Pengertian Observasi Terstruktur dan 3 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Observasi Terstruktur dan Contohnya

Observasi terstruktur bisa dikatakan sebagai serangkaian proses dalam arti penelitian yang dipergunakan seseorang dalam upaya mengamati fenomane sosial ataupun alam. Atas alasan itulah observasi dengan struktur dianggap sebagai tindakan informal, tetapi bisa juga formal lantaran melibatkan teknik pengumpulan data.

Disisi lain, observasi terstruktur juga bisa menjadi informasi yang dikumpulkan peneliti dalam upaya mencari lebih dalam tentang topik penelitian yang dikaji.

Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur yang juga dikenal dengan sistemik pada hakekatnya menjadi salah satu wujud tindakan yang dilakukan peneliti dalam mengenali dan mencatat fakta ataupun kejadian yang sering kali melibatkan pengukuran dengan instrumen penelitian yang telah ditentukan.

Pengertian Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah metode penelitian dalam pengumpulan data dimana peneliti akan senantisa menghimpun jenis data penelitian tanpa keterlibatan langsung dengan partisipan, sehingga seorang peneliti hanya mengamati dari jauh jelas dan langkah yang prosedural.

Oleh karena itulah teknik observasi terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang tidak dapat dikumpulkan menggunakan metode penelitian biasa seperti penelitian survai dan wawancara. Ciri khas pengamatan dalam kasus observasi terstruktur menggunakan metode pengkodean untuk pengumpulan data.

Pengkodean ini sendiri menggunakan perilaku atau tindakan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya yang memenuhi syarat sebagai manifestasi dari perilaku yang diminati. Adapun untuk pengkodean memungkinkan observasi menjadi penelitian kuantitatif. Kebalikannya adalah observasi kasual yang tidak terstruktur dan informal tanpa coding. Hal ini biasa terjadi pada tahap awal penelitian ketika metodologi masih dikembangkan.

Contoh Observasi Terstruktur

Adapun untuk contoh penggunakan dalam observasi terstruktur dalam penelitian, antara lain;

  1. Seorang psikolog perkembangan tertarik untuk mengeliti tentang perilaku membantu pada balita

Dari topik tersebut tentusaja dapat dipahami bahwa seorang psikolog berusaha menggunakan observasi terstruktur sehingga metode pengkodean dikembangkan. Disisi lain sebagai peneliti, psikolog tersebut senantisa mengidentifikasi perilaku atau tindakan mana yang memenuhi syarat sebagai perilaku membantu.

Misalnya saja dengan membantu anak lain yang jatuh atau melukai diri sendiri, berbagi mainan atau makanan ringan, menemukan barang yang hilang untuk orang lain, dan lain-lain. Disisi, setiap kali peneliti mengamati salah satu perilaku ini, itu ditandai.

  1. Prilaku

Dalam contoh ini, misalnya saja mary Ainsworth menggunakan jadwal perilaku (behavior schedule) untuk mempelajari bagaimana bayi menanggapi periode singkat perpisahan dari ibu mereka. Selama prosedur Strange Situation atau situasi yang mungkin aneh bagi bayi, perilaku interaksi mereka yang diarahkan kepada ibu mereka diukur, misalnya terkait:

  1. Mencari kedekatan dan kontak
  2. Mempertahankan kontak
  3. Menghindari kedekatan dan kontak
  4. Mempertahankan kontak dan kenyamanan

Terkadang perilaku partisipan diamati melalui cermin dua arah atau mereka direkam secara diam-diam. Metode ini digunakan Albert Bandura untuk mempelajari agresi pada anak-anak (studi boneka bobo).

  1. Tindakan

Adapun untuk contoh ini misalnya saja adanya sekelompok remaja ingin mengamati tentang penambahan lebih banyak pencahayaan dan jalan setapak di taman dekat sekolah mereka. Melalui proyek CBAR dengan universitas setempat, mereka memutuskan untuk melakukan jenis observasi terstruktur terhadap taman tersebut untuk mengetahui aktivitas fisik yang sudah berlangsung pada siang hari dan setelah gelap.

Adapun untuk rancangan penelitian dalam observasi terstruktur yang akan mereka lakukan yaitu:

  1. Merancang pertanyaan penelitian melalui CBAR atau proses penelitian partisipatif.
  2. Menentukan jenis kegiatan yang ingin mereka amati, dan target populasi atau lokasi yang ingin mereka amati.
  3. Mendapatkan izin untuk mengamati lokasi atau populasi
  4. Memperjelas aktivitas apa yang perlu diamati dan cara terbaik untuk mengamatinya. Pada contoh, remaja ingin melihat seberapa banyak orang yang melakukan aktivitas fisik di sebuah taman.

Peneliti tersebut, kemudian memutuskan untuk mengamati taman selama seminggu (waktu), mengatur shift waktu dari matahari terbit menjadi 2 jam setelah matahari terbenam (jadwal pengumpulan data), mereka mendiskusikan jenis aktivitas fisik yang mereka antisipasi orang lakukan dan membuat kategori (menentukan struktur untuk mereka pengamatan).

  1. Merancang protokol observasi terstruktur
  2. Menguji protokol dan melakukan revisi sesuai kebutuhan
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, tentang observasi terstruktur dapatlah disimpulkan bahwa seorang peneliti dapat memilih teknik yang tepat sesuai penelitiannya. Dalam hal ini misalnya peneliti dapat memilih teknik observasi terstruktur atau observasi sistemik tanpa keterlibatan langsung dengan partisipan atau informan penelitian.

Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian observasi terstruktur dan contohnya dalam penelitian. Semoga saja bisa berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *