3 Jenis Variabel Berdasarkan Hubungan Antar Variabel

Diposting pada

Jenis Variabel Berdasarkan Hubungan Antar Variabel

Dalam arti penelitian ilmiah seorang ilmuwan, teknisi, dan bahkan peneliti senantisa menggunakan berbagai metode penelitian dalam menentukan variabel disaat melakukan eksperimen. Sehingga secara sederhana variabel ini sendiri mewakili atribut terukur yang berubah atau bervariasi di seluruh eksperimen.

Langkah penentuannya bisa dijalankan dengan membandingkan hasil penelitian diantara beberapa grup, beberapa orang, atau bahkan saat menggunakan satu orang dalam eksperimen yang dilakukan dari waktu ke waktu. Tetapi yang pasti, variabel dapat dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Salah satunya dilihat daripada hubungan antar variabel.

Variabel Berdasarkan Hubungannya

Variabel penelitian berdasarkan konteks hubungannya adalah langkah penentuan dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dengan variabel terikat, dimana dalam statistik dan statistika penggambaran ini dilakukan melalui simbol X dan Y yang terdapat dalam teknik analisis data untuk hubungan sebab akibat (hubungan kausal).

Jenis Variabel Berdasarkan Hubungan Antar Variabel

Jenis variabel berdasarkan pada hubungannya dengan variabel lain, dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Yakni;

  1. Hubungan Simetris

Hubungan simetris dari suatu variabel dapat diartikan sebagai hubungan yang tidak dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel yang lain. dimana untuk hubungan simetris itu sendiri sejatinya bisa dibedakan lagi menjadi empat bagian yaitu:

  1. Kedua variabel adalah indikator dari konsep yang sama

Sebagai contohnya apabila “mengerjakan dengan cepat” dengan “hasil yang tepat”, maka kedua variabel tersebut adalah indikator dari seorang yang jenius, tapi tidak bisa diartikan bahwa “karena mengerjakan cepat, maka hasilnya tepat”.

  1. Kedua variabel adalah akibat dari faktor yang sama

Sebagai contohnya “meningkatnya suatu pelayanan esehatan dibarengi dengan bertambahnya jumlah pesawat udara” Pada dua variabel tersebut tidak ada hubungan saling mempengaruhi , tapi keduanya adalah akibat dari peningkatan pendapatan.

  1. Kedua variabel yang saling berkaitan secara fungsional

Sebagai contoh: “Dimana ada guru disana ada murid”

  1. Hubungan yang kebetulan semata-mata

Sebagai contoh: “seorang bayi ditimbang dan esok harinya ia meninggal”. Berdasarkan kepercayaan kedua variabel tersebut dianggap memiliki keterkaitan, tapi dalam penelitian empiris tidak bisa disimpulkan bahwa bayi tersebut meninggal karena ditimbang.

  1. Hubungan Timbal Balik

Hubungan timbal balik atau disebut juga resiprokal ialah hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Atau dengan kata lain, suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya.

Perlu kita ingat bahwa hubungan timbal balik yang dimaksud dalam hal ini bukanlah hubungan yang tidak bisa ditentukan variabel mana yang menjadi sebab dan akibat, tapi maksud dari hubungan timbal balik disini adalah jika pada suatu ketika variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu yang lain variabel Y dapat mempengaruhi variabel X.

Sebagai contohnya untuk “Penanaman modal dapat mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya keuntungan akan memungkinkan terjadinya penanaman modal”. Secara singkat bisa kita jatakan bahwa “variabel terpengaruh dapat menjadi variabel pengaruh”.

  1. Hubungan Variabel Asimetris

Hubungan asimetris ialah hubungan antar variabel, dimana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya, tapi sifatnya tidak timbal balik atau tidak saling dipertukarkan. Hubungan variabel yang asimetris bisa dibedakan menjadi enam bagian, yaitu:

  1. Hubungan antara stimulus dan respon
  2. Hubungan antara disposisi dan respon
  3. Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku
  4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu yang ditimbulkan
  5. Hubungan yang imanen antar dua variabel
  6. Hubungan antar tujuan (ends) dan cara (means)

Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dengan macam-macam variabel berdasarkan hubungan antar variabel beserta dengan contohnya. Semoga bisa memberikan wawasan bagi kalian semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *