Pengertian Publikasi Ilmiah, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Publikasi Ilmiah, Jenis, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Publikasi ilmiah adalah bentuk aktualisasi dari mempublikasikan karya berupa dokumen, poster, manuskrip, abstrak, dan sejenisnya, yang tentusaja bersifat ilmiah atau medis. Dimana untuk di dalamnya sendiri biasanya mencakup validasi data, hasil uji klinis atau informasi lain apa pun mengenai atau terkait dengan produk berlisensi.

Adapun untuk perwujutannya sendiri bisa dalam bentuk paper ilmiah, artikel review, buku, dan lain-lain. Publikasi terhadap karya-karya ilmiah dilakukan dengan beberapa tujuan. Diantaranya yaitu memperoleh saran untuk lebih baik dalam membuat tulisan ilmiah, mempunyai jaringan yang lebih luas, dan ikut andil dalam menuntaskan suatu permasalahan. Publikasi ilmiah tersebut tentunya juga akan memberikan manfaat baik bagi penulis itu sendiri, Contohnya saja sebagai salah satu syarat ketika akan berkecimpung dalam bidang akademis, maupun bagi pembaca yang memperoleh pengetahuan baru dari hasil penelitian atau ulasan (review).

Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah atau bisa juga dikenal dengana publikasi penelitian dalam sejarahnya sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Dengan kemunculan dan perkembangan penelitian komunikasi ilmiah, maka kuantifikasi ilmu pengetahuan pun dimulai, pertama sebagai ‘science of science’ dan kemudian berkembang lebih lanjut sebagai akibat dari ledakan jumlah luaran ilmiah yang hampir eksponensial sejak itu.

Pertumbuhan ini mengarah pada penghitungan output dari pertengahan abad ke-20, dan pembentukan Indeks Kutipan Sains oleh Eugene Garfield. Pada 1960-an, kuantifikasi sains akhirnya dilembagakan.

Pengertian Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah adalah tempat hasil penelitian dan pengetahuan yang diperoleh dari sains dibagikan dan diajarkan kepada orang lain di dunia. Hasil tidak akan berguna bagi siapa pun jika tidak tersedia bagi pakar lain, untuk didiskusikan, dievaluasi secara kritis, dan dikembangkan.

Akibatnya, sejak permulaan ilmu pengetahuan modern, berbagai bentuk penerbitan telah memainkan peran sentral dalam karya peneliti yang harus mampu mempresentasikan karyanya secara cerdas dalam bentuk tertulis agar diakui oleh rekan-rekannya.

Filosofi tentang pengungkapan penuh buah dari karya intelektual ilmuwan terkadang dapat bertentangan dengan kepentingan untuk melindunginya dari penyalahgunaan. Misalnya dalam hal ini seperti, mematenkan karya yang dihasilkan oleh orang lain, informasi kejadian spesies tanaman yang terancam oleh eksploitasi berlebihan, dan lain-lain.

Sementara para sarjana abad pertengahan dan renaisans sebagian besar menghasilkan buku-buku yang kebanyakan ditulis dalam bahasa Latin, tempat penerbitan yang lebih beragam tersedia saat ini, tetapi terutama artikel (“makalah“) dalam jurnal yang dikelola oleh masyarakat ilmiah, institut, atau penerbit komersial kini mendominasi di banyak bidang.

Dalam beberapa dekade terakhir, penulisan makalah yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi telah menjadi kualifikasi utama para ilmuwan, dan meningkatnya persaingan dapat mengarah pada mentalitas yang paling tepat dijelaskan dengan pepatah “terbitkan atau binasa“.

Pengertian Publikasi Ilmiah Menurut Para Ahli

Adapun definisi publikasi ilmiah menurut para ahli, antara lain:

  1. Wikipedia

Publikasi ilmiah adalah sistemasisasiyang publikasi yang dilakukan dengan berdasarkan pada peer review dengan tujuan untuk mencapai tingkat obyektivitas yang tinggi. “Sistem” tersebut dapat, bervariasi tergantung pada masing-masing bidang, dan selalu mengalami  perubahan meskipun sering kali secara perlahan.

Jenis Publikasi Ilmiah

Macam-macam dalam bentuk publikasi ilmiah, antara lain:

  1. Paper/makalah penelitian

Paper adalah artikel yang diterbitkan dalam jurnal internasional dan jurnal nasional dengan bercirikan ilmiah, berkisar dari beberapa halaman hingga beberapa lusin halaman. Dalam ilmu alam, paper penelitian saat ini telah menjadi alat paling penting untuk mengkomunikasikan hasil.

Adapun untuk struktur kepenulisan paper yang sangat skematis, terdiri dari:

  1. Abstrak

Ringkasan singkat dari semua informasi relevan yang terkandung di dalam paper. Strukur penulisan abstrak berasal dari era pra-digital ketika orang harus mencari materi dalam volume besar dan membutuhkan ringkasan yang sangat singkat tentang data apa yang tersedia untuk membuat proses ini efisien. Metode ini masih berlaku sampai sekarang ketika mencoba mempersempit pencarian informasi secara manual.

  1. Pengantar/pendahuluan

Pendahuluan menguraikan keadaan penelitian saat ini dan konteks penelitian yang disajikan. Seringkali itu akan mencakup pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti yang sama dan bagaimana hasil baru berhubungan dengan itu. Karena pendahuluan menyatakan banyak materi latar belakang dan sedikit atau bahkan tidak ada penelitian asli, biasanya berisi sebagian besar kutipan.

  1. Eksperimental

Bagian eksperimen mencakup bahan, metode penelitian, dan menjelaskan prosedur yang digunakan dalam makalah. Ini sering kali penuh dengan detail teknis, frekuensi spektrometer yang tepat, spesifikasi peralatan, bahan yang diguankan, atau sumber data penelitian.

  1. Hasil

Hasil adalah uraian dengan cara yang cukup jelas, menyatakan hasil eksperimen atau penelitian yang dilakukan. Bergantung pada ketentuan yang ditetapkan, hasil dapat tercampur dengan diskusi.

Bagian hasil juga dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang membentuk bagian paper yang berbeda. Misalnya, satu bagian mungkin membahas temuan eksperimental sementara yang lain melihat model komputer yang digunakan untuk mendukung eksperimen tersebut.

  1. Diskusi

Jika terpisah dari hasil, bagian ini menempatkan hasil penelitian ke dalam konteks yang lebih luas, menganalisis signifikansinya (atau tidak), dan menyarankan penelitian tambahan. Terkadang ada bagian “kesimpulan” terpisah menjelang akhir paper yang merangkum lebih lanjut hasil dan implikasi penting.

  1. Ucapan terima kasih

Selain penulis utama, yang didefinisikan sebagai orang yang bertanggung jawab atas sebagian atau keseluruhan paper, individu tambahan dapat berterima kasih atas kontribusinya. Ini termasuk staf teknis atau akademisi lain yang mungkin telah membahas atau menyarankan perbaikan tetapi tidak secara langsung mengambil bagian dalam penelitian.

  1. Referensi

Di seluruh arti artikel, pernyataan apa pun akan didukung dengan catatan untuk literatur tambahan. Ini dinyatakan dalam bagian referensi, di bagian akhir paper. Referensi tidak selalu muncul di akhir, tetapi mungkin muncul sebagai catatan kaki di bagian bawah halaman sehingga dapat dibaca tanpa membenturkan ke halaman belakang kertas setiap kali.

  1. Artikel review

Artikel jurnal yang merangkum status pengetahuan dalam bidang penelitian tertentu dengan mengutip semua studi terbaru yang relevan, tanpa menyajikan data baru sendiri. Selain jenis-jenis publikasi ilmiah seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula jenis-jenis publikais ilmiah lainnya yang mungkin pula berisi surat kepada editor, resensi buku, atau jarang jenis artikel lainnya. Berikut penjelasannya:

  1. Buku pelajaran

Menyajikan status pengetahuan dalam bidang sains tertentu dalam format yang mudah diakses. Ini dapat ditujukan untuk audiens yang sangat berbeda, mulai dari siswa sekolah hingga ilmuwan profesional lainnya yang mungkin ingin menggunakannya sebagai referensi untuk program universitas mereka sendiri.

  1. Prosiding konferensi

Kumpulan abstrak bisa juga dipublikakan, yaitu berupa ringkasan singkat pembicaraan atau poster yang dipresentasikan pada konferensi ilmiah, dalam bentuk buku. Apabila mengikuti proseding ini juga memiliki tingkat penilaian yang tinggi dalam acuan artikel yang terpublikakan.

  1. Monografi

Sebuah buku yang cakupan pastinya bergantung pada bidang penelitian. Secara harfiah, itu berarti karya yang bertujuan untuk menyajikan semua yang diketahui tentang subjek tertentu. Dalam biologi organisme, ini mengacu pada perlakuan taksonomi menyeluruh dari semua spesies dari sekelompok organisme.

  1. Flora/fauna/panduan lapangan

Buku-buku biologi tentang organisme yang dapat membantu mengidentifikasi nama ilmiah tumbuhan atau hewan di wilayah tertentu, dan memberikan informasi tambahan tentang spesies tersebut bisa dikatakan bagian daripada bentuk publikasi penelitian.

Tujuan Publikasi Ilmiah

Publikasi atau penerbitan karya ilimiah dilakukan untuk beberapa tujuan, antara lain:

  1. Memperoleh saran untuk lebih baik dalam membuat tulisan ilmiah

Apabila kita membuta tulisan iilmiah dan untuk mempublikasikannya, maka pihak penerbit akan melakukan seleksi terhadap tulisan-tulisan yang mereka terima. Selain itu, mereka juga akan memberikan masukan-masukan positif agar penulisa dapat memperbaiki karyanya.

Secara lebih lanjut, publikasi karya ilmiah juga sangat berguna dalam meningkatkan skill dan rasa percaya diri dari si penulis. Melalui feedback atau nasehat yang diberikan oleh pihak penerbit, maka ada kemungkinan besar bahwasanya kesalahan atau kekeliruan dapat diminimalisir di kemudian hari.

  1. Mempunyai jaringan yang lebih luas

Semakin banyak karya ilmiah kita yang kita publikasikan, maka itu akan memperluas jaringan pertemanan atau relasi pun akan berkembang, karena pembaca yang tertarik dengan tulisan kita, mereka selalu ingin mencari tahu perihal tentang kita sebagai penulis.

Oleh sebab itu, apabila tulisan kita dibaca banyak orang, itu tentunya akan mendatangkan keuntungan tersendiri entah dari segi bisnis, finansial dan lain-lain, sehingga jangan bosan untuk selalu berupaya memproduksi karya ilmiah terbaik supaya bermanfaat bagi sesama.

  1. Ikut andil dalam menuntaskan suatu permasalahan

Seringkali, sebuah permasalahan sosial yang timbul di kehidupan ini dapat diselesaikan dengan adanya karya ilmiah hasil penelitian yang telah kita tulis. Apabila tulisan itu dipublikasikan secara luas hingga level internasional, maka itu dapat menjadi problem solving berkualitas.

Manfaat Publikasi Ilmiah

Terdapat beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dengan mempublikasikan karya atau tulisan ilmiah yang telah kita buat, diantaranya yaitu:

  1. Memperdalam pemahaman terhadap materi perkuliahan

Saat kita membuat tulisan ilmiah yang  berkaitan dengan bidang ilmu kita, kita dituntut untuk membaca banyak referensi. Referensi tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya buku, jurnal, publikasi ilmiah, dokumen-dokumen negara, artikel daring hingga berita harian. Dengan membaca banyak referensi, tentunya pengetahuan kita juga akan bertambah.

Bahkan, apabila tulisan ilmiah kita itu adalah hasil penelitian, maka tentunya kita memperoleh pengetahuan ketika mencari data primer di lapangan. Melalui pencarian data primer, kita akan meningkatkan pemahaman sekaligus pengalaman dalam bidang keilmuan kita.

  1. Latihan persiapan untuk Tugas Akhir

Tugas akhir merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa. Meskipun sringkali tugas akhir tersebut menjadi momok menakutkan bagi mahasiswa karena berbagai hal, seperti banyaknya revisi yang menyebabkan wisuda tertunda, atau juga tidak tahu memulai penulisan skripsi.

Oleh sebab itu, berlatih menulis artikel ilmiah ialah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut, karena saat menulis artikel ilmiah kita akan mempraktekkan secara langsung beragam bentuk metode penelitian yang dipelajari di dalam kelas.

  1. Portofolio

Ketika artikel yang kita tuliskan berhasil melewati serangkaian seleksi yang dilakukan oleh reviewer dan editor, maka satu hal yang pasti ialah kita telah memperoleh pengakuan bahwa artikel kita telah ditulis dengan mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan dan memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan.

Ketika artikel tersebut telah diterbitkan di jurnal, itu berarti bahwa artikel ilmiah yang kita tulis telah diabadikan dalam bentuk tulisan, atau dengan kata lain kita sudah mempunyai portofolio berkaitan dengan bidang keilmuanmu. Portofolio tersebut berguna bagi kita yang berniat untuk melamar pekerjaan di lembaga-lembaga yang kita tuju.

  1. Salah satu syarat wajib bagi seseorang yang akan menjadi seorang akademisi atau dosen

Bagi kita yang ingin melanjutkan karir di bidang akademik. Contohnya saja sebagai dosen maupun jenjang akademisi lainnya, memiliki artikel ilmiah yang telah diterbitkan oleh jurnal terakreditasi menjadi syarat wajib.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biasanya mewajibkan calon dosen yang melamar memiliki publikasi ilmiah setidaknya satu artikel ilmiah di jurnal yang telah terkareditasi. Bahkan disisi lainnya penelitian ini juga menjadi bagian daripada bentuk Tri Darma Perguruan Tinggi.

  1. Jalan untuk menjadi Profesor

Mendapatkan gelar profesor ialah pencapaian tertinggi bagi siapapun yang berkcimpung dalam dunia akademik. Pasalnya, profesor ialah pangkat dosen tertinggi di perguruan tinggi. Sebutan lainnya yaitu mahaguru dan guru besar.

Gelar profesor ini menjadi simbol bahwa kita telah benar-benar menguasai dan memiliki kontribusi yang berarti dalam bidang keilmuan tertentu. Salah satu syarat utama yang harus kita penuhi dalam mencapai gelar tersebut adalah harus mempunyai publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi.

Contoh Publikasi Ilmiah

Salah satu contoh publikasi ilmiah misalnya publikasi ilmiah yang dapat diakses pada laman “International Scientific Publications” yang mereprentasikan kumpulan jurnal ilmiah berbasis online dengan akses terbuka, diterbitkan oleh Science Events Ltd dan peer-review oleh para ahli di bidang yang relevan.

Topik-topik penelitian yang diterbitkan meliputi:

  1. Agriculture and Food
  2. Ecology and Safety
  3. Materials, Methods and Technologies
  4. Economy and Business
  5. Educational Alternatives
  6. Language, Individual & Society
  7. Media and Mass Communication

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian publikasi ilmiah menurut para ahli, macam, tujuan, manfaat, dan contohnya yang ada di berbagai bidang. Semoga memberikan edukasi bagi segenap pembaca yang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *