang dianggap berguna oleh praktisi.

Contoh Penelitian Fenomenologi

Sebagai penjelasan yang memahamkan. Berikut ini merupakan contoh penggunaan dengan penelitian fenomenologi misalnya;

  1. Fenomenologi Pendidikan

Tema utamanya yang menjadi judul dalam riset ini adalah

Lingkungan Belajar Di Luar Sekolah dalam Pendidikan Ilmu Sosial: Penelitian Fenomenologis dengan Calon Guru (Out of School Learning Environments in Social Studies Education: A Phenomenological Research with Teacher Candidates)

Dimana penjelasan tentang penelitian ini dilakukan oleh Ersin dari Fakultas Pendidikan Universitas Kastamonu pada tahun 2017, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat calon guru tentang tempat dan pentingnya lingkungan belajar di luar sekolah dalam pendidikan IPS.

Metode fenomenologi yang merupakan salah satu desain penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Kelompok kerja penelitian terdiri dari 73 calon guru yang melaksanakan kegiatan di luar sekolah (43 calon guru IPS dan 31 calon guru Kelas).

Ketika hasil penelitian dievaluasi, disimpulkan bahwa calon guru percaya bahwa kegiatan pembelajaran di luar sekolah mengandung pengetahuan dan meningkatkan daya ingat dengan mengintegrasikan pembelajaran ke dalam kehidupan. Selain itu menurut calon guru masih banyak kendala menjelang kegiatan keluar sekolah terutama alasan ekonomi dan keengganan guru serta struktur/isi mata pelajaran IPS sangat sesuai untuk kegiatan tersebut.

  1. Fenomenologi Kualitatif

Prihal ini misalnya saja seperti penggunaan tema tentang contoh proposal penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Topik yang diangkat;

Membangun Identitas Profesional Asisten Peneliti: Sebuah Riset Fenomenologi (Building the Professional Identity of Research Assistants: A Phenomenological Research)

Penjelasan terkait penelitian ini dilakukan oleh Hilal Buyukgoze dan Feyza Gun dari Hacettepe University pada tahun 2017, dengan tujuan untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang menentukan bagaimana asisten peneliti membangun identitas profesionalnya.

Dalam penelitian yang merupakan metode penelitian kualitatif berpola fenomenologi ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan formulir wawancara semi terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan tujuh asisten peneliti yang dipilih dari fakultas pendidikan di sebuah universitas negeri di Ankara dengan menggunakan metode sampling kriteria.

Berdasarkan hasil penelitian, para asisten peneliti bertekad lebih memilih menjadikan dosen sebagai panutan dalam membangun identitas profesionalnya. Mereka melihat proses ini sebagai kesempatan untuk mengkhususkan diri di bidangnya dan meningkatkan diri, merasa bahwa bekerja di universitas perintis dengan prestise di bidangnya meningkatkan tanggung jawab mereka, dan lebih bersemangat untuk meningkatkan diri ke arah itu.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa penelitian fenomenologi bertujuan untuk menggunakan pengalaman langsung si peneliti selama proses penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, sehingga menghasilkan pengetahuan mendalam tentang fenomena tersebut.

Meski bisa riset ini juga bisa menggunakan pengalaman orang lain yang diperoleh untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, sehingga menghasilkan pengetahuan yang mendalam tentang fenomena tersebut. Titik awal kita dalam memilih variasi strategi yang tepat, bergantung pada kemampuan untuk mendekati fenomena tanpa memiliki asumsi, definisi, atau kerangka teoretis apriori.

Tetapi yang pasti, strategi penelitian fenomenologi didasarkan pada pengalaman dan persepsi sensorik sendiri sebagai peneliti atau orang lain.

Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian penelitian fenomenologi menurut para ahli, ciri, jenis metode, kelebihan, kekurangan, dan contoh yang bisa diberikan. Semoga saja memberikan wawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *