Pengertian Identifikasi Masalah, Bagian, Cara Membuat, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Identifikasi Masalah, Bagian, dan Cara Membuatnya

Masalah penelitian adalah pertanyaan yang ingin dijawab sekaligus permasalahan yang ingin diselesaikan oleh seorang peneliti. Diakui ataupun tidak, bahwa pemilihan rumusan masalah penelitian yang baik adalah penemuan itu sendiri. Namun yang pasti, bagian masalah adalah kalimat atau pernyataan interogatif yang menanyakan hubungan apa yang ada antara dua variabel penelitian atau lebih. dimana prihal inilah terbentuk jawaban atas pertanyaan akan memberikan apa yang dicari dalam penelitian.

Disisi lainnya, prosedur dalam mendapatkannya diperlukan identifikasi masalah penelitian yang dianggap sebagai langkah pertama dan terpenting dalam proses penelitian. Alasannya jikalau permasalahan yang terlalu luas dipilih, topik penelitiannya yang terlalu luas dibatasi atau dipersempit menjadi satu kalimat pernyataan masalah tertentu. Langkah ini sangatlah sulit dan dan menantang sehingga membutuhkan banyak waktu. Meskipun, haruslah pula menjadi pengakuan bahwa terdapat contoh identifikasi masalah yang bisa ditemukan. Misalnya saja untuk penelitian kuantitatif bisa melihat antara hubungan kinerja layanan publik dengan kepuasan masyarakat yang ditanganinya.

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan problem identification bisa dikatakan sebagai bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami sebagai upaya untuk mendefinisikan masalah (problem) dan membuat defiisi tersebut bisa diukur (measurable) sebagai langkah awal penelitian.

Identifikasi masalah ini biasanya menyediakan platform untuk menyelidiki berbagai intervensi dan menghasilkan opsi. Inisiatif yang dikembangkan dalam langkah-langkah kerangka kerja selanjutnya harus mengatasi masalah yang diidentifikasi di sini.

Pengertian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu proses dan hasil pengenalan masalah kepada khalayak umum melalui inventarisasi terhadap problematika di masyarakat yang dianggap sebagai salah satu proses penelitian pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti untuk mempergunakan metode penelitian yang tepat.

Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli

Adapun definisi identifikasi masalah menurut para ahli, antara lain;

  1. Suriasumantri, Identifikasi masalah ialah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek penelitian dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
  2. Amien Silalahi, Pengertian identifikasi masalah ialah usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.

Ciri Identifikasi Masalah

Karakteristik yang setidaknya haruslah ada dalam mengidentifikasian masalah. Yaitu;

  1. Masalah mencegah tujuan dan sasaran yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai. Proses ini tentusaja harus mencakup berbagai tujuan yang diidentifikasi dalam langkah sebelumnya.
  2. Identifikasi masalah harus mempertimbangkan tidak hanya ‘masalah’ atau ’tantangan’, tetapi juga kendala pada peluang yang mencegah tercapainya tujuan dan sasaran.
  3. Identifikasi harus didasarkan pada pengamatan empiris, seperti data dan informasi yang diperoleh dari penelitian surveiwawancara, dan studi dari berbagai sumber.
  4. Identifikasi masalah harus menghasilkan pernyataan masalah yang menggambarkan sifat masalah yang dihadapi.

Bagian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian terdiri dari:

  1. Identifikasi dengan jelas akar penyebab masalah
  2. Mengembangkan pernyataan masalah terperinci yang mencakup efek masalah pada suatu fenomena.

Sehingga prihal inilah ada banyak sumber yang membantu peneliti dalam mengidentifikasi masalah penelitian yang bermakna, diantaranya yaitu: pengalaman, diskusi, teori, sastra, perubahan teknologi, perubahan sosial, dan ketidakpuasan. Agar masalah penelitian tetap ada, ada sejumlah elemen inti yang harus melekat. Pasti ada, antara lain:

  1. Seorang individu atau komunitas atau organisasi/lembaga yang terkait dengan masalah tersebut (mengalami masalah) yang menempati area geografis tertentu.Misalnya, faktor guru/orang tua yang mempengaruhi kinerja siswa di sekolah menengah swasta di Kota A. Dalam penelitian ini, ada individu (orang tua, guru, siswa), ada lembaga (sekolah menengah swasta), dan ada bidang studi (Kota A).
  2. Beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk menyelesaikan masalah, artinya harus ada beberapa tujuan menyelesaikan masalah, jika tidak maka akan “memuakkan” untuk alasan dan pemahaman bersama dalam melakukan penelitian.Misalnya: Untuk mengetahui faktor guru / orang tua yang mempengaruhi kinerja akademik siswa di sekolah menengah swasta di Kota A.
  3. Beberapa cara alternatif (atau jalan tindakan) yang harus diambil. Setidaknya harus ada dua garis tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan.Misalnya, kinerja akademik yang buruk dapat dikaitkan dengan faktor guru dan orang tua yang negatif. Sehingga mengubah faktor guru yang negatif dan faktor orang tua menjadi garis tindakan yang harus ditempuh. Di sini, pertanyaan mendasarnya adalah “apa penyebab masalah ini – kinerja akademis yang buruk?” Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus melskukan beberapa jalur tindakan dengan menyatakan beberapa variabel (faktor guru dan faktor orangtua).
  4. Ada keraguan dalam pikiran seorang peneliti sehubungan dengan pemilihan alternatif. Ini artinya bahwa penelitian harus menjawab pertanyaan mengenai efisiensi relatif dari alternatif yang mungkin.
  5. Ada lingkungan yang terkait dengan permasalahan tersebut.

Cara Membuat Identifikasi Masalah

Upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah dipilih peneliti. Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang yang dipilih tersebut. Pengetahuan itu bisa didapatkan melalui review literatur.
  2. Karena keingintahuan peneliti dan karena minat alami peneliti, masalah penelitian muncul.
  3. Situasi kehidupan, hubungan yang dibangun oleh penelitian terkait & implikasi progresif karena kemajuan teknologi.
  4. Pengetahuan baru tentang minat peneliti bisa diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru.
  5. Survei saran untuk penelitian lebih lanjut diberikan pada akhir laporan penelitian & tinjauan proyek penelitian.

Secara lebih detail, berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti dalam melakukan identifikasi masalah penelitian, antara lain:

  1. Pernyataan masalah secara umum

Definisikan masalah secara umum. Misalnya saja dalam hal ini apakah berita yang negatif lebih menarik minat orang dibandingkan berita yang positif?. Persempit dengan memikirkan kembali masalah (Pertimbangkan kelayakan masalah).

Misalnya: Apakah berita negatif seperti perampokan, korupsi menarik minat orang lebih dari berita positif seperti pertumbuhan ekonomi negara?. Bagaimana cara mendefinisikan secara umum? Pelajari subjek terkait secara menyeluruh. Lakukan survei survei pendahuluan.

  1. Memahami sifat masalah

Cara terbaik untuk memahami masalah adalah melalui diskusi. Artinya serangkaian agenda diskusi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang masalah tersebut memberikan penggambaran awal untuk menyusun proposal penelitian.

  1. Survei literatur yang tersedia

Survei semua penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terkait dengan masalah akan dikaji. Ini membantu untuk: Mempersempit masalah, Mengidentifikasi kesenjangan penelitian, Memberikan ide-ide baru di bidang terkait, dan Membantu untuk menentukan desain penelitian.

  1. Mengembangkan ide-ide melalui diskusi

Diskusi selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai ide baru dapat dikembangkan melalui kegiatan semacam itu. Peneliti harus mendiskusikan masalahnya dengan rekannya dan orang lain yang memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang sama atau dalam menangani masalah yang sama. Ini dikenal sebagai survei pengalaman.

  1. Memulihkan masalah penelitian

Susun kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Misalnya, pertanyaan penelitian awal: Mengapa produktivitas di Jepang jauh lebih tinggi daripada di India?. Setelah masalahnya dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah tersedia dan diskusi tentang masalah telah dilakukan.

Maka, pertanyaannya telah diulang kembali: Faktor-faktor apa yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang selama dekade 1971 hingga 1980 dibandingkan industri manufaktur di India?.

Tahapan Penganalisisan Bagian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bukanlah tugas yang mudah. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dalam menganalisis situasi yang bermasalah, antara lain:

  1. Akumulasi fakta yang terkait dengan masalah tersebut.
  2. Mengamati fakta untuk relevansinya.
  3. Untuk mengungkapkan kesulitan utama, periksa hubungan antara fakta.
  4. Penjelasan untuk penyebab kesulitan.
  5. Memastikan relevansi penjelasan ini dengan masalah melalui pengamatan & analisis.
  6. Menelusuri hubungan di antara penjelasan dan juga hubungannya dengan fakta.
  7. Mempertanyakan asumsi yang mendasari analisis masalah.

Contoh Identifikasi Masalah

Untuk contoh pembuatan dalam tahapan identifikasi masalah dalam karya ilmiah. Misalnya saja;

  1. Penelitian Kualitatif

Adanya tahapan dalam proses identifikasi masalah biasanya melibatkan pengembangan pernyataan rumusan masalah yang jelas dan langsung yang dapat dihubungkan dengan tujuan dan sasaran spesifik yang telah diidentifikasi. Pernyataan masalah diuji dan disempurnakan melalui analisis yang lebih rinci yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian masalah dan penentuan prioritas.

Prihal ini kasusnya seperti adanya pinjaman online yang pada saat ini menjadi bagian daripada fenomena sosial di masyarakat. Adanya bentuk peminjaman online tersebut sejatinya bisa menjadi penggambaran atas judul penelitian dengan melihat latar belakang seseorang bisa untuk meminjam uang atau alasan pengontrolan negara yang kurang.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa identifikasi masalah yang dikaji dalam studi atau penelitian harus dipilih dengan cermat. Meskipun kadang-kadang, menjadi agak sulit bagi peneliti yang belum berpengalaman atau pemula dalam penelitian untuk membuat konsep masalah penelitian.

Namun secara umum, masalah penelitian harus dipahami sebagai beberapa kesulitan, situasi yang tidak jelas yang dialami oleh peneliti dalam konteks praktis atau teoretis dan ingin mendapatkan penjelasan yang nyata, klarifikasi atau menawarkan solusi untuk itu. Bahkan sebelum memulai penelitian apa pun, Anda harus mengidentifikasi bidang penelitian utama yang Anda minati, sebagian besar bidang spesialisasi Anda. Misalnya dari: Pendidikan, ilmu sosial, Humaniora, Administrasi bisnis antara lain.

Setelah anda memilih bidang yang luas, anda mempersempit bidang tersebut dengan memilih topik tertentu. Ini harus dilakukan setelah melalui sebagian besar literatur yang berhubungan dengan bidang tersebut. Topik selanjutnya harus dipersempit menjadi masalah spesifik yang bisa diteliti.

Itulah tadi serangkaian artikel yang memberikan penjelasan secara lengkap terkait dengan pengertian identifikasi masalah menurut para ahli, ciri, bagian, cara membuat, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *